Kitab Ulangan sebenarnya merupakan satu pidato panjang yg disampaikan oleh nabi Musa sesaat sebelum kematiannya. Nama kitab ini berasal dari dua suku kata Yunani yg berarti “pemberian Hukum yg kedua”. Dan itulah tepatnya isi kitab Ulangan. Dalam pidato ini, Musa memberikan Hukum Tuhan kepada generasi baru yg lahir dalam masa pengembaraan di padang gurun.
Sebuah generasi baru Israel hendak memasuki Tanah Perjanjian. Banyak diantara mereka yg tidak mengalami keajaiban di Laut Merah atau mendengar hukum yang diberikan di Sinai, dan mereka akan memasuki tanah yg baru dengan banyak bahaya dan godaan. Kitab Ulangan diberikan untuk mengingatkan mereka tentang hukum Allah dan kuasa Allah.
Sebagian besar orang menganggap Hukum Perjanjian Lama semuanya mengenai aturan-aturan yg harus dilakukan. Bangsa Israel harus melakukan berbagai ritual seperti mengorbankan domba, tidak melakukan apapun pada hari Sabath, tidak makan babi, dan kalau sampai melanggar, maka TUHAN akan menghajar mereka habis-habisan.
Ketika membaca hukum-hukum TUHAN yg diberikan kembali untuk kedua kalinya, Kita akan menemukan sesuatu yg berbeda. Hubungan TUHAN dengan umat-NYA tidak didasarkan pada perbuatan, Kita menemukan kata kasih muncul berkali-kali. TUHAN memilih bangsa Israel untuk menjadi objek kasih-NYA dan DIA menginginkan agar mereka juga mengasihi-NYA. Ketaatan pada Hukum bukanlah suatu cara untuk mendapatkan kemurahan hati TUHAN, sebaliknya, ketaatan itu seharusnya merupakan tindakan kasih kepada TUHAN, sebuah pelajaran Perjanjian Baru yg tidak pernah dapat dimengerti oleh orang Farisi.
Musa dipercaya sebagai penulis Hukum Taurat dan hal ini diperkuat diberbagai ayat dalam Alkitab, misalnya:
Perjanjian Lama
- Lalu Musa menuliskan segala firman TUHAN itu. Keesokan harinya pagi-pagi didirikannyalah mezbah di kaki gunung itu, dengan dua belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel. (Keluaran 24:4)
- Musa menuliskan perjalanan mereka dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan sesuai dengan titah TUHAN; dan inilah tempat-tempat persinggahan mereka dalam perjalanan mereka. (Bilangan 33:2)
- Setelah hukum Taurat itu dituliskan Musa, maka diberikannyalah kepada imam-imam bani Lewi, yang mengangkut tabut perjanjian TUHAN, dan kepada segala tua-tua Israel. Ketika Musa selesai menuliskan perkataan hukum Taurat itu dalam sebuah kitab sampai perkataan yang penghabisan, (Ulangan 31:9,24)
- Ketika mereka mengeluarkan uang yang telah dibawa ke rumah TUHAN, imam Hilkia menemukan kitab Taurat TUHAN, yang diberikan dengan perantaraan Musa. (2 Tawarikh 34:9)
Perjanjian Baru
- Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. (Lukas 24:27)
- Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur. (Lukas 24:44)
- Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorangpun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?" (Yohanes 7:19)
Berdasarkan keterangan diatas, Kita bisa meyakini bahwa memang benar Musa menulis Hukum Taurat.
But…
Apakah Musa menulis secara keseluruhan kitab Pentateukh (Kejadian-Ulangan)
mulai dari Kejadian 1 sampai dengan Ulangan 34…?
Untuk kesemuanya itu, Kita tidak bisa mengatakan : “..Iya, Musa menulis seluruhnya..”
Why…?
- Karena Musa tidak mungkin menulis kematiannya sendiri meskipun dalam hal ini beberapa mengatakan Musa menuliskan kematiannya secara profetik karena sebelum Musa, sudah ada cerita ttg bagaimana kematian Harun.
- Musa bukanlah orang yg suka membanggakan diri (sombong rohani) meskipun dalam beberapa kesempatan, terlihat kelemahan Musa sebagai seorang manusia dimana dalam suatu kejadian, Musa pernah mengambil kemuliaan ALLAH dihadapan bangsa Israel dan ini menyebabkan dia dihukum oleh TUHAN untuk tidak bisa masuk ke dalam Tanah Perjanjian. Hanya orang yg selalu bersama dengan Musa atau dengan kata lain, yg hidup bersama dengan Musa yg dipercaya sebagai penerus penulisan kitab Ulangan terutama dia yg mencatat kematian Musa dan autograph Musa.
Berdasarkan 2 (dua) pernyataan yg bisa dikategorikan logic untuk menolak Musa menulis secara keseluruhan kitab Pentateukh, maka Saya akan membahas secara apologetik terkait dengan hal ini karena TUHAN Yesus juga menyatakan Musa menulis Hukum Taurat. Memang benar bahwa Musa menulis Hukum Taurat berikut penjabarannya sesuai dengan keterangan dalam kitab Pentateukh, namun siapakah yg menuliskan autograph Musa dan kematiannya…?
Apakah TUHAN Yesus salah ketika mengatakan Musa menulis Hukum Taurat atau ada sesuatu dibalik itu…?
TUHAN Yesus tidak salah namun Kita yg salah mengerti, Hukum Taurat tidak bercerita tentang kehidupan pribadi Musa melainkan mengajarkan perintah-perintah ALLAH yg DIA berikan kepada umat Israel lewat perantaraan Musa, ini salah satu point utamanya yg mulai harus Kita pahami.
Selain itu, salah satu karakter penulisan Alkitab yakni ketika Perjanjian Baru mengutip Perjanjian Lama berulang kali maka tokoh yg paling terkenal diantara kedua orang itu yg disebutkan. Demikianlah Yesus melakukan hal itu, bukan berarti Yesus Kristus tidak mengakui kepenulisan Yosua terhadap ayat2 terakhir dalam Ulangan 34 melainkan Yesus Kristus dengan tetap menggunakan tradisi Yudaisme yg berlaku sampai saat ini dengan diperkuat keterangan dari Kitab Suci dimana Musa diakui menulis kitab Pentateukh berikut Hukum Taurat seperti yg diperintahkan TUHAN kepadanya, juga perjalanan bangsa Israel sejak keluar dari Mesir sampai sebelum menjelang kematiannya. Seperti halnya kitab Mazmur yg dipercaya ditulis oleh raja Daud namun secara keseluruhan bukanlah hasil tulisan raja Daud melainkan juga ada karya2 lain didalamnya, namun secara garis besar karena tulisan raja Daud yg menghiasi kitab Mazmur, demikianlah yg terjadi dengan kitab Pentateukh.
Selain penjelasan sederhana diatas, ada lagi penjelasan lain yg mendukung hal itu yakni:
Tradisi tertulis yg diturunkan dari satu orang ke orang lain untuk melanjutkan atau menceritakan ulang sebuah peristiwa dalam bangsa Israel, karena jika tidak demikian, maka tidak ada bukti tertulis terutama dalam hal pengajaran yg akan diteruskan ke generasi selanjutnya. Dan bagsa Israel merupakan salah satu bangsa yg melakukan tradisi ini.
Tradisi menulis seperti yg Saya jelaskan diatas juga ditemukan dalam Alkitab yakni:
- Setelah hukum Taurat itu dituliskan Musa, maka diberikannyalah kepada imam-imam bani Lewi, yang mengangkut tabut perjanjian TUHAN, dan kepada segala tua-tua Israel. (Ulangan 31:9)
- Oleh sebab itu tuliskanlah nyanyian ini dan ajarkanlah kepada orang Israel, letakkanlah di dalam mulut mereka, supaya nyanyian ini menjadi saksi bagi-Ku terhadap orang Israel. (Ulangan 31:19)
- Dan di sanalah di atas batu-batu itu, dituliskan Yosua salinan hukum Musa, yang dituliskannya di depan orang Israel. (Yosua 8:32)
Sebagian besar akademisi Biblical mengakui bahwa Musa bukanlah penulis tunggal kitab Pentateuch, ada pribadi lain yg melakukan itu dan sosok inilah yg menceritakan tentang kehidupan pribadi Musa dan kematiannya.
Berdasarkan keterangan dari Alkitab, maka sosok yg menuliskan hal itu lebih mengarah kepada Yosua dengan alasan yg sangat tepat dimana Yosua merupakan suksesor Musa yg juga ditunjuk langsung oleh ALLAH untuk menggantikan dia.
- Lalu TUHAN berfirman kepada Musa: "Ambillah Yosua bin Nun, seorang yang penuh roh, letakkanlah tanganmu atasnya, (Bilangan 27:18)
- Maka Musa melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya. Ia memanggil Yosua dan menyuruh dia berdiri di depan imam Eleazar dan di depan segenap umat itu, (Bilangan 27:22)
- lalu ia meletakkan tangannya atas Yosua dan memberikan kepadanya perintahnya, seperti yang difirmankan TUHAN dengan perantaraan Musa. (Bilangan 27:23)
- Dan di sanalah di atas batu-batu itu, dituliskan Yosua salinan hukum Musa, yang dituliskannya di depan orang Israel. (Yosua 8:32)
Meskipun demikian, masih ada hal lain lagi yg mengganjal, benarkah hanya Yosua sendiri yg menulis seluruh kitab Pentateukh atau ada orang lain yg membantu Yosua dalam menyelesaikan hal itu…?
Sepertinya demikian, terutama yg berkaitan dengan pengangkatan Yosua sebagai pengganti Musa dan pada awalnya ketika Musa diminta ALLAH untuk menjadikan Yosua sebagai pengganti Musa. Seorang penulis tidak mungkin menceritakan autographnya sendiri jika bukan orang lain yg menceritakan hal itu terutama yg berkaitan dengan kehidupan pribadi orang tersebut. Lantas siapakah sosok lain yg juga “membantu” Musa dan Yosua menuliskan kitab Pentateukh…?
Meskipun sumber Yudaisme mengatakan Yosua menceritakan kematian Musa dan Musa dipercaya menulis Hukum Taurat.
- '…Moses wrote his own book and the portion of Balaam and Job. Joshua wrote the book which bears his name and [the last] eight verses of the Pentateuch…' (Babylonian Talmud: Tractate Baba Bathra 14b)
- 'So Moses, God’s servant, died there' (Deuteronomy 34:5). But is it possible that Moses wrote 'So Moses died’ while he was still alive?!'. Rather, Moses wrote up to this point, and from here on, Joshua the son of Nun wrote—these are the words of R. Judah… [R. Shimon raises an alternative:] Up to this point, God spoke and Moses repeated and wrote; after this point, God spoke and Moses wrote in tears. (Menachot 30a)
- When Moses came down from the mountain, he wrote from the beginning of the Torah until the end of the story of the Tabernacle, and the conclusion of the Torah he wrote at the end of the fortieth year…this is according to the one who says the Torah was given scroll by scroll. But according to the one who says it was given complete, the entire thing was written in the 40th year. (Ramban, preface to his Torah commentary).
- For the one who says it was given scroll by scroll, … each statement was written on its own, and Moses wrote it on parchment with ink and gave it the children of Israel and taught them the Torah. But for the one who says that the Torah was given complete… as soon as it was said to Moses from God’s mouth, it was said to the children of Israel, … and after forty years, it was written, and even though it was written a long time after it was spoken by God, faithful are its words for there was no change or diminishment or addition based on Moses’ own intellect. (Meshekh Hokhmah)
- Moses did not write each passage at the time it was said to him, but rather, he ordered them orally until the end of the Torah. But passages which were necessary at the time, he would write down so that the people could see them and learn them from a written text. (Hiddushei haRashba on Gittin 60a)
Dengan demikian, Kita sekali lagi bisa mengambil keterangan dari kalangan akademisi Biblical yakni Kita tidak bisa menutup mata bahwa baik Musa maupun Yosua memiliki juru tulis yg membantu mereka menulis dengan perintah dari keduanya. Seperti nabi Yeremia yg memiliki Barukh sebagai jurutulisnya dan rasul Petrus yg memiliiki Markus sebagai jurutulisnya, demikian juga Musa dan Yosua, dan tidak menutup kemungkinan kitab-kitab lain dalam Alkitab TANPA TERKECUALI beberapa kitab dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yg memang secara keseluruhan sebagian besar menuliskan siapa nama penulisnya.
Beberapa pernyataan sejarahwan Kristen bahwa Markus adalah juru tulis Simon Petrus:
- And the elder used to say this, Mark became Peter’s interpreter and wrote accurately all that he remembered, not, indeed, in order, of the things said and done by the Lord. For he had not heard the Lord, nor had followed him, but later on, followed Peter, who used to give teaching as necessity demanded but not making, as it were, an arrangement of the Lord’s oracles, so that Mark did nothing wrong in thus writing down single points as he remembered them. For to one thing he gave attention, to leave out nothing of what he had heard and to make no false statements in them. (Ecclesiastical History Book 2 Chapter 15, Book 3 Chapter 30 and Book 6 Chapter 14).
- Matthew composed his gospel among the Hebrews in their own language, while Peter and Paul proclaimed the gospel in Rome and founded the community. After their departure, Mark, the disciple and interpreter of Peter, handed on his preaching to us in written form. (Against Heresies, Book 3 Chapter 1)
- And so great a joy of light shone upon the minds of the hearers of Peter that they were not satisfied with merely a single hearing or with the unwritten teaching of the divine gospel, but with all sorts of entreaties they besought Mark, who was a follower of Peter and whose gospel is extant, to leave behind with them in writing a record of the teaching passed on to them orally; and they did not cease until they had prevailed upon the man and so became responsible for the Scripture for reading in the churches. (Ecclesiastical History, Book 2 Chapter 15)
Kesimpulan
- Musa menulis secara keseluruhan Hukum Taurat dalam kitab Pentateukh
- Musa tidak menulis secara keseluruhan kitab Pentateukh yg berkaitan dengan autograph Musa dan kematiannya
- Yosua secara tradisi yg berkembang di kalangan Yudaisme, dipercaya menyelesaikan kitab Ulangan yg berkaitan dengan kematian Musa.
- Baik Musa maupun Yosua memiliki juru tulis pribadi untuk membantu mereka menceritakan secara utuh kitab Pentateukh.
TUHAN Yesus memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar