16 Februari 2022

Okultisme Dalam Keluarga Kristen

Dalam 3 (tiga) Perintah dari 10 Perintah ALLAH dituliskan demikian:

Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.

Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.

Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, (Keluaran 20:3-5)

Secara sederhana, Perintah diatas dipahami sebagai berikut:

Jangan menyembah ilah lain, jangan membuat patung menyerupai apapun untuk disembah, kalau dilanggar, TUHAN akan membalas kesalahan itu sampai keturunan ketiga dan keempat.

Pertanyaannya adalah mengapa sampai keturunan ketiga dan keempat...?

Apa maksud dari pernyataan ALLAH itu...?

Hukum Taurat yang diajarkan Musa kepada umat Israel merupakan penjabaran lebih luas dari

10 Perintah ALLAH. Dalam hal ini, Kita akan bicara tentang Okultisme dalam keluarga.

Okultisme adalah kepercayaan terhadap hal-hal supranatural seperti ilmu sihir. Kata "okultisme" merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, occultism. Kata dasarnya, occult, berasal dari bahasa Latin occultus ('rahasia') dan occulere ('tersembunyi'), yang merujuk kepada 'pengetahuan yang rahasia dan tersembunyi' atau sering disalah-artikan oleh masyarakat umum sebagai 'pengetahuan supranatural'.

Dunia sihir dan perdukunan termasuk dalam kategori okultisme.

Ketika seseorang terlibat dalam okultisme, dia sudah "berzinah" secara rohani karena menduakan ALLAH, karena meminta petunjuk kepada ilah lain dan dengan demikian melanggar Perintah ALLAH yang pertama. Dalam Hukum Taurat, ALLAH sangat melarang praktik Okultisme.

Di antaramu janganlah didapati seorang pun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati.

(Ulangan 18:10-11)

Nowadays ....

Praktik okultisme tidak sebatas dari pergi ke dukun lalu disemburin air dari mulut mbah dukun truz beli kembang 7 yang rupa-rupa warnanya seperti balonku ada 5.

Di dalam Gereja pun, praktik Okultisme sering terjadi, misalnya pakai minyak urapan pasti sembuh, pakai air suci pasti setannya kepanasan, pakai Salib truz ditempelin ke jidat seseorang yang kerasukan maka keningnya terbakar dsb. Ini disebut Okultisme rohani yang menjual Yesus Kristus padahal sesungguhnya adalah iblis yang menyamar sebagai malaikat terang.

Why...?

Supaya manusia menjadi lebih terfokus dalam pemikirannya, kalau mau sembuh harus pakai minyak urapan, kalau mau ngusir setan harus pakai air suci.

Padahal ....

Semua praktik Okultisme rohani itu tidak pernah diajarkan Yesus Kristus, kalau anda mau sembuh, anda harus punya iman, bukan seenaknya aja datang pada TUHAN truz minta disembuhkan dan pasti sembuh.

Rasul Paulus memiliki karunia menyembuhkan tapi dirinya sendiri tidak disembuhkan dari penyakit yang terus menggerogoti dia sampai kematiannya, namun dalam hal itu, rasul Paulus tidak menyumpahi ALLAH, dengan segala kerendahan hatinya dia beriman bahwa penyakit itu selalu berguna untuk menyadarkan/mengingatkan dia supaya tidak lupa dengan ALLAH.

Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.

Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

(2 Korintus 12:7-10)

Kalau anda mau ngusir setan, bukan seenaknya anda tumpang tangan atw semprot pakai air suci lalu setannya kabur, anda harus punya iman. Tidak ada yang salah ketika menggunakan media, namun hal itu akan menjadi Okultisme rohani ketika fikiran anda terfokus / terarah kalau mau sembuh harus pakai ini atw kalau mau ngusir setan harus pakai ini.

7 anak skewa sudah menjadi contoh, niat hati mau ngusir setan pakai nama Yesus, yang ada malah diusir setan.

And there were seven sons of one Sceva, a Jew, and chief of the priests, which did so. Then certain of the vagabond Jews, exorcists, took upon them to call over them which had evil spirits the name of the Lord Jesus, saying, we adjure you by Jesus whom Paul preacheth.

And the evil spirit answered and said, Jesus I know, and Paul I know; but who are ye? And the man in whom the evil spirit was leaped on them, and overcame them, and prevailed against them, so that they fled out of that house naked and wounded.

(Acts 19:13-16).

#P.S.

Adjure berarti memerintah.

Saya menggunakan KJV karena dalam LAI, frasa "menyumpahi" kurang tepat digunakan karena 7 anak-anak Skewa juga ingin mempraktikan pengusiran iblis seperti yang dilakukan murid-murid Kristus.

Ketika seseorang sudah terlibat dalam Okultisme, dia sudah mengikat jiwanya menjadi milik iblis, kalau dalam zaman Perjanjian Lama, seseorang yang terlibat okultisme akan menjadikan anak-anaknya sebagai kurban dalam perapian supaya jadi milik iblis.

Bahkan, ia (Manasye) mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, melakukan ramal dan telaah, dan menghubungi para pemanggil arwah dan para pemanggil roh peramal. Ia melakukan banyak yang jahat di mata TUHAN, sehingga ia menimbulkan sakit hati-Nya.

(2 Raja-raja 21:6)

Nowadays, tidak mungkin melakukan hal yang demikian karena pasti ketahuan tetangga lalu dilaporkan ke pihak kepolisian dan dikenakan pasal pembunuhan, maka jalan lain yang ditempuh adalah orang tua (ayah atw ibu) memberikan jiwa anaknya sebagai tumbal supaya Okultisme dalam keluarga itu tidak terputus. Keterikatan inilah yang disebut sebagai kutuk.

Keterikatan kutuk ini sampai keturunan yang keberapa...?

Selama tidak ada yang memutus, akan terus mengikat.

Mengapa demikian...?

Kita ambil sebuah contoh:

Pak Budi terikat dengan Okultisme, dia menumbalkan anaknya, Joko kepada iblis supaya garis Okultisme itu tidak terputus, ketika sudah waktunya, Joko akan mengikuti jejak ayahnya yang kemudian menumbalkan anaknya Joni kepada iblis, begitu seterusnya sehingga keluarga ini secara turun-temurun terikat dengan Okultisme dan itulah yang dimaksud ALLAH dalam salah satu pernyataannya didalam 10 Perintah-Nya ketika mengatakan "sampai keturunan ketiga dan keempat", artinya, kutuk ini tidak akan terputus sampai ada salah satu dari mereka sendiri yang mau memutus hubungan itu.

Mengapa demikian...?

Perbandingannya sederhananya begini, didalam Kitab Suci, pernah ada rasul Petrus bertanya kepada Yesus.

Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"

Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

Dari cerita diatas Kita memahami bahwa mengampuni seseorang itu tidak dibatasi oleh apapun.

Sama halnya dengan Okultisme, kutuk itu akan terus berlanjut kalau tidak ada yang mau memutusnya.

Bagaimana cara memutusnya...?

Sebagai pengikut Kristus, Kita diajarkan bahwa Darah Kristus berkuasa atas segala sesuatu.

Yesus Kristus mengajarkan:

Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.

Rasul Petrus mengajarkan:

Hanya melalui bilur-Nya kamu menjadi sembuh.

Rasul Yohanes mengajarkan:

Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

Hanya dengan Darah Kristus, kutuk Okultisme yang mengikat keluarga itu bisa dihapuskan.

 

TUHAN Yesus memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar