** Pertanyaan dari Islam **
Lihat dan bandingkanlah dua ayat Bibel dibawah ini dengan sepintas saja, niscaya anda dengan mudah akan menemukan pertentangan ayat-ayat secara menyolok
- Yoyakhin berumur delapan tahun ketika ia menjadi raja, dan tiga bulan sepuluh hari Iamanya ia memerintah di Yerusalem. la melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. (II Tawarikh 36:9)
- Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tiga bulan lamanya ia memerintah. di Yerusalem. (II Raja-raja 24:8)
Coba bandingkan kedua ayat di atas, II Tawarikh 36:9 menjelaskan, Yoyakhin masih berusia delapan tahun ketika menjadi raja. Sedangkan II Raja-raja 24:9 menyatakan dia berusia delapan belas tahun. Mungkin pengarang kitab raja-raja ini beranggapan, Tidak mungkin seorang anak yang masih berumur delapan tahun itu dinilai bisa melakukan kejahatan di Mata Tuhan. Oleh karena itu, penulis Kitab itu bermurah hati menambah umur Yoyakhin sepuluh tahun, agar si raja kecil ini dianggap cukup dewasa untuk menerima murka Tuhan. Rupanya, penulis ini ingin memberikan keseimbangan, sehingga dia mengurangi sepuluh hari masa pemerintahan Yoyakhin, inilah sulapan terhadap Kitab Suci!
Menambah sepuluh tahun pada usia dan mengurangi sepuluh hari pada masa pemerintahan raja itu.
Dapatkah Tuhan dianggap sebagai pemberi dua data yang saling bertentangan untuk peristiwa yang sama?
Antara delapan dan delapan belas terdapat jarak sepuluh tahun.
Dapatkan kita menyatakan (Nauzu billah min zalik) bahwa yang maha kuasa tidak mengerti hitungan sama sekali, sehingga tidak mengerti perbedaan atara delapan dan delapan belas...?
Kalau kita mempercayai bahwa segala yang tertulis di dalam Bibel itu adalah firman Allah, maka berapa besar dosa Kita yang telah merendahkan Kemaha Tahuan Allah yang tiada terbatas itu?
** Duke Archangel Menjawab **
Tahun 608 SM adalah titik awal kalender politik bangsa Israel berada pada era kehancuran, diawali dengan jatuhnya kerajaan Yahudi oleh kerajaan Babilonia. Sejak tahun 608 SM itu, kerajaan Israel tidak pernah bangkit lagi menjadi suatu kerajaan besar seperti pada zaman Daud dan Salomo. Itulah sebabnya tahun 608 SM menjadi tahun yang sangat penting dan menjadi tonggak periode baru bangsa Israel memasuki masa yang suram di bawah kekuasaan berbagai bangsa. Sebagaimana kalender Masehi dihitung dari titik penting Sang Masehi (yaitu kelahiran Al Masehi/ Al Masih), sebagaimana kalender Hijriah dihitung dari titik penting hijrahnya Nabi Muhammad, begitu pula kalender politik Yahudi kuno dihitung dari titik penting takluknya kerajaan Israel Selatan atau Kerajaan Yahudi di bawah kerajaan Babilonia. Ini salah satu kunci untuk memahami perhitungan dalam Alkitab. Kita gunakan kunci ini untuk membantah fitnah Ahmad Deedat (Islam).
Peristiwa yang terjadi pada seputar tahun 608 BC adalah:
- 609 BC: Yoyakhim (ayah Yoyakin) menjadi raja Kerajaan Yehuda (II Raja-Raja 23:34; II Tawarikh 36:4)
- 608 BC: Nebukadnezar Raja Babilonia menyerbu dan menaklukkan kerajaan Yehuda di bawah kerajaan Babilonia. (II Raja-Raja 24:1)
- 605 BC: Yoyakim bangkit melawan, tapi gagal. Terhitung sejak tahun ini bangsa Israel dibuang ke Babilonia, yaitu sejak raja dan simbol kerajaan dibawa ke Babilonia bersama-sama dengan umat Israel lainnya. (II Tawarikh 36:6-7)
Umur 18 tahun adalah umur Yoyakhin berdasarkan kalender politik bangsa Israel kuno, yaitu umur yang dihitung dari titik 608 BC. Dengan kata lain, ini adalah umur politik Yoyakhin sejak Kerajaan Israel ditaklukkan Babilonia. Sedangkan umur 8 tahun adalah umur Yoyakhin secara fisik, yaitu umur yang dihitung sejak Yoyakhin lahir.
Berikut penjelasan saya lebih lanjut tentang hal itu.
**) Detail usia pemerintahan vs pembulatan usia pemerintahan
Yoyakhin berumur delapan delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga bulan sepuluh hari lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia melakukan apa yang jahat dimata Tuhan. (II Tawarikh 36:9)
Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Nehusta binti Elnatan, dari Yerusalem. (II Raja-Raja 24:8)
Pada Alkitab Terjemahan Indonesia, terdapat perbedaan penulisan lamanya waktu pemerintahan raja Yoyakhin. Berdasarkan ayat diatas, penulis kitab II Tawarikh menulis Yoyakhin memerintah sebagai raja di Yerusalem selama 3 bulan 10 hari dan penulis kitab Raja-Raja menulis Yoyakhin memerintah selama 3 bulan.
Adanya perbedaan penulisan waktu pemerintahan raja Yoyakhin dari kedua ayat tersebut dapat dengan mudah kita pahami bahwa kedua kitab ini ditulis oleh orang yang berbeda dan dengan gaya penulisan yang berbeda pula.
Penulis kitab II Raja-Raja membulatkan lamanya waktu pemerintahan raja Yoyakhin dengan menuliskan waktu pemerintahannya 3 bulan saja sedangkan penulis kitab II Tawarikh menuliskan lamanya waktu pemerintahan raja Yoyakhin dengan lebih rinci lagi yaitu 3 bulan 10 hari.
Pembulatan waktu seperti ini sudah seringkali kita temui bahkan dalam keseharian kita. Misalnya ketika kita menanyakan jam kepada teman kita, ada yang menjawabnya pukul 3 tapi biasanya ada juga yang menjawab dengan lebih rinci yaitu pukul 3 lewat 7 menit. Teman yg pertama menjawabnya dengan simple (membulatkannya) sedangkan teman yang kedua berusaha menjawabnya dengan lebih rinci. Seperti itulah yang terjadi dengan ke-2 ayat diatas, yaitu perbedaan karakter penulisan antara penulis kitab II Raja-Raja dan penulis kitab II Tawarikh dalam hal lamanya waktu pemerintahan raja Yoyakhin.
**) Naskah Masoretik (Usia saat diangkat menjadi raja) vs Naskah Septuaginta LXX (Usia saat mulai memerintah sejak menjadi raja) **
Namun masih ada satu masalah lagi yaitu jika membandingkan Alkitab terjemahan dari II Tawarikh 36:9. Kejanggalannya yaitu Alkitab terjemahan Indonesia (LAI) berbeda dengan Alkitab terjemahan Inggris (KJV).
Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga bulan sepuluh hari lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. (II Tawarikh 36:9 LAI-TB)
Jehoiachin was eight years old when he began to reign, and he reigned three months and ten days in Jerusalem: and he did that which was evil in the sight of the LORD. (II Chronicles 36:9 King James Version)
Alkitab Terjemahan Indonesia (LAI-TB) menulis usia Yoyakhin saat menjadi raja adalah 18 tahun sedangkan Alkitab terjemahan Inggris (KJV) menuliskan 8 tahun. Ada perbedaan dari terjemahan Alkitab mengenai usia raja Yoyakhin dalam 2 Tawarikh 36:9.
Perlu diketahui juga bahwa Alkitab terjemahan didasari pada naskah salinan kuno Alkitab.
Sekarang mari kita lihat naskah salinan Hebrew dari Teks Masoretik.
36:9 ב םימיה ירבד
ןיִכָיוֹהְי םיִנָׁש הֶנוֹמְׁש־ןֶּב םיִׁשָדֳח הָׁשֹלְׁשּו וֹכְלָמְּב םִָלָׁשּוריִּב ְךַלָמ םיִמָי תֶרֶׂשֲעַו ׃הָוהְי יֵניֵעְּב עַרָה ׂשַעַּיַו
ben- [[šə·mō·w·neh šā·nîm]] yə·hō·w·yā·ḵîn bə·mā·lə·ḵōw, ū·šə·lō·šāh ḥo·ḏā·šîm wa·‘ă·śe·reṯ yā·mîm, mā·laḵ bî·rū·šā·lim; way·ya·‘aś hā·ra‘ bə·‘ê·nê Yehōvàh (Adonay)
Bahasa Ibrani dari kata "šə·mō·w·neh šā·nîm" artinya 8 tahun.
Jadi dalam naskah salinan Hebrew (Teks Masoretik) II Tawarikh 36:9, menulis usia raja Yoyakhin saat menjadi raja adalah 8 tahun.
Berdasarkan hal tersebut banyak pengkritik-pengkritik Alkitab di Indonesia yang menuduh bahwa LAI telah melakukan penipuan secara sengaja terhadap terjemahan II Tawarikh 36:9, dengan menuliskan usia Yoyakhin saat menjadi raja adalah 18 tahun dan dengan tujuan agar supaya tidak bertentangan dengan II Raja-Raja 24:8.
Benarkah LAI secara sengaja melakukan penipuan terjemahan dalam II Tawarikh 36:9?
Mari kita lihat II Tawarikh 36:9 dari naskah salinan kuno lainnya yang bahkan lebih tua dari naskah Masoretik yaitu Septuaginta LXX.
υιος οκτωκαιδεκα ετων ιεχονιας εν τω βασιλευειν αυτον και τριμηνον και δεκα ημερας εβασιλευσεν εν ιερουσαλημ και εποιησεν το πονηρον ενωπιον κυριου
huios [[oktôkadeika etôn]] iekhias en basileuein auton kai trimènon kai deka hêmeras ebasileuseb en ierousalém kai enoiêsen to ponèron enôpion kuriou
Bahasa Yunani dari kata "oktôkadeika etôn" artinya 18 tahun.
Salinan naskah kuno lainnya yaitu Septuaginta LXX menuliskan usia raja Yoyakhin saat menjadi raja adalah 18 tahun. Dengan demikian, tuduhan bahwa LAI secara sengaja melakukan penipuan terjemahan adalah tuduhan yang keliru.
Dalam hal ini KJV menerjemahkan II Tawarikh 36:9 berdasarkan pada naskah Masoretik sedangkan LAI menerjemahkan dari Septuaginta LXX. Naskah salinan kuno Ibrani (teks Masoretik) berbeda dengan naskah salinan kuno Yunani (Septuaginta LXX) dalam hal II Tawarikh 36:9. Karena naskah asli Alkitab sudah tidak ada lagi, mungkin penerjemah Septuaginta rupanya menganggap naskah salinan dari Hebrew keliru soal usia raja Yoyakhin saat menjadi raja sehingga menuliskan usianya 18 tahun (oktôkadeika etôn) dan berpatokan pada 2 Raja-Raja 24:8.
Namun sebenarnya jika kita memahaminya, salinan naskah Masoretik pun tidak keliru dalam penulisannya. Hal seperti ini sangat lazim kita temui dalam gaya penulisan Alkitab, contohnya perihal raja Daud dan juga raja Omri.
Raja Daud sudah diurapi menjadi raja oleh Samuel (1 Samuel 16:1-13) walaupun saat itu Saul masih menjabat sebagai raja. Jadinya pada saat itu terdapat 2 (dua) raja yaitu Saul dan Daud. Ketika Saul mati Daud diurapi lagi menjadi raja tunggal di Yehuda (2 Samuel 2:1-7). Dan akhirnya Daud menjadi raja atas seluruh Israel di Hebron (2 Samuel 5:1-4). Alkitab menulis bahwa Daud menjadi raja dalam 3 (tiga) waktu berbeda dan pada usia yang berbeda juga.
Begitu pun halnya dengan Omri yang menjadi raja pada 2 (dua) waktu yang berbeda yaitu pada saat Zimri masih menjadi raja (pada tahun ke-27 zaman raja Asa) dan menjadi raja tunggal saat Tibni bin Gat mati (pada tahun ke-31 zaman raja Asa).
Hal yang sama pun terdapat juga dalam penulisan usia raja Yoyakhin pada saat menjadi raja. Penulis kitab II Raja-Raja menulis usia raja Yoyakhin saat menjadi raja adalah 18 tahun sedangkan penulis kitab II Tawarikh menuliskan usia Yoyakhin saat itu adalah 8 tahun (naskah Masoretik).
Hal ini bisa dengan mudah kita pahami jika memperhatikan konteks dari ayat diatas.
Pertama, mari lihat II Raja-Raja 24. Penulis kitab ini mengatakan bahwa Yoyakhin menjadi raja pada usia 18 tahun sesudah kematian ayahnya yaitu raja Yoyakim. Kemudian Yoyakim mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya (meninggal), maka Yoyakhin, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. (II Raja-Raja 24:6).
Sedangkan penulis kitab II Tawarikh menulis dalam konteks berbeda. Dalam II Tawarikh 36:5-8 menuliskan tentang raja Yoyakim yang ditawan oleh raja Nebukadnezar dalam pembuangan di Babel dan menuliskan bahwa Yoyakhin anaknya menggantikan dia pada usia 8 tahun. Seperti juga contoh masa pemerintahan raja Daud dan raja Omri diatas begitu pun juga dengan raja Yoyakhin yaitu 2 (dua) penulis Alkitab menuliskan masa pemerintahannya pada waktu yang berbeda.
Penulis kitab II Raja-Raja menuliskan bahwa Yoyakhin menjadi raja tunggal pada usia 18 tahun setelah ayahnya raja Yoyakim meninggal. Sedangkan penulis kitab II Tawarikh menuliskan bahwa ketika raja Yoyakim, ayahnya, ditawan oleh raja Nebukadnezar pada pembuangan Babel, maka Yoyakhim otomatis dinobatkan menjadi raja pada usia 8 tahun.
Kesimpulannya sangat sederhana sekali yaitu Yoyakhin dinobatkan menjadi raja pada usia 8 tahun ketika ayahnya raja Yoyakim, ditawan oleh raja Nebukadnezar pada pembuangan Babel, dan ia menjadi raja tunggal 10 tahun kemudian setelah ayahnya meninggal.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar