Ketika kita melihat bagaimana Abraham mengakui Sara sebagai adiknya sehingga memperbolehkan Firaun tidur dengan dia karena takut dibunuh (Kejadian 12:11-13); atau bagaimana Ishak pun mengatakan Ribka adalah adiknya karena dia takut dibunuh (Kejadian 26:7); atau bagaimana Yakub mencuri hak kesulungan Esau (Kejadian 25:29-34) dan menipu Laban (Kejadian 30:42); atau bagaimana Raja Daud rela membunuh seseorang demi mendapatkan isterinya (2 Samuel 12:9); atau bagaimana Petrus yang pernah membual akan kesetiaannya mengikut Yesus namun terbukti 3 (tiga) kali menyangkal Dia, Petrus juga pernah membual telah meninggalkan segala sesuatu hanya untuk mengikut Yesus padahal sejarah mencatat bahwa dlm pelayanannya dia (Petrus) selalu membawa isterinya (1 Korintus 9:5), atau bagaimana dia tidak konsisten dan munafik akibat tekanan beberapa orang Kristen - Yahudi yang datang kemudian di Yerusalem sehingga Paulus menegur dia (Galatia 2:11).
Jika kita senantiasa melihat masa lalu seseorang terlebih para tokoh Alkitab kecuali Yesus, tidak ada satupun teladan dari mereka yang pantas ditiru; namun pada saat yang bersamaan kita kemudian harus menyadari bahwa pemilihan Tuhan atas mereka bukanlah didasari atas kehebatan mereka melainkan karena mereka memiliki hati yang siap dibentuk oleh Kasih Allah yang bekerja didalam mereka.
Barangkali, yang memisahkan mereka dari kebanyakan kita ialah mereka dengan jujur mengakui dosa dan kegagalan mereka. Mereka juga tidak pernah mengeraskan hatinya ketika menghadapi kebenaran atau mencari dukungan dari pihak lain untuk membenarkan kesalahan mereka.
Kejujuran hati yang radikal dan perasaan menyesal yang sangat menusuk hati atas dosa-dosa yang telah diperbuat, menjadi teladan bagi kita untuk melakukan hal yang sama; jujur atas dosa dan kesalahan yang telah diperbuat.
Bernard of Clairvux, seorang Teolog dan Asketis Kristen dari abad ke-11 pernah mengatakan, "Kualitas yang luhur dari semua orang kudus ialah kerendahan hati."
Melalui Mazmur tentang pengampunan dosa, Daud mengatakan,
"Ia (TUHAN) membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati (Mazmur 25:9)."
Saint Bernard of Clairvux (1153-1174 AC) |
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar