Ketua Umum GKII Pusat bersama seluruh Jemaat GKII Adonay
Yesaya 53:10b (TB) ... Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah (offering), ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.
Yet it pleased the LORD to bruise him; he hath put [him] to grief: when thou shalt make his soul an offering for sin, he shall see [his] seed, he shall prolong [his] days, and the pleasure of the LORD shall prosper in his hand. (KJV)
But the LORD was pleased To crush Him, putting Him to grief; If He would render Himself as a guilt offering, He will see His offspring, He will prolong His days, And the good pleasure of the LORD will prosper in His hand. (NASB)
Frasa "offering" disana juga bermakna "tresspass offering" atau kurban penebusan dan kembali membawa kita kepada sistem persembahan kudus pada zaman Perjanjian Lama. Kurban Penebusan berbeda dengan pengurbanan lainnya dimana kurban tersebut merupakan representasi dosa dan pengurbanan dilakukan sebagai kompensasi atas dosa.
Secara keseluruhan, Yesaya 53:10b menjelaskan beberapa hal terkait kematian Hamba Allah (Mesias) yang merupakan representasi pengurbanan Kristus dan ketaatan Hamba Allah (Mesias) secara total dalam menjalankan Kehendak Ilahi melalui kematian-Nya setelah melalui berbagai penderitaan (passion (pati - suffer) taken from latin) yang melambangkan hukuman dosa.
Yang kemudian menjadi paradox adalah pada kalimat selanjutnya yakni "...Ia akan melihat keturunannya..." karena ternyata kematian-Nya (Mesias) merupakan langkah baru bagi-Nya untuk bersama dengan umat-Nya yang secara metafora dalam Yesaya 53:10b sebagai keturunan-Nya (offspring/zera) secara rohani yang berasal dari Bapa.
Adapun salah satu makna zera yakni: "Is used to identify groups and individuals that are united by a common quality." (Digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah kelompok atau individu - individu yang disatukan oleh tujuan bersama). Umat Kristen adalah Tubuh Kristus, yakni Persekutuan Orang Kudus menurut Pengakuan Iman Rasuli. Tidak ada batasan denominasi/skismatik disana, Persekutuan ini adalah mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.
Pengurbanan Mesias merupakan kekuatan utama yang menarik umat manusia untuk datang kepada Bapa melalui pertobatan, iman dan kasih. Kematian Mesias merupakan jembatan kehidupan. Setelah Kebangkitan-Nya, Mesias terus hidup hingga saat ini, melihat dan bersama dengan umat-Nya (Mat 28:20b).
Di dalam Kekristenan, kematian Kristus bagi dunia merupakan persembahan yang hidup yang berkenan kepada Bapa dan memberikan hidup bagi umat manusia yang percaya kepada-Nya. Inilah yang dimaksud Keturunan Mesias yang dinubuatkan dalam Yesaya 53:10b yakni umat Kristiani yang percaya kepada-Nya dan pemberitaan Injil tentang Dia yang berasal dari setiap generasi dan telah ditetapkan Allah untuk menjadi milik-Nya sebagaimana Dia menetapkan umat Israel sebagai bangsa pilihan di zaman Perjanjian Lama.
Yesus pernah mengatakan:
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)
Saat ini, jutaan umat pilihan Allah dari berbagai lintas generasi telah menjadi milik Kristus yang mana hal itu dimulai saat peristiwa Pentakosta dimana Lukas mencatat ada kurang lebih tiga ribu orang (Kisah Rasul 2:41). Pada saat itu Petrus mengatakan:
"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita." (Kisah Rasul 2:38-39)
Setiap kita adalah bagian dari Tubuh Kristus dan memiliki peran masing-masing sesuai takaran yang telah ditetapkan Allah.
Ibn Ezra/Abenezra menuliskan tanggapannya atas Yesaya 53:10 yang berbicara tentang Kebangkitan Mesias, sebagai berikut:
...He and his children will enjoy the salvation, which the Lord will grant them. This refers to that generation which will return to God, that is, to the law of God, in the days of Messiah.
(... Dia dan anak-anak-Nya akan menerima keselamatan yang telah dianugerahkan Tuhan kepada mereka. Hal ini merujuk kepada generasi selanjutnya yang akan kembali kepada Allah, yakni kepada Hukum Allah pada hari Mesias.)
Targum Jonathan memparafrasekan Yesaya 53:10, sebagai berikut:
HaShem desired to oppress him, and He afflicted him; if his soul would acknowledge guilt, he would see offspring and live long days and the desire or HaShem would succeed in his hand.
(Bapa berkehendak untuk meremukan dan membuat hamba-Nya menderita; jika jiwanya dinyatakan bersalah maka dia akan melihat keturunannya dan hidup sepanjang usianya, kehendak Bapa akan berhasil melalui dia.)
Setiap aspek kelahiran, kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus Sang Mesias telah dinubuatkan di dalam Perjanjian Lama jauh sebelum peristiwa itu terjadi dalam sejarah. Tidak heran jika Yesus Sang Mesias berkata kepada para pemuka agama Yahudi pada kala Ia hidup, "Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu." (Yohanes 5:39-40) dan setelah Kebangkitan-Nya, Dia mengatakan kepada para murid-Nya:
"Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka:
"Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi." (Lukas 24:44-49).