Galatia 1:9 (TB) Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.
Diatas adalah pernyataan keras rasul Paulus bagi setiap mereka yang mengaku Kristen namun mengajarkan Injil yang berbeda akibat ketidakmampuan akademisi dan literasi yang cukup namun selalu menggaungkan dirinya sebagai ajaran yang Alkitabiah.
Sebagian orang yang pernah Saya temui telah mengajarkan sesuatu yang berbeda dari apa yang diajarkan oleh para rasul Kristus, bahkan tidak sedikit dari mereka yang begitu mudahnya mengatakan bahwa "Ajaran Kristen saat ini (biasanya mereka menyerang Dogma Tritunggal) merupakan ajaran paganisme Hellenis". Tentu tuduhan itu sangat tidak masuk akal karena Teolog dan Akademisi Kristen dengan jelas menyatakan bahwa ajaran Kristen merupakan derivasi dari Yudaisme yang telah dibaharui oleh Yesus.
Rabbi Samuel (Sandmel, A Jewish Understanding of the New Testament, p.13) menuliskan:
Christianity was born in Palestine, within Judaism. The language spoken by Jesus and his immediate followers was Aramaic, a language as closely related to Hebrew as one might say, Portuguese is to Spanish.
The New Testament itself attests to the knowledge that the beginnings of the Christian movement were in a locale linguistically Aramaic, for it preserves within its Greek text Aramaic words in quotation. Somewhere in the line of development of Christianity, probably while its accumulating tradition was still being carried on orally, translation of some things from Aramaic into Greek took place.
[[ Terjemahan literal:
Kekristenan lahir di Palestina, didalam Yudaisme. Bahasa yang digunakan Yesus dan para pengikut-Nya adalah bahasa Aram, bahasa yang dekat dengan Ibrani, seperti seseorang yang mengatakan, "Bahasa Portugis adalah bahasa Spanyol".
Perjanjian Baru itu sendiri membuktikan pengetahuan bahwa awal dari gerakan Kristen berada di lokal linguistik bahasa Aram, untuk mempertahankan dalam teks Yunani kata-kata Aram dalam kutipan. Di suatu tempat dalam garis perkembangan agama Kristen, mungkin sementara tradisi pengumpulannya masih dilakukan secara lisan, terjadi penerjemahan beberapa hal dari bahasa Aram ke bahasa Yunani.]]
Beberapa penyesat yang mengaku dirinya Kristen dan mulai berkembang diantaranya adalah:
- Oneness Pentacostal yang mengajarkan Bapa dan Roh Kudus adalah Yesus.
- Saksi Yehova dan Subordinasi yang mengajarkan bahwa Yesus adalah Allah ke dua (mirip ajaran Plato).
- Docetisme yang mengajarkan bahwa Yesus tidak pernah memiliki wujud fisik karena diri-Nya Maha Kudus.
Kesamaan dari 3 (tiga) ajaran sesat diatas adalah mereka sama seperti penganut Gnostik, yang berusaha meracuni pemikiran manusia dan menyelewengkan kebenaran. Gnostik memandang diri mereka sebagai kelas yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain oleh karena pengetahuan mereka akan Allah yang lebih tinggi dan dalam.
Untuk menjawab tuduhan-tuduhan diatas, Saya akan menjelaskan singkat relevansi Yesus dengan Memra dan Shekinah sehingga kita dapat memahami siapa Dia dan mengapa para murid didalam Perjanjian Baru menyatakan Yesus sebagai Firman. 'Memra' adalah bahasa Aram untuk "Firman/Ucapan", padanannya dalam bahasa Yunani adalah Logos.
Konsep Memra berasal dari Mazmur 33:6 "Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya." Akar bahasa Ibrani untuk 'Firman' di sini adalah 'Davar'.
Dalam teks, kata yang diinfleksikan adalah 'bidavar' -- “oleh Firman”. Ayat ini secara akurat berkorelasi dengan Yohanes 1:3, "Segala sesuatu dijadikan oleh-Nya; dan tanpa Dia tidak ada sesuatu pun yang dijadikan."
Menurut situs Jews for Jesus, Targum dipenuhi dengan kata 'Memra' (Firman) tetapi Talmud tidak membicarakan masalah ini. Itu karena Talmud ditulis setelah kedatangan Kristus dan para rabi menekannya sebagai reaksi terhadap Kekristenan. Mereka tidak ingin menghubungkan Yesus dari Nazareth dengan 'Memra' (Firman).
Jika itu dilakukan, akan menjadi pengakuan mereka bahwa Yesus adalah Imanuel (Allah menyertai kita -- Yesaya 7:14, Matius 1:23). Targum juga mencatat bahwa Firman (Memra) YHWH (dibaca: Hashem) adalah Juruselamat bagi bangsa Israel, beberapa diantaranya adalah:
- But Israel shall be saved by the Word of YHWH with an everlasting salvation By the Word of YHWH shall all the seed of Israel be justified. (Parafrase Targum Jonathan atas Yesaya 45:17, 25)
- But I will have mercy upon the house of Judah, and I will save them by the Word of YHWH, their G-d. (Parafrase Targum Jonathan atas Hosea 1:7)
Targum juga mencatat bahwa 'Memra' (Davar/Logos/Firman) adalah Shekinah (Kemuliaan Ilahi) yang berdiam di tengah-tengah bangsa Israel selama periode Perjanjian Lama. Shekinah menunjuk pada makna keberadaan/ kehadiran Allah yang mulia di dalam Kemah Suci (Tabernakel). Shekinah adalah istilah Yudaisme yang berarti kehadiran Allah atau kemuliaan Allah yang nampak di bumi dalam wujud fisik yang bisa diindera (bisa dilihat, bisa dirasakan) oleh manusia. Kata untuk Kemah Suci (mishkan) merupakan turunan dari akar kata yang sama dan digunakan dalam arti "tempat tinggal" atau "kediaman" dalam Alkitab.
Bilangan 24:5 (TB) Alangkah indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub, dan tempat-tempat kediamanmu, hai Israel.
Mazmur 132:5 (TB) sampai aku mendapat tempat untuk TUHAN, kediaman untuk Yang Mahakuat dari Yakub.
Kata 'tempat kediamanmu' yang digunakan disana adalah 'mishkenotecha'. Dengan demikian, dalam pemikiran Yahudi, 'Shekinah ' mengacu pada tempat tinggal atau tempat menetap dalam arti khusus, di mana yang tinggal atau menetap adalah hadirat ilahi, sehingga menimbulkan efek bahwa jika dekat dengan 'Shekinah ', maka hubungan dengan Allah lebih mudah dirasakan.
And I will set the Shekinah of My Glory among you, and my Word shall not abhor you, but the Glory of My Shekinah shall dwell among you, and My Word shall be to you for a redeeming God, and you shall be unto My Name for a holy people. (Parafrase Targum Jonathan atas Imamat 26:11-12)
Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu. Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku. (Imamat 26:11-12)
Mendasari pernyataan para-Rabbi terkait status 'Memra' (Davar/Logos/Firman), tidaklah mengherankan bahwa para penulis Perjanjian Baru mengasosiasikan dan menegasikan Yesus sebagai Firman, Wujud Kemuliaan Allah. Beberapa diantaranya adalah:
Lukas 1:2 (TB) … seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman.
Galatia 6:6 (TB) Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.
Ibrani 1:3 (TB) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
1 Petrus 3:1 (TB) Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya.
1 Yohanes 1:1 (TB) Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup — itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
Wahyu 19:13 (TB) Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
Dengan demikian, kita sudah sampai pada kesimpulan bahwa Yesus adalah Memra (Davar/Logos/Firman) YHWH (dibaca: Hashem) yang hadir didalam dunia manusia lewat wujud fisik dan menjalani kehidupan sebagai manusia sebelum akhirnya Dia kembali kepada Bapa. (Yohanes 14:2)
Kehadiran Yesus didalam dunia manusia memberikan nuansa baru bagi umat Kristiani disepanjang abad yang tidak pernah hidup bersama dengan Dia namun tetap dapat merasakan Kehadiran-Nya berdiam diantara umat pilihan-Nya ketika Dia mengatakan:
Matius 18:20 (TB) Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku (Yesus) ada di tengah-tengah mereka.
Tuhan Yesus memberkati
Oleh:
Sesandus Demaskus
Jemaat GKII Adonay desa Mekar Baru, Kab. Kubu Raya, Kalbar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar