18 April 2023

Tubuh Kristus, Keturunan Mesias Menurut Yesaya 53:10b

Ketua Umum GKII Pusat bersama seluruh Jemaat GKII Adonay

Yesaya 53:10b (TB) ... Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah (offering), ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.

Yet it pleased the LORD to bruise him; he hath put [him] to grief: when thou shalt make his soul an offering for sin, he shall see [his] seed, he shall prolong [his] days, and the pleasure of the LORD shall prosper in his hand. (KJV)

But the LORD was pleased To crush Him, putting Him to grief; If He would render Himself as a guilt offering, He will see His offspring, He will prolong His days, And the good pleasure of the LORD will prosper in His hand. (NASB)

Frasa "offering" disana juga bermakna "tresspass offering" atau kurban penebusan dan kembali membawa kita kepada sistem persembahan kudus pada zaman Perjanjian Lama. Kurban Penebusan berbeda dengan pengurbanan lainnya dimana kurban tersebut merupakan representasi dosa dan pengurbanan dilakukan sebagai kompensasi atas dosa.

Secara keseluruhan, Yesaya 53:10b menjelaskan beberapa hal terkait kematian Hamba Allah (Mesias) yang merupakan representasi pengurbanan Kristus dan ketaatan Hamba Allah (Mesias) secara total dalam menjalankan Kehendak Ilahi melalui kematian-Nya setelah melalui berbagai penderitaan (passion (pati - suffer) taken from latin) yang melambangkan hukuman dosa.

Yang kemudian menjadi paradox adalah pada kalimat selanjutnya yakni "...Ia akan melihat keturunannya..." karena ternyata kematian-Nya (Mesias) merupakan langkah baru bagi-Nya untuk bersama dengan umat-Nya yang secara metafora dalam Yesaya 53:10b sebagai keturunan-Nya (offspring/zera) secara rohani yang berasal dari Bapa.

Adapun salah satu makna zera yakni: "Is used to identify groups and individuals that are united by a common quality." (Digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah kelompok atau individu - individu yang disatukan oleh tujuan bersama). Umat Kristen adalah Tubuh Kristus, yakni Persekutuan Orang Kudus menurut Pengakuan Iman Rasuli. Tidak ada batasan denominasi/skismatik disana, Persekutuan ini adalah mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.

Pengurbanan Mesias merupakan kekuatan utama yang menarik umat manusia untuk datang kepada Bapa melalui pertobatan, iman dan kasih. Kematian Mesias merupakan jembatan kehidupan. Setelah Kebangkitan-Nya, Mesias terus hidup hingga saat ini, melihat dan bersama dengan umat-Nya (Mat 28:20b).

Di dalam Kekristenan, kematian Kristus bagi dunia merupakan persembahan yang hidup yang berkenan kepada Bapa dan memberikan hidup bagi umat manusia yang percaya kepada-Nya. Inilah yang dimaksud Keturunan Mesias yang dinubuatkan dalam Yesaya 53:10b yakni umat Kristiani yang percaya kepada-Nya dan pemberitaan Injil tentang Dia yang berasal dari setiap generasi dan telah ditetapkan Allah untuk menjadi milik-Nya sebagaimana Dia menetapkan umat Israel sebagai bangsa pilihan di zaman Perjanjian Lama.

Yesus pernah mengatakan:

Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Saat ini, jutaan umat pilihan Allah dari berbagai lintas generasi telah menjadi milik Kristus yang mana hal itu dimulai saat peristiwa Pentakosta dimana Lukas mencatat ada kurang lebih tiga ribu orang (Kisah Rasul 2:41). Pada saat itu Petrus mengatakan:

"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita." (Kisah Rasul 2:38-39)

Setiap kita adalah bagian dari Tubuh Kristus dan memiliki peran masing-masing sesuai takaran yang telah ditetapkan Allah.

Ibn Ezra/Abenezra menuliskan tanggapannya atas Yesaya 53:10 yang berbicara tentang Kebangkitan Mesias, sebagai berikut:

...He and his children will enjoy the salvation, which the Lord will grant them. This refers to that generation which will return to God, that is, to the law of God, in the days of Messiah.

(... Dia dan anak-anak-Nya akan menerima keselamatan yang telah dianugerahkan Tuhan kepada mereka. Hal ini merujuk kepada generasi selanjutnya yang akan kembali kepada Allah, yakni kepada Hukum Allah pada hari Mesias.)

Targum Jonathan memparafrasekan Yesaya 53:10, sebagai berikut:

HaShem desired to oppress him, and He afflicted him; if his soul would acknowledge guilt, he would see offspring and live long days and the desire or HaShem would succeed in his hand.

(Bapa berkehendak untuk meremukan dan membuat hamba-Nya menderita; jika jiwanya dinyatakan bersalah maka dia akan melihat keturunannya dan hidup sepanjang usianya, kehendak Bapa akan berhasil melalui dia.)

Setiap aspek kelahiran, kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus Sang Mesias telah dinubuatkan di dalam Perjanjian Lama jauh sebelum peristiwa itu terjadi dalam sejarah. Tidak heran jika Yesus Sang Mesias berkata kepada para pemuka agama Yahudi pada kala Ia hidup, "Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu." (Yohanes 5:39-40) dan setelah Kebangkitan-Nya, Dia mengatakan kepada para murid-Nya:

"Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."

Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka:

"Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi." (Lukas 24:44-49).

 

14 April 2023

Antara Paskah (Pesach - 14 Nisan) dan Hari Raya Pendamaian (Yom Kippur - 10 Tisri)

Yesus sebagai Anak Domba Paskah.

Pada Hari Raya Pendamaian yang dilaksanakan setiap tahun oleh umat Israel, itu merupakan hari dimana Imam Besar mempersembahkan kurban bagi dosa manusia dalam Tempat Mahakudus di Kemah Suci. Bagaimana hukuman dosa ini dapat disingkirkan...?

Tuhan menyediakan suatu jalan, yaitu melalui sistem persembahan kurban. Hukuman dosa adalah maut. Karena melalui sistem ini, nyawa binatang dipersembahkan sebagai kurban yang menggantikan hidup dari bangsa Israel yang mengakui dosanya dihadapan Tuhan. Namun, persembahan kurban ini tidak bisa seenaknya. Tuhan mempunyai persyaratan-persyaratan yang sangat spesifik (Keluaran 12:5, 46; 34:25) karena pada akhirnya hewan kurban ini menunjukan apa yang akan dilakukan Anak Manusia di atas Kayu Salib.

Imam Besar memasuki Tempat Maha Kudus dan memercikan darah kurban ke atas Tutup Pendamaian yang ada diatas Tabut Perjanjian.

Tutup Pendamaian adalah tutup Tabut Perjanjian. Di atas tutup ini Imam Besar memercikkan darah korban yang dipersembahkan untuk mengadakan pendamaian karena dosa. Tindakan ini melambangkan kemurahan Allah yang memberi pengampunan. Dengan demikian, murka TUHAN atas dosa-dosa mereka akan berpaling dari mereka.

Setahun sekali, Imam Besar akan mempersembahkan kurban pendamaian dengan masuk menghadap Tabut beserta Tutup Pendamaian itu agar umat Israel mendapatkan pengampunan dosa mereka. Di dalam Imamat 16:15 dijelaskan bahwa Imam Besar harus memercikan darah domba jantan sebanyak tujuh kali ke bagian atas dan depan Tutup Pendamaian itu. Mengapa harus dengan darah...?

Karena Ibrani 9:22 menuliskan bahwa tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan dosa. Jika tidak ada pengampunan dosa, maka tidak ada berkat, kebaikan, dan kemurahan Tuhan.

Frasa Tutup Pendamaian ini digunakan dalam Roma 3:25 yang diterjemahkan sebagai "Jalan Pendamaian" (hilastérion) untuk menggambarkan Kristus. Dalam bahasa Inggris disebut juga sebagai Mercy Seat atau Tahta Kasih Karunia. Tutup Pendamaian dan darah melambangkan pengampunan yang tersedia untuk umat berdosa melalui korban pendamaian Kristus.

Kristus telah mengambil hukuman atas dosa-dosa kita dan memalingkan murka TUHAN yang layak kita terima karena dosa-dosa kita. Yesus adalah tempat kita memperoleh Kasih Karunia, penggenapan yang sepenuhnya dari Hari Raya Pendamaian.

Allah itu Maha Kasih dan Maha Adil, Kasih-Nya memberikan pengampunan atas mereka yang bersalah tetapi Keadilan-Nya juga memberikan hukuman atas dosa. Dia mengasihi manusia dan tidak ingin manusia mengalami hukuman atas dosa. Dan melalui kurban itulah, Kasih dan Keadilan Allah bertemu tanpa harus saling bertentangan. Di dalam Hukum Taurat, hewan yang dikurbankan menjadi tebusan bagi kesalahan manusia. Secara harafiah, kata "tebusan" atau kofer dalam bahasa Ibrani bermakna "penutup". Dilambangkan melalui darah hewan yang disembelih itu, kesalahan manusia tidak lagi nampak/diperhitungkan dalam pandangan Allah. Melalui ritual ini, nyawa hewan tersebut menjadi harga yang harus dibayar untuk sebuah keselamatan. Sehingga manusia yang seharusnya mengalami hukuman akibat dosa, telah digantikan oleh hewan yang dikurbankan. Inilah essensi dari Hukum Taurat, darah hewan itu tidak menyelamatkan tetapi dijadikan gambaran penebusan sejati di dalam Kristus.

Jika manusia mengikat perjanjian diatas secarik kertas bermeterai, maka Bapa mengikat perjanjian dengan Darah Anak-Nya sendiri yang mana hal ini terlihat jelas ketika Tuhan Yesus menyelesaikan misi-Nya di dunia ini.

Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah yang dikurbankan, telah menggenapi Hukum Taurat yang berbicara tentang Kurban Penebusan Salah (Imamat 5:14-19), Kurban Penghapusan Dosa (Imamat 4:1-35, 5:1-13) dan Kurban Keselamatan (Imamat 3:1-17) secara sempurna.

Sebagai Kurban Persembahan yang sempurna, Anak Domba yang akan menghapus dosa dunia haruslah tidak bernoda, tidak bercacat cela (Imamat 22:18-22, Ulangan 15:21) dan tidak berdosa; bahkan tulangnya pun tidak boleh dipatahkan (Keluaran 12:46). Jika Tubuh dan Darah Yesus terutama Sifat-Nya berasal dari ibu-Nya tentu Dia tidak bisa memenuhi ketentuan itu karena ibu-Nya adalah perempuan berdosa.

Sebab sama seperti seekor anak domba yang disediakan ALLAH bagi Abraham untuk menggantikan anaknya, Ishak (Kejadian 22: 13-14). Demikian juga Bapa melalui Roh Kudus-Nya menyediakan Tubuh dari Daging dan Darah bagi Anak-Nya kemudian mengutus Dia ke dalam dunia sebagai manusia untuk menyelamatkan manusia (Mat 1:20, Luk 1:35, Ibrani 10:5).

Pun demikian dengan Sifat-Nya (Kemanusiaan-Nya), itu semua berasal dari Allah karena Yesus menyatakan diri-Nya berasal dan keluar dari Bapa (Yoh 6:38, 8:23, 42).

TUHAN sendiri sudah menyatakan dalam Firman-Nya ketika menyatakan itu kepada nabi Yesaya tentang Sifat dan Karakteristik Tunas Daud yang hanya bisa disematkan kepada Pribadi Manusia yang berasal dari Allah (Yesaya 11:1-3).

Selain itu, tradisi Yahudi memang benar menganggap kurban Paskah sebagai penebus; yakni, domba itu menghapuskan dosa dari pandangan Allah. Domba Paskah mati di bawah murka Allah, menutupi dosa orang yang mempersembahkannya. Dalam kaitannya dengan sifat domba Paskah, Rashi, seorang penafsir Yahudi dari abad pertengahan: 

"Aku melihat darah Paskah dan berdamai denganmu… Dengan belas kasih Aku mengasihanimu melalui sarana darah Paskah dan darah penyunatan, dan Aku berdamai dengan jiwamu" (Ex. R. 15, 35b, 35a).

Pada tulah kesepuluh dan terakhir di Mesir, pengurbanan Paskah secara harafiah menyelamatkan orang dari kematian (Keluaran 12:23). Atas dasar persembahan penyelamat darah Paskah, anak sulung bertahan hidup. Sekali lagi, Rashi menafsir:

"Hampir seperti seorang raja berkata pada putra-putranya: 'Ketahuilah bahwa Aku menghakimi orang dengan hukuman mati dan mengutuk mereka. Oleh karena itu berilah aku hadiah, supaya jika engkau dibawa menghadap aku dalam penghakiman Aku dapat mengesampingkan tuduhan yang dibebankan kepadamu.' Jadi Allah berfirman kepada Israel: 'Aku sekarang sedang membagikan hukuman mati, namun Aku sekarang memberitahu kamu cara supaya Aku berbelas kasih padamu, dan demi darah Paskah dan darah sunat Aku akan berdamai bagimu" (Ex. R. 15.12, terkait Keluaran 12.10).

Domba Paskah mengadakan pendamaian bagi rumah tangga Yahudi yang percaya pada malam penghakiman dan penyelamatan itu. Rabbi Abraham ibn Ezra juga mengaitkan Paskah dengan pendamaian: 

"Tanda darah itu dirancang sebagai pendamai bagi mereka di dalam rumah tangga yang mengambil bagian dalam persembahan Paskah, tetapi juga merupakan pertanda bagi malaikat penghancur supaya melewati rumah itu" (Soncino Chumash, hal. 338).

Ketika Yohanes Pembaptis melihat Kristus, ia menunjuk pada-Nya dan berkata, "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia!" (Yohanes 1:29). Yesus adalah "domba Paskah" yang diam di hadapan penuduh-Nya (Yesaya 53:7) dan dalam kematian-Nya menanggung murka Allah, menyelamatkan nyawa mereka yang percaya pada-Nya, dan membebaskan budak-budak dosa.

1 Petrus 1:18-19 (TB) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal [[timios / most precious]], yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

1 Yohanes 1:7 (TB) ... dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan [[katharizó / purify, cleanse]] kita dari pada segala dosa.

Sang Juruselamat adalah Allah - Manusia; dimana sebagai Allah, Dia berkuasa untuk mengampuni dosa manusia dan sebagai Manusia, Dia adalah Kurban Persembahan yang sempurna, tidak bernoda, tidak bercacat cela dan tidak berdosa.

Dengan Tanda Darah-Nya, Dia berkata di kayu salib "TETELESTAI" (It is finished/Sudah Selesai - Yoh 19:30) dalam suatu bentuk kalimat yang sempurna yaitu "tindakan sekali untuk selamanya".

Paskah adalah mengenang Kematian Kristus yang oleh Darah-NYA, telah menebus umat-NYA dari dosa.

 

Referensi:

1. Tafsiran Full atas Tutup Pendamaian.

2. Buku "Sejarah Penyaliban Kristus Dalam Islam dan Kristen" hlm 27 oleh Leonardo Winarto.

3. Buku "Mari Berfikir Tentang Alkitab: Apa Yang Tertulis Didalamnya" hlm 40,43 oleh Mark Tabb.

4. Gotquestion

10 April 2023

Yesus Telah Bangkit -- Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.

Tidak ada yang kebetulan jika Allah sudah berkehendak. Sebuah penafsiran minor mengatakan bahwa selama peristiwa minggu sengsara Yesus hingga Kebangkitan-Nya, terjadi 3 Sabat dalam minggu itu dimana Paskah (14 Nisan) dan Hari Raya Roti Tidak Beragi (15 Nisan) yang disebut sebagai Sabat Yang Besar (Yoh 19:31) terjadi dalam 1 pekan yang sama dengan Sabat Mingguan, bukan di hari yang sama.

Kitab Suci juga mencatat Yesus meninggal sebelum Hari Sabat Yang Besar (Yoh 19:31) dan Kubur-Nya ditemukan kosong setelah Sabat Mingguan berakhir yakni hari pertama dalam Minggu itu (Mark 16:1-8, Yoh 20:1-2) sehingga sebuah kesimpulan sederhana yang bisa ditarik adalah, kemungkinan Yesus bangkit pada periode Sabat Mingguan atw beberapa saat sebelum kubur-Nya ditemukan kosong untuk memenuhi nubuatan 3 hari 3 malam (bukan satuan waktu 1x24 jam jika menggunakan perhitungan waktu modern melainkan menggunakan pergantian hari sesuai kalender agama Yahudi yang dimulai saat matahari terbenam).

Mengapa ada 3 Sabat dalam periode minggu sengsara Yesus hingga Kebangkitan-Nya...?

Frasa "sabbatôn" yang digunakan oleh penulis Injil dalam Matius 28:16, Mark 16:1-2, Luke 24:1 dan Yoh 20:1 bermakna jamak, artinya ada lebih dari 1 (satu) Sabat yang terjadi pada saat itu. Untuk itulah Alkitab bahasa Inggris (Young's Literal Translation 1898) menuliskan:

  1. "And on the eve of the sabbaths [jamak], at the dawn, toward the first of the sabbaths [jamak], came Mary the Magdalene, and the other Mary, to see the sepulchure." (Mat 28:1-2).
    TR: οψε δε σαββατων τη επιφωσκουση εις μιαν σαββατων ηλθεν μαρια η μαγδαληνη και η αλλη μαρια θεωρησαι τον ταφον
    Translit: opse de sabbatôn [jamak] tê epiphôskousê heis mian sabbatôn [jamak] êlthen maria hê magdalênê kai hê allê maria theôrêsai ton taphon
    (Mat 28:1-2 - Stephanos, Textus Receptus -1550)

  2. "And the sabbath [tunggal] having past, Mary the Magdalene, and Mary of James, and Salome, bought spices, that having come, they may anoint him, and early in the morning of the first of the sabbaths [jamak], they come unto the sepulchure, at the rising of the sun." (Mark 16:1-2).
    TR: τη δε μια των σαββατων ορθρου βαθεος ηλθον επι το μνημα φερουσαι α ητοιμασαν αρωματα και τινες συν αυταις
    Translit: tê de mia tôn sabbatôn [jamak] orthrou batheos êlthon epi to mnêma pherousai ha êtoimasan arômata kai tines sun autais (Mark 16:1-2 - Stephanos, Textus Receptus -1550)

  3. "And on the first of the sabbaths [jamak], at early dawn, they came to the tomb, bearing the spices they made ready, and certain others with them." (Luke 24:1)
    TR: τη δε μια των σαββατων ορθρου βαθεος ηλθον επι το μνημα φερουσαι α ητοιμασαν αρωματα και τινες συν αυταις
    Translit: tê de mia tôn sabbatôn orthrou batheos êlthon epi to mnêma pherousai ha êtoimasan arômata kai tines sun autais (Luke 24:1 -
    Stephanos, Textus Receptus -1550)

  4. "And on the first of the sabbaths [jamak], Mary the Magdalene doth come early (there being yet darkness) to the tomb, and she seeth the stone having been taken away out of the tomb." (Yoh 20:1).
    TR: τη δε μια των σαββατων μαρια η μαγδαληνη ερχεται πρωι σκοτιας ετι ουσης εις το μνημειον και βλεπει τον λιθον ηρμενον εκ του μνημειου
    Translit: tê de mia tôn sabbatôn maria hê magdalênê erchetai prôi skotias eti ousês eis to mnêmeion kai blepei ton lithon êrmenon ek tou mnêmeiou (Yoh 20:1 - Stephanos, Textus Receptus -1550).

Seseorang pernah mengatakan, "Karena Kelahiran-Nya berasal dari seorang perawan, maka bukanlah sesuatu yang kebetulan kalau Kubur-Nya adalah lokasi penguburan yang belum pernah digunakan orang lain."

Demikian juga Sabat diberikan Allah bagi bangsa Israel sebagai hari peristirahatan supaya mereka dapat beribadah kepada Allah, Yesus memberikan makna baru dari Sabat itu supaya setiap umat-Nya tidak lupa memberikan pertolongan bagi sesamanya yang membutuhkan supaya terwujudlah bukti kasih diantara sesama manusia sebagai wujud mengasihi Allah.

Lukas dan Paulus mencatat dalam periode selanjutnya, umat Kristiani beribadah setiap hari pertama dalam Minggu itu (Kisah Rasul 20:7; 1 Kor 16:2) yang dalam penanggalan modern jatuh pada hari Minggu.

Bapa-bapa Gereja sesudah rasul Yohanes meninggal (akhir abad pertama) juga menguatkan bahwa Persekutuan Jemaat di hari Minggu sudah dipraktekkan secara luas.

  1. Ignatius (115M) mengatakan “Jangan kita memelihara lagi hari Sabat, melainkan merayakan Hari Yesus Kristus, pada hari mana hidup kita bangkit dari kematian oleh Dia.”
  2. Yustinus Martir (165M) mengatakan bahwa: “Pada hari pertama itu dengan mengubah gelap menjadi terang Tuhan menjadikan dunia, dan karena Yesus Kristus, Juruselamat kita, pada hari itupun, yaitu hari pertama dalam pekan, bangkit dari mati dan menampakkan diri kepada murid-murid-Nya.”
  3. Tertulianus (200M) mengatakan: “Hari Tuhan, yaitu hari kebangkitan-Nya, kita bukan hanya meninggalkan kebiasaan berlutut, tetapi juga menanggalkan segala kesusahan dan segala yang manindas kita serta bangkit bekerja.” 
  4. Clemens dari Alexandria (220M) juga mengatakan bahwa: “Hari pertama dari tiap-tiap pekan telah menjadi hari perhentian, karena kebangkitan (Tuhan Yesus) dari kematian.”

Hal ini jugalah yang mendasari tradisi Ibadah Raya umat Kristiani sejak abad pertama dilakukan pada hari Minggu, yakni untuk mengenang Kebangkitan Yesus dari kematian.

Jika Sabat selama ini bermakna Hari Perhentian supaya umat Israel dapat beribadah kepada Tuhan, maka Hari Minggu bermakna Kebangkitan Yesus dan Kemenangan-Nya atas maut.

 

Tuhan memberkati

 

Referensi Silang

  1. Penyaliban, Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus Menurut ke 4 Injil
    https://archangeldemaskus.blogspot.com/2011/05/penyaliban-kematian-dan-kebangkitan.html
  2. Bukti-Bukti Penyaliban, Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus Menurut Sumber Dari Luar Alkitab
    https://archangeldemaskus.blogspot.com/2011/05/penyaliban-yesus-kristus-menurut-sumber.html
  3. Fisiologi Tentang Darah Kristus Dan Penebusan Didalam Darah-Nya
    https://archangeldemaskus.blogspot.com/2011/05/blood.html
  4. Antara Bukit Moria & Bukit Golgota (Calvary) -- Tempat Dimana Anak Domba Dipersembahkan Kepada Allah –
    https://archangeldemaskus.blogspot.com/2021/10/antara-bukit-moria-bukit-golgota.html
  5. Memahami Frasa Yesus Adalah 'Buah Rahim' Maria Dalam Lukas 1:42
    ttps://archangeldemaskus.blogspot.com/2021/10/memahami-frasa-yesus-adalah-buah-rahim.html
  6. Fisiologi Tubuh Dan Darah Kristus -- Tubuh Kristus Yang Disediakan Allah (Ibrani 10:5) Tidak Berasal Dari Maria –
    https://archangeldemaskus.blogspot.com/2021/10/kristologi-tentang-fisiologi-tubuh-dan.html