02 Februari 2013

Benarkah Yesus Kristus Lahir Tanggal 25 Desember...?

Para gembala di Migdal Eder bertemu dengan bayi Yesus, Yusuf dan Maria (Lukas 2:8-20)

Beberapa denominasi yang menentang peringatan Natal 25 Desember selalu mengaitkannya dengan tradisi paganisme. Mereka mengembangkan teori-teori yang mengatakan bahwa Natal 25 Desember yang dirayakan umat Kristiani adalah tradisi pagan yang diadopsi bapa-bapa Gereja terdahulu dari orang-orang kafir penyembah berhala. Penyesatan dari teori-teori tersebut sudah banyak bertebaran di dunia Internet. Jika anda search dengan keyword "Natal 25 Desember" maka anda akan menemukan artikel-artikel yang berisi teori-teori yang menyesatkan.

Ada yang mengatakan Natal tidak diperintahkan dalam Alkitab, ada yang mengatakan Natal tanggal 25 Desember tidak masuk akal karena musim dingin, ada yang mengatakan tanggal 25 Desember adalah perayaan paganisme Romawi/Yunani, hari kelahiran Nimrod dan berbagai dewa-dewi utama sembahan bangsa Kuno, bahkan ada juga yang mengatakan Natal itu baru ditetapkan oleh Konstantin sejak dia "bertobat" dan menjadi Kaisar "Kristen" pertama melalui Edik Milano (315 M) dan Konsili Nicea (325 M). Namun ketika kita meminta mereka membuktikan bahwa perayaan Natal diadopsi dari semua tuduhan menyesatkan yang mereka lakukan, tidak ada satu pun diantara mereka yang bisa memberikan pendapat kecuali beragam teori cocokologi dan pembenaran dengan sedikit modifikasi hingga akhirnya melambaikan tangan ke arah kamera.

Tentunya penyesatan informasi tersebut mengganggu sebagian iman anak-anak Tuhan yang memperingati Natal 25 Desember. Akan menjadi sebuah ironi ketika hampir seluruh dunia dengan berbagai latar belakang keyakinan dan keagamaan bersama dengan segenap orang percaya menyambut sukacita Natal sementara mereka yang mengaku Kristen justru mengatakan Natal itu tradisi yang menyesatkan. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang mengaku umat Kristen ini mengecam ibadah Natal yang puncak peringatan dan sukacitanya dilakukan setiap tanggal 25 Desember (kalender Gregorian) atau 6/7 Januari (kalender Julian), sebagai gantinya, mereka menyatakan bahwa Natal yang benar seharusnya dilakukan di bulan September/Oktober dalam perayaan Tabernakel, bahkan beberapa denominasi yang mengaku "anti paganisme" menyatakan seharusnya umat Kristen tidak merayakan Natal karena bangsa Yahudi tidak pernah merayakan hari ulang tahun kecuali kematian.

Dengan demikian, benarlah firman Tuhan bagi polemikus yang mengaku Kristen yang mengecam ibadah Natal di bulan Desember.

Bahkan dari antara kamu sendiri [yang mengaku Kristen] akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka. (Kisah Para Rasul 20:30)

Tulisan ini akan membahas beberapa pertanyaan dan tuduhan menyesatkan tentang Natal di tanggal 25 Desember disertai tradisi tertulis Kekristenan sejak abad pertama yang mendukung ibadah Natal untuk mengenang Hari Kelahiran Sang Juruselamat.

** Natal Pertama - Penggenapan Nubuat Kedatangan Mesias **

Orang yang pertama kali merayakan Natal Kristus atau kelahiran Yesus Kristus tentu saja orangtuanya. Orang tua mana yang tidak senang saat anak sulungnya lahir dengan selamat? Namun bukan hanya Yusuf dan Maria, saat Kristus lahir ke dunia ini, para malaikat pun bersukacita menyambut kelahiran-Nya

Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:

"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

(Lukas 2:13-14)

Hanya Yesus Kristus saja yang kelahiran-Nya dirayakan oleh para malaikat dan tertulis dalam Alkitab, lengkap dengan perintah untuk memperingati-Nya. Kemudian, malaikat mengabarkan berita sukacita kelahiran Yesus Kristus kepada para gembala hewan kurban yang selalu ada di padang di Migdal Eder di Betlehem dalam musim panas maupun musim hujan meskipun saat cuaca sedang dingin.

Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka:

"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."

(Lukas 2:8-12)

Para gembala ini lantas datang mengunjungi bayi yang baru dilahirkan itu dan juga tergolong dalam mereka yang pertama merayakan Natal pertama, bersama Yusuf, Maria, dan para malaikat.

Kemudian malaikat-malaikat itu meninggalkan gembala-gembala itu dan kembali ke surga. Lalu gembala-gembala itu berkata satu sama lain, "Mari kita ke Betlehem melihat semua yang terjadi, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."

Mereka pun segera pergi lalu mendapati Maria, Yusuf, dan bayi itu, yang sedang berbaring di palungan. Setelah mereka melihat bayi itu, mereka memberitakan kepada orang-orang, apa yang dikatakan oleh malaikat mengenai anak itu.

Semua orang yang mendengar apa yang diceritakan oleh gembala-gembala itu merasa heran.
Akan tetapi, Maria menyimpan semua hal itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
Lalu gembala-gembala itu pulang sambil memuji dan memuliakan Allah, sebab semua yang mereka dengar dan mereka lihat, sama seperti apa yang telah disampaikan malaikat itu kepada mereka.

(Lukas 2:15-20)

Pada minggu kedua setelah kelahiran-Nya atau saat Yesus berusia delapan hari, Hana dan Simeon juga menyambut kelahiran Kristus dengan ucapan syukur dan pujian pada Allah (Lukas 2:25-38).

Saat Yesus sudah berusia kanak-kanak dini, sebelum Dia berusia 2 (dua) tahun, orang-orang Majus dari Timur juga datang untuk turut merayakan sukacita Natal, bintang Betlehem yang menjadi tanda kelahiran Mesias yang merupakan penggenapan atas nubuatan Bileam bagi bangsa Israel seperti yang dicatat oleh Musa, ribuan tahun sebelum Yesus lahir. Nubuatan itu berkata:

Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat; bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel, dan meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set. (Bilangan 24:17)

I shall see Him, but not now; I shall behold Him, but it is not near. When the mighty King of Jakob's house shall reign, and the Meshiha, the Power-sceptre of Israel, be anointed, He will slay the princes of the Moabaee, and bring to nothing all the children of Sheth, the armies of Gog who will do battle against Israel and all their carcases shall fall before Him. (Targum Jonathan on Numbers 24:17)

I shall see Him, but not now; I shall behold Him, but He is not nigh. A King is to arise from the house of Jakob, and a Redeemer and Ruler from the house of Israel, who will slay the strong ones of the Moabaee, and bring to nothing and consume all the children of the east. (Targum Jerusalem, Numbers 24:17)

Namun tidak sampai disitu, ketika Yakub (Israel) memberkati anak-anaknya, dia memberikan pernyataan nubuat kepada Yehuda, disana dituliskan:

Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa. (Kejadian 49:10)

Kings shall not cease, nor rulers, from the house of Jehuda, nor sapherim teaching the law from his seed, till the time that the King the Meshiha, shall come, the youngest of his sons; and on account of him shall the peoples flow together. (Targum Jonathan on Genesis 49:10)

Kings shall not cease from the house of Jehuda, nor sapherim teaching the law from his children's children, until the time that the King Meshiha shall come, whose is the kingdom, and to whom all the kingdoms of the earth shall be obedient. (Targum Jerusalem, Genesis 49:10)

Nubuatan inilah yang diterima oleh orang Majus dari Timur sehingga ketika mereka melihat bintang Betlehem, mereka merasa yakin bahwa inilah penggenapan atas nubuatan Bileam, Injil Matius mencatat peristiwa itu dengan baik, dia menuliskan:

Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Lalu masuklah orang-orang majus ke rumah itu, dan melihat anak itu dengan Maria, ibu-Nya. Maka sujudlah mereka di hadapan anak itu. Mereka membuka tempat harta mereka dan mempersembahkan kepada-Nya persembahan berupa emas, sejenis damar yang wangi, dan kemenyan. (Matius 2:1-2,9-11)

Surat 2 Timotius 2:7-9 yang dituliskan pada sekitar pertengahan abad pertama masehi oleh rasul Paulus dengan bimbingan Roh Kudus mewajibkan setiap umat Kristen untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus.

Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu. Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.

Natal selanjutnya diteladani dan dilestarikan oleh umat Kristen generasi pertama, sebagaimana tercantum dalam Konstitusi Apostolik yang disusun sejak 70 hingga 250 Masehi, disana dituliskan:

Brethren, observe the festival days; and first of all, the birthday which you are to celebrate on the twenty-fifth of the ninth month; after which let the Epiphany be to you the most honored, in which the Lord made to you a display of His own Godhead, and let it take place on the sixth of the tenth month.

Saudara-saudara, perhatikan hari-hari perayaan; dan pertama-tama, hari ulang tahun yang harus kamu rayakan pada tanggal dua puluh lima bulan kesembilan (25 Kislew - Kalender Ibrani); setelah itu biarlah Epiphany (Penampakan Tuhan) mendapat tempat yang termulia, dimana Tuhan menunjukan Keilahian-Nya kepadamu, dan biarlah itu dilakukan pada tanggal enam bulan sepuluh (6 Tebet - Kalender Ibrani).

Apostolic Constitutions (Book V) Section 3: On Feast Days and Fast Days; A Catalogue of The Feasts of The Lord which are to be kept, and when each of them ought to be observed.

Dalam tradisi bangsa Israel, Hari Raya Pentahbisan/Kenisah (Hanukkah) atau Penahbisan Bait Allah dirayakan di Yerusalem pada tanggal 25 Kislew (sekitar bulan Desember) selama 8 hari hingga tanggal 2 Tebet, ada juga yang menyebut ini sebagai Hari Raya Terang karena umat Kristen mengadopsi penyalaan lilin ketika mengenang Hari Kelahiran Sang Juruselamat karena didasarkan atas keyakinan Yesus sebagai Terang Dunia sesuai pernyataan-Nya sendiri (Yohanes 9:5), dan dari situlah ada juga yang mengatakan ini adalah Natal Yahudi terkait dengan umat Kristen-Yudaisme yang merupakan generasi pertama pengikut Kristus.

Kemudian ada Didascalia Apostolorum yang ditulis oleh bapa gereja Hypolitus sekitar tahun 250 Masehi yang mana disana dituliskan:

The Apostles have also decreed that they should make the day of the Epiphany of our Savior to be the beginning of the yearly feasts, on the 6th of January (second Conun) according to the number of the months of the Greeks.

Para Rasul juga telah menetapkan bahwa mereka harus menjadikan hari Epifani (Penampakan Tuhan) Juru Selamat kita sebagai awal dari perayaan tahunan, pada tanggal 6 Januari (Conun kedua) sesuai dengan jumlah bulan orang Yunani.

(Didascalia Apostolorum 3.8.6-8 page 19)

** Perintah Untuk Mengenang Hari Kelahiran Yesus **

Ada beberapa orang mengatakan, bahkan mungkin mereka adalah orang Kristen yang taat mengatakan, "memperingati kelahiran (Natal) Yesus itu tidak penting, yang penting kematian-Nya, karena memperingati kelahiran (Natal) Yesus itu tidak ada perintahnya dalam Alkitab".

Saya mau mengatakan kepada mereka bahwa "memperingati kelahiran, kematian dan kebangkitan Yesus memiliki dasar yang Alkitabiah"

Ingatlah (mnêmoneue) ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku (2 Timotius 2:8)

  • mnêmoneue artinya to call to mind; to make mention of.

Menurut ayat di atas, ada dua hal penting yang diberitakan dalam Injil, yakni:

  1. Kebangkitan dari kematian Yesus Kristus.
  2. Kelahiran Yesus Kristus (Natal).

Kata "ingatlah" menggunakan kata 'mnêmoneue' dari kata dasar 'mnaomai', meletakkan sesuatu di dalam pikiran. Tulisan rasul Paulus "ingatlah ini" - 'mnęmoneue' adalah imperatif (perintah) dari kata 'mnęmoneuô', "mengingat", "menyimpan dalam ingatan". Jika ditelusuri lebih lanjut kata 'mnęmoneuô' berasal dari akar kata yang sama yaitu 'mnaomai' seperti yang diperintahkan oleh Yesus Kristus dalam ayat ini:

Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: 'Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku (eis tên emên anamnêsin)" (Lukas 22:19)

Kata anamnêsin' berasal dari kata 'mnaomai' yang artinya meletakkan sesuatu di dalam pikiran. Tidak ada kematian tanpa kelahiran, tidak ada kenaikan tanpa kedatangan, demikianlah umat Kristen diperintahkan oleh rasul Paulus untuk mengenang kelahiran, kehidupan, kematian, kebangkitan dan kenaikan Yesus ke Surga; inilah yang menjadi "inti" pemberitaan Injil dari ayat yang tertulis dalam 2 Timotius 2:8 di atas.

Dengan mengenang Hari Kelahiran Kristus, kita sebagai umat Kristen memiliki kesaksian bahwa pernah ada suatu masa di periode awal abad pertama, Allah Bapa membuka Gerbang Surga-Nya dan mengutus Firman-Nya untuk datang ke dunia manusia, menjadi manusia dan diam diantara kita, sehingga melalui Anak-Nya, kita bisa merasakan langsung Kehadiran Allah secara inderawi.

Sebagai umat pilihan Allah, apakah anda mau melupakan kelahiran Kristus? Dengan dasar 2 Timotius 2:8, memperingati kelahiran Kristus, bukan hal yang dilarang. Memperingati kelahiran Kristus adalah sesuatu yang sesuai dengan ajaran Kitab Suci.

Kalender Liturgi Tahunan Yahudi

** Benarkah Yesus lahir tanggal 25 Desember? **

Memang banyak kalangan yang mempertentangkan tanggal dan bulan kelahiran Yesus. Ada teori yang mengatakan bahwa Yesus lahir bulan Mei, ada yang mengatakan pada hari raya Pondok Daun (Sukkot/Tabernakel) di bulan September karena berkaitan dengan pernyataan Yohanes didalam Injilnya (Yohanes 1:14). Tidak ada yang salah dengan keyakinan tersebut karena Saya meyakini bahwa baik itu dilahirkan di bulan September ataupun Desember, keduanya dilakukan untuk mengenang Hari Kelahiran Sang Juruselamat. Namun ketika terjadi saling mencela dalam hal ini ada pihak-pihak tertentu yang menyatakan Natal 25 Desember itu menyesatkan, maka ada sesuatu yang harus dilakukan. Saya akan coba merekonstruksikan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan Hari Kelahiran Kristus yang saya yakini terjadi tanggal 25 Desember (25 Kislew), saat hari raya Hanukkah.

Inilah nama-nama bulan dalam kalender Yahudi:

  1. Nisan (bulan pertama periode Maret s/d April, 30 hari)
  2. Iyar (bulan kedua periode April s/d Mei, 29 hari)
  3. Siwan (bulan ketiga periode Mei s/d Juni, 30 hari)
  4. Tamus (bulan keempat periode Juni s/d Juli, 29 hari)
  5. Av (bulan kelima periode Juli s/d Agustus, 30 hari)
  6. Elul (bulan keenam periode Agustus s/d September, 29 hari)
  7. Tishri (bulan ketujuh periode September s/d Oktober, 30 hari)
  8. Markhesywan atau Hesywan (bulan kedelapan periode Oktober s/d November, 29 hari)
  9. Kislew (bulan kesembilan periode November s/d Desember, 30 hari)
  10. Tebet (bulan kesepuluh periode Desember s/d Januari, 29 hari)
  11. Syebat (bulan kesebelas periode Januari s/d Januari, 30 hari)
  12. Adar (bulan keduabelas periode Februari s/d Maret, 29 hari)

a. Pemberitahuan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis

Injil mencatat pemberitahuan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis didalam Lukas 1:5-25. Dia juga mencatat imam Zakharia berasal dari rombongan Abia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan berdasarkan undian (Lukas 1:5,8-9).

Tradisi pembagian tugas berdasarkan undian sudah menjadi ketetapan di Perjanjian Lama karena anak-anak Harun yang memiliki anak laki-laki hanya Eleazar dan Itamar, Eleazar mempunyai 16 (enam belas) orang anak laki-laki sementara Itamar hanya 8 (delapan) orang anak laki-laki sehingga pembagian tugas Keimamatan yang melayani di Bait Allah didasarkan atas jumlah ini. (1 Tawarikh 24:4-6).

**) Pembagian tugas para-Imam yang melayani di Bait Suci

Mereka semua berasal dari keluarga Eleazar dan Itamar. Semaya anak Netaneel sebagai sekretaris. Ia seorang Lewi. Ia mencatat nama-nama keturunan itu. Dia menulis nama-nama itu di depan Raja Daud dan para pemimpin ini: Imam Zadok, Ahimelekh, dan para pemimpin keluarga imam dan dari keluarga Lewi. Ahimelekh ialah anak Abyatar. Setiap kali mereka membuang undi, satu orang terpilih lalu Semaya menuliskan nama orang itu. Jadi, mereka membagi tugas itu di antara orang dari keluarga Eleazar dan Itamar. (1 Tawarikh 24:4-6)

**) Zakharia mendapat tugas berdasarkan undian

Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.

Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.

Lukas 1:5,8-9

Beberapa kalangan menafsirkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada hari raya Yom Kippur. Namun penafsiran tersebut lemah karena dalam hari raya ini, yang bertugas sebagai Imam dalam Bait Suci adalah Imam Besar. Mungkinkah Zakaria adalah seorang Imam Besar? Tidak.

Seorang Imam Besar tidak diundi untuk bertugas dalam Bait Suci karena itu memang adalah tugasnya. Jadi mustahil itu adalah perayaan Yom Kippur karena yang bertugas dalam Bait Suci pada hari raya tersebut adalah Imam Besar, dan seorang Imam Besar tidak melaksanakan tugas dengan undian. Jadi hari raya apakah itu?

Perlu diketahui bahwa orang Yahudi memiliki banyak hari raya, Imamat 23 menetapkan tujuh hari raya untuk diperingati dan dirayakan pada waktu-waktu tertentu setiap tahun. Hari-hari raya tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Hari Raya Paskah (Erev Pesakh), 14 Nissan
  2. Hari Raya Roti Tidak Beragi (Hag Hammassot), 15 s/d 21 Nissan
  3. Hari Raya Buah Sulung (S'firat Ha'omer), 16 Nisan s/d 5 Shivan.
  4. Hari Raya Pentakosta (Shavuot), 6 Shivan.
  5. Hari Raya Peniupan Nafiri (Rosh Hashanah), 1 Tishri.
  6. Hari Raya Pendamaian (Yom Kippur), 10 Tishri.
  7. Hari Raya Pondok Daun (Sukkot), 15-21 Tishri

Hari-hari raya lainnya:

  1. Hari Raya Purim, 14 Adar
  2. Hari Raya Hanukah (Khanukah), 25 Kislew

Tradisi bangsa Israel Kuno menuliskan bahwa ada 3 (tiga) Hari Raya Besar yang ada didalam Kalender Liturgi Tahunan mereka, yakni:

  1. Hari Raya Roti Tidak Beragi (Hag Hammassot) yang dimulai dengan Hari Raya Paskah (Erev Pesakh).
  2. Hari Raya Pentakosta (Shavuot).
  3. Hari Raya Pondok Daun (Sukkot)

Ketika Imam Zakharia sedang membakar dupa (Lukas 1:9), Lukas mencatat bahwa seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang (Lukas 1:10).

Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan (Lukas 1:10)

Dan salah satu hari raya yang juga dirayakan seluruh orang Yahudi dan mengharuskan seluruh penjuru Israel berkumpul di pelataran Bait Allah Yerusalem,adalah hari raya Sukkoth. Hari raya Sukkoth berlangsung antara tanggal 15-21 Tishri atau 5 hari sesudah hari raya Yom Kippur. Pada hari raya Sukkoth ini, Imam yang bertugas tidaklah harus seorang Imam Besar, dan memungkinkan Zakaria yang bukan seorang Imam Besar, kena undian dan mendapat tugas membakar ukupan dalam Bait Suci (Lukas 1:8-9).

Rombongan Abia adalah rombongan ke-8, sedangkan rombongan ke-1, yaitu rombongan Yoyarib, bertugas pada minggu kedua bulan Av. Hal ini dapat diketahui dari 1 Tawarikh 24:1-19 yang membagi tugas para kelompok imam dan kesaksian rabbi Yose ben Halafta (± 150 M) berdasarkan Meggilot Ta'anit 29a 11-12.

Perjanjian Lama mencatat bahwa keturunan Harun dibagi ke dalam dua puluh empat rombongan (1 Tawarikh 24). Dua puluh empat rombongan itu bertugas untuk menyelenggarakan ibadah dalam suatu rotasi sepanjang tahun. Setiap rombongan imam melayani selama 7 (tujuh) hari di bait Allah, dua kali setahun. Rombongan Abia melayani digiliran ke-8 dan ke-32 dalam siklus tahunan.

Namun bagaimana siklus perhitungan dan penugasan dimulai pada masa sesudah masehi?

Dokumen Ta'anit 29a 11-12 yang ditulis tahun 150 M, mencatat perkataan Rabbi Yose ben Halafta pada sekitar tahun 150 Masehi atau 80 tahun setelah peristiwa penghancuran Bait Allah Yerusalem, kelompok imam yang bertugas saat bangunan ibadah itu dihancurkan oleh pasukan Romawi Kuno pada tahun 70 Masehi adalah kelompok imam Yoyarib bertugas pada minggu kedua bulan Av, yaitu waktu penghancuran Bait Allah di Yerusalem, yang terjadi pada tanggal 9 bulan Av yang menjadi dasar penentuan puasa dalam Meggilot Ta'anit untuk mendasarkan pada jadwal rotasi tugas imam.

And this is [the reasoning] that Rabbi Jochanan said, "If I had been in that generation, I would not have established it [on the ninth] but rather on the tenth, because most of the Sanctuary was burnt on it." And the Rabbis [reasoning was that] the earliness of suffering was preferred.

And regarding the Second [Temple], from where do we know this? As it is taught, we roll favor to a favorable day and guilt to a guilty day. (We enumerate meritorious events on favorable days and guilt to days of guilt and sin) They said, "When the Temple was destroyed the first time, that very day was the evening of the Ninth of Av, and it was just after the Sabbath, and it was just after the Sabbatical Year, and it was the watch of [the family of] Yehoyariv (Ketika Bait Suci dihancurkan untuk pertama kalinya, hari itu adalah malam tanggal sembilan bulan Av, dan itu tepat setelah Sabat, dan itu hanya setelah Tahun Sabat, dan itu adalah jam jaga [keluarga] Yehoyariv/Yoyarib), and the Levites were saying [their sacred] song, and standing on their platform. And what was the song they were saying? "And He returned to them their iniquity, and in their evil, He shall cut them off; (Psalms 94:23)". And they did not have enough [time] to say [the end of the verse:] "Our G-d, Hashem, shall cut them off (ibid.)," until the gentiles came and captured them. And so too with the Second [Temple]

Meggilot Ta'anit 29a 11-12

Karena penghancuran Bait Allah Yerusalem terjadi pada tanggal 9 Av (tahun 70 M), yaitu pada hari Sabat, berarti rombongan Yoyarib bertugas pada minggu yang dimulai tanggal 9 Av hingga tanggal 16 Av sesuai kesaksian rabbi Yose ben Halafta (±150 M). Berikut adalah daftar 24 (dua puluh empat) rombongan imam yang bertugas dalam Kalender Liturgis Yahudi sesuai urutan catatan dalam 1 Tawarikh 24:7-18.

  1. Pertama - Rombongan Yoyarib
  2. Kedua - Rombongan Yedaya
  3. Ketiga - Rombongan Harim
  4. Keempat - Rombongan Seorim
  5. Kelima - Rombongan Malkia
  6. Keenam - Rombongan Miyamin
  7. Ketujuh - Rombongan Hakos
  8. Kedelapan - Rombongan Abia, 1 Tawarikh 24:10 (divisi imam Zakharia)
  9. Kesembilan - Rombongan Yesua
  10. Kesepuluh - Rombongan Sekhanya
  11. Kesebelas - Rombongan Elyasib
  12. Kedua belas - Rombongan Yakim
  13. Ketiga belas - Rombongan Hupa
  14. Keempat belas - Rombongan Yesebeab
  15. Kelima belas - Rombongan Bilga
  16. Keenam belas - Rombongan Imer
  17. Ketujuh belas - Rombongan Hezir
  18. Kedelapan belas - Rombongan Hapizes
  19. Kesembilan belas - Rombongan Petahya
  20. Kedua puluh - Rombongan Yehezkiel
  21. Kedua puluh satu - Rombongan Yakhin
  22. Kedua puluh dua - Rombongan Gamul
  23. Kedua puluh tiga - Rombongan Delaya
  24. Kedua puluh empat - Rombongan Maazya

Berdasarkan aturan, antara tugas rombongan imam ke-1 dan ke-8 terdapat hari raya yang mengharuskan seluruh imam bertugas secara bersama-sama, yaitu Hari Raya Rosh Hashanah dan Yom Kippur. Jika Abia adalah rombongan imam ke-8, maka perhitungan jadwal tugas rombongan imam Abia adalah:

  • Minggu pertama, 9 Av-16 Av, rombongan Yoyarib
  • Minggu kedua, 17 Av-24 Av, rombongan Yedaya
  • Minggu ketiga, 25 Av-2 Elul, rombongan Harim
  • Minggu keempat, 3 Elul-10 Elul, rombongan Seorim
  • Minggu kelima, 11 Elul-18 Elul, rombongan Malkia
  • Minggu keenam, 19 Elul-26 Elul, rombongan Miyamin
  • Minggu ketujuh, 27 Elul-5 Tishri, rombongan Hakos

Tanggal 1 Tishri merupakan Hari Raya Rosh Hashanah dan ini berlangsung selama 2 hari, maka diasumsikan rombongan Abia memulai tugas pada hari ketiga minggu kedelapan.

  • Minggu kedelapan, 3 Tishri-10 Tishri, rombongan Abia

Karena 10 Tishri merupakan Hari Raya Pendamaian (Yom Kippur) dan yang bertugas harus Imam Besar, selain itu Hari Raya ini juga berlangsung selama 5 (lima) hari, maka penugasan rombongan Abia dilanjutkan tanggal 15 Tishri yakni hari pertama dari Hari Raya Sukkot. Kemungkinan besar pada tanggal inilah Imam Zakharia bertugas karena undian dan ditemui oleh malaikat Gabriel.

Perhitungan jadwal rombongan Abia dengan mendasarkan informasi dari Talmud, Meggilot Ta'anit 29a ini sesuai dengan perhitungan yang didasarkan Injil Lukas tentang peristiwa di mana malaikat Gabriel mendatangi Imam Zakharia, memberitakan bahwa dia akan memiliki putra pada sekitar hari Raya Pondok Daun. Penjelasan ini juga didukung kesaksian rabbi Yose ben Halafta (±150 M) bahwa jadwal tugas rombongan imam dimulai bulan Av.

Dengan demikian, kita bisa menyimpulkan bahwa imam Zakharia bertugas dengan undian pada Hari Raya Sukkot tanggal 15-21 Tishri.

Jadi bisa dipastikan yaitu kunjungan malaikat Gabriel kepada Zakaria terjadi pada hari raya Sukkoth (Lukas 1:13-22). Kedatangan malaikat Gabriel pada Hari Raya Sukkoth juga sesuai dengan perhitungan menggunakan waktu giliran tugas rombongan Abia seperti yang sudah dijelaskan diatas.

Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu. Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah. (Lukas 1:21-23)

Zakharia selesai bertugas sebagai Imam di perayaan tersebut antara tanggal 21 Tishri. Mari kita gunakan asumsi bahwa kemungkinan waktu Zakharia dan Elizabeth melakukan hubungan badan antara 2-3 hari setelah dia berada di rumah mengingat jarak Yerusalem dan Yudea, pun demikian perihal visitasi dari malaikat Gabriel yang harus diceritakan Zakharia kepada Elisabeth.

b. Pemberitahuan tentang kelahiran Yesus.

Injil Lukas 1:26-38 mencatat bahwa malaikat Gabriel mengunjungi Maria ketika usia kandungan Elisabeth sudah berusia 6 (enam) bulan.

Pada bulan yang keenam kehamilan Elisabet, malaikat Gabriel disuruh Allah ke sebuah kota di daerah Galilea, namanya Nazaret, untuk bertemu dengan seorang gadis yang bertunangan dengan seorang yang bernama Yusuf, keturunan Daud. Namanya Maria. (Lukas 1:26-27 Terjemahan Amplified Bible)

Kata malaikat itu kepadanya, "Jangan takut Maria. Engkau beroleh anugerah dari Allah. Dengarkan! Engkau akan hamil dan melahirkan seorang Anak laki-laki. Engkau akan memberi nama Yesus kepada-Nya. Juga, sanakmu Elisabet sedang mengandung. Dia sudah tua dan akan melahirkan seorang anak laki-laki. Padahal kata orang, ia tidak mungkin mempunyai anak. Dan sekarang dia sudah enam bulan mengandung." (Lukas 1:30-31,36 Terjemahan Amplified Bible)

c. Waktu Kelahiran Yesus

Bulan keenam setelah Tishri adalah bulan Nisan, kita tidak tahu pasti di tanggal yang mana dalam bulan Nisan ketika Maria menerima kunjungan Gabriel, namun dengan waktu perhitungan normal usia mengandung yakni 9 (sembilan) bulan, maka dipastikan Yesus dilahirkan bulan Kislew.

Tentu saja, kita harus jujur mengakui bahwa Kitab Suci tidak pernah menuliskan tanggal tepatnya Yesus dilahirkan, namun penetapan tanggal Hari Kelahiran Yesus tanggal 25 bulan Kislew oleh bapa-bapa Gereja bukanlah ketetapan yang asal-asalan/mengada-ngada, sehingga semua Jemaat Tuhan bisa mengenang Hari Kelahiran Sang Juruselamat secara bersama-sama di hari tersebut.

Ketika mereka (bapa-bapa Gereja) menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan dengan segala kerelaan hati, hampir setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui apakah semuanya itu benar demikian, dan dengan teliti mereka mengajar tentang Yesus (Bandingkan Kisah Rasul 14:11-12, 18:24,28).

Thomas J. Talley, seorang Teolog Anglikan Amerika menjelaskan (Talley 2000: 266):

The nativity date of December 25 was arrived at by computation from the date already established or the passion in the West early in the third century, March 25. The primitive Pascha celebrated the entire mystery of Christ, including the incarnation, and Christological development early identified the point of incarnation as the conception at the annunciation to Mary. This would put Christ's nativity nine months after the March 25 date assigned to the passion and conception, on December 25.

Terjemahan:

Tanggal kelahiran 25 Desember dicapai dengan perhitungan dari tanggal yang telah ditetapkan pada awal abad ketiga di Barat, 25 Maret sebagai tanggal Penderitaan Kristus. Paskah primitif merayakan seluruh misteri Kristus termasuk inkarnasi dan awal perkembangan Kristologis mengidentifikasikan titik inkarnasi sebagai awal pemberitaan kehamilan Maria. Ini akan menempatkan kelahiran Kristus sembilan bulan setelah tanggal 25 Maret yang ditetapkan sebagai Penderitaan dan Konsepsi, pada tanggal 25 Desember.

Catatan sejarah Kekristenan mencatat bahwa Jemaat mula-mula hingga periode Gereja paska Kerasulan menetapkan tanggal kelahiran Yesus sebagai berikut:

**) Bapa Gereja Klemens dari Aleksandria (150-215 AD)

From the birth of Christ, therefore, to the death of Commodus are, in all, a hundred and ninety-four years, one month, thirteen days. And there are those who have determined not only the year of our Lord's birth, but also the day; and they say that it took place in the twenty-eighth year of Augustus, and in the twenty-fifth day of Pachon [Dan ada orang-orang yang tidak hanya menentukan tahun kelahiran Tuhan kita, tetapi juga hari; dan mereka mengatakan bahwa itu terjadi pada tahun kedua puluh delapan pemerintahan kaisar Agustus, dan pada hari kedua puluh lima bulan Pachon (May 20 in Gregorian)]. And the followers of Basilides hold the day of his baptism as a festival, spending the night before in readings.

And they say that it was the fifteenth year of Tiberius Cæsar, the fifteenth day of the month Tubi; and some that it was the eleventh of the same month. And treating of His passion, with very great accuracy, some say that it took place in the sixteenth year of Tiberius, on the twenty-fifth of Phamenoth (March 21 in Gregorian); and others the twenty-fifth of Pharmuthi (April 21 in Gregorian) and others say that on the nineteenth of Pharmuthi (April 15) the Savior suffered. Further, others say that He was born on the twenty-fourth or twenty-fifth of Pharmuthi [yang lain mengatakan bahwa Dia lahir pada tanggal dua puluh empat atau dua puluh lima bulan Pharmuthi (April 20 or 21)].

(Stromata 1.21.145-146)

Jadi berdasarkan keterangan yang ditulis oleh Klemens, terdapat variasi penetapan untuk merayakan hari kelahiran Sang Juruselamat didalam internal Kekristenan pada masa itu, ini pula yang terjadi dalam internal Kekristenan saat ini. Dan belajar dari Kekristenan di masa lalu, perbedaan yang ada seharusnya tidak menimbulkan efek global didalam Kekristenan namun hal yang demikian memang tidak bisa dihindari, sesuatu yang pernah terjadi akan terjadi lagi.

**) Bapa Gereja Hippolytus dari Roma (170-235 AD)

For the first advent of our Lord in the flesh, when he was born in Bethlehem, eight days before the kalends of January (December 25th), the 4th day of the week (Wednesday), while Augustus was in his forty-second year, (2 or 3BC) but from Adam five thousand and five hundred years.  He suffered in the thirty third year, 8 days before the kalends of April (March 25th), the Day of Preparation, the fifteenth year of Tiberius Caesar (29 or 30 AD), while Rufus and Roubellion and Gaius Caesar, for the 4th time, and Gaius Cestius Saturninus were Consuls.

Terjemahan:

Untuk kedatangan pertama Tuhan kita dalam daging, terjadi ketika la lahir di Betlehem, delapan hari sebelum bulan Januari (25 Desember), hari keempat dalam satu minggu (Rabu) ketika kaisar Augustus dalam 42 tahun pemerintahannya, tetapi dari Adam 5500 tahun. la (Yesus) menderita pada usia 33 tahun, delapan hari sebelum bulan April (25 Maret), yakni pada Hari Persiapan dalam tahun kelimabelas pemerintahan Kaisar Tiberius.

(Commentary of Hippolytus on the Prophetic Book of Daniel in the passage 4.23.3)

Sekitar tahun 200 M, Tertulianus dari Kartago melaporkan perhitungan bahwa tanggal 14 Nisan (hari penyaliban menurut Injil Yohanes) pada tahun Yesus meninggal setara dengan 25 Maret dalam kalender Romawi. 25 Maret adalah, tentu saja, sembilan bulan sebelum 25 Desember; itu kemudian diakui sebagai Hari Raya Kabar Sukacita. Dengan demikian, Yesus diyakini telah dikandung dan disalibkan pada hari yang sama sehingga diberikan sebuah ketetapan untuk diterima Kekristenan secara luas bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember.

Ketetapan ini juga muncul dalam risalah Kristen anonim berjudul "On Solstices and Equinoxes", yang tampaknya berasal dari Afrika Utara abad keempat. Risalah tersebut menyatakan: "Oleh karena itu Tuhan kita dikandung pada tanggal delapan bulan April di bulan Maret [25 Maret], yang merupakan hari saat Dia dikandung dalam rahim ibu-Nya yang juga merupakan hari sengsara Tuhan. Karena pada hari itu Ia dikandung pada hari yang sama dengan penderitaan-Nya." Berdasarkan hal ini, risalah itu menyebutkan kelahiran Yesus hingga titik balik matahari musim dingin.

Di Timur juga, tanggal dikandung dan kematian Yesus dihubungkan. Tetapi alih-alih menggunakan tanggal 14 Nisan dalam kalender Ibrani, Gereja Timur menggunakan tanggal 14 bulan pertama musim semi (Artemisios) dalam kalender Yunani Lokal mereka (6 April dalam penanggalan modern). 6 April, tentu saja, tepat sembilan bulan sebelum 6 Januaritanggal yang ditetapkan Gereja Timur untuk merayakan sukacita Natal. Di Timur juga, terdapat bukti bahwa April dikaitkan dengan peristiwa dikandung dan penyaliban Yesus. Uskup Epiphanius dari Salamis menulis bahwa pada tanggal 6 April, "Anak Domba itu dikurung dalam rahim perawan, Dia (Yesus) yang mengambil dan menanggung dengan pengorbanan abadi dosa-dosa dunia." Bahkan hari ini, Gereja Orthodox Armenia merayakannya Kabar Sukacita di awal April (tanggal 7, bukan tanggal 6) dan Natal tanggal 6 Januari.

Dengan demikian, kita sebagai umat Kristen di 2 (dua) bagian dunia (Barat dan Timur) memiliki perhitungan dan ketetapan kelahiran Yesus berdasarkan kematian dan peristiwa dikandung-Nya pada hari yang sama (25 Maret atau 6 April) dan menghasilkan dua ketetapan yang hampir sama tetapi berbeda (25 Desember dan 6 Januari).

Gagasan bahwa penciptaan dan penebusan dalam kaitannya dengan peristiwa kedatangan Sang Juruselamat yang harus terjadi pada waktu yang sama sepanjang tahun juga tercermin dalam tradisi Yahudi Klasik dalam perdebatan 2 (dua) orang rabbi Yahudi pada pertengahan abad kedua seperti yang dicatat dalam Talmud Babilonia, dituliskan disana:

Our Rabbis learnt: If a king ascended the throne on the twenty-ninth of Adar, as soon as the first of Nisan arrives, he is reckoned to have reigned a year. If on the other hand he ascended the throne on the first of Nisan, he is not reckoned to have reigned a year till the next first of Nisan comes round.

Rabbi Eliezer says: In Tishrei the world was created; in Tishrei the Patriarchs were born; in Tishrei the Patriarchs died; on Passover Isaac was born; on Rosh HaShana Sarah, Rachel, and Hannah were remembered by God and conceived; on Rosh HaShana Joseph came out from prison; on Rosh HaShana our forefathers’ slavery in Egypt ceased; in Nisan the Jewish people were redeemed from Egypt; and in Tishrei in the future the Jewish people will be redeemed in the final redemption with the coming of the Messiah (dalam bulan Tishri di masa depan orang-orang Yahudi akan ditebus dalam penebusan terakhir dengan kedatangan Mesias).

Rabbi Yehoshua disagrees and says: In Nisan the world was created; in Nisan the Patriarchs were born; in Nisan the Patriarchs died; on Passover Isaac was born; on Rosh HaShana Sarah, Rachel, and Hannah were remembered by God and conceived sons; on Rosh HaShana Joseph came out from prison; on Rosh HaShana our forefathers’ slavery in Egypt ceased; in Nisan the Jewish people were redeemed from Egypt; and in Nisan in the future the Jewish people will be redeemed in the final redemption (dan di Nisan di masa depan orang-orang Yahudi akan ditebus dalam penebusan terakhir).

Rosh Hashanah 10b–11a.

Jadi, kemungkinan refleksi Teologis Kristen pada abad kedua dan seterusnya didasarkan atas kronologi yang tertulis dalam Talmud Yahudi tersebut, maka didapatlah bahwa kedatangan (baca: dikandung) Mesias terjadi pada tanggal dan bulan yang sama dengan kematian-Nya, sehingga kelahiran-Nya 9 (sembilan) bulan kemudian, terjadi di bulan Desember. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, jika peristiwa dikandung dan kematian Mesias terjadi di tanggal 14 Nissan, maka penetapan tanggal 25 Kislew sebagai Hari Kelahiran Mesias setiap tahun akan selalu berubah jika dikonversikan ke penanggalan Gregorian yang digunakan secara umum.

Inilah juga yang mendasari beberapa Gereja Protestan Arus Utama yang tidak selalu sama setiap tahun dalam ibadah mengenang Hari Kelahiran Kristus dibulan Desember, ditambah lagi Tradisi Gereja Protestan yang memiliki jadwal ibadah Natal masing-masing untuk setiap perkumpulan didalam Gereja, misalnya: Natal Kaum Pria, Natal Kaum Ibu/Perempuan, Natal Pemuda/Remaja, Natal Sekolah Minggu dan juga Natal Kaum Lansia. Namun puncak perayaan Natal tetap dilakukan secara bersama-sama ditanggal 25 Desember dan ini berlaku untuk semua Gereja Kristen Lintas Denominasi/Skismatik yang menggunakan penanggalan Gregorian.

**) Bapa Gereja Epiphanius dari Salamis, Siprus (315- 403 AD)

... Christ was born on the eighth day before the Ides of January, thirteen days after the winter solstice and the beginning of the increase of light and the day.

Terjemahan:

Kristus lahir pada hari kedelapan sebelum bulan Januari, tiga belas hari setelah titik balik matahari musim dingin dan awal dari peningkatan cahaya dan hari.

(Panarion 51.22.4)

**) Bapa Gereja Augustinus dari Hippo (354-430 AD)

For he [Jesus] is believed to have been conceived on the 25th of March, upon which day also he suffered; so, the womb of the Virgin, in which he was conceived, where no one of mortals was begotten, corresponds to the new grave in which he was buried, wherein was never man laid, neither before him nor since. But he was born, according to tradition, upon December the 25th

Terjemahan:

Karena dia [Yesus] diyakini telah dikandung pada tanggal 25 Maret, pada hari itu juga dia menderita; jadi, rahim perawan, di mana dia dikandung, di mana tidak ada manusia yang dilahirkan, sesuai dengan kuburan baru di mana Dia dikuburkan, di mana tidak pernah ada manusia dibaringkan, baik sebelum Dia maupun sejak itu. Tapi Dia lahir, menurut tradisi, pada tanggal 25 Desember.

(Augustine, On the Trinity - Sermon 202)

Dengan demikian, kita sebagai umat Kristen seharusnya bangga bahwa sejak abad pertama yakni beberapa tahun setelah kenaikan-Nya ke Sorga, umat Tuhan senantiasa mengenang Hari Kelahiran Kristus. Sesuatu yang dilakukan oleh mereka yang menolak untuk merayakan Kelahiran Kristus dan berusaha mempengaruhi umat Kristen yang lain dengan ancaman Teologis sesungguhnya adalah tindakan iblis yang sejak semula memang tidak pernah menghendaki kedatangan Sang Juruselamat ke dunia manusia.

Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. (2 Yohanes 1:7)

** Natal 25 Desember – Tradisi Paganisme yang diadopsi umat Kristen...? **

Sebenarnya, denominasi anti Natal yang mengatakan bahwa peringatan Kelahiran Kristus di adopsi dari perayaan pagan Saturnalia untuk menyembah dewa matahari sesungguhnya adalah orang-orang yang buta wawasan dan literasi sejarah. Mereka ibarat benalu yang terus menggerogoti Kekristenan dari dalam dan hal ini sesuai dengan pernyataan Kitab Suci bahwa penyesat itu awalnya berasal dari dalam, bukan dari luar. Pesan eskatologis rasul Paulus kepada Penatua dan Jemaat di Efesus masih bergema hingga saat ini.

Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka. (Kisah Para Rasul 20:29-30)

Perayaan Saturnalia diadakan pada 17 Desember, dahulu biasa dilakukan sehari namun belakangan berkembang menjadi 7 hari. Jikapun ditambah 7 hari maka perayaan Saturnalia berlaku sampai 24 Desember BUKAN 25 Desember. Dan juga, isu-isu yang mengatakan bahwa 25 Desember dahulu adalah perayaan untuk menyembah dewa matahari yaitu dewa Saturnus adalah orang-orang buta wawasan. Selain itu, dewa matahari yang disembah bangsa Romawi Kuno bernama Helios bukan Saturnus. Hal yang sama juga berlaku atas pernyataan menyesatkan yang mengatakan kelahiran Yesus tanggal 25 Desember diadopsi dari kelahiran Mithra dan dewa-dewi kuno lain yang disembah oleh bangsa purba.

The Saturnalia was an enduring Roman festival dedicated to the agricultural god Saturn which was held between the 17th and 23rd of December each year during the winter solstice. Originating from archaic agricultural rituals the Roman festivities came to include a general round of gift-giving, merrymaking, and role-reversals so that it became one of the most popular celebrations in the calendar and certainly the jolliest.

Terjemahan:

Saturnalia adalah festival Romawi abadi yang didedikasikan untuk dewa pertanian Saturnus yang diadakan antara tanggal 17 dan 23 Desember setiap tahun selama titik balik matahari musim dingin. Berasal dari ritual pertanian kuno, perayaan Romawi datang untuk menyertakan putaran umum pemberian hadiah, kegembiraan, dan pembalikan peran sehingga menjadi salah satu perayaan paling populer dalam kalender dan tentu saja yang paling meriah.

https://www.worldhistory.org/Saturnalia/

Beberapa orang mengatakan bahwa karena dalam perayaan Saturnalia identik dengan pembagian hadiah dan sukacita, mereka langsung memvonis bahwa umat Kristen mengadopsi hal ini dalam perayaan Natal, ini sebenarnya tuduhan yang menyesatkan karena tidak ada catatan hal itu pernah dilakukan dalam perayaan Natal klasik kecuali dalam Kekristenan modern, namun apakah dengan kesamaan itu maka denominasi anti Natal langsung menuduh Natal 25 Desember merupakan adopsi dari perayaan Saturnalia? Tentu saja itu adalah tuduhan yang ahistoris dan beraroma pembenaran.

Demikian halnya dengan tuduhan lain yang mengatakan bahwa Natal diadopsi dari kelahiran Nimrod, ini merupakan pernyataan yang sia-sia dan menyesatkan karena Nimrod yang hidup dimasa pra sejarah yang jaraknya ribuan tahun sebelum Musa, tidak ada satupun bukti catatan arkeologi yang mengatakan Nimrod dilahirkan tanggal 25 Desember.

Semua teori tersebut adalah HOAX karena pengembang teori tersebut adalah orang-orang yang kurang mau menggali kebenaran dalam sejarah Kekristenan yang memiliki dokumen literasi kuno yang melimpah.

Tuhan Yesus memberkati.

Referensi:

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar