Ilustrasi lukisan Yesus bersama saudara-saudari-Nya
Mayoritas Kekristenan percaya bahwa Yesus adalah satu-satunya anak yg dimiliki oleh Yusuf dan Maria dengan demikian semua penafsiran yg mengatakan "Yesus memiliki saudara/i (serahim / adik) harus ditutup. Tidak bermaksud untuk menolak doktrin yg diyakini oleh sebagian besar umat Kristen namun tidak ada salahnya untuk memberikan pemahaman yg berbeda tentang itu berdasarkan pernyataan Kitab Suci itu sendiri dan data-data dari luar Kitab Suci yg mendukung itu.
Salah satu perdebatan yg menarik adalah "Apakah Yesus memiliki saudara-saudari yg berasal dari pernikahan Yusuf dan Maria setelah Dia dilahirkan"...?
Frasa "Adelphos" berasal dari kata "delphos" yg berarti rahim. Kata "Adelphos" memiliki beragam definisi, namun terkait dengan hubungan keluarga sesuai dengan etimologinya, maknanya adalah "Saudara kandung yg dilahirkan dari orang tua yg sama; saudara tiri yg dilahirkan dari ayah/ibu yg sama (saudara serahim)."
Terkait tentang Yesus, Kitab Suci menuliskan dengan rinci siapa saja yg disebut saudara-saudari Yesus. Namun untuk sampai ke tahap pemahaman "Adelphos" seperti yg Saya tuliskan diatas, kita harus memulai dengan peristiwa setelah Dia dilahirkan, Lukas mencatat :
Lukas 2:7 (TB) dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung (her first born son), lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Dalam Ayat diatas ditegaskan bahwa Yesus adalah anak sulung/anak laki-laki pertama (first born son) Yusuf dan Maria.
Selanjutnya dalam peristiwa pernikahan di Kana, Yesus bersama ibu, saudara dan para murid-Nya menghadiri pernikahan itu, rasul Yohanes mencatat :
Yohanes 2:12 (TB) Sesudah itu Yesus pergi ke Kapernaum, bersama-sama dengan ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya dan murid-murid-Nya, dan mereka tinggal di situ hanya beberapa hari saja.
Dalam Ayat diatas ditegaskan bahwa Yesus memiliki saudara/i yg oleh para pakar Theologia diindentifikasikan sebagai saudara-saudara "tiri" Yesus setelah Dia dilahirkan. Maksud dari saudara "tiri" ini adalah, Yesus seperti yg diketahui bersama adalah anak Yusuf dan Maria namun secara ajaib dikandung dari Roh Kudus melalui rahim Maria, artinya Yesus bukan berasal darah daging Maria (Ibrani 10:5) melainkan hanya anak rahim Maria (Lukas 1:42); sementara saudara-saudari Yesus adalah darah daging Yusuf dan Maria.
Selanjutnya, setelah Yesus memulai pelayanan-Nya, mereka yg mendengar pengajaran-Nya mengatakan :
Markus 6:3 (TB) Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.
Bisa disimpulkan bahwa di kampung halaman-Nya, Yesus memiliki saudara dan para tetangga-Nya mengenal mereka.
Di awal pelayanan-Nya, Yesus juga pernah ditolak oleh saudara-saudari-Nya, tentang itu rasul Yohanes mencatat :
Yohanes 7:3-6 (TB) Maka kata saudara-saudara Yesus kepada-Nya: "Berangkatlah dari sini dan pergi ke Yudea, supaya murid-murid-Mu juga melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau lakukan.
Sebab tidak seorang pun berbuat sesuatu di tempat tersembunyi, jika ia mau diakui di muka umum. Jikalau Engkau berbuat hal-hal yang demikian, tampakkanlah diri-Mu kepada dunia."
Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya.
Maka jawab Yesus kepada mereka: "Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu."
Namun setelah kebangkitan-Nya, setelah para wanita yg mengusung Dia dan bertemu Dia di tempat Dia dimakamkan, orang pertama yg ditemui Yesus sesudah mereka adalah saudara-Nya, Yakobus. Rasul Paulus mencatat peristiwa itu dalam salah satu suratnya.
1 Korintus 15:7-8 (TB) Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
Dengan demikian, Yesus tentu saja menggenapi perkataan-Nya sendiri bahwa Dia selalu ada waktu buat saudara-saudari-Nya supaya mereka percaya kepada-Nya (Yoh 7:6).
Setelah kenaikan-Nya, saudara-saudari Yesus akhirnya berkumpul bersama para murid, tentang ini Lukas mencatat :
Kisah Para Rasul 1:14 (TB) Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Beberapa tahun setelah peristiwa ini, setelah Dia menampakan diri-Nya kepada Paulus, dia pergi ke Yerusalem, namun disana Paulus hanya bertemu dengan Yakobus saudara Yesus dan Simon bar Jonah (Kefas), tentang itu di dalam suratnya rasul Paulus mencatat :
Galatia 1:18-20 (TB) Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya.
Tetapi aku tidak melihat seorang pun dari rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus.
Di hadapan Allah kutegaskan: apa yang kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak berdusta.
Bahkan penulis Kitab Yudas mengkonfirmasi dirinya adalah saudara Yakobus.
Yudas 1:1 (TB) Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus.
Beberapa pernyataan diatas jelas mengkonfirmasi sangat kuat untuk mendukung Markus 6:3 bahwa keduanya adalah saudara (hubungan keluarga inti / saudara serahim) Yesus. Yang terakhir dalam salah satu suratnya, rasul Paulus juga mengidentifikasikan bahwa para murid dan saudara-saudari Yesus telah menikah.
1 Korintus 9:5 (TB) Tidakkah kami mempunyai hak untuk membawa seorang isteri Kristen, dalam perjalanan kami, seperti yang dilakukan rasul-rasul lain dan saudara-saudara Tuhan dan Kefas?
Hampir semua yg tertulis dalam Perjanjian Baru selalu membedakan antara saudara-saudari Yesus dan para rasul-Nya sehingga dapat disimpulkan bahwa Yesus memiliki saudara/i "tiri" (saudara serahim) setelah Dia dilahirkan karena Kitab Suci dengan tegas mencatat bahwa Yusuf dan Maria TIDAK melakukan hubungan suami-istri sampai Yesus dilahirkan.
Matius 1:25 (TB) tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
Disisi lain, seandainya mereka adalah saudara sepupu Yesus, tentunya penulis Alkitab akan menggunakan frasa Anepsios seperti yg dilakukan Paulus dalam suratnya yg menuliskan :
Kolose 4:10 (TB) Salam kepada kamu dari Aristarkhus, temanku sepenjara dan dari Markus, kemenakan [[ Anepsios / relative (Amplified Bible) /cousin (ASV) ]] Barnabas — tentang dia kamu telah menerima pesan; terimalah dia, apabila dia datang kepadamu --
Penjelasan Yakobus sebagai saudara serahim Yesus juga mendapat dukungan dari para pelayan Firman setelah era Kerasulan yg mencatat:
1. Sejarahwan gereja, Flavius Josephus (37-100 AD) mencatat dalam bukunya :
Festus was now dead, and Albinus was but upon the road; so, he assembled the sanhedrim of judges, and brought before them the brother of Jesus, who was called Christ, whose name was James, and some others. -- Jewish Antiquities (20.9.1)
2. Bishop Hegesippus (110-180 AD) mencatat : "After the apostles, James the brother of the Lord surnamed the Just was made head of the Church at Jerusalem."
3. Clement of Alexandria (150-215 AD) menuliskan : "Jude, who wrote the Catholic Epistle, being one of the sons of Joseph and [the Lord’s] brother, a man of deep piety, though he was aware of his relationship to the Lord, nevertheless did not say he was his brother; but what said he? ‘Jude the servant of Jesus Christ,’ because He was his Lord, but brother of James; for this is true; he was his brother, being Joseph’s [son]”
4. Eusebius (260 - 339 AD) menuliskan :
But after Paul, in consequence of his appeal to Cæsar, had been sent to Rome by Festus, the Jews, being frustrated in their hope of entrapping him by the snares which they had laid for him, turned against James, the brother of the Lord, [484] to whom the episcopal seat at Jerusalem had been entrusted by the apostles. [485] The following daring measures were undertaken by them against him. (Church History Book II Chapter 23:1; The Martyrdom of James, who was Called the Brother of the Lord.)
Tafsiran Utley sejalan dengan tulisan Flavius Josephus, Eusebius dan bishop Hegesippus yg menyatakan Yesus memiliki saudara-saudara lain dari hasil pernikahan Yusuf dan Maria; terlebih lagi Injil Lukas mencatat Yesus adalah anak sulung Yusuf dan Maria (Lukas 2:7).
Tafsiran Wycliffe juga mendukung hal ini dengan menyatakan bahwa Maria melahirkan anak-anak lagi melalui pernikahannya dengan Yusuf dan mereka inilah yg disebutkan dalam Matius 13:55 dan Markus 6:3.
Ketika Yesus mengatakan bahwa yg disebut saudara-Nya adalah mereka yg melakukan Kehendak Bapa (Matius 12:50), sesungguhnya Dia sedang memberikan pemaknaan baru dari frasa Adelphos yg mana dalam dunia bahasa ini disebut Coine Words yg artinya pemaknaan baru dari sebuah frasa untuk menjelaskan sebuah keadaan sehingga bisa dipahami oleh banyak orang.
Coine Words bukanlah sesuatu yg baru dari perkembangan literasi karena bahasa Indonesia pun sudah mengenal itu dengan baik. Mengikuti apa yg diajarkan Yesus, para penulis Kitab Suci pun menggunakan Coine Words ketika mereka menyatakan bahwa segenap umat Kristiani juga dapat disebut Adelphos karena oleh Tuhan sendiri mereka (umat Kristen) disebut anak-anak Allah, yg lahir kembali setelah dibaptis di dalam Nama Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Pun demikian, segenap rakyat Indonesia juga bisa dikatakan Adelphos karena merupakan saudara sebangsa. Penafsiran yg tidak jujur dan tidak melihat konteks Ayat saat itu dituliskan akan berusaha memaknai Adelphos sesuka hati demi mendukung penafsiran resmi keyakinan tertentu meskipun di dalam hatinya mereka menyadari bahwa itu adalah salah.
Kesalahan dalam memaknai frasa Adelphos secara ekuivokasi sebagai akibat dari tidak membaca Konteks Perjanjian Baru dengan benar akan menyebabkan kesalahan dalam memaknai konteks Kitab Suci sebagai contoh :
Petrus dan Thomas adalah saudara seiman (Adelphos) dan sebangsa (Adelphos) namun keduanya bukan saudara kandung (Adelphos) karena orang tua mereka berbeda.
Frasa Adelphos dapat merangkum semua frasa "saudara" diatas namun tidak akan bisa menghasilkan penafsiran yg benar jika tidak memahami sudut pandang penulis dan peristiwa yg lumrah terjadi pada saat itu dituliskan. Dengan demikian menjadi semakin jelas bahwa Yesus memang memiliki saudara "tiri" (saudara serahim) setelah Dia dilahirkan yg berasal dariYusuf dan Maria.
Menerima fakta minor bahwa Yesus memiliki saudara kandung (saudara serahim) tidaklah menghilangkan status Yesus sebagai Anak Allah dan Mesias (Divine-Human) dan tidak pula menolak nubuat Kelahiran Yesus dari seorang perawan karena Dia (Yesus) adalah anak sulung (First born son) Yusuf dan Maria. Ketika nubuatan itu sudah tergenapi, rencana Bapa didalam kehidupan Yusuf, Maria dan Yesus sudah terlaksana.
Pustaka:
- https://www.biblegateway.com/resources/encyclopedia-of-the-bible/Brothers-Jesus
- https://everything.explained.today/Brothers_of_Jesus/
- https://rubrikkristen.com/4-saudara-kandung-yesus-di-alkitab/
- https://www.gotquestions.org/Indonesia/saudara-Yesus.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar