Silsilah Yesus Kristus dalam Alkitab bisa dilihat dalam Injil Matius 1:1-17 dan Injil Lukas 3:23-38. Sementara, Injil Markus dan Injil Yohanes tidak melakukan itu.
Mengapa…?
Bagaimana penjelasannya…?
Perlu diluruskan, Injil Markus dan Injil Yohanes tidak memuat daftar silsilah Yesus Kristus bukan karena Markus dan Yohanes tidak mengetahui silsilah Yesus Kristus. Tidak dituliskan tidak berarti tidak tahu.
Injil Markus adalah Injil yang pertama kali dituliskan. Injil Markus dituliskan oleh Markus. Petrus ini adalah salah seorang rasul, murid sekaligus sahabat Yesus Kristus.
Injil Markus dituliskan oleh Markus pada waktu pengikut Yesus Kristus adalah orang-orang yang pernah bertemu muka secara langsung dengan Yesus dan mengenal Yesus secara pribadi. Ini cocok dengan artefak arkeologis fragmen Injil Markus yang ditemukan di gua Qumran dekat laut mati yang diperkirakan berasal dari kisaran sekitar periode tahun 50-an Masehi. Bahkan tahun tersebut masih bisa dipersempit lagi, mengingat dalam surat-surat Paulus yang dituliskan antara tahun 40-60 Masehi menyebutkan adanya Injil yang dibawa dan diberitakan oleh Paulus.
Para pengikut generasi pertama tersebut telah mengetahui silsilah Yesus Kristus. Jadi, daftar silsilah Yesus Kristus tidak dituliskan oleh Markus di dalam Injil Markus karena segmen pembaca Injil Markus pada paruh pertama abad pertama adalah orang-orang yang telah mengetahui silsilah Yesus Kristus telah mengetahui silsilah Yesus Kristus.
Injil Matius dan Injil Lukas ditulis pada masa Injil telah mendapatkan banyak pengikut dari orang-orang yang tidak pernah bertemu Yesus Kristus secara tatap muka dan mengenal Yesus secara pribadi, karena ketika mereka mendengar berita Injil, Yesus Kristus telah diangkat oleh Allah ke surga. Murid-murid ini tidak mengetahui silsilah Yesus Kristus. Itulah sebabnya, Matius dan Lukas menuliskan silsilah Yesus Kristus dalam Injil yang mereka tulis.
Markus adalah anak rohani sekaligus murid, penterjemah, dan juru tulisnya Petrus. Melihat hubungan antara Markus dan Petrus itu bisa ditebak bahwa Markus menuliskan apa-apa yang didengarnya dari Petrus yang merupakan salah seorang rasul dan sahabat Yesus Kristus. Tidaklah salah bila Injil Markus juga bisa disebut sebagai Injil menurut Petrus atau Injil Petrus, karena Markus disitu hanya berperan sebagai juru tulis Petrus saja.
Matius alias Lewi adalah salah seorang rasul, murid, dan sahabat Yesus Kristus. Sedangkan Lukas adalah murid para rasul itu. Dia mencatat berdasar pada apa yang disampaikan para rasul kepadanya.
Injil Yohanes ditulis oleh Yohanes yang merupakan salah seorang rasul, murid Yesus, dan sekaligus sahabat Yesus Kristus yang paling dekat. Injil tersebut ditulis pada sekitar tahun 95 Masehi, bertahun-tahun setelah Injil Matius, Markus, dan Lukas tersebar luas dalam masyarakat. Yohanes tidak mencantumkan silsilah Yesus Kristus karena silsilah Yesus Kristus telah tercantum dalam Injil Matius dan Lukas.
Sebagai catatan tambahan, Injil Matius ditulis pada kisaran tahun 70 Masehi, atau 5 tahun setelah Paulus wafat, Injil Lukas ditulis sekitar tahun 80-90 Masehi atau antara 15 sampai 25 tahun setelah wafatnya Paulus, sedangkan Injil Yohanes ditulis pada tahun 95 Masehi atau 30 tahun setelah Paulus wafat. Dan tentu saja orang yang telah meninggal tidak dapat menulis atau mengubah Injil Matius.
Yesus sering disebut sebagai anak Daud, berarti kelahirannya berasal dari keturunan Daud. Ia juga disebut sebagai taruk Isai atau tunas Isai (Yesaya 11:1) yang berarti bahwa kelahirannya berasal dari keturunan Isai, ayah Daud.
Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. (Yesaya 11:1)
** Silsilah Kristus – Menurut Injil Matius **
**) Dari Abraham sampai Daud
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak (huiou) Daud, anak (huiou) Abraham.
- Abraham memperanakkan Ishak,
- Ishak memperanakkan Yakub,
- Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
- Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar,
- Peres memperanakkan Hezron,
- Hezron memperanakkan Ram,
- Ram memperanakkan Aminadab,
- Aminadab memperanakkan Nahason,
- Nahason memperanakkan Salmon,
- Salmon memperanakkan Boas dari Rahab,
- Boas memperanakkan Obed dari Rut,
- Obed memperanakkan Isai,
- Isai memperanakkan raja Daud.
- Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria,
**) Dari Daud sampai pembuangan ke Babel
- Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria
- Salomo memperanakkan Rehabeam,
- Rehabeam memperanakkan Abia,
- Abia memperanakkan Asa,
- Asa memperanakkan Yosafat,
- Yosafat memperanakkan Yoram,
- Yoram memperanakkan Uzia,
- Uzia memperanakkan Yotam,
- Yotam memperanakkan Ahas,
- Ahas memperanakkan Hizkia,
- Hizkia memperanakkan Manasye,
- Manasye memperanakkan Amon,
- Amon memperanakkan Yosia,
- Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.
**) Dari pembuangan ke Babel sampai Yesus
- Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.
- Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel,
- Sealtiel memperanakkan Zerubabel,
- Zerubabel memperanakkan Abihud,
- Abihud memperanakkan Elyakim,
- Elyakim memperanakkan Azor,
- Azor memperanakkan Zadok,
- Zadok memperanakkan Akhim,
- Akhim memperanakkan Eliud,
- Eliud memperanakkan Eleazar,
- Eleazar memperanakkan Matan,
- Matan memperanakkan Yakub,
- Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria
- Maria isteri Yusuf melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus. (Matius 1:17)
Dari uraian di atas kiranya dapat disimpulkan bahwa Alkitab tidak salah menghitung daftar silsilah Yesus Kristus dari jalur Yusuf.
Kata "anak" (son of) menggunakan kata Yunani "huios", juga bisa bermakna "keturunan dari". Dipakai dalam menulis silsilah yang menaik. Kata menurunkan/ memperanakkan menggunakan kata Yunani 'gennaô'. Dipakai dalam silsilah yang menurun Matius 1:2-17.
Kata "huios" dari jenis maskulin bermakna anak laki-laki, keturunan; jika dihubungkan dengan genitif seperti ayat diatas (huios iôsêph) bermakna "Yesus anak Yusuf, namun secara spesifik, Lukas menjelaskannya dengan "menurut pandangan orang" maksudnya adalah "Yesus anak Yusuf secara hukum".
Selanjutnya, setiap nama dalam silsilah Lukas menurut teks Yunani – kecuali Yusuf - didahului oleh kata ‘tou’ yang identik dengan the dalam bahasa Inggris yang menyatakan sumber atau milik.
** Silsilah Kristus – Menurut Injil Lukas **
Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli (And Jesus himself began to be about thirty years of age, being (as was supposed) the son of Joseph, which was the son of Heli – Geneva Bible), anak Matat, anak Lewi, anak Malkhi, anak Yanai, anak Yusuf, anak Matica, anak Amos, anak Nahum, anak Hesli, anak Nagai, anak Maat, anak Matica, anak Simei, anak Yosekh, anak Yoda, anak Yohanan, anak Resa, anak Zerubabel, anak Sealtiel, anak Neri, anak Malkhi, anak Adi, anak Kosam, anak Elmadam, anak Er, anak Yesua, anak Eliezer, anak Yorim, anak Matat, anak Lewi, anak Simeon, anak Yehuda, anak Yusuf, anak Yonam, anak Elyakim, anak Melea, anak Mina, anak Matata, anak Natan, anak Daud, anak Isai, anak Obed, anak Boas, anak Salmon, anak Nahason, anak Aminadab, anak Admin, anak Arni, anak Hezron, anak Peres, anak Yehuda, anak Yakub, anak Ishak, anak Abraham, anak Terah, anak Nahor, anak Serug, anak Rehu, anak Peleg, anak Eber, anak Salmon, anak Kenan, anak Arpakhsad, anak Sem, anak Nuh, anak Lamekh, anak Metusalah, anak Henokh, anak Yared, anak Mahalaleel, anak Kenan, anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah. (Lukas 3:23-38)
Silsilah Yesus menurut Injil Lukas memang telah menjadi perdebatan didalam internal Kekristenan dan setiap Teolog sepertinya sepakat bahwa Lukas menulis silsilah Yesus melalui garis Maria meskipun penulisnya sendiri tidak mencantumkan nama Maria disana, kemungkinan karena pengaruh budaya Patrilineal yang cukup tinggi.
Selain itu, beberapa sumber yang digunakan untuk mendukung penafsiran mayoritas ini berasal dari Talmud Yerusalem yaitu Kitab Hagigah 77:4 dimana disana dituliskan bahwa Maria adalah anak Eli dengan demikian Yusuf adalah menantu Eli.
Yusuf mungkin sangat tepat disebut sebagai ayah Yesus karena menurut aturan Yahudi bahwa dia “yang membesarkan, dan bukan dia yang melahirkan, disebut ayah,'' atau orang tua. Alkitab mencatat peristiwa ini ketika Mikhal menjadi orang tua bagi anak-anak kakaknya dan putri Firaun yang mengangkat Musa menjadi anaknya.
**) Mikhal menjadi orang tua bagi anak-anak Merab, kakaknya.
But the king took the two sons of Rizpah the daughter of Aiah, whom she bore unto Saul, Armoni and Mephibosheth; and the five sons of Michal the daughter of Saul, whom she bore to Adriel the son of Barzillai the Meholathite (Jewish Publication Society)
Lalu raja mengambil kedua anak laki-laki Rizpa binti Aya, yang dilahirkannya bagi Saul, yakni Armoni dan Mefiboset, dan kelima anak laki-laki Merab binti Saul, yang dilahirkannya bagi Adriel bin Barzilai, orang Mehola itu.
2 Samuel 21:8
**) Puteri Firaun mengangkat Musa menjadi anaknya
Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air." (Keluaran 2:10)
**) Maria adalah anak Eli, mertua Yusuf
By the horrible malice, in the words, you may know who is meant: however, this we gain by it, that by their own confession, Mary is the daughter of Eli; which accords with this genealogy of the evangelist, who traces it from Mary, under her husband Joseph; though she is not mentioned, because of a rule with the Jews, that the family of the mother is not called a family. (Hagigah 77:4)
Namun yang menarik bahwa, ada penafsiran minoritas yang mengatakan bahwa Eli merupakan ayah angkat Yusuf dimana ada sebuah peristiwa ketika ayah Yusuf yang bernama Yakub (Matius 1:16) meninggal saat masih muda sehingga Eli kemudian mengangkat Yusuf menjadi anaknya dan berhak sebagai ahli warisnya; atau bisa saja yang terjadi sebaliknya. Namun secara pribadi, kuat dugaan saya bahwa Eli adalah ayah angkat Yusuf yang mana hal ini juga berlaku atas Natan yang merupakan anak angkat Daud dan keduanya (Yusuf dan Natan) berhak atas warisan ayahnya.
Hukum Taurat mengatur pernikahan dengan isteri saudara yang suaminya telah mati dengan tujuan supaya nama keluarganya tidak terhapus dalam silsilah, kitab Rut menjelaskan peristiwa itu.ketika dia (Rut) menjadi isteri Boas.
** Hukum pernikahan saudara didalam Taurat **
Apabila orang-orang yang bersaudara tinggal bersama-sama dan seorang dari pada mereka mati dengan tidak meninggalkan anak laki-laki, maka janganlah isteri orang yang mati itu kawin dengan orang di luar lingkungan keluarganya; saudara suaminya haruslah menghampiri dia dan mengambil dia menjadi isterinya dan dengan demikian melakukan kewajiban perkawinan ipar.
Maka anak sulung yang nanti dilahirkan perempuan itu haruslah dianggap sebagai anak saudara yang sudah mati itu, supaya nama itu jangan terhapus dari antara orang Israel.
Ulangan 25:5-6
** Rut menjadi isteri Boas untuk melanjutkan keturunan bagi Elimelekh, mertuanya **
- Nama orang itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi dan nama kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, semuanya orang-orang Efrata dari Betlehem-Yehuda; dan setelah sampai ke daerah Moab, diamlah mereka di sana. Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya. Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu tertinggal dengan kedua anaknya. Lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya. Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka. Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti? (Rut 1:2-6,11)
- Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas. Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya: "Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati." Lagi kata Naomi kepadanya: "Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita." (Rut 2:1,20)
- Kemudian berkatalah Boas kepada para tua-tua dan kepada semua orang di situ: "Kamulah pada hari ini menjadi saksi, bahwa segala milik Elimelekh dan segala milik Kilyon dan Mahlon, aku beli dari tangan Naomi; juga Rut, perempuan Moab itu, isteri Mahlon, aku peroleh menjadi isteriku untuk menegakkan nama orang yang telah mati itu di atas milik pusakanya. Demikianlah nama orang itu tidak akan lenyap dari antara saudara-saudaranya dan dari antara warga kota. Kamulah pada hari ini menjadi saksi." Lalu Boas mengambil Rut dan perempuan itu menjadi isterinya dan dihampirinyalah dia. Maka atas karunia TUHAN perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki. (Rut 4:9-10,13)
Menarik untuk melihat penafsiran Thomas Aquinas dalam bukunya ‘Summa Theologia Chapter 31’ terkait hubungan antara Yakub dan Eli yang dikatakan adalah ayah Yusuf, dia menuliskan:
Kita tidak mengerti bahwa Yusuf dikatakan oleh Lukas sebagai anak Eli: tetapi bahwa pada zaman Kristus, Eli dan Yusuf adalah keturunan yang berbeda dari Daud. Oleh karena itu Kristus dikatakan telah dianggap sebagai anak Yusuf, dan juga telah menjadi anak Eli. Matius dan Lukas seolah-olah ingin mengatakan bahwa Kristus, dari fakta bahwa Dia adalah anak Yusuf, dapat juga disebut anak Eli dan semua keturunan Daud; seperti yang dikatakan rasul Paulus dalam Roma 9:5.
Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. (Roma 9:5)
Bahkan dengan mengutip pernyataan Augustinus, dia (Thomas Aquinas) mengatakan:
Agustinus sekali lagi memberikan tiga solusi dengan mengatakan: "Ada tiga motif yang diberikan oleh penulis Injil (terkait relasi Eli-Yakub-Yusuf) yakni kakek dari pihak ibu atau beberapa nenek moyangnya yang lain, atau yang satu adalah ayah kandung Yusuf sementara yang lain menjadi ayah karena adopsi. Atau, menurut kebiasaan Yahudi, salah satu dari mereka yang meninggal tanpa anak, kerabat dekat dari istrinya, menikahi istrinya, putra yang lahir dari serikat yang terakhir diperhitungkan sebagai anak dari yang pertama" yang merupakan semacam adopsi yang sah, seperti yang dikatakan Agustinus sendiri.
Dilain tempat, Teolog Charles Rosenbury Erdman (1866-1960) dari Gereja Presbiterian yang juga merupakan professor di Princeton Theological Seminary menuliskan:
Sementara nama-nama yang diberikan oleh Lukas, dari Abraham sampai Daud, sesuai dengan yang diberikan oleh Matius, nama-nama dari Daud sampai Yesus berbeda. Beberapa telah berusaha menjelaskan perbedaan dengan alasan bahwa Matius memberikan silsilah Yusuf, sementara Lukas memberikan silsilah Maria. Mungkin lebih bijaksana untuk menyimpulkan bahwa keduanya memberikan silsilah Yusuf, tetapi Matius menelusuri garis suksesi kerajaan yang menunjukkan bahwa Yesus adalah pewaris Daud; sedangkan Lukas memberikan garis keturunan yang sebenarnya. Hal ini tentunya sesuai dengan tujuan Matius yang pernah menggambarkan Kristus sebagai Raja, dan juga dengan tujuan Lukas yang melukiskan bagi kita Kristus sebagai Manusia yang sejati dan ideal.
Seandainya penafsiran minoritas diatas benar, maka Eli dan Yakub harus memiliki ayah yang sama dalam garis keturunan kecuali sesuatu yang aneh terjadi.
Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub (Matius 1:15)
anak Matat, anak Lewi, anak Malkhi, anak Yanai, anak Yusuf, (Lukas 3:24)
Matan dan Matat kemungkinan adalah ejaan Yunani yang berbeda dari nama Ibrani yang sama. Jadi tampaknya teori itu benar. Ada contoh lain dari hal ini dalam silsilah Kristus di kedua buku. Salah satunya adalah Zerubabel (yang banyak disebutkan dalam Zakharia, Hagai, Ezra, dan Nehemia). Ayahnya adalah Sealtiel tetapi Sealtiel dianggap sebagai putra Neri dalam Matius dan Yekhonya dalam Lukas.
Anak-anak Yekhonya, orang kurungan itu, ialah Sealtiel, anaknya. (1 Tawarikh 3:17)
Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel (Matius 1:12-13)
anak Yohanan, anak Resa, anak Zerubabel, anak Sealtiel, anak Neri, anak Malkhi (Lukas 3:27-28a)
Dengan keterangan serupa seperti kasus Eli dan Yakub, kita mendapati 2 (dua) kemungkinan, yakni:
- Yekhonya mengadopsi anak Neri untuk melanjutkan garis keturunannya dengan demikian Sealtiel layak disebut anaknya.
- Neri menikahi isteri Yekhonya dalam hal ini baik Yekhonya maupun Neri adalah saudara/kerabat namun anak yang lahir dari pernikahan Neri dan isteri Yekhonya layak disebut anak Yekhonya.
Salah satu dari 2 (dua) kemungkinan ini bisa saja terjadi karena Dia (Yekhonya) tidak dapat memiliki anak kandung karena Tuhan mengutuknya sebagai raja Yehuda dalam Yeremia 22:28-30.
Adakah Konya (nama lain dari Yekhonya) ini suatu benda yang hina, yang akan dipecahkan orang, atau suatu periuk yang tidak disukai orang? Mengapakah ia dicampakkan dan dilemparkan ke negeri yang tidak dikenalnya? Hai negeri, negeri, negeri! Dengarlah firman TUHAN!
Beginilah firman TUHAN: "Catatlah orang ini sebagai orang yang tak punya anak, sebagai laki-laki yang tidak pernah berhasil dalam hidupnya; sebab seorangpun dari keturunannya tidak akan berhasil duduk di atas takhta Daud dan memerintah kembali di Yehuda.
Injil Matius tetap mencatat Sealtiel sebagai anak Yekhonya karena diasumsikan, dia (Matius) mengakui bahwa Sealtiel adalah keturunan Yekhonya yang meneruskan Dinasti Daud namun Injil Lukas mencatat keterangan apa adanya sehingga dia (Lukas) memasukan nama Neri didalam silsilah Yesus. Dengan demikian, baik Matius maupun Lukas mengakui bahwa Hukum Pernikahan Saudara (Ulangan 25:5-6) memiliki legalitas didalam Hukum Taurat dan berhak mewarisi apa yang dimiliki oleh ayahnya.
Selanjutnya, jika kita berbicara tentang Natan yang adalah salah seorang leluhur Yesus melalui penjabaran Lukas, ternyata merupakan anak angkat Daud lewat pernikahan Betsyeba dengan Uria.
** Siapakah anak Daud yang menjadi leluhur Yesus…? **
- Salomo (2 Samuel 12:24, Matius 1:6 - anak kandung Daud dan Betsyeba)
- Natan (1 Tawarikh 3:5, Lukas 3:31 - anak angkat Daud dan Betsyeba melalui suaminya yang bernama Uria)
Perihal Salomo tentu tidak menjadi perdebatan karena memang dia dilahirkan oleh Betsyeba setelah menikah dengan Daud. Namun tentang Natan akan dijelaskan sedikit:
Ada perbedaan penggunaan kalimat bahasa asli dari 1 Tawarikh 3:1 dengan 1 Tawarikh 3:5
El-leh ben Daviyd aher yalad Chebrown (Inilah keturunan/anak Daud yang lahir di Hebron) - 1 Tawarikh 3:1
El-leh yalad yaruwshalaim. (Inilah yang lahir di Yerusalem) - 1 Tawarikh 3:5
Pada anak-anak yang lahir di Yerusalem, tidak ada kata ‘ben’ yang artinya bisa jadi mereka ini dilahirkan bagi Daud namun belum tentu anak kandung Daud. Ayat ini mengesahkan bahwa ketiga nama itu (Syamua/Simea, Sobab dan Natan) adalah anak Daud yang sah secara hukum karena telah diangkat anak oleh Daud.
Sebagai perbandingan:
Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismail (Hagar yalad ben Abram Shem ben aher yalad hagar yishma’e’l) - Kejadian 16: 15
· ‘Yalad’ artinya melahirkan.
· ‘Ben’ artinya seorang anak laki-laki.
Jadi Ismail bukan anak kandung Sara dan Abraham, tetapi merupakan anak yang dilahirkan bagi Abraham. Ditentukan menjadi anak Abraham, juga akan mewarisi, walaupun dia sebenarnya dilahirkan oleh seorang budak.
Lalu bagaimana kita menjelaskan bahwa di 1 Tawarikh 3:9 dituliskan sebagai kalimat kesimpulan : Semuanya itu anak-anak Daud, belum terhitung anak-anak dari gundik-gundik.
Dalam 1 Tawarikh 3:9, kata ‘anak-anak’ yang digunakan kata ‘ben’ juga, tetapi berbeda dengan 1 Tawarikh 3:1 yang jelas-jelas meletakkan kata ‘ben’ pada awal kalimat.
Kata ‘ben’ ini selain mengandung arti ‘anak’ juga mengandung arti : orang-orang yang ditentukan, yang akan mewarisi, budak-budak yang lahir.
Disamping itu penggunaan kata ‘yalad’ dalam silsilah berbeda arti dalam penggunakan kata ‘yeled’ Kata kerja ‘yalad’ tidak hanya berarti ‘mengandung’ dalam artian secara fisik secara langsung, seorang ibu mengandung, tetapi juga mengandung arti ‘menjadi leluhur dari’. Sedangkan kata benda ‘yeled’ berarti keturunan. Kata ‘yalad’ juga memiliki definisi ‘melahirkan’ tetapi kata ‘yeled’ mengandung definisi ‘kandungan’.
Jadi kalau digunakan kata ‘yeled’, sudah pasti anak kandung, tetapi kalau digunakan kata ‘yalad’, bisa jadi anak tersebut dilahirkan bagi seseorang yang nantinya orang itu menjadi leluhurnya. Misalnya Ismail memiliki Abraham sebagai leluhurnya, walaupun dia adalah anak yang dilahirkan bagi Abraham, dan bukan anak kandung daripada Sara, sebagai istri sah daripada Abraham.
Secara sederhana dapat diartikan seperti ini:
- Inilah anak-anak/keturunan (ben – anak kandung) Daud yang lahir bagi dia di Hebron: anak sulung ialah Amnon, .... dan seterusnya (1 Tawarikh 3:1)
- Inilah yang lahir (yalad - diangkat menjadi anak) bagi Daud di Yerusalem: Simea, Sobab, Natan dan Salomo, empat orang dari Batsyua binti Amiel, lalu Yibhar, Elisama.....dan seterusnya (1 Tawarikh 3:5)
- Semuanya itu ditentukan menjadi anak-anak Daud, yang akan mewarisi warisan Daud. Daud menjadi leluhur mereka. (1 Tawarikh 3:9).
** Bagaimana Yesus Bisa Punya Silsilah…? **
Bagaimana Yesus bisa punya silsilah (Matius 1:1-16; Lukas 3:23-38), sedangkan Dia tidak memiliki orang tua biologis dan disebutkan berasal dari Roh Kudus (Matius 1:20; Lukas 1:35)?
Yesus Kristus adalah Firman Allah yang menjadi manusia.
Mengapa Yesus disebut anak Yusuf?
Karena Yusuf bersedia menjadi ayah bagi Yesus ketika malaikat Gabriel mengatakan kepada dia bahwa Maria telah mengandung secara Ajaib oleh karena perbuatan Roh Kudus tanpa melibatkan benih manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, Yesus juga dikenal dengan baik oleh tetangga-Nya sebagai anak Yusuf.
Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? (Matius 13:55)
Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf (Lukas 3:23)
Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?" (Lukas 4:22)
Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." (Yohanes 1:45)
Bahkan Injil juga mencatat bahwa ketika Yesus berusia 8 (delapan) hari, Yusuf dan Maria membawa Dia ke Bait Allah untuk disunat dan memberi-Nya nama, Yesus. Hal ini tentu saja secara ‘administrasi kependudukan’, umat Israel terutama sekali Imam Kepala dan para ahli Taurat mengenal Dia sebagai anak Yusuf, dalam sebuah peristiwa ketika Yesus menyatakan asal-muasal-Nya, justru para pendengar-Nya (mari kita asumsikan mereka disini termasuk tetangga sekitar Yesus dan orang-orang yang sering mendengar Dia mengajar) mengenal Dia sebagai anak Yusuf.
Kata mereka: "Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapanya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: Aku telah turun dari sorga?" (Yohanes 6:42)
Mengapa Yesus disebut sebagai anak Maria?
Karena Maria adalah wanita yang mengandung dan melahirkan Yesus. Sebagaimana wanita yang mengandung dan melahirkan kita disebut sebagai ibu kita, demikian punya wanita yang mengandung dan melahirkan Yesus disebut ibu Yesus. Juga sebagaimana kita yang dikandung dan dilahirkan ibu kita disebut sebagai anak dari ibu kita itu, demikian pula Yesus yang dikandung dan dilahirkan oleh Maria juga disebut sebagai anak Maria.
Pada saat Yesus dilahirkan keluar dari dalam rahim Maria, Yusuf telah menjadi suami Maria (Matius 1:24-25). Suaminya ibu kita adalah ayah kita, demikian juga Yusuf suaminya Maria (ibu Yesus) adalah ayahnya Yesus. Injil Matius 1:2-16 selalu menggunakan kata “memperanakkan” untuk menghubungkan satu generasi dengan generasi berikutnya. Hanya untuk Yesus saja digunakan kata “melahirkan” (Matius 1:16) mengingat eksistensi Yesus didalam rahim Maria dan dilahirkan oleh dia (Maria). Meski demikian, tetap saja Yesus adalah anak Yusuf karena dikandung dan dilahirkan oleh istrinya Yusuf. Inilah sebabnya Yesus punya silsilah garis keturunan ayah baik itu melalui Matius maupun melalui Lukas. Dengan demikian, kita bisa sampai pada kesimpulan bahwa status Yusuf dan Maria adalah orang tua (ayah-ibu) Yesus.
Tuhan Yesus memberkati
Daftar Pustaka:
- https://www.newadvent.org/summa/4031.htm
- https://biblehub.com/topical/naves/h/heli--father_of_joseph.htm
- https://biblehub.com/library/erdman/the_gospel_of_luke_an_exposition/c_the_genealogy_of_jesus.htm
- https://biblehub.com/library/aquinas/summa_theologica/whether_christs_genealogy_is_suitably.htm
- https://www.biblestudytools.com/commentaries/gills-exposition-of-the-bible/luke-3-23.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar