19 Januari 2014

Menjawab Pernyataan Quran Dalam QS 12:20 -- Benarkah Dirham Sudah Digunakan Pada Zaman Yusuf --

Inilah ayat Alquran yang menyatakan bahwa Dirham sudah dikenal pada jaman Yusuf:

  • Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf. (QS 12:20)
  • The (Brethren) sold him for a miserable price, for a few dirhams counted out: in such low estimation did they hold him! (Terjemahan Yusuf Ali)

Terjemahan lain ada yang menggunakan kata koin perak (silver coin) untuk menggantikan kata 'dirham':

  • And they sold him for a paltry price – a mere few silver coins: thus, low did they value him. (Muhammad Asad)
  • And they sold him for a low price, a number of silver coins; and they attached no value to him. (Pickthal)

Para penafsir pun membenarkan bahwa Yusuf memang dijual dengan harga beberapa Dirham (silver coins):

  • (for a few Dirhams), twenty Dirhams, according to `Abdullah bin Mas`ud. Similar was said by Ibn `Abbas, Nawf Al-Bikali, As-Suddi, Qatadah and `Atiyah Al-`Awfi, who added that they divided the Dirhams among themselves, each getting two Dirhams.
    (Tafsir Ibn Kathir terhadap QS Yusuf 12:20, “Yusuf is Rescued from the Well and Sold as a Slave, http://www.tafsir.com/default.asp?sid=12&tid=24607)
  • (And they sold him) the brothers of Malik Ibn Du’ar bought him (for a low price) by cheating in weight; it is also said that he was bought with false money; and it was also said that he was bought with unlawful money, (a number of silver coins) 20 silver coins; it is also said: 32 silver coins; (and they attached no value to him) they were reluctant to buy him because they did not need him; it is also said that the brothers of Joseph attached no importance to Joseph because they did not know his standing and stature with Allah, Exalted is He. It is also said that the people of the caravan attached no value to Joseph. (Tanwir al-Miqbas min Tafsir Ibn Abbas, QS Yusuf 12:20, http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=2&tTafsirNo=73&tSoraNo=12&tAyahNo=20&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2)

Dari ayat Alquran beserta tafsirnya di atas, jelas sekali bahwa Yusuf memang dijual oleh saudara-saudaranya dengan harga beberapa Dirham (silver coins) dalam artian sebenarnya, yaitu benar-benar dijual dengan mata uang/alat tukar Dirham (silver coins).

Menurut Encyclopedia Iranica, Dirham adalah:

Dirham (Yunani: drakhmē, drachma; Persia: drahm, derham) merupakan satu unit mata uang perak dan berat.

**) Periode Persia Pra Islam

Dirham mempertahankan nilai stabil sekitar 4 g sepanjang periode pra-Islam. Tetradrachm setara dengan 4 drachma dan sudah beredar pada periode Achaemenid pada saat keberangkatan Alexander ke Persia.

**) Periode Islam

Bagi umat Islam pada periode klasik, koin perak apa pun adalah dirham, dan dirham juga merupakan unit moneter yang mungkin atau mungkin tidak diwakili oleh koin yang beredar. Dirham juga merupakan satuan berat kecil, biasanya tidak sama dengan berat dirham moneter.

Philippe Gignoux and Michael Bates, “DIRHAM,” Encyclopaedia Iranica, VII/4, pp. 424-428.
http://www.iranicaonline.org/articles/dirham

Menurut Encyclopedia Iranica tersebut, dirham adalah sebutan untuk koin perak (silver coin) yang digunakan sebagai satuan uang, yang sudah ada sejak masa sebelum Islam. Bagi Muslim pada jaman dahulu, setiap koin perak adalah dirham. Dirham dalam bahasa Yunani adalah 'drachma', dan pertama kali berasal dari sana. Drachma sendiri baru pertama kali dikenal pada abad ke-7 SM dan mulai digunakan secara luas sejak abad ke-5 SM oleh penduduk Athena dalam kegiatan ekonomi mereka. Sebagai akibat dari kejayaan Alexander Agung, 'drachma' menjadi mata uang utama di seluruh daerah taklukan Yunani, termasuk daerah di Timur Tengah. Jadi, tidak mungkin pada masa Yusuf dirham (drachma) sudah dikenal, sebab Yusuf sendiri hidup sekitar abad ke-19 SM.

Selain itu, koin pun baru pertama kali dikenalkan pada abad ke-7 SM oleh bangsa Lydia, yang kerajaannya terletak di bagian barat Asia Kecil (Herodotus, trans. Aubrey De Selincuurd, 1988, The Histories, New York: Viking Penguin, hal 94). Dan para Ilmuwan dan Arkeolog pun setuju bahwa koin belum dikenal pada masa Mesir Kuno (tempat dimana Yusuf kembali dijual) sebelum Dinasti Firaun ke-26, yaitu setelah tahun 680 SM (J.W. Curtis, 1957, Coinage of Pharaonic Egypt, Journal of Egyptian Archeology, Vol. 43, hal. 71)

Sebelum koin dikenal, orang-orang jaman dahulu menggunakan ingot (logam mulia yg dibentuk bermacam-macam) sebagai alat tukar dalam perdagangan. Dan nilai dari ingot tersebut diukur berdasarkan kandungan logam dan beratnya. Syikal adalah salah satu ingot yang umum dipakai oleh bangsa-bangsa Semit. Dan dengan Syikallah Yusuf sebenarnya dijual:

Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir. (Kejadian 37:28)

Di ayat Kejadian tesebut, ada dua kata yang identik dengan QS Yusuf 12:20 dan tafsirannya mengenai kisah penjualan Yusuf, yaitu 'perak' dan 'dua puluh'. Pengarang Alquran salah kaprah dalam mendiskripsikan satuan alat tukar yang dipakai untuk membeli Yusuf.

Pengarang Alquran, yang jelas terlihat tidak tahu tentang isi Alkitab sepenuhnya, mengira Yusuf dijual dengan koin perak (dirham), padahal yang benar adalah syikal perak, dan syikal yang dimaksud bukanlah berbentuk koin. Memang setelah beberapa masa syikal menjadi berbentuk koin, namun pada awalnya syikal bukanlah koin. Syikal yang berbentuk koin baru pertama kali ada pada masa Bait Allah kedua, yaitu setelah abad ke-6 SM:

Jadi, 'syikal perak' yang merupakan harga jual Yusuf yang disebutkan Kejadian 37:28 bukanlah 'koin perak' (silver coin/dirham) yang disebutkan Alquran dalam QS Yusuf 12:20, sebab 'syikal perak' tersebut tidak/belum berbentuk koin, seperti yang telah dikatakan di atas bahwa koin baru pertama kali dikenalkan pada abad ke-7 SM oleh bangsa Lydia, jauh sesudah masa Yusuf yang hidup sekitar abad ke-19 SM.

Satu lagi kesalahan Alquran yang membuktikan bahwa Alquran tidak berasal dari Tuhan Yang Mahatahu.


Source:

Apologetika Kristen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar