08 Desember 2013

Mengungkap Kebohongan Para Penentang Natal Terkait Peringatan Perayaan Natal 25 Dec (INVICTI of CHRIST)

Perayaan Natal pertama kali dicatat dalam Alkitab yakni:

Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.

Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.

Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."

Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:

Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.

Lukas 2:8-14

Dalam berbagai diskusi dengan para penentang Natal, mereka selalu mengatakan bahwa tanggal 25 Desember adalah perayaan bagi kelahiran dewa matahari yang diadopsi oleh umat Kristen sehingga jelas bahwa umat Kristen mengubah perayaan paganisme Yunani/Romawi menjadi Hari Kelahiran Kristus.

Berkaitan dengan itu, maka Saya tertarik untuk kembali menuliskan dokumentasi Natal yang berasal dari catatan gereja untuk menjawab argument tersebut.

Sebelum melangkah ke bukti-bukti dokumentasi tesebut, Saya akan memulai untuk mengenalkan dewa dalam mythology Yunani/Romawi yang dikaitkan dengan kelahiran Kristus berikut festival perayaannya.

** Dewa Matahari dan Perayaan Festival Saturnalia **

Buku-buku mitologi Yunani dengan jelas mengatakan Saturnus bukan dewa matahari melainkan dewa pertanian.

** Saturnus **

Saturnus telah diketahui sejak zaman prasejarah. Pada zaman kuno, planet ini adalah planet terjauh dari 5 planet yang berada di dalam tata surya (termasuk Bumi) dan merupakan karakter utama dalam berbagai mitologi. Pada mitologi Kekaisaran Romawi, dewa Saturnus, dimana nama planet ini diambil dari namanya, adalah dewa pertanian dan panen. Orang Romawi menganggap Saturnus sama dengan dewa Yunani Kronos. Orang Yunani mengeramatkan planet terluar untuk Kronos, dan orang Romawi mengikutinya.

Pada astrologi Hindu, terdapat 9 planet dimana Tata Surya diketahui dengan nama Navagraha. Saturnus, salah satu dari mereka, diketahui dengan nama "Sani" atau "Shani," hakim dari semua Planet dan menentukan seluruhnya menurut kelakuan baik atau buruk yang mereka lakukan.

Kebudayaan Tiongkok dan Jepang kuno menandakan Saturnus sebagai bintang Bumi (土星). Hal ini berdasarkan 5 elemen yang secara tradisional digunakan untuk mengklasifikasikan elemen alami.

Orang Ibrani kuno menyebut Saturnus dengan nama "Shabbathai". Malaikatnya adalah Cassiel. Orang Turki Ottoman dan orang Melayu menamainya "Zuhal", berasal dari bahasa Arab زحل.

Pustaka:

  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Saturnus
  2. "Saturn > Observing Saturn". National Maritime Museum.
  3. a b c "Starry Night Times". Imaginova Corp. 24 Nov 2006.
  4. James Evans (1998). The History and Practice of Ancient Astronomy. Oxford University Press. hlm. 296-7.

** Helios **

Helios (bahasa Yunani: Hêlios) adalah dewa matahari dalam mitologi Yunani. Ia personifikasi dari matahari. Helios adalah putra dari Titan Hiperion dan Theia dan kakak dari Eos (Fajar), dan Selene (Bulan). Helios digambarkan sebagai seorang dewa dengan mahkota cahaya matahari yang bersinar.

Tiap pagi Helios terbang melintasi langit dengan keretanya yang dijalankan oleh empat ekor kuda, dan kemudian kembali ke Kerajaan Emas, istananya yang dibangun oleh Hefaistos, setelah seharian melintasi langit. Terkadang dia diidentifikasikan dengan Apollo. Persamaan dari Helios di mitologi Romawi adalah Sol, nama latin dari matahari. 

Silahkan dibaca disini:

http://id.wikipedia.org/wiki/Helios

Selanjutnya adalah tentang perayaan Saturnalia. Benarkah perayaan ini dilakukan setiap tanggal 25 Desember?

Berikut adalah jadwal setahun perayaan festival Yunani/Romawi yang dikutip dari 'Encyclopedia Mythica':

http://www.pantheon.org/miscellaneous/feastdays.html

  1. Pax (Roman) festival in honor of Pax, the personified Roman goddess of peace.
  2. Lupercalia (Roman) February 15, the festival of Faunus, the Roman god of wild nature and fertility. Priests (called the Luperci) wearing goat skins walked through the streets of Rome and hit the spectators with belts made from goat skin. 
  3. Equirria (Roman) February 27, the festival in honor of Mars, the god of war. Horse races were held on this day. Again, on March 14.
  4. Matronalia (Roman) March 1, the primary feast of Juno Lucina. On this day, lambs and other cattle were sacrificed to her.
  5. Feriae Marti (Roman) March 1. the festival in honor of Mars, the god of war. 
  6. Equirria (Roman) March 14. the festival in honor of Mars, the god of war. Horse races were held on this day, similar as on February 27. 
  7. Anna Perenna (Roman) March 15. the festival of Anna Perenna, the Roman goddess of the new year. 
  8. Quinquatrus (Roman) March 19, the festival in honor of Mars, the god of war. On this day which weapons and war-trumpets were cleansed.
  9. Tubilustrium (Roman) March 23, the festival in honor of Mars, the god of war. On this day which weapons and war-trumpets were cleansed.
  10. Fordicidia (Roman) April 15, the most prominent festival of Terra Mater, the goddess of fertility and growth. On this day cows being with young were sacrificed. 
  11. Palilia/Parilia (Roman) April 21, the festival of Pales, the patron goddess of shepherds and flocks. Her festival was celebrated by shepherds on April 21, the legendary founding date of Rome. On that day large fires were made through which they drove the cattle.
  12. Floralia (Roman) April 28 - May 01, the festival of Flores, the goddess of blossoming flowers of spring. It existed until the 4th century CE. 
  13. Bona Dea (Roman) May 01 the festival of Bona Dea, the Roman fertility goddess. Similarly, to her festival on December 4, no men are allowed to be present here either. 
  14. Mens (Roman) May 08 the festival of Mens, the Roman goddess of mind and consciousness.
  15. Mercuralia (Roman) May 15, the festival of Mercury. On this day the merchants sprinkled their heads and their merchandise with water from his well near the Porta Capena. 
  16. Carna (Roman) June 01, the festival of Carna, the Roman goddess associated with the bodily organs, particularly the heart.
  17. Matralia (Roman) June 11, the festival of Matuta, the Roman goddess of the dawn. It was only open to women who were still in their first marriage. 
  18. Nonae Caprotinae (Roman) July 07, "The Nones of the Wild Fig". A festival in honor of Juno. 
  19. Portunalia (Roman) August 17, the festival of Portunes, the Roman god of ports and harbors. On this day keys were thrown into the fire to safeguard them against misfortune. 
  20. Volcanalia (Roman) August 23, the festival of Vulcan which took place during the height of the Mediterranean drought and the period of highest risk of fire. On the banks of the river Tiber, fires were lighted on which living fish were sacrificed. 
  21. Meditrinalia (Roman) October 11, the festival of Meditrina, a Roman goddess of wine and health. 
  22. Fontus (Roman) October 13 the festival of Fontus.
  23. Armilustrium (Roman) October 19, the festival in honor of Mars, the god of war. On this day the weapons of the soldiers were ritually purified and stored for winter. 

Di bulan Desember ada beberapa perayaan, antara lain:

  1. Bona Dea (Semacam hari ibu)
  2. Faunalia (Festival dewa Faunus, dewa alam liar dan kesuburan)
  3. Saturnalia (Festival dewa Saturnus, dewa pertanian)
  4. Larentalia (Festival dewi Larenta, dewi ketenangan)
  • Bona Dea (Roman) December 04 the day of Bona Dea. During this day secret rites were in the house of a prominent Roman magistrate. Only women were admitted and even representations of men and beasts were removed. At these secret meetings it was forbidden to speak the words 'wine' and 'myrtle' because Faunus had once made her drunk and beaten her with a myrtle stick.
  • Faunalia (Roman) December 05 the festival of Faunus, the Roman god of wild nature and fertility. 
  • Saturnalia (Roman) December 17 in memory of this Golden Age, each year the Saturnalia was observed on December 17 at Saturn's temple on the Forum Romanus, below the Capitoline Hill. The Saturnalia was one of the major events of the year. Originally only one day, it was later extended to seven days. During this festival, business was suspended, the roles of master and slaves were reversed, moral restrictions were loosened and gifts were exchanged. 
  • Larentalia (Roman) December 23 the festival of Larenta, the silent goddess. On this day offerings were brought to her in a mundus, an opened groove.

Perhatikan dengan baik karena ternyata perayaan Saturnalia jatuh pada tanggal 17 Desember, awal mulanya perayaan ini berlangsung selama 1 hari namun dalam perkembangannya menjadi 7 hari.
(The Saturnalia was one of the major events of the year. Originally only one day, it was later extended to seven days.) Dan setelah perayaan Saturnalia selesai, dilanjutkan dengan perayaan Larentalia yang jatuh pada tanggal 23 Desember.

Dengan mengatakan festival Saturnalia jatuh pada tanggal 25 Desember merupakan kesalahan fatal akibat tidak mau mencari tahu lebih dalam tentang hal ini namun lebih memilih untuk mempercayai gosip murahan yang menyatakan tanggal 25 Desember adalah perayaan Saturnalia.

Lalu kapan perayaan dewa matahari yang sesungguhnya?

Festival perayaan dewa matahari bukan tanggal 25 Desember, melainkan tanggal 28 Agustus/19-22 Oktober.

Silahkan dibaca disini:

http://en.wikipedia.org/wiki/Sol_Invictus

.. This is not only pure conjecture, but goes against the best evidence available. There is no record of celebrating Sol on December 25 prior to AD 354/362. Hijmans lists the known festivals of Sol as August 8 and/or 9, August 28, and December 11 (Tidak ada catatan resmi bahwa perayaan dewa matahari (sol) pada tanggal 25 Desember. Festival dewa matahari biasanya diadakan 8/9 dan 28 Agustus serta 11 Desember). There are no sources that indicate on which day Aurelian inaugurated his temple and held the first games for Sol, but we do know that these games were held every four years from AD 274 onwards. This means that they were presumably held in AD 354, a year for which perchance a Roman calendar, the Chronography of 354 (or calendar of Filocalus), has survived...

... This calendar lists a festival for Sol and Luna on August 28, Ludi Solis (games for Sol) for October 19–22, and a Natalis Invicti (birthday of the invincible one) on December 25. While it is widely assumed that the invictus of December 25 is Sol, the calendar does not state this explicitly (Kelahiran dewa matahari 25 Desember hanya sekedar asumsi tidak berdasar).[25] The only explicit reference to a celebration of Sol in late December is made by Julian the Apostate in his hymn to King Helios written immediately afterwards in early AD 363. Julian explicitly differentiates between the one-day, annual celebration of late December 362 and the multi-day quadrennial games of Sol which, of course, had also been held in 362, but clearly at a different time.[26] Taken together, the evidence of the Calendar of Filocalus and Julian's hymn to Helios clearly shows, according to Hijmans and others, that the ludic of October 19–22 were the Solar Games instituted by Aurelian. They presumably coincided with the dedication of his new temple for Sol.

Jika kita mau menelusuri lebih jauh lagi, maka kita akan mendapati bahwa catatan perayaan kelahiran dewa matahari juga tercatat dalam 'Chronography 354 (Kalender Kuno Romawi 354 Masehi)'

Kalender tersebut bisa dilihat disini:

http://www.tertullian.org/fathers/chronography_of_354_06_calendar.htm

Dalam catatan kalender tersebut, catatan perayaan-perayaan dewa matahari (HELIOS; Greek / SOL; Latin), jatuh pada tanggal:

  • 28 Agustus (SOLIS•ET•LVNAE•CM•XXIIII)
  • 22 Oktober (LVDI•SOLIS)

Tidak ada satupun yang dirayakan tanggal 25 Desember karena di kalender tersebut, 25 Desember adalah hari

N•INVICTI•CM•XXX

'Invicti' artinya: 'Yang Tak Terkalahkan' namun hanya ditulis 'Invicti' (Yang Tak Terkalahkan), bukan 'Sol Invicti' (Matahari Yang Tak Terkalahkan).

Ini tertulis demikian karena pada masa itu Yunani/Romawi sudah mengenal 'Yang Tak Terkalahkan' (Invicti) tersebut, yakni Yesus Kristus.

Namun para penentang Natal tanggal 25 Desember dengan begitu liciknya menambahkan sendiri kata 'Sol ' dalam kata 'Invicti' sehingga muncul berbagai asumsi seolah-olah 25 Desember adalah perayaan dewa Matahari.

Pustaka:

  1. Hijmans 1996, Matern 2001, Wallraff 2002, Berrens 2004, (Hijmans 2009)
  2. The best English summary of this issue is (Hijmans 2009, pp. 585–592), with ample references to earlier literature (primarily in German).[5]
  3. Hijman Dissertations.
  4. http://dissertations.ub.rug.nl/FILES/faculties/arts/2009/s.e.hijmans/vol1/09_c9.pdf

** Natal Baru Dirayakan Sejak Ketetapan Kaisar Konstantin? **

Natal / Kelahiran sering juga disebut dengan Christmas (Mass of Christ - Latin), dan di Gereja Timur seperti di Mesir misalnya disebut Idul Milad (Arab). Inti dari semua itu adalah: mengucap syukur dan sukacita atas Kelahiran Kristus.

Namun Natal menjadi kontroversi dan ditolak oleh beberapa kalangan. Di Indonesia, penolakan paling kuat saat ini ditunjukkan oleh para pengagung Nama Yahwe, dan juga oleh para Saksi Saksi Yehuwa, yang sering menyatakan bahwa Natal adalah penyembahan berhala dan Yesus tidak mungkin lahir di bulan Desember karena pada bulan itu Bethlehem sangat dingin dan bersalju tebal.

Bagi Saya, dan tentu juga bagi kebanyakan orang Kristen mainstream lainnya masalah kapan Kelahiran Kristus sebenarnya tidak ada masalah mau dirayakan tanggal berapapun. Gereja-Gereja di Pontianak misalnya, berhubung banyak pelajar/mahasiswa dari luar Pontianak yang studi disana, maka hampir semua Gereja di Pontianak merayakan Natal tidak lebih dari tanggal 20 karena kalau tanggal 20 lebih banyak pelajar/mahasiswa yang sudah mulai pulang ke kampungnya masing-masing, sehingga ibadah Natal pasti sepi.

Para penentang Natal itu sering berkelakar bahwa Natal merupakan tradisi Romawi pra-Kristen, peringatan bagi dewa Saturnus jatuh pada suatu pekan di bulan Desember dengan puncak peringatannya pada hari titik balik musim dingin (winter solstice) yang jatuh pada tanggal 25 Desember dalam kalender Julian.

Peringatan yang disebut Saturnalia tersebut merupakan tradisi sosial utama bagi bangsa Romawi. Agar orang-orang Romawi dapat menganut agama Kristen tanpa meninggalkan tradisi mereka sendiri, mereka menyatakan bahwa Paus Julius I memutuskan pada tahun 350 kelahiran Yesus diperingati pada tanggal yang sama.

Lalu ada juga yang mengatakan bahwa Natal ditetapkan jatuh pada tanggal 25 Desember pada abad ke 4 oleh kaisar Kristen pertama Romawi, Konstantin Agung setelah memenangkan pertempuran dan hendak merayakannya. Lalu tanggal 25 Desember tersebut dipilih sebagai Natal karena bertepatan dengan kelahiran dewa Matahari (Natalis Solis Invicti atau Sol Invictus atau Saturnalia) yang disembah oleh bangsa Romawi. 

Keputusan Konstantin diperkuat pada saat Edik Milano pada 313, yang sepenuhnya melegalisir agama Kristen di seluruh Kekaisaran, untuk pertama kalinya, dan disahkan pada Konsili Nicea pada 325. Perayaan Saturnalia sendiri dilakukan oleh orang Romawi Kuno untuk memohon agar matahari kembali kepada terangnya yang hangat (posisi bumi pada bulan Desember menjauh dari matahari, seolah-olah mataharilah yang menjauh dari bumi).

** Dokumentasi Sejarah Natal **

Adakah Dokumen Natal 25 Desember sebelum tahun 325 Masehi?

Jika tidak ada, maka berarti bisa jadi memang benar bahwa Kaisar Konstantin atau Paus Julius lah yang menetapkan Natal 25 Desember. Tapi bagaimana jika ternyata ada dokumen-dokumen kuno tentang Natal 25 Desember yang usianya jauh lebih tua daripada keputusan Kaisar Konstantin atau Paus Julius?

Maka berarti tuduhan mereka SALAH TOTAL.

Jadi, satu-satunya cara adalah mencari, adakah Dokumen Natal 25 Desember yang lebih tua usianya daripada Keputusan Kaisar Konstantin atau Paus Julius tersebut?

Jawabannya adalah: ADA.

Kita lihat dulu dari dokumen-dokumen yang berada disekitar tahun 350, setara dengan tahun dimana Paus Julius hidup, lalu kita akan melihat dokumen-dokumen dengan usia yang jauh lebih tua dari masa hidup Kaisar Konstantin maupun Paus Julius. Mari kita lihat satu persatu.

(01) Chronography 354 (354 Masehi)

Apakah Chronography itu?

Chronography adalah Kalender Kuno Romawi. Berbeda dengan kalender zaman sekarang yang tipis dan praktis. Kalender kuno zaman dulu berbentuk tebal dan terdiri dari banyak bagian, yang berisikan mulai kalender, peta kota, gambar, data pemakaman para bapa gereja dan martir, hingga Commentary.

Chronography 354 sendiri merupakan dokumen yang sangat tua, berusia lebih dari 1,600 tahun. Oleh karena itu sudah ada upaya penyelamatan dan penyimpanan digital.

Kalender/Chronography tahun 354 sendiri berisi 16 bagian, yakni:

  1. Part 1: Title Page and Dedication
  2. Part 2: Images of The Personifications of The Cities of Rome, Alexandria, Constantinople and Trier
  3. Part 3: Images of The Emperors and The Birthdays of The Caesars
  4. Part 4: Images of The Seven Planets with A Calendar of The Hours
  5. Part 5: The Signs of The Zodiac
  6. Part 6: The Philocalies Calendar
  7. Part 7: Portraits of The Emperors
  8. Part 8: List (Fasti) Of the Consuls To 354 AD
  9. Part 9: The Dates of Easter from 312 Ad To 411 AD
  10. Part 10: List of The Prefects of The City of Rome from 254 To 354 AD
  11. Part 11: Commemoration Dates of Past Popes From 255 To 352 AD
  12. Part 12: Commemoration Dates of The Martyrs
  13. Part 13: Bishops of Rome
  14. Part 14: The 14 Regions of The City
  15. Part 15: Book of Generations
  16. Part 16: Chronicle of The City of Rome

Perhatikan part ke-12: 'Commemoration dates of the martyrs'

http://www.tertullian.org/fathers/chronography_of_354_12_depositions_martyrs.htm

Dalam part ke-12 tersebut berisi tentang Tempat Pemakaman dan Peringatan Tahunan para Martir yang disebut sebagai: "Item Depositio Martirvm"

Perhatikan Bagian awal dari Part-12 tersebut, apa bunyinya?

VIII kal. Ian. Natus Christus di Betleem Iudeae

artinya:

Hari 8 (VIII/delapan) sebelum kalender Januari Natal (Kelahiran) Kristus di Bethlehem Yudea

Dari dokumen ini kita bisa melihat bahwa Natal 25 Desember (8 hari sebelum kalender Januari) sudah lumrah dikenal oleh orang pada zaman itu.

Jika kita membaca Sejarah Gereja Kuno, khususnya naskah-naskah kuno Valentinus maka kita akan tahu sebenarnya "Item Depositio Martirvm" sudah ada sejak tahun 336 Masehi, namun di update tahun 354 agar bisa dimasukkan ke dalam Codex tersebut. Pada tahun-tahun tersebut tanggal 25 Desember sebagai tanggal kelahiran Kristus sudah sangat umum dalam kalender tahunan Gerejawi.

Apa maksudnya hari ke-8 sebelum masuk ke Kalender Januari?

Sederhana sekali.

Kita tahu bahwa sesuai Perjanjian antara Allah dengan Abraham dan sesuai tertulis di Taurat, semua bayi Yahudi disunat dan diberi nama pada hari kedelapan.

Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun. Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. 

Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu."

Kejadian 17:9-12

Demikian pula ketika Yesus lahir, maka Dia juga disunat dan diberi nama pada hari kedelapan.

Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya. (Lukas 2:21)

Seperti kita tahu, tahun/tarikh masehi adalah tarikh yang dipakai secara internasional. Kata 'Masehi' berasal dari kata 'Messiah/Mesias' yang merupakan gelar dari Yesus. Di negara-negara Barat, tahun Sebelum Masehi (SM) disebut BC yakni Before Christ (Sebelum Kristus) sedangkan Tahun Masehi (M) disebut AD yakni Anno Domini (Tahun Tuhan). Tanggal 1 Januari adalah tanggal dimulainya Tahun Masehi atau Anno Domine (Tahun Tuhan). Hari dimana Yesus Kristus lahir ke dunia dan diresmikan nama-Nya.

Jadi, mari kita hitung mundur tanggal tersebut.

  1. 01 Januari adalah hari kedelapan
  2. 31 Desember adalah hari ketujuh
  3. 30 Desember adalah hari keenam
  4. 29 Desember adalah hari kelima
  5. 28 Desember adalah hari keempat
  6. 27 Desember adalah hari ketiga
  7. 26 Desember adalah hari kedua
  8. 25 Desember adalah hari pertama (Yesus lahir)

Hal ini sesuai dengan keterangan dalam "Item Depositio Martirvm" di Kalender kuno Romawi "Chronography 354" yang berbunyi:

VIII kal. Ian. Natus Christus in Betleem Iudeae

artinya:

Hari 8 (VIII/delapan) sebelum Kalender Januari adalah Natal Kristus di Bethlehem Yudea.

Nah, mari kita melangkah pada dokumen yang lebih tua.

(02) The Coptic Didascalia Apostolorum (250 M)

Salah satu dokumen Natal tertua pertama kali dimuat dalam sebuah dokumen gereja 'The Coptic Didascalia Apostolorum' (Arab: al-Dustur ar-Rasuliyyah) yang editing terdininya dikerjakan bapa gereja Hypolitus sekitar tahun 250-an.

Bunyi dokumen tersebut:

'Saudara-saudaraku, peliharalah perayaan kelahiran-Nya (Natal) setiap tahun pada tanggal 25 bulan ke 9 Ibrani (disebut bulan Tebeth, yaitu tanggal 29 bulan ke 4 Mesir (disebut bulan Khiyah)'.

Pustaka:

  1. Markus Aziz Khalil, The Coptic Orthodox Church (Montreal, Canada: The Coptic Orthodox Pariarchate, t.t.), pg.35)
  2. http://en.wikipedia.org/wiki/Ancient_Church_Orders
  3. http://en.wikipedia.org/wiki/Didache
  4. http://en.wikipedia.org/wiki/Didascalia_Apostolorum

Buku "Didascalia Apostolorum" digubah oleh Hypolitus pada tahun 250, dan salinannya dalam bahasa Syria diterbitkan pada tahun 1854 kemudian diterjemahkan dalam bahasa Inggris tahun 1903 oleh Margaret Dunlop Gibson dan diterbitkan ulang oleh Cambridge University Press, London. Buku ini sangat kuno dan terancam rusak. Beberapa penerbit mencoba me-rekondisi dan menerbitkannya berupa buku modern seperti contoh diatas ini. Namun copy digital arsip kunonya pun juga sudah terarsip dan bisa Anda akses secara free of charge.

Link digital archive dari "Didascalia Apostolorum" dibawah ini:

'The Apostles have also decreed that they should make the day of the Ephifany of our Saviour to be the beginning of the yearly feasts, on the 6th of January (second Conun) according to the number of the Greeks' (Didascalia Apostolorum 3.8.6-8 page 19).

'Para Rasul juga telah ditetapkan bahwa mereka harus membuat hari Ephifany Juruselamat kita menjadi awal dari perayaan-perayaan tahunan, pada 6 Januari (Conun kedua) sesuai dengan angka/tanggal Yunani' (Didascalia Apostolorum 3.8.6-8 halaman 19).

Kalimat tersebut merupakan petunjuk untuk merayakan Ephifany yang dianggap dalam satuan perayaan Natus Christus (Kelahiran Kristus) alias Natal pada tanggal 6 Januari, Sebagaimana kita tahu, Gereja Orthodox memelihara Tradisi tersebut sampai saat ini, dengan merayakan Natal pada tanggal 6-7 Januari (24-25 Desember dalam Kalender Gregorian)

Tanggal 6 Januari bila dikonversikan jatuh pada 24 Desember, Natal hari pertama. Silahkan melakukan konversinya disini:

http://www.funaba.org/en/calendar-conversion.cgi

Dari dokumen kuno tersebut kita sudah bisa melihat bahwa Natal 6-7 Januari Gereja Orthodox atau 25 Desember Gereja-Gereja Barat sudah sangat umum dan lumrah pada masa itu.

(03) Hippolytus' of Rome: Commentary on The Prophet Daniel (225 M)

Penjelasan dari Gereja Koptik di: http://en.wikipedia.org/wiki/Coptic_calendar menyatakan:

(English)

Coptic Christmas is observed on the 7th day of January. The 25 December Nativity of Christ was attested very early by Hippolytus of Rome (170–236) in his Commentary on Daniel 4:23: "The first coming of our Lord, that in the flesh, in which he was born at Bethlehem, took place eight days before the calends of January, a Wednesday, in the forty-second year of the reign of Augustus, 5500 years from Adam."

 (Indonesia)

Natal Koptik diamati pada hari 7 Januari. Kelahiran Kristus Desember 25 Kelahiran dibuktikan sangat awal oleh Hippolytus dari Roma (170-236) dalam Komentarnya pada Daniel 4:23: "Untuk kedatangan pertama inkarnasi Tuhan kita dalam daging, ketika ia dilahirkan di Betlehem, delapan hari sebelum bulan Januari. hari rabu (Hari ke-4 dalam seminggu adalah Rabu), sejak Augustus memerintah 42 tahun, tetapi dari Adam 5005 ratus tahun."

** Siapakah Hippolytus? **

Hippolytus dari Roma lahir tahun 170-an. Ia disebut sebagai murid Irenaeus, yang adalah murid Polikarpus, murid Rasul Yohanes. Selama masa kepemimpinan paus Zefirnus (199-217), Hippolytus sempat menjadi penilik jemaat gereja Roma. Ia dikenal sebagai Teolog yang cerdas dan tegas di zamannya. Ia berani mengkritik paus Zefirnus yang menganut paham bahwa Allah Bapa dan Anak Allah sebetulnya sama, hanya beda nama. Ia percaya bahwa Allah Bapa dan Anak Allah memang berbeda individu, sependapat dengan Justin Martir, pendahulunya, dan dengan sebagian besar Gereja sampai sekarang. (Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh; Dr. F.D. Wellem, M.Th; BPK Gunung Mulia; Bab 71 halaman 96)

Hippolytus juga dikenal sebagai seseorang yang tegas tentang kekudusan hidup. Ia pernah mengkritik paus Callixtus I (217-222) karena menyatakan pengampunan dosa kepada orang-orang Kristen yang sudah melakukan dosa besar, senada dengan Novatianus. Ia juga pernah menyerang paus Urban I (222-230) dan paus Pontian (230-235). Berbagai konflik ini membuat Hippolytus membuka diri untuk menjadi Paus, menandingi Paus yang diakui otoritas gereja Roma saat itu. Tindakannya ini membuahkan perpecahan di tengah lingkungan gereja Roma.

Pada tahun 235, ia dibuang oleh pemerintah Roma ke Sardinia bersama paus Pontian. Di sana mereka mati martir. Diceritakan, Hippolytus mati dengan kaki dan tangannya ditarik kuda-kuda ke arah yang berlawanan.

Namun, tidak seperti Novatianus yang sampai akhir hayatnya tetap terpisah dari gereja resmi, dipercaya bahwa Hippolytus dan Pontian sempat berekonsiliasi sebelum akhirnya dihukum mati. Hal ini dibuktikan dengan diterimanya jenazah Hippolytus oleh paus Fabian (236-250). Bahkan pada tahun 255 ia diberi gelar santo.

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Hippolytus_of_Rome

Tahun 225 Masehi, dalam sebuah dokumennya yang berjudul "Commentary on The Prophet Daniel (Book 4 point 23.3), Hippolytus menuliskan begini:

(Greek)
Ἡ γὰρ πρώτη παρουσία τοῦ κυρίου ἡμῶν ἡ ἔνσαρκος, ἐν ᾗ γεγέννηται ἐν Βηθλεέμ, ἐγένετο πρὸ ὀκτὼ καλανδῶν ἰανουαρίων, ἡμέρᾳ τετράδι, βασιλεύοντος Αὐγούστου τεσσαρακοστὸν καὶ δεύτερον ἔτος, ἀπὸ δὲ Ἀδὰμ πεντακισχιλιοστῷ καὶ πεντακοσιοστῷ ἔτει ἔ

(English)
For the first advent of our Lord in the flesh, when he was born in Bethlehem, was December 25th Wednesday, while Augustus was in his forty-second year, but from Adam, five thousand and five hundred years.' (Commentary on the Prophet Daniel - Book 4 point 23.3)

(Indonesia)

'Untuk kedatangan pertama inkarnasi Tuhan kita dalam daging, ketika ia dilahirkan di Betlehem, delapan hari sebelum bulan pertama Januari hari ke-4 dalam seminggu, sejak Augustus memerintah 42 tahun, tetapi dari Adam 5005 ratus tahun.' (Commentary on the Prophet Daniel - Buku 4 poin 23.3)

Buku 'Hippolytus - Commentary on the Prophet Daniel' adalah naskah kuno berusia hampir 1,800 tahun. Namun arsip digitalnya telah dibuat dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris.

Sumber: http://www.chronicon.net/chroniconfiles/Hippolytus%20Commentary%20on%20Daniel%20by%20TC%20Schmidt.pdf

Dari dokumen-dokumen tersebut kita tahu bahwa sejak tahun 225 Masehi (100 tahun sebelum zaman Kaisar Konstantin dan Konsili Nicea), Natal 25 Desember telah dikenal luas. Dengan demikian tuduhan para penentang Natal 25 Desember yang menyatakan bahwa Natal ditetapkan oleh Kaisar Konstantin, otomatis GUGUR. Sebab catatan Natal Hippolytus sudah ada sejak tahun 225 Masehi, atau 100 tahun sebelum zaman Kaisar Konstantin.

Mari kita melangkah terus menuju ke dokumen yang lebih tua lagi dari dokumen sebelumnya.

(04) Abba Demetrius: Anno Martyri (189-232 AD)

Baba Dimitri atau Abba Demetrius adalah Uskup/Patriarch of Alexandria (189-232 AD). Ia adalah Bishop ke-11 setelah Markus. Baba Dimitri inilah yang sangat serius melawan ajaran Origen, ketika Origen mulai mempelajari filsafat Yunani dan menerapkannya dalam ajaran-ajarannya secara kebablasan.

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Pope_Demetrius_of_Alexandria

Origen sebenarnya adalah salah satu cendekiawan Kristen yang hebat pada masa itu. Namanya menjadi sangat dikenal ketika tahun 230 Origen menyusun Hexapla, yaitu terjemahan Alkitab yang merupakan kompilasi dari semua terjemahan-terjemahan yang sudah ada. Di masa itu juga muncul Peshitta, terjemahan dalam bahasa Syria dan Vetus Latina, terjemahan dalam bahasa Latin. Namun Origenes menjadi semakin miring ketika ia mengambil banyak gagasan Plato yang sangat asing dengan kekristenan Ortodoks.

Kesalahannya yang paling mencolok adalah paham Yunani bahwa benda dan dunia ini jahat. Ia percaya akan eksistensi roh sebelum lahir dan mengajarkan bahwa keberadaan manusia di atas bumi ini ditentukan oleh perilakunya ketika dalam keadaan praeksistensi/sebelum lahir.

Origens menolak paham kebangkitan daging dan mempertimbangkan gagasannya bahwa akhirnya Allah akan menyediakan keselamatan bagi semua manusia dan malaikat. Karena Allah tidak mungkin menciptakan bumi ini tanpa berhubungan langsung dengan Dzat awal, maka Sang Bapa memperanakkan Putra-Nya untuk menciptakan bumi yang abadi ini. Ketika Sang Putra mati di kayu salib, maka itu hanya kemanusiaan Yesus yang mati sebagai tebusan bagi iblis atas kejahatan dunia. Oleh karena pemahaman-pemahaman sesatnya, maka uskup Demetrius dari Alexandria mengadakan sidang di Roma dan akhirnya mengekskomunikasi Origen dari gereja Katolik.

Sumber: http://www.newadvent.org/cathen/04706b.htm

Salah satu dokumen penanggalan Natal pertama kali ditetapkan tahun 198 masehi oleh bapa Gereja Mesir; Baba Dimitri (Abba Demetrius) tersebut dan tahunnya disebut tahun “Anno Martyri” (tahun setelah penganiayaan selesai). Perhitungan itu pertama kalinya secara akurat dihitung di Mesir oleh seorang astronom dari gereja Koptik, namanya Batlimeus, yang pada akhir abad kedua Masehi membuat perhitungan yang cermat atas perintah Baba Dimitri.

Pustaka:

  • Markus Aziz Khalil, The Coptic Orthodox Church (Montreal, Canada: The Coptic Orthodox Patriarchate

Batlimous melakukan perhitungan berdasarkan penampilan bintang Siriuz dan Kalender Mesir. Ia akhirnya menemukan kelahiran Yesus terjadi pada tanggal 29 pada bulan Khiahk, atau pada tanggal 25 bulan Tebeth (kalender Yahudi). Kalender Mesir ini diakui oleh UNESCO sebagai kalender yang paling akurat dibandingkan kalender lain yang pernah ada. (The Modern Science of Astrology (London: UNESCO, 1966)

Pada saat itu, Kekaisaran Romawi di wilayah tersebut menggunakan kalender Julian (pembaruan Sosigenes, yang datang dari Alexandria, Mesir) dihitung berdasarkan 700 tahun berdirinya Roma. Di kemudian hari (1582 M), paus Gregorius dari Roma memodifikasi kalender Julian yang disebut kalender Gregorian berlaku dalam gereja Barat sampai sekarang, tetapi dalam gereja Timur masih menggunakan kalender Julian. Seperti yang Saya tuliskan sebelumnya, Batlimous telah menetapkan kelahiran Yesus terjadi pada tanggal 29 pada bulan Khiahk, atau pada tanggal 25 bulan Tebeth (kalender Yahudi), kemudian atas dasar tiga belas hari perbedaan antara Barat dan Timur dalam perayaan Paskah Gereja, maka gereja Timur telah menetapkan perayaan Natal pada tanggal 7 Januari, perbedaannya adalah tiga belas hari dari tanggal 25 Desember, yang merupakan hari Natal bagi gereja Barat. (Iris Habib al-Misri, The Story of the Copts (Cairo: The Middle East Council of Churches)

Akurasi perhitungan Batlimous mempunyai arti yang sangat penting bagi dasar pola-pola perhitungan Computus yang disusun oleh Dionysius Exigus dan dipakai Gereja-Gereja Kuno dalam melakukan penghitungan dan pencarian berbagai tanggal penting. Salah satu penghitungan yang sangat terkenal dari sistem Computus adalah Easter Computus.

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Computus

Salah satu buku modern yang menyusun penghitungan dengan sistem Computus adalah 'The Easter Computus dan The Origins of The Christian Era' karya Alden A. Mosshammer.

Salah satu contoh diagram penghitungan Computus untuk penghitungan tanggal Paskah bisa dilihat disini:

http://www.jgiesen.de/moon/easter/index.html

Bukti dokumen diatas menunjukan bahwa Natal 25 Desember sudah ada jauh sebelum kaisar Konstantin lahir dan kita akan melangkah ke dokumen yang jauh lebih tua lagi usianya.

(05) L'es Stromate (Book I, XXI); Clement De Alexandrie (185 Masehi)

** Clement dari Alexandria (Titus Flavius Clement) **

Hidup kira-kira pada tahun 150-215 AD adalah filsuf Kristen pertama dan salah satu guru yang paling terkenal di gereja Alexandria. Dia terkenal karena usahanya menyatukan filosofi Yunani dengan ajaran-ajaran Kristen dan menarik sejumlah besar penyembah berhala ke Gereja. Semangatnya terhadap filosofi, khususnya pada ajaran-ajaran Plato, berperan besar dalam penyebaran agama Kristen di Yunani. Dari dulu hingga sekarang, ia dianggap sebagai tokoh yang sangat tidak ortodoks dan kontroversial dalam sejarah Gereja.

Titus Flavius Clement lahir kira-kira pada pertengahan abad ke-2. Beberapa ahli menyebut Athena sebagai tempat kelahirannya dan hal ini didukung dengan karakter klasik Yunani pada dirinya. Orang tuanya adalah pemuja berhala yang kaya dan memiliki beberapa kedudukan sosial. Clement pernah tinggal di Yunani, Italia, dan Palestina sebelum akhirnya menetap di Mesir. Saat mencari seorang guru rohani, dia datang kepada Pantaenus, kepala sekolah katekis di Alexandria, dan akhirnya meneruskannya menjadi direktur sekolah itu.

Clement mengajarkan Injil dan doktrin Kristen kepada orang-orang yang akan baptis, mengundang orang-orang yang menyembah berhala dan petobat baru untuk mendengarkan ajarannya. Salah satu muridnya yang paling terkenal adalah Origen. Pada tahun 202, Kaisar Roma, Septimius Severus, mulai menganiaya orang-orang Kristen dengan lebih kejam dan menutup sekolah katekis di Alexandria, memaksa Clement untuk meninggalkan Asia Minor. Dia diyakini meninggal kira- kira sebelum tahun 215 AD.

Nah, salah satu bukti tertua tentang Natal juga berasal dari sebuah Commentary dalam buku yang dibuat oleh Clement dari Alexandria ini, berjudul: L'es Stromate (The Book of Stromata). Apakah L'es Stromate/Stromata itu?

Karya trilogi yang mewakili ide-ide terpenting Clement adalah susunan:

  1. Protreptikos (Exhortation to Conversion/Nasihat Untuk Bertobat)
  2. Paidagogos (Moral Tutor/Ajaran Moral)
  3. Stromateis (Miscellany/Bunga Rampai).

Dalam karya literaturnya yang berani, Clement berusaha memajukan Kekristenan untuk orang-orang percaya dalam bentuk literatur sekuler tradisional. Ada kemajuan sistematis dalam tiga karya utama ini: yang pertama ditujukan kepada para penyembah berhala yang belum bertobat, yang kedua untuk orang-orang Kristen baru dan yang ketiga orang-orang percaya yang sudah mencapai kedewasaan iman.

Stromata (Στρώματα) adalah karya ketiga Clement dari Alexandria. Sebuah Trilogi hebat yang sangat berguna bagi kehidupan Kristen. Clement memberi judul karyanya ini 'Stromata' (Bunga Rampai/Campur Aduk), karena bentuknya yang 'tambal sulam', sebab membahas berbagai hal. Stromata merupakan karya lebih jauh dari dua pendahulunya dan bertujuan untuk menuntun kepada kesempurnaan kehidupan Kristen.

Stromata telah diterbitkan secara modern beberapa kali. Namun terbit pertama kali di tahun 1900 oleh penerbit Edition du Cerf dalam bahasa Prancis.

Dalam perkembangan berikutnya terbit juga edisi bahasa Inggrisnya. Buku Stromata ini telah dicetak secara modern dan diterbitkan dalam beberapa edisi.

Stromata terdiri dari XXIX (29) Chapter, berikut ini daftar isi:

Book I

  1. Chapter I. Preface-The Author’s Object-The Utility of Written Compositions.1 Truth Hidden from Most: Spiritual Worship - Part Two - Part Three -
  2. Chapter II. Objection to the Number of Extracts from Philosophical Writings in These Books Anticipated and Answered.
  3. Chapter III. Against the Sophists.
  4. Chapter IV. Human Arts as Well as Divine Knowledge Proceed from God.
  5. Chapter V. Philosophy the Handmaid of Theology.
  6. Chapter VI. The Benefit of Culture.
  7. Chapter VII. The Eclectic Philosophy Paves the Way for Divine Virtue.
  8. Chapter VIII.  The Sophistical Arts Useless.
  9. Chapter IX. Human Knowledge Necessary for the Understanding of the Scriptures.
  10. Chapter X. To Act Well of Greater Consequence Than to Speak Well.
  11. Chapter XI.  What is the Philosophy Which the Apostle Bids Us Shun?
  12. Chapter XII.  The Mysteries of the Faith Not to Be Divulged to All.
  13. Chapter XIII.  All Sects of Philosophy Contain a Germ of Truth.
  14. Chapter XIV. Succession of Philosophers in Greece.
  15. Chapter XV. The Greek Philosophy in Great Part Derived from the Barbarians.
  16. Chapter XVI. That the Inventors of Other Arts Were Mostly Barbarians.
  17. Chapter XVII. On the Saying of the Savior, "All that Came Before Me Were Thieves and Robbers."189. False prophets, Spirit of Christ in Prophets, Spirit of the Devil.
  18. Chapter XVIII. He Illustrates the Apostle’s Saying, "I Will Destroy the Wisdom of the Wise."
  19. Chapter XIX. That the Philosophers Have Attained to Some Portion of Truth.
  20. Chapter XX. In What Respect Philosophy Contributes to the Comprehension of Divine Truth. Speaking in Tongues is speaking known Dialects.
  21. Chapter XXI. The Jewish Institutions and Laws of Far Higher Antiquity Than the Philosophy of the Greeks. Speaking in tongues
  22. Chapter XXII. On the Greek Translation of the Old Testament.
  23. Chapter XXIII. The Age, Birth, and Life of Moses.
  24. Chapter XXIV. How Moses Discharged the Part of a Military Leader.
  25. Chapter XXV. Plato an Imitator of Moses in Framing Laws.
  26. Chapter XXVI. Moses Rightly Called a Divine Legislator, And, Though Inferior to Christ, Far Superior to the Great Legislators of the Greeks, Minos and Lycurgus.
  27. Chapter XXVII. The Law, Even in Correcting and Punishing, Aims at the Good of Men.
  28. Chapter XXVIII. The Fourfold Division of the Mosaic Law.
  29. Chapter XXIX. The Greeks but Children Compared with the Hebrews.

And there are those who have determined not only the year of our Lord’s birth, but also the day; and they say that it took place in the twenty-eighth year of Augustus, and in the twenty-fifth day of Pachon. (Stromata I, xxi (Book 1 – Chapter XXI)

Dan ada orang-orang yang ditentukan tidak hanya tahun kelahiran Tuhan kita,tetapi juga hari, dan mereka mengatakan bahwa itu terjadi pada tahun dua puluh delapan Augustus, dan pada hari kedua puluh lima dari Pachon. (Stromata I, xxi (Book 1 – Chapter XXI)

Sumber: http://www.preteristarchive.com/ChurchHistory/0185_clemens_stromata.html

** Apa maksudnya? **

Sebelum memahami kata-kata tersebut kita harus melihat pada suksesi para kaisar Roma. Dengan demikian kita menjadi paham latar belakang kalimat dalam Stromata tersebut.

Mari Saya jelaskan:

Pada 23 Juni 47 SM s/d 30 Agustus SM memerintah seorang bernama Ptolemy XV Philopator Philometor Caesar yang dijuluki Caesarion (Kaisar kecil). Ia adalah firaun terakhir dalam dinasti Ptolemeus di Mesir. Ia memerintah sejak umur 3 tahun bersama ibunya, Cleopatra VII, dari 2 September 44 SM sampai Agustus 30 SM, ketika ia dibunuh oleh Oktavianus, yang kemudian menjadi kaisar Romawi Augustus. Ia adalah anak laki-laki tertua Cleopatra VII. Kemungkinan besar ayahnya adalah Julius Caesar. Bila benar demikian, ia adalah anak kandung Caesar satu-satunya.

Ptolemy XV, kadang disebut 'Ptolemy Caesar', biasanya dikenal dengan nama panggilan 'Caesarion', dilahirkan di Mesir pada tahun 47 SM dan menjalani dua tahun, dari 46-44 SM, di Roma, di mana ia dan ibunya adalah tamu Caesar. Cleopatra VII berharap bahwa anaknya akan meneruskan ayahnya Caesar menjadi kepala Republik Romawi dan Mesir. Setelah pembunuhan Caesar pada 15 Maret 44 SM, Cleopatra dan 'Caesarion' kembali ke Mesir. 'Caesarion' menjadi raja dan bersama-sama memerintah dengan ibunya mulai 2 September 44 SM dalam usia 3 tahun, walaupun ia hanya menjabat sebagai raja, sedangkan Cleopatra VII memerintah sendiri.

Dalam masa sebelum sengketa antara Markus Antonius dengan Octavianus, Markus Antonius, yang saat itu menguasai Republik dalam triumvirat dengan Oktavianus dan Lepidus, memberi daerah-daerah kekuasaan di timur dan gelar-gelar kepada 'Caesarion' dan kepada 3 anak Markus Antonius bersama Cleopatra. 'Caesarion' digelari 'Raja segala Raja'. Yang paling mengancam Oktavianus (yang kekuasaannya didasarkan pada statusnya sebagai anak keponakan dan anak angkat Julius Caesar), Antonius menggelari 'Caesarion' anak kandung dan ahli waris Caesar. Pernyataan ini menyebabkan sengketa serius antara Markus Antonius dan Oktavianus, yang mengumumkan perang melawan Antonius dan Cleopatra.

Ketika Oktavianus menyerang Mesir pada 30 SM, Cleopatra VII mengirim 'Caesarion', ketika itu berusia 17 tahun, ke pelabuhan Laut Merah Berenice untuk keamanannya, dengan rencana melarikan diri ke India. Oktavianus menduduki kota Alexandria pada 1 Agustus 30 SM, tanggal ketika Mesir dimasukkan ke Republik Romawi. Markus Antonius telah bunuh diri sebelum Oktavianus masuk ke ibukota; Cleopatra mengikuti bunuh diri pada 12 Agustus 30 SM. Penjaga-penjaga 'Caesarion', termasuk gurunya, mengkhianati dia dan Oktavianus memerintahkan pembunuhan 'Caesarion'. Oktavianus kemudian memerintah Mesir. Tahun 30 SM BC dianggap sebagai tahun pertama pemerintahan raja baru sesuai dengan sistem penanggalan tradisional Mesir. Dalam daftar-daftar saat itu Oktavianus disebut sebagai firaun dan pengganti 'Caesarion'.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Caesarion

** Siapakah Markus Antonius? **

Markus Antonius (Roma, ± 14 Januari 83 SM - 1 Agustus 30 SM) merupakan politikus dan jenderal Romawi Kuno. Ia merupakan pendukung penting Julius Caesar sebagai Jenderal dan Administrator. Setelah pembunuhan Caesar, Antonius bergabung dengan Oktavianus dan Lepidus untuk membentuk Triumvirat Kedua. Pemerintahan ini berakhir pada tahun 33 SM dan Antonius membunuh diri bersama Cleopatra.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Markus_Antonius

Nah, mari kita lihat sekali lagi…

'And there are those who have determined not only the year of our Lord’s birth, but also the day; and they say that it took place in the twenty-eighth year of Augustus, and in the twenty-fifth day of Pachon.' (Stromata, I, xxi)

'Dan ada orang-orang yang ditentukan tidak hanya tahun kelahiran Tuhan kita,tetapi juga hari, dan mereka mengatakan bahwa itu terjadi pada tahun dua puluh delapan Augustus, dan pada hari kedua puluh lima dari Pachon.' (Stromata, I, xxi)

** Bagaimana cara menghitungnya? **

Jika kita menghitung dari kematian Markus Antonius dalam 30 SM, maka 28 tahun sebelum Kaisar Augustus adalah tahun 2 SM. Bulan pertama dari kalender Mesir adalah Thoth. (1 Thoth setara dengan 29 Agustus). Bulan kesembilan adalah bulan Pachon. Namun, hal ini biasanya dijelaskan oleh fakta bahwa bulan-bulan sebenarnya mengambil nama mereka dari tempat dimana mereka muncul pada tahun tersebut. Oleh karena itu, Oktober, November dan Desember adalah bulan kedelapan, kesembilan, kesepuluh jika dihitung dari bulan Maret dalam kalender Romawi asli yang hanya mempunyai 10 bulan. (Bulan ke-8, 9, 10 kalender Romawi adalah Oktober, November, Desember)

Daftar Kalender Romawi Kuno:

  1. Martius (31 hari)
  2. Aprilis (30 hari)
  3. Maius (31 hari)
  4. Iunius (30 hari)
  5. Quintilis [2] (31 hari)
  6. Sextilis (30 hari)
  7. September (30 hari)
  8. October (31 hari)
  9. November (30 hari)
  10. December (30 hari)

Namun, bapa-bapa gereja Yunani sering memilih April daripada Maret sebagai bulan pertama dalam setahun. Seperti yang dilakukan oleh Chrysostom, Anastasius, Patriarch of Antioch, the Apostolic Constitutions, Macarius, Stephanus, Gobarus, dan banyak lagi.

Perhitungan tersebut membuat November mundur dan Desember menjadi bulan ke-9 jika dihitung dari bulan April. Oleh karena itu, tertulis bahwa Kristus lahir pada hari ke-25 bulan ke-9, maka itu berarti tanggal 25 Pachon menurut kalender Mesir dan itu berarti 25 Desember menurut kalender Romawi. Hal ini dipercayai juga oleh John Selden dan Johannes Keppler

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Johannes_Kepler

Dari Dokumen-dokumen tersebut kita tahu bahwa sejak tahun 185 Masehi (hampir 200 tahun sebelum zaman Kaisar Konstantin dan Konsili Nicea), Natal 25 Desember telah dikenal luas. Dengan demikian tuduhan para penentang Natal 25 Desember yang menyatakan bahwa Natal ditetapkan oleh Kaisar Konstantin, otomatis GUGUR!!! Sebab catatan Stromata sudah ada sejak tahun 185 Masehi, atau hampir 200 tahun sebelum zaman Kaisar Konstantin.

(06) The Apostolic Constitutions (70 Masehi)

The Apostolic Constitutions (dalam bahasa Syria dikenal dengan Piagam Rasulliyah) merupakan kumpulan konstitusi Rasuli. Ada berbagai Konstitusi yang dibagi dalam beberapa bagian/buku. Bahan-bahan tersebut berasal dari berbagai sumber yang berbeda-beda usianya. Kompilasi Apostolic Constitutions ini disusun sejak tahun 70 s/d. 250 Masehi.

Dalam Konstitusi Apostolik buku Kelima, Section. III tersebut, kita akan menemukan kalimat:

'Brethren, observe the festival days; and first of all, the birthday which you are to celebrate on the twenty-fifth of the ninth month…'

'Saudara-saudara, patuhilah hari-hari festival, dan terutama ulang tahun yang Anda rayakan pada tanggal dua puluh lima bulan ke sembilan …'

(The Apostolic Constitutions, Book V, Section 3: On Feast Days and Fast Days; A Catalogue of the Feasts of the Lord which are to be kept, and when each of them ought to be observed.)

Sumber: http://www.newadvent.org/fathers/0715.htm

Tanggal 25 bulan ke-9 dihitung dari bulan Nisan (April) adalah Kislev dalam Kalender Ibrani. Dan apabila di konversi ke Kalender Romawi, maka tanggal 25 bulan ke-9 adalah 25 Desember.

Sekarang jelas!

Masa-masa itu sangatlah jauh dari masa Kaisar Konstantin dan Paus Julius I hidup (350 Masehi), bedanya ratusan tahun.

Jadi catatan tertua tentang Natal adalah tanggal 29 Khiyah yang sejajar dengan penanggalan Ibrani tanggal 25 bulan Tebeth dan sejajar dengan penanggalan Gregorian tanggal 25 Desember atau versi Julian yang jatuh pada tanggal 6/7 Januari.

Dalam Lukas 1:26, hanya dikatakan bahwa malaikat Gabriel menjumpai Maria ketika Elizabeth mengandung Yohanes pada bulan ke-6 dari kehamilannya tersebut. Menurut John Chrisostomos, berita tentang akan lahirnya Yohanes Pembaptis adalah pada saat orang-orang Yahudi merayakan Perayaan Tabernakel (Yom Kippur), jatuh pada tanggal 10 bulan Tishri, yang mana Zakharia mendapat giliran bertugas memimpin ibadah tersebut (Lukas 1:5-25).

(Bambang Noorsena, Ziarah ke Tanah Suci. Jakarta: Komunitas Nisita, 2004, pg.201)

John Chrisostomos yang menghitung menurut tarikh Syro-Makedonia, bahwa penyampaian berita tentang Yesus oleh Gabriel jatuh pada tanggal 25 Maret.

[Cf. "Al-A’id Al-Tsabitah", dalam Mar Ignatius Zakka I ’Iwas, At-tuhfat ar Ruhiyyat fii Ash Shalat al-Fardhiyyat (Allepo: Dar-Raha lin Nasyr, 1990), pg. 204].

Dengan hitungan tersebut maka didapat tanggal kelahiran Yesus yaitu, 29 bulan Mesir Khiakh, yang sejajar dengan tanggal 25 bulan Yahudi Tebet atau tanggal 25 Desember Masehi. Namun Gereja Timur merayakan pada tanggal 7 Januari, karena selisih antara kalender Gregorian dengan kalender Julian yang lama yang masih diikuti oleh gereja-gereja Timur. [jelasnya Lihat Bambang Noorsena, 202-204]. Bahkan Gereja Orthodox Armenia menetapkan pada tanggal 19 Januari.

Berbagai perhitungan tersebut didasari oleh pemahaman bahwa di dalam Alkitab, tercatat bahwa malaikat Gabriel bertemu Maria di bulan keenam setelah Elizabeth mulai mengandung Yohanes Pembaptis (Lukas 1:26). Seperti disebutkan sebelumnya, catatan sejarah tentang kelahiran Yohanes Pembaptis diumumkan oleh malaikat. Menurut Chrysostom, pemberitahuan kelahiran Yohanes terjadi pada Hari Raya Tabernakel Tabernakel (Yom Kippur) yang berlangsung pada tanggal 10 bulan Tishri, ketika imam Zakharia dari kelompok Abia bertugas di Bait Allah, Yerusalem.

Kalender Yahudi pada hitungan tahun tertentu memiliki bulan sampai 13, sehingga bulan setelah enam bulan Tishri bisa jatuh pada bulan Adar Syeni atau Nisan. Oleh karena itu, pergantian pelayanan di Bait Allah oleh para imam sebagaimana didefinisikan dalam Taurat akan bergeser setiap tahun. Hal ini sebenarnya sangat sulit dan tidak dapat digunakan sebagai patokan. Tetapi jika kita melihat tradisi Gereja Syria yang berasal dari Efraim Mar, Suriah, menyatakan bahwa pernyataan malaikat Gabriel kepada Maria jatuh pada bulan Nisan.

Tradisi Kristen konsisten dengan catatan John Chrysostom yang menghitung menurut pedoman Siro-Makedonia, bahwa Maria menerima kabar baik dari malaikat Gabriel (Kabar Sukacita Kristus) berlangsung pada tanggal 25 (Siro-Makedonia: Xanthikos). 

Berdasarkan perhitungan tersebut dan kemudian kita mendapatkan kelahiran Yesus adalah pada tanggal 29 bulan Khiahk (ini dicatat dalam Koptik Didascalia Apostolorum, Khiahk adalah bulan keempat dari kalender Mesir), yang sejajar dengan 25 bulan Tebet (Tebet adalah bulan kesembilan pada kalender Yahudi), atau pada tanggal 25 Desember di Tahun Masehi.

(07) Catatan Kelahiran Yesus Menurut Buku Register Pajak

Yesus Kristus pernah difitnah tidak membayar pajak negara.

Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya: "Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja." (Lukas 23:2)

Tapi Injil Markus 12:14-16 mengindikasikan bahwa Yesus Kristus membayar pajak negara.

Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?"

Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!"

Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar."

Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.

(Markus 12:14-16)

Bahwa Yesus terdaftar sebagai wajib pajak juga diungkapkan oleh Justin Martyr (100-165 M) dalam bukunya yang berjudul 'Apology' yang menyatakan bahwa Yesus Kristus dilahirkan di Betlehem

And hear what part of earth He was to be born in, as another prophet, Micah, foretold. He spoke thus: "And you, Bethlehem, the land of Judah, are not the least among the princes of Judah; for out of you shall come forth a Governor, who shall feed My people." (Micah 5:2). Now there is a village in the land of the Jews, thirty-five stadia from Jerusalem, in which Jesus Christ was born, as you can ascertain also from the registers of the taxing made under Cyrenius, your first procurator in Judea.

 ".... sebagaimana yang anda dapat pastikan juga dari register perpajakan ..." (Apology I, 34).

Ekskavasi arkeologis belum menemukan buku register pajak yang dimaksud oleh Justin Sang Martir, bisa jadi telah punah dimakan usia, atau menunggu di dalam tanah dan tiba-tiba muncul sebagaimana Gulungan Laut Mati yang muncul setelah 2.000 tahun tersembunyi dalam gua. Yang manapun kemungkinan yang ada, yang pasti, buku itu ada pada jaman Justin, karena ia menyuruh para pembacanya untuk mengecek sendiri ke buku registrasi pajak itu. Sebagaimana yang dituliskan Menurut Tertullian (160-250 M), pada abad kedua Masehi, buku register tersebut berada di Roma.

Tertullian (160-250) berbicara tentang:

For to whom else could He better have imparted it, than to such as were strangers to the Creator, if He especially belonged not to the Creator? And yet how could He have been admitted into the synagogue— one so abruptly appearing, so unknown; one, of whom no one had as yet been apprised of His tribe, His nation, His family, and lastly, His enrolment in the census of Augustus — that most faithful witness of the Lord's nativity, kept in the archives of Rome? They certainly would have remembered, if they did not know Him to be circumcised, that He must not be admitted into their most holy places. And even if He had the general right of entering the synagogue (like other Jews), yet the function of giving instruction was allowed only to a man who was extremely well known, and examined and tried, and for some time invested with the privilege after experience duly attested elsewhere.

".... sensus Augustus, saksi yang paling setia mengenai kelahiran Mesias, tersimpan di arsip Roma?" (Melawan Bid'ah Marcion, Book 4, 7).

Kyril, Bishop Yerusalem (348-386 M) meminta agar Julian mengakses catatan sensus penduduk Romawi Kuno, dan menurut kesaksian Julian kepada Kyril Yerusalem, menurut dokumentasi itu Yesus Kristus lahir tanggal 25 Tebet. Meski ekskavasi arkeologis belum menemukan buku register pajak yang dimaksud oleh umat Kristen generasi awal tersebut, namun buku tulisan umat Kristen generasi awal mendukung keberadaan buku register pajak tersebut dan menyebutkan bahwa dalam buku register tersebut Yesus lahir di Bethlehem tanggal 25 Tebet sebagaimana yang disebutkan dalam tulisan-tulisan awal kalender Masehi lainnya.

Disamping itu tulisan tersebut cocok dengan perhitungan kelahiran Kristus yang diturunkan dari Alkitab, yaitu: kelahiran Kristus tanggal 25 Desember kalender Julian dihitung 9 bulan semenjak Maria hamil pada tanggal 25 Maret kalender Julian atau tanggal 17 Nisan kalender Ibrani. Sedangkan tanggal kehamilan Maria dihitung 6 bulan semenjak tanggal kehamilan Elisabet. Tanggal kehamilan Elisabet diperhitungkan berdasarkan tanggal kunjungan malaikat Gabriel kepada Zakharia.

** Perbedaan antara Hari Natal Gereja Barat (Roma dan Protestan) dan Gereja Timur? **

Sebenarnya, pengaturan perayaan hari libur Gereja untuk pertama kalinya secara akurat dihitung di Mesir oleh seorang astronom dari gereja Koptik, namanya Batlimeus, yang pada akhir abad kedua masehi membuat perhitungan cermat atas perintah al-Baba Dimitri, yang menjabat sebagai Patriark Alexandria dari tahun 199-232 Masehi

Batlimous melakukan perhitungan didasarkan pada penampilan bintang Siriuz (kalender Mesir diakui oleh UNESCO sebagai kalender paling akurat dibandingkan kalender lain yang pernah ada). Pada saat itu, Kekaisaran Romawi di kawasan tersebut menggunakan kalender Julian (perpanjangan Sosigenes, yang berasal dari Alexandria, Mesir) dihitung berdasarkan 700 tahun berdirinya Roma. Pada tanggal kemudian (1582 M), paus Gregorius dari Roma memodifikasi kalender Julian yang disebut kalender Gregorian yang berlaku dalam Gereja Barat sampai sekarang, tetapi dalam Gereja-Gereja Timur masih menggunakan kalender Julian.

Masalah baru yang muncul adalah fakta bahwa dua kalender (Julian dan Gregorian) berdasarkan sirkulasi matahari. Kemudian ada perbedaan dalam pelaksanaan perhitungan pesta Paskah. Gereja Barat yang mengikuti adat istiadat Yahudi Paskah ditentukan bahwa waktu perayaan Paskah tepat pada bulan purnama di musim semi. Pada kenyataannya, kalender Yahudi jelas berbeda dari kalender Gregorian. Kalender Yahudi, yang berpatokan pada peredaran bulan, memiliki jumlah hari hanya 354 hari setahun, sehingga perbedaan dengan kalender Gregorian dengan 10 hari.

Untuk mengetahui perbedaan antar kalender silahkan klik disini:

Oleh karena itu pada tanggal 5 Oktober 1582 AD, kalender Gregorian maju 10 hari, maka salah satu hari dihilangkan pada tahun 1700, 1800 dan 1900 AD mengikuti bulan purnama naik di Paskah, sebagai tradisi Yahudi. Apa yang terjadi kemudian adalah selisih total dalam perayaan Paskah antara Gereja Barat dengan Gereja Timur sampai 13 hari. Hal ini terjadi karena Gereja Timur tidak mengikuti tradisi bulan purnama di Paskah. Gereja Timur menetapkan bahwa perayaan Paskah selalu terjadi pada hari Minggu, tidak peduli apakah itu terjadi selama bulan purnama atau tidak.

Seperti Saya sebutkan sebelumnya, perhitungan tanggal Natal berdasarkan pergerakan Syrius dan kalender Mesir yang dibuat oleh Batlimous telah menetapkan kelahiran Yesus terjadi pada tanggal 29 pada bulan Khiahk, atau pada tanggal 25 bulan Tebeth (kalender Yahudi), kemudian berdasarkan perbedaan tiga belas hari antara Barat dan Gereja Timur perayaan Paskah, maka Gereja Timur telah menetapkan perayaan Natal untuk Gereja Timur diadakan pada tanggal 7 Januari perbedaan adalah tiga belas hari dari tanggal 25 Desember yang merupakan Hari Natal Gereja Barat.

So
Jika ditanya, maka setiap orang berhak mengemukakan pendapatnya mengenai tanggal Kelahiran Kristus. Namun saya pribadi lebih condong pada catatan tertua tentang Natal adalah tanggal 29 Khiyah yang sejajar dgn penanggalan Ibrani tanggal 25 bulan Tebeth dan sejajar dengan penanggalan Matahari versi Gregorian tanggal 25 Desember atau versi Julian yang jatuh pada tanggal 6/7 Januari.

Demikianlah semoga tulisan ini bisa menjadi berkat.

TUHAN Yesus memberkati.

Referensi silang

9 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Tuhan Yesus lahir dari rahim ibunya yang juga manusia .....
    Masa terus Yesus jadi Tuhan ??????
    Jadi Maria IBU Tuhan dong !

    BalasHapus
  3. Lha kalo Maria IBU Tuhan .....
    Trus YOSEF jadi BAPA nya Tuhan ........
    Lho katanya suami IBU Maria kan YOSEF !
    Oh bukan ? Klo gitu TUHAN BAPA ayah Yesus dong !

    BalasHapus
  4. Anak Eros, anak Set dan anak Adam juga mereka anak anak TUHAN
    Bapanya sipa ya mereka itu ?
    Apa Tuhan BAPA juga kah ?

    BalasHapus
  5. Bingung nih ....... cari pegangan tiang dong biar kagak jatuh keblinger !

    BalasHapus
  6. Pst Wenas / Gintara Yongki Wenas adalah seorang PENIPU
    .
    https://bengcumenggugat.wordpress.com/2012/09/28/bengcu-menggugat-karena-oen-tay-joeng-penulis-buku-dan-dosen-palsu/

    BalasHapus
  7. Kalian tahu apa tidak ...........................
    Disetiap GAMBAR tuhan YESUS yang disalib, pasti kepalanya BERCAHAYA, awas jangan salah, itu bukan kepala Yesus yang bersinar, tapi itu gambar DEWA MATAHARI yg diadopsi oleh gereja pada thn 325 sesudah Yesus WAFAT di Nicea Istambul TURKI

    BalasHapus

  8. index:obathammer.id
    index:obatkuatcialis.id
    index:jualmaxman.com
    index:obathammerofthor.id

    BalasHapus