Pascamodern dalam kehidupan Kekristenan dewasa ini sebenarnya bukanlah tentang logika maupun substansi melainkan tentang gaya dan persepsi.
Dalam bentuk ekstrimnya, merupakan sebuah pandangan yang bersifat relatif, tidak ada seorangpun yang benar atau salah, tidak ada kebenaran yang mutlak.
Bagian dari pemikiran Pascamodern adalah relativisme moral yang membawa orang pada konsep "pilihan gaya hidup".
Alkitab dengan jelas menggambarkan konsep ini:
Hakim-hakim 17:6 (TB) ... setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.
Reformasi Protestan abad-16 memperjuangkan hak dan tanggung jawab umat Kristiani untuk dapat membaca Kitab Suci serta mengambil keputusan yang dapat meneguhkan iman percaya kepada Tuhan; 5 abad kemudian, terobosan itu telah menjadi individualisme yang berlebihan yang disebut kebenaran yang relatif.
Jika gerakan Pencerahan lebih menekankan kepada pemikiran maka Pascamodern lebih menekankan perasaan.
Untungnya, meskipun sarana untuk menyampaikan pesan Tuhan telah berubah namun isi pesan itu sendiri tetap sama, mungkin inilah yang disebut Sola Scriptura abad ke-20.
Zaman terus berkembang namun pesan Tuhan melalui Kitab Suci tidak berubah meskipun telah diserang oleh berbagai rupa-rupa ajaran sesat seperti Oneness Pentacostal, Saksi Yehova, Mormon atau Christian Science.
Nabi Yesaya mengatakan:
Yesaya 40:8 (TB) Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.
Tuhan memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar