Menjawab Polemikus Islam: Benarkah Lembah Bakka Dalam Mazmur 84:5-6 Adalah Mekah...?

Sebenarnya pengertian 'BAKKA' menjadi 'MAKKA' hanyalah karena abjad Arab "BA" dan "MIM" sama-sama huruf bibir (bilabial/diucapkan dengan bibir terkatup), sehingga nama 'Bakkah' lama-kelamaan berubah menjadi 'Mekah'. Anehnya cuman 'Bakka' inilah kata Bilabial yang berubah menjadi 'Mekah'.

Yang laen kok tidak...?

Sehingga dari sini sungguh terlihat "usaha mati-matian" untuk "mencocok-cocokkan" begitu kentara. Misalnya suatu wilayah Israel bernama 'HEBRON', kenapa tidak diubah menjadi 'EMERON'...?

Khan "B" dan "M" atau "BA" dan "MIM" sama-sama Bilabial. Gimana kalo kata BAROKAH saya ubah menjadi MEREKAH, atau kata MADINAH dirubah menjadi BADINAH...?

Atau ABAH jadi AMAH or BAKPAO jadi MAKPAO, BATMAN jadi MATBAN, BANTUAN jadi MANTUAN, dan BABI jadi MAMI aja, boleh gak...? (^_^)

Namun banyak juga yang mencoba menggalinya dari sisi sejarah. Mereka percaya bahwa Rumah Allah (Baitullah) di Mekah sebagai pusat pengabdian manusia kepada Allah SWT telah direncanakan oleh Allah sendiri puluhan abad sebelum Nabi Muhammad SAW dilahirkan. Sekitar 4000 tahun yang silam, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk membawa istrinya, Hajar, dan putra mereka, Isma`il, meninggalkan Kana’an (Palestina) ke arah selatan, menuju sebuah lembah yang bernama Baka atau Bakkah.

Jelas hal ini merupakan kekeliruan karena Torah sendiri mencatat bahwa Hagar dan Ismael tidaklah pergi ke Selatan, melainan ke arah Timur dan bukan menuju ke Lembah Bakka, melainkan ke padang gurun Bersyeba. Saat itu belum ada yang namanya Lembah Bakka.

Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba. (Kejadian 21:14)

Para debaters Muslim berpendapat bahwa BAKKA pastilah MEKAH, karena abjad Arab "BA" dan "MIM" sama-sama huruf bibir (bilabial/mengucapkannya dengan bibir terkatup), nama Bakkah lama-kelamaan berubah menjadi Mekah.

Ini tentulah terlalu absurd, menggampangkan, pembodohan dan suatu pemaksaan terhadap arti sebuah kata. Jika hanya bersandar pada "huruf bibir" yang dalam pengucapannya sama-sama terkatup, lalu kenapa kata "KOPI MOCCA" tidak berubah aja jadi "KOPI MEKAH" ...?

Para debater Muslim percaya bahwa Lembah Bakka itu sangat istimewa.

Apakah keistimewaan lembah Bakkah itu...?

Ternyata lembah itu merupakan lokasi Rumah Allah yang didirikan oleh generasi pertama umat manusia dari zaman Nabi Adam AS sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam Qs Ali Imran 96:

Sesungguhnya rumah allah pertama yang didirikan untuk manusia benar-benar terletak di Bakkah yang diberkati dan petunjuk bagi seluruh alam.

Pada masa Nabi Ibrahim AS lembah itu sudah ditelantarkan, tiada manusia yang menghuni, dan rumah Allah yang pertama itu hanya tinggal pondasinya saja. Ada cerita yang mengatakan bahwa rumah Allah itu hancur oleh banjir pada zaman Nabi Nuh AS. Bagaimana kejadian yang sebenarnya, hanya Allah yang tahu.

Maka jelas ini merupakan suatu kontradiksi yang sangat parah mengingat lokasi Adam AS yakni Taman Eden berada di wilayah perlintasan sungai Efrat dan Tigris, yakni di wilayah Ur-Kasdim atau di zaman modern dikenal dengan mana Irak. Sekali lagi, bukan di Mekah-Arab Saudi, tapi di Irak. Jadi sebenarnya Baitullah itu bikinan Adam atau Ibrahim...?

Mereka berusaha mencocok-cocokkannya.

Kisah awal mula Ka'bah di Mekah oleh para debaters Muslim selalu diceritakan seperti ini:

Kisah Hajar dan Isma`il dikumpulkan dan ditulis oleh sejarawan Muhammad ibn Jarir ath-Thabari (wafat 310 H / 922 M) berdasarkan hadits-hadits shahih dalam bukunya yang termasyhur, Tarikh ar-Rusul wa l-Muluk (Sejarah Para Rasul dan Para Penguasa), Jilid 1:

Ketika mendapat perintah dari Allah menuju Rumah-Nya, Ibrahim pergi bersama Hajar dan Isma`il disertai malaikat Jibril. Mereka sampai di Mekah yang cuma ditumbuhi pohon akasia, balsam dan semak berduri. Baitullah saat itu tinggal dasarnya berupa lempung merah. Jibril berkata, 'Allah memerintahkan engkau untuk meninggalkan mereka.'

Ibrahim membawa Hajar dan Isma`il ke Hijir (di samping Ka`bah sekarang) dan membuat tenda di sana. Lalu Ibrahim berdoa: 'Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku menempatkan keturunanku di lembah yang tiada tumbuhan berbuah, di samping Rumah-Mu yang suci, agar mereka tetap menegakkan shalat. Maka jadikanlah hati manusia berpaling kepada mereka, dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, agar mereka bersyukur' (Qs Ibrahim 37).

Ketika Ibrahim akan pergi, Hajar bertanya, 'Apakah perintah Allah yang membuatmu meninggalkan kami?' Ibrahim menjawab, 'Ya.' Maka Hajar berkata, 'Jika demikian tentu Allah tidak meninggalkan kami untuk binasa.' Lalu Ibrahim kembali ke Kana’an, meninggalkan mereka berdua di Rumah Allah.

Masih kutipan dari Thabari:

Isma`il menangis karena sangat kehausan. Hajar memasang telinga untuk mendengar suara yang mungkin membantunya memperoleh air. Dia mendengar suara di bukit Safa, lalu pergi ke sana tetapi tidak menemukan air. Lalu dia mendengar suara di bukit Marwah. Dia pergi ke sana, juga tidak menemukan apapun. Hajar kembali ke Safa, lalu balik lagi ke Marwah, dengan tidak merasa letih supaya anaknya dapat minum.

Mereka bahkan mengutip Kitab Kejadian 21:17-19, untuk melengkapi kisah ini:

Dan Allah mendengar suara anak itu, dan malaikat Allah memanggil Hajar dari langit dan berkata kepadanya, 'Apakah yang engkau susahkan, Hajar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat dia berbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu dan bimbinglah dia, sebab Aku akan menjadikannya bangsa yang besar.'

Dan Allah membuka mata Hajar dan dia melihat sebuah mata air. Dia pergi mengisi kirbat kulitnya dengan air, lalu memberi anak itu minum.

Kembali kepada uraian Thabari:

Ketika Hajar sampai di Marwah setelah tujuh kali bolak-balik, tiba-tiba dia mendengar suara gemuruh dari lembah tempat dia meninggalkan Isma`il. Dia berlari menuju anaknya, dan mendapati mata air memancar dekat tempat dia berbaring.

Hajar mengisikan air ke kirbat kulitnya sambil berseru, 'Zummi, zummi'. Ada yang mengatakan bahwa itu bahasa Mesir Kuno yang artinya 'Berkumpul, berkumpul.'

Mungkin juga itu hanya ucapan Hajar menirukan bunyi air yang memancar. Hanya Allah yang Maha Tahu, tetapi dari ucapan Hajar itulah asal nama telaga Zamzam.

Adanya sumber air berupa telaga Zamzam membuat tempat itu layak dihuni. Maka datanglah rombongan suku Jurhum memohon izin kepada Hajar dan Isma`il untuk menetap di sana. Lambat laun lembah Mekah itu tumbuh menjadi suatu pemukiman. Pada waktu-waktu tertentu, secara rutin Ibrahim dari Kana’an datang ke Mekah mengunjungi istri dan anak beliau.

"Zumi … Zumi ..." artinya "Berkumpul...berkumpul..." itu manggilin siapa...??? karena Hagar dan Ismail saat itu sebatang kara hanya berdua di-tengah padang gurun.

Dan pernyataan "Hanya Allah yang tahu", adalah satu kalimat kunci yang hebat untuk menghindari "pembuktian" dari suatu legenda. Padahal kita tahu dalam sejarah dan juga di dalam Torah serta Alkitab tertulis bahwa TUHAN memberikan sumur itu di padang gurun Bersyeba, bukan di Mekah.

Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum. 

Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah. 

Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir. 

Pada waktu itu Abimelekh, beserta Pikhol, panglima tentaranya, berkata kepada Abraham: "Allah menyertai engkau dalam segala sesuatu yang engkau lakukan. 

Oleh sebab itu, bersumpahlah kepadaku di sini demi Allah, bahwa engkau tidak akan berlaku curang kepadaku, atau kepada anak-anakku, atau kepada cucu cicitku; sesuai dengan persahabatan yang kulakukan kepadamu, demikianlah harus engkau berlaku kepadaku dan kepada negeri yang kautinggali sebagai orang asing."

Lalu kata Abraham: "Aku bersumpah!"

Tetapi Abraham menyesali Abimelekh tentang sebuah sumur yang telah dirampas oleh hamba-hamba Abimelekh.

Jawab Abimelekh: "Aku tidak tahu, siapa yang melakukan hal itu; lagi tidak kauberitahukan kepadaku, dan sampai hari ini belum pula kudengar."

Lalu Abraham mengambil domba dan lembu dan memberikan semuanya itu kepada Abimelekh, kemudian kedua orang itu mengadakan perjanjian.

Tetapi Abraham memisahkan tujuh anak domba betina dari domba-domba itu.
Lalu kata Abimelekh kepada Abraham: "Untuk apakah ketujuh anak domba yang kaupisahkan ini?" Jawabnya: "Ketujuh anak domba ini harus kauterima dari tanganku untuk menjadi tanda bukti bagiku, bahwa akulah yang menggali sumur ini."

Sebab itu orang menyebutkan tempat itu Bersyeba, karena kedua orang itu telah bersumpah di sana. 

Kejadian 21:19-31

Bersyeba sendiri artinya:  בּאר שׁבע / be'êr sheba‛ (Sumur Sumpah)

Dan sekali lagi.... letaknya "BUKAN DI MEKAH".

Klaim bahwa "Lembah Bakka dalam Mazmur 84:7 tersebut adalah Mekah" seperti itu sudah sangat banyak diberitakan dan dibangga-bamggakan oleh para debaters Muslim, bahkan debater sekelas Ahmed Deedat yang akhir kematiannya sangat mengenaskan itu. Namun sebenarnya itu hanya istilah "Othak athik mathuk" (Otak atik dicocok-cocokin). Jadi, kata "Bakkah" kalo dicocok-cocokin, mirip dengan "Mekah". Sedangkan pemahaman dari segi sejarah, geografis, transliterasi bahasa dan sebagainya sama sekali tidak mereka pahami.

Kalo maen "cocok-cocokian" begitu, semua kata yang berakhiran "Kkah" bisa-bisa diklaim dan dihubung-hubungkan ama Mekah.

Mari kita lihat super claim mereka:

http://www.facebook.com/note.php?note_id=158497414186239

#Jackson Bless U

Mengenai Ka'bah ini ayatnya dalam bibel: Mazmur 84:5 (84-6) Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!84:6 (84-7) Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.

ANDA BISA MENJELASKAN APA ITU LEMBAH BAKA YANG DIMAKSUD???...??
November 1 at 10:13pm · Like

#Jackson Bless U

kayaknya bagus di bahas tuntas .... November 1 at 10:14pm · Like

#Melayani קונקורדציה

JACK IBRAHIM LAHIR KAPAN MATI KAPAN...JIKA MASMUR KAU BILANG KABBAH. ITU KAPAN...NDAK NYAMBUNG November 1 at 10:14pm · Like

#Jackson Bless U

jangan dulu kita melihat dari sisi itu, saya cuman menanyakan dimanakah letak lembah baka yang dimaksud dalam Kitab Zabur itu???? November 1 at 10:15pm · Like

#Melayani קונקורדציה

QS 6:162...ITU MUHAMMAD YANG BERBICARA ATAU ALLAH MU....

JADI BINGUNG KALIAN DI BUATNYAKAN November 1 at 10:16pm · Like

#Melayani קונקורדציה

Jacson.... Lembah BAKA itu adalah Lembah kesesakan... alias sebauah keadaan yang tiak mengenakkan. BUKAN SEPERTI YANG KALIAN INGINKAN YAKNI KABBAH.

November 1 at 10:17pm · Like

#Jackson Bless U

Qs Al-An'am 162. Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

Itu maksudnya Allah memerintahkan kepada Nabi muhammad untuk berucap seperti itu kepada kaumnya. November 1 at 10:18pm · Like

#Melayani קונקורדציה

apakah sudah dikatakan uhammad? November 1 at 10:19pm · Like

#Jackson Bless U

Gini Bro SERVER, jika lembah Baka yang anda maksud dengan itu, lantas tempat yang bermata air itu dimana???? nabi Muhammad tidak pernah mengingkari perintah Allah SERVER, jadi apa yang diperintahkan oleh Allah selalu beliau laksanakan. November 1 at 10:22pm · Like

#Jackson Bless U

Ayat2 Mazmur di atas berbicara tentang tempat berziarah yang selalu ramai dikunjungi oleh hamba2 Tuhan, yaitu Baka/Mekah. Frasa "tempat yang bermata air" dalam ayat di atas memberi petunjuk kepada kita tentang kejadian ajaib Ismail ketika masih bayi, yaitu peristiwa terbentuknya Sumur Zam-Zam di lembah Baka. Dimanakah lokasi Baka selain di Jazirah Arab? Al-Qur'an dengan tegas menyatakan bahwa Baka adalah Mekah. Berikut pernyataan Al-Qur'an:

[QS. 3:96-97. Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Baka (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.]

Itu jawaban dari lembah BAKA November 1 at 10:27pm · Like

#Jackson Bless U

gimana sobat apa sudah jelas???Islam itu jelas dan benar sahabatku ...
November 1 at 10:29pm · Like

Tampaknya si "Rudy Manturix Poler/Rudi Yohanes" (Nama asli si-Melayani קונקורדציה) kurang mampu menjelaskan kepada "Jackson Bless U" mengenai "Lembah Baka". Mungkin karena terbatasnya pengetahuan mereka, sehingga yang terjadi hanyalah debat kusir. Oleh karena itu, saya akan membantu menjelaskan kepada keduanya agar menjadi paham.

Klaim Jackson Bless U dan para debaters Muslim lain mengenai "Kata BACCA/BAKA didalam Mazmur 84:7 adalah MEKAH" jelas sama sekali tidak berdasar dan hanya cocok-cocokan.

Mari saya jelaskan:

Kata "ZIARAH" tidak pernah ada didalam Mazmur 84:5-6

Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!

Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.

Padahal ayat tersebut dalam bahasa Ibrani maupun Inggrisnya, sama sekali tidak mengandung maksud "ZIARAH"

KJV: Blessed (esher / makariov) [is] the man whose strength [is] in thee; in whose heart [are] the ways [of them]. (Psalm 84:5)

Hebrew: esher, berbahagialah

LXX Septuaginta: makariov, berbahagialah

Jadi, sudah pasti para Muslims yang mengklaim bahwa "Lembah BAKKA" adalah Mekah, karena pada ayat sebelumnya tertulis bahwa banyak orang "BERZIARAH". Sehingga jalan pikiran mereka menuntunnya pada pemahaman "Emang mau Ziarah kemana lagi kalo gak ke-Mekah...?"  dan sudah pasti juga, bahwa mereka hanya membaca Alkitab bahasa Indonesia yang terjemahannya memang salah. Jadi, kata ZIARAH itu penerjemahan yang kurang tepat, jangan dikait-kaitkan ama Mekah yach!

Sebenarnya Alkitab Perjanjian Lama dalam bahasa aslinya (bahasa Ibrani) tidaklah keliru (Lha wong yang terjemahan Inggrisnya aja bener, kok!). Namun Alkitab bahasa Indonesia memang ada beberapa terjemahan yang kurang tepat, mengingat proses penerjemahan pada masa itu menggunakan referensi dan tools yang sangat terbatas. Selain itu, pada masa tersebut masih terdapat Transisi bahasa Indonesia dari Ejaan Yang Lama (Tjatoer, Perdjoeangan, dsb) menjadi EYD/Ejaan Yang Disempurnakan (Catur, Perjuangan, dsb) dan berbagai faktor lain. Jadi, terjemahannya bisa saja berbagai versi dan bisa saja keliru. Mengingat setiap versi Alkitab adalah merupakan pandangan dari para penerjemahnya masing-masing. Jadi, jika pandangan mereka sebagai manusia biasa keliru, itu adalah hal wajar.

Jika kemudian ada debater Muslim yang ngoceh dan ketawa bahwa Alkitab keliru terjemahannya. Maka mereka juga harus menyadari bahwa ada sangat banyak terjemahan Al-Quran yang keliru. Jadi, harus menjadi kesadaran bagi mereka agar tidak asal mengolok Alkitab. Berikut ini adalah beberapa dari sangat banyak link yang menunjukkan kesalahan-kesalahan terjemahan Alquran:

1. http://groups.yahoo.com/group/islam_alternatif/message/5839
2. http://psycholand.wordpress.com/2009/11/07/jangan-hanya-memahami-al-qur’an-dari-terjemahan/
3. http://www.facebook.com/topic.php?uid=67520443643dantopic=8501danpost=37700
4. http://www.psq.or.id/agenda_detail.asp?mnid=28danid=254
5. http://setanhantu.wordpress.com/2007/11/27/penafsiran-yang-keliru-atas-surat-67-ayat-5-bintangmeteor-di-langit-bukanlah-alat-pengusir-setan/
6. http://indonesia.faithfreedom.org/forum/alquran-terjemahan-indonesia-laik-baca-atau-tidak-t22205/page40.html

Jangankan "Terjemahan Alquran"...  Lha wong "Arah Kiblat" aja selama ini bisa keliru ke Afrika kok, padahal mustinya kan ke Mekah.

MUI Akui Fatwa Arah Kiblat Keliru

Selasa, 13 Juli 2010 | 15:34 WIB

http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2010/07/13/brk,20100713-263065,id.html

TEMPO Interaktif, Jombang - Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 3 Tahun 2010, tentang arah kiblat Masjid di Indonesia ternyata keliru. Draft fatwa yang salah itu menyebut: letak geografis Indonesia berada di bagian timur Mekah. Maka, dengan demikian arah kiblat masjid hendaknya menghadap tepat ke arah barat.

"Namun setelah melalui kajian bersama beberapa pakar ilmu falak dan astronomi, arah yang ditentukan MUI justru menghadap ke Afrika, Somalia Selatan, Kenya dan Tanzania" kata Sopar RA, Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat dalam Seminar Arah Kiblat dan Penentuan Waktu Salat di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Selasa (13/7).

Jadi, nggak usah ribut soal Alkitab ada berbagai versi dan salah terjemahan yach?

Lha wong sama-sama ada berbagai versi dan sama ada salah terjemahannya aja kok nuding orang laen.

Bakka adalah nama sebuah lembah sedangkan Mekah bukanlah lembah.

Apabila melintasi Lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. (Mazmur 84:6)

Who passing through the Valley of Baca make it a well; the rain also filleth the pools. (Psalm 84:6)

Di ayat tersebut jelas tertulis:  The Valey of Bacca (בּכא עמק, ‛êmeq bâkâ')

עמק‛ / êmeq / baca: ay'-mek, artinya adalah "lembah/ngarai curam".

H6010

עמק / ‛êmeq

From H6009; a vale (that is, broad depression).:

abyss - dale, vale, valley [often used as a part of proper names].

Apakah Mekah terletak di Lembah Curam? Tidak!

Ini sudah merupakan jawaban mutlak.

Bacca adalah suatu wilayah di Israel/Palestina, bukan di Arab Saudi.

Lembah BAKA dikenal juga dengan nama BOCHIM. Akar kata dari Bochim sendiri adalah: Bacca. Artinya sama, yakni: TANGISAN.

Lalu Malaikat TUHAN pergi dari Gilgal ke Bokhim dan berfirman: "Telah Kutuntun kamu keluar dari Mesir dan Kubawa ke negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangmu, dan Aku telah berfirman: Aku tidak akan membatalkan perjanjian-Ku dengan kamu untuk selama-lamanya, tetapi janganlah kamu mengikat perjanjian dengan penduduk negeri ini; mezbah mereka haruslah kamu robohkan. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku. Mengapa kamu perbuat demikian?  

Lagi Aku telah berfirman: Aku tidak akan menghalau orang-orang itu dari depanmu, tetapi mereka akan menjadi musuhmu dan segala allah mereka akan menjadi jerat bagimu."  

Setelah Malaikat TUHAN mengucapkan firman itu kepada seluruh Israel, menangislah bangsa itu dengan keras.  Maka tempat itu dinamai Bokhim (Bochim/Bacca, artinya: menangis). Lalu mereka mempersembahkan korban di sana kepada TUHAN.
(Hakim-Hakim 2:1 -5)

BOKHIM adalah plural active participle dari BAKKA, dalam kaidah bahasa Ibrani kita akan melihat kesamaan kata tersebut. Bukan hanya kesamaan kata, namun juga kesamaan wilayah dan letak geografis.

H1066

בּכים / bôkkı̂ym / bo-keem'

Plural active participle of H1058; (with the article) the weepers; Bokim, a place in Palestine: - Bochim.

H1056

בּכא / bâkâ' / baw-kaw'

From H1058; weeping; Baca, a valley in Palestine: - Bacca.

H1058

בּכה / bâkâh / baw-kaw'

A primitive root; to weep; generally, to bemoan:

-  X at all, bewail, complain, make lamentation, X more, mourn, X sore, X with tears, weep.

Wilayah Bokhim ini sekarang berada di wilayah yg dikenal dengan nama BETHEL berhadapan dengan wilayah AI.
Bacca / Bochim ini merupakan wilayah sebelah barat Gilgal.
https://bibleatlas.org/bochim.htm

Peta Israel Kuno di Zaman Hakim-Hakim dan Raja-Raja

Peta Israel Kuno di Zaman Hakim-Hakim dan Raja-Raja
https://www.gilai.com/product_1083/Biblical-Map-of-Palestine-under-the-Judges-and-Kings-1864.-Engraved-by-Williams--U.S.A.#

Peta politik wilayah Timur Tengah
Peta diatas menunjukan betapa jauhnya jarak antara Betel dengan Mekah
http://reiki-modus.com/awmdata/images/index.php?p=25

Sebenarnya ini sama aja menyamakan antara kota PARE (Kediri, Jawa Timur), dengan PARIS (Prancis, Eropa Barat), emang mirip-mirip sih namanya, tapi BEDA TOTAL lokasinya. Bisa jadi nantinya gontok-gontokan dan akan ada yang ngotot bahwa pernah ada RALLY DUNIA yang namanya PARE DAKKAR.

Terminologi Kata "BACCA / BOCHIM"

Dalam kitab Hakim 2:1-5, kita membaca cerita tentang bagaimana anak-anak Israel akan memasuki Tanah Perjanjian, tetapi mereka telah melanggar beberapa perintah Allah. Tuhan menyuruh mereka untuk menghancurkan semua berhala dan mengusir semua bangsa yang ditaklukkan keluar, untuk tidak membuat perjanjian atau penyelesaian politik dengan salah satu dari mereka, tetapi mereka tidak menaati Allah.

Seorang malaikat menyampaikan hukuman Allah kepada bangsa Israel, sehingga membuat mereka menangis penuh ratapan di sebuah lembah. Akhirnya Lembah tersebut dinamai Lembah BACCA atau Lembah TANGISAN.

Di Lembah itulah, kita menemukan dalam Hakim-hakim 2:1-5, ada malaikat Tuhan berdiri di hadapan umat Allah, dan Dia mengatakan kepada mereka bahwa Dia tidak akan menghalau bangsa-bangsa lagi, Dia tidak akan mengusir lagi orang Kanaan dari umat Israel, tetapi mereka akan menjadi duri dalam daging mereka untuk selama-lamanya dan dewa mereka akan menghakimi mereka. 

Setelah Malaikat TUHAN mengucapkan firman itu kepada seluruh Israel, menangislah bangsa itu dengan keras. Maka tempat itu dinamai Bokhim (Bochim/Baca, artinya: MENANGIS). Lalu mereka mempersembahkan korban di sana kepada TUHAN. (Hakim Hakim 2:4-5)

Kita membaca dalam Hakim-hakim pasal 2 itu bagaimana orang Israel menjadi kacau tak terkendali dan menangis terisak-isak penuh ratapan. Sejak itulah, lembah ini disebut Lembah Bochim, atau lembah Baca. 

Itulah asal mula kata "LEMBAH BACCA" atau "LEMBAH TANGISAN" dan kisah ini tercatat dalam sejarah Israel sejak ribuan tahun yang lalu, hingga kemudian ada tulisan dari pihak Muslim yang menyatakan bahwa BACCA adalah MEKKAH, tanpa dasar argumentasi dan bukti-bukti yang valid. Dan payahnya banyak Muslim mempercayai tulisan tersebut. Padahal hingga saat ini tulisan tersebut masih menjadi perdebatan bahkan oleh kalangan Muslim sendiri.

Jadi, istilah "Lembah Baka" sebenarnya baru muncul di masa Yosua, sekitar tahun 1050 SM, yakni di zaman Hakim Hakim, sesuai dengan kitab Sejarah bangsa Yahudi yang teruji ribuan tahun. Bukan di zaman Abraham seperti yang tertulis dalam hadits-hadits Thabari yang katanya sahih (namun sebagian didalam hadits tersebut dikatakan ada juga yang tidak sahih) dan dipercayai membabi buta oleh rekan-rekan Muslim. Pokok apapun yang mendukung Islam (tanpa pengujian sekalipun), dikatakan sahih. Rasanya kurang tepat yach pemahaman seperti itu...

Nah, sekarang silahkan tanya baik-baik kepada semua Debaters Muslim tersebut, apa sich arti kata:

 مكة المكرمة = MEKKAH AL-MUKKARAMAH

Lalu dengar baik-baik mereka ngomong apa dan bandingkan, dan Anda akan tersenyum simpul mendengar JAWABAN mereka.

TUHAN Yesus memberkati