14 Mei 2013

Mengenal Lebih Dekat Pribadi ALLAH Dalam Perjanjian Lama

Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya:
Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."
Lukas 15:28-32

Ketika membaca Perjanjian Lama, sebagian orang tidak suka dengan ALLAH yang digambarkan disini. Bahkan ada yang menggambarkan bahwa TUHAN dalam Perjanjian Lama adalah Pribadi yang tidak penuh kasih, mencintai pembunuhan, tidak menghargai nyawa manusia dsb dst dll.

Izinkanlah Saya untuk mendeskripsikan sedikit lukisan tentang TUHAN dalam Perjanjian Lama sehingga Kita bisa memahami dan menerima, apakah benar DIA itu tidak memiliki kasih, atau justru sebaliknya, DIA adalah ALLAH yang penuh kasih, kudus dan sangat membenci dosa.

TUHAN menciptakan manusia untuk mengenal DIA, mengasihi-NYA dan menikmati hubungan intim dengan-NYA, sama seperti mereka yang menikmati dunia dimana mereka ditempatkan. Namun tentang hubungan ini, TUHAN memberikan manusia sebuah pilihan. Mereka bukan robot yang diprogram untuk mencintai TUHAN. Tidak membutuhkan waktu lama bagi manusia untuk memilih. Adam dan Hawa sudah menentukan pilihannya dan mereka memilih untuk menjadi seperti TUHAN daripada tunduk kepada-NYA. Sebagai hasilnya, mereka mati secara rohani dan kemudian secara fisik. Karena tidak boleh ada dosa dihadapan TUHAN yang kudus, TUHAN menjauhkan mereka dari-NYA.

Bagaimana mereka bisa dibawa kembali?

Manusia telah menggali jurang yang memisahkan dirinya dengan TUHAN.

Bagaimana TUHAN akan memulihkan kembali hubungan yang intim dengan manusia yang lebih memilih dosa ketimbang TUHAN?

Dan mengapa DIA mau melakukan-NYA padahal yang bersalah itu manusia, yang tidak mematuhi-NYA itu manusia?

Ketika anda membaca Hukum Taurat, dimulai dengan 10 Perintah ALLAH, perhatikan, betapa praktisnya Hukum tersebut. Perintah yang TUHAN berikan kepada manusia adalah untuk mengatur kehidupan mereka sehari-hari. Itulah sebabnya banyak hukum yang berfokus pada bagaimana manusia bergaul satu sama lain. Hukum yang lain mengatur tentang masalah kebersihan dan penyakit.

Hidup dalam keajaiban kasih karunia TUHAN yang dicurahkan melalui Yesus Kristus, Kita seringkali menganggap akses Kita kepada TUHAN sebagai sesuatu hal yang sepele. Anda dan Saya dapat memasuki hadirat TUHAN dengan berani karena Kristus telah memuluskan jalannya bagi Kita. Orang-orang yang dipimpin Musa keluar dari tanah Mesir tidak memiliki hak istimewa itu. Dosa mereka masih menjadi penghalang di antara mereka dan TUHAN.

Bagaimana dosa-dosa itu dapat disingkirkan?

TUHAN menyediakan suatu jalan, yaitu melalui persembahan korban. Hukuman dosa adalah maut. Karena itu, melalui sistem ini, nyawa binatang dipersembahkan sebagai korban yang menggantikan hidup dari orang-orang yang mengakui dosanya dihadapan TUHAN.
Namun persembahan korban ini tidak bisa seenaknya. TUHAN mempunyai persyaratan yang sangat spesifik karena pada akhirnya hewan korban ini menunjukan apa yang akan dilakukan oleh Anak ALLAH di atas Kayu Salib.

  • Note:
  • Persyaratan hewan kurban bagi Allah dalam Hukum Taurat bisa dibaca didalam Keluaran 12:5-6; Imamat 1-7

Hubungan TUHAN dengan umat-NYA tidaklah didasarkan pada perbuatan. Kita menemukan kata kasih muncul berkali-kali. TUHAN memilih bangsa Israel untuk menjadi objek kasih-NYA, dan DIA menginginkan agar mereka juga mengasihi-NYA.

Ketaatan pada Hukum Taurat bukanlah suatu cara untuk mendapatkan kemurahan hati TUHAN. Sebaliknya, ketaatan tersebut harusnya merupakan tindakan kasih kepada TUHAN, sebuah pelajaran Perjanjian Baru yang tidak pernah dapat dimengerti oleh ahli Taurat, Imam Kepala dan orang Farisi.

Ketika bangsa Israel meninggalkan. Mesir dengan segala hal terbaik yang diberikan bangsa Mesir Kuno memenuhi kereta mereka, mereka mengetahui tidak ada ilah lain seperti ALLAH (YHWH). Kali ini, TUHAN ingin mewartakan pesan yang sama kepada seluruh bangsa yang tinggal di dalam dan di sekitar Kanaan.

Orang-orang di daerah Timur Dekat Kuno memandang keberhasilan dan kegagalan dalam medan pertempuran sebagai suatu masalah keagamaan. Mereka berdoa kepada ilah mereka memohon keselamatan dan kemenangan. Banyak diantara mereka yang membawa ilah mereka ke medan pertempuran. Karena itu, ketika TUHAN memerintahkan penghancuran orang-orang yang mendiami Kanaan, yang terjadi bukan pembunuhan besar-besaran suatu suku bangsa secara berencana atau genosida, melainkan pembunuhan besar-besaran sekelompok ilah secara berencana atau theosida.

Satu-satunya TUHAN yang sejati dengan segera memusnahkan ilah-ilah palsu. Tiap perperangan adalah sebuah perperangan antar ilah, ketika bangsa Israel berperang melawan bangsa-bangsa lain, pertanyaannya bukanlah ilah mana yang paling kuat, melainkan manakah ilah atau sesembahan yang sejati.

TUHAN ingin agar setiap orang sampai pada kesadaran yang sama yang mendorong Yitro berkata, "Terpujilah TUHAN, yang telah menyelamatkan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan Firaun. Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN lebih besar dari segala allah; sebab Ia telah menyelamatkan bangsa ini dari tangan orang Mesir, karena memang orang-orang ini telah bertindak angkuh terhadap mereka." (Keluaran 18:10-11)

Pertanyaannya...

Tidak bisakah TUHAN memusnahkan semua ilah palsu tanpa membunuh sekian banyak manusia?

Jika TUHAN adalah kasih, dan jika rencana-NYA adalah agar semua orang datang untuk mengenal DIA, bagaimana mungkin DIA begitu saja memusnahkan seluruh populasi seperti ini?

Dan jika DIA melakukan pemusnahan, bagaimana gambaran TUHAN ini bisa sesuai dengan gambaran TUHAN yang mengasihi dan memaafkan yang Kita lihat dalam Perjanjian Baru?

Ketika membandingkan kitab Yosua dengan kitab Wahyu, anda akan menemukan bahwa tidak ada pertentangan sama sekali dalam kedua kitab tersebut.

Di akhir zaman, mereka yang menentang TUHAN akan dihancurkan. Ketika Yesus datang kembali, DIA akan menghakimi semua yang hidup dan yang mati. Mereka yang tidak pernah menerima Kristus sebagai Juruselamat akan dipisahkan dari TUHAN untuk selamanya.
Bagaimana mungkin TUHAN yang penuh kasih melakukan hal semacam itu?

Tindakan membiarkan dosa dan membiarkan tiap orang masuk Sorga adalah tindakan yang melanggar kekudusan-NYA. Dengan memberikan Anak-Nya mati menggantikan Kita, TUHAN mempertahankan keadilan-NYA sekaligus memungkinkan manusia menerima Kasih Karunia-NYA.

Selama lebih dari 2000 tahun sejak kehadiran Kristus, ALLAH telah memberikan waktu kepada manusia di dunia ini untuk berbalik kepada-NYA dan itu akan terus berlanjut sampai waktu-NYA tiba. Hal yang sama juga berlaku dalam kitab Yosua, ketika TUHAN berjanji memberikan tanah bagi Abraham dan keturunannya, DIA juga mengatakan kepada Abraham bahwa mereka harus menunggu selama empat generasi sampai "kedurjanaan orang Amori telah genap".

Sederhananya, TUHAN memberikan waktu selama 4 abad kepada orang-orang di Kanaan untuk bertobat dan berbalik kepada-NYA. Setelah mereka menunjukan bahwa mereka tidak akan pernah berpaling dari ilah-ilah palsu mereka, satu-satunya TUHAN yang sejati akan mengambil tindakan tegas. Ini merupakan tindakan sejenis yang diambil TUHAN dalam peristiwa Nuh dan air bah, peristiwa Sodom dan Gomora, dan akhirnya dengan seluruh dunia dalam peristiwa akhir zaman.

Apakah ini adil?

Tentu saja.

Dan itulah yang mengganggu Kita.

Kita menginginkan kasih karunia, bukan keadilan.

TUHAN memberikan kepada bangsa-bangsa di Kanaan, keadilan setelah selama berabad-abad menawarkan kasih karunia kepada mereka. Karena mereka tidak mau berbalik dari ilah-ilah palsu mereka, yang penyembahannya melibatkan pengorbanan manusia, TUHAN memusnahkan ilah-ilah palsu berikut orang-orang yang menyembahnya.

Jika TUHAN membiarkan orang-orang tersebut terus meneruskan apa yang mereka lakukan, bukan hanya generasi selanjutnya yang akan membayar harga, tetapi bangsa-bangsa lain juga akan tertular oleh penyakit mematikan yang sama.

Tindakan keadilan ini pada akhirnya akan menjadi tindakan Kasih Karunia bagi mereka yang belum lahir – kecuali -- tentu saja, Israel gagal melaksanakan perintah TUHAN.

Kita tidak boleh gegabah dan tetap berhati-hati agar tidak membuat penafsiran lebih jauh daripada yang TUHAN maksudkan. Sepanjang sejarah, banyak bangsa yang menggunakan nama TUHAN untuk membenarkan segala macam kekejaman yang dilakukan terhadap orang-orang yang menghalangi mereka.

TUHAN berbicara kepada para pemimpin Israel, dan semua ini terjadi hanya setelah TUHAN menyatakan diri kepada orang-orang Kanaan dan menunggu selama lebih dari 4 abad agar mereka berbalik kepada-NYA.

Dan seperti yang Kita lihat dalam Perjanjian Baru, di atas segala sesuatu, TUHAN menginginkan pengikut-NYA untuk memberitakan kepada bangsa-bangsa tentang DIA dan bukan membunuh mereka.

Salah satu contoh kasih karunia yang diberikan ALLAH kepada bangsa Kanaan bisa dilihat dari cerita Rahab (Yosua 2:9-13; 6:25) seorang pelacur yang mana hal ini membuktikan bagaimana TUHAN menawarkan rahmat-NYA kepada siapa saja yang mau menerimanya. Tidak ada yang mau menerimanya, kecuali perempuan yang dianggap rendah ini.
Nama Rahab akan muncul lagi dalam Perjanjian Baru. Dalam Matius 1:5, tidak ada yang menduga perempuan ini akan muncul kembali dalam silsilah Kristus sebagai leluhur Yesus. 
Namun, bukankah itulah tepatnya yang dilakukan kasih karunia TUHAN?

Selanjutnya...
Kisahnya menjadi menarik, TUHAN telah memberikan umat-NYA sebuah wilayah yang menjadi milik mereka. Akankah kedua belas suku Israel mematahkan dosa yang bermula dari Adam dan Hawa, dan mereka mentaati TUHAN?

Akankah mereka menjadi umat pilihan TUHAN yang sejati dan memenuhi tujuan-NYA atas keberadaan mereka?

Ataukah, mereka akan berpaling dari TUHAN dan memandang rendah Hukum-NYA seperti yang telah dilakukan oleh pendahulu mereka ketika mengembara di padang gurun?

Anda mungkin dapat menebak jawabannya. Sambil terus membaca, tanyakan pada diri anda.

Jika Saya ada diposisi TUHAN, apa yang akan Saya lakukan?

Akankah Saya sedemikian sabar terhadap orang-orang Israel seperti halnya TUHAN sabar terhadap mereka?

Dan akankah Saya terus-menerus memberikan kesempatan ekstra bagi mereka?

Anda mungkin tidak akan menyukainya karena disinilah dimulainya era persundalan rohani bangsa Israel, meskipun pada akhirnya, tetap ada dibeberapa kejadian dimana umat Israel berbalik kepada ALLAH seperti misalnya yang terjadi dalam kisah raja Daud, raja Hizkia dan raja Yosia, namun selebihnya Kita akan membaca cerita yang cukup mengerikan dimana raja-raja Israel justru membawa bangsanya dengan menyembah ilah lain.

Salah satu yang terkenal adalah raja Salomo, di masa mudanya dia hidup dalam hikmat ALLAH dan bersandar kepada-NYA, namun di masa tuanya, dia meninggalkan ALLAH yang benar dan menyembah ilah-ilah lain, sungguh sebuah tindakan yang sangat mendukakan hati ALLAH. (1 Raja Raja 11:4-10)

Digenerasi pemimpin Israel selanjutnya, Kita melihat bagaimana raja Manasye mengurbankan anak-anaknya kepada dewa-dewa asing, persis seperti yang dilakukan bangsa-bangsa asing yang tidak mengenal Allah, yang hidup disekitar bangsa Israel. (2 Raja Raja 21:1-18)

Ketika nabi Yeremia diutus ALLAH, pada saat itu adalah ketika umat Israel sudah terlibat jauh dengan persundalan rohani. Melalui nabi Yeremia, ALLAH berfirman sebagai seorang kekasih yang terluka.

Dia berdiri dihadapan mempelai perempuan-Nya, umat pilihan-Nya dengan hati yang hancur.
Umat yang DIA pilih dan DIA sebut sebagai umat kepunyaan-Nya tidak sekedar meninggalkan DIA.

Israel telah menjadi pelacur rohani, dengan tanpa malu memberikan dirinya dari satu kekasih ke kekasih yang lain. Setelah menunggu, menunggu dan menunggu bangsa Israel untuk kembali, TUHAN merasa sudah cukup waktunya. Sekalipun TUHAN menyatakan penghukuman bagi Israel, anda masih dapat mendengar kerinduan-NYA memanggil pulang mempelai-NYA.

Tangan-NYA terbuka lebar. DIA rindu mengampuni Israel dan memeluknya sekali. Ironisnya, sampai tembok Yerusalem hancur, sebagian besar umat Israel masih saja menolak DIA. Anda dapat mendengar kerinduan TUHAN karena Yeremia membagikannya. Yeremia, lebih dari semua juru bicara ALLAH, meratap dan menangisi mereka yang akan segera merasakan konsekwensi penuh dari penghakiman ALLAH.

Karena hukuman yang dilakukan TUHAN dan sebagian besar bercerita tentang pemusnahan suatu bangsa jika dilihat dari sudut pandang manusia, beberapa orang tidak menyukai cara TUHAN seperti yang digambarkan dalam kitab Nabi-Nabi.

Diatas Saya sudah mengatakan, kelompok polemikus menjustifikasi, sepertinya DIA terkesan terlalu pemarah, terlalu pendendam dan tidak memiliki kasih. Mereka melihat dari sisi manusiawi yang mengatasnamakan kasih, tapi mereka tidak melihat bagaimana ALLAH sangat berduka melihat umat (Israel) pilihan-Nya, berduka dan marah.

Dan...
DIA memang marah, sangat marah. Wajar saja, anda juga pasti akan marah jika perempuan yang anda cintai dan telah berjanji untuk setia ternyata meninggalkan anda dan menjadi seorang pelacur untuk menunjukan betapa anda tidak dibutuhkan. Anda tentu akan menuntut keadilan ketika melihat orang bertindak kejam terhadap janda dan anak yatim piatu. Anda akan muak melihat orang yang memanfaatkan pengadilan sebagai kedok untuk memeras sesamanya yang lemah.
Semua yang mendengar kisah ini sangat marah, tentu saja.

Dapatkah anda bayangkan bagaimana perasaan TUHAN ketika DIA menyaksikan orang-orang yang seharusnya mengasihi-NYA melemparkan bayi mereka ke dalam api sebagai persembahan bagi dewa-dewi kesuburan?

Gambaran tentang TUHAN yang dilukiskan oleh para nabi memang adalah TUHAN yang marah dan memberikan ganjaran atas kejahatan umat-NYA dengan tidak tanggung-tanggung. Namun, DIA sama sekali tidak digambarkan sebagai TUHAN yang tidak memiliki kasih?

Justru kasih TUHAN yang menggerakannya untuk mengambil tindakan terhadap kondisi moral bangsa Israel yang mengerikan.

TUHAN tidak dapat duduk diam dan menyaksikan mereka menghancurkan diri sendiri karena begitu besar kasih ALLAH kepada mereka. DIA mengutus para nabi-NYA untuk memperingatkan dan memanggil mereka kembali kepada-NYA. Apapun situasi yang sedang dihadapi oleh Israel dan Yehuda, TUHAN memastikan ada seseorang disana untuk berbicara mewakili-NYA.

Dan pesan-NYA selalu sama:

"Kembalilah kepada-KU; kembalilah kepada Pribadi yang mengasihimu dengan cinta yang jauh lebih besar daripada apapun yang dapat engkau pahami.  Jika engkau kembali, AKU akan memeluk dan melindungimu. Namun, jika engkau tidak kembali, penghakiman akan menimpamu."

Setiap nabi selalu membawa berita tentang dosa, hukuman dan pemulihan ini.
ALLAH berfirman bahwa umat-NYA telah berdosa dan akan segera dihukum, tetapi DIA rindu untuk memulihkan mereka agar dapat bersekutu dengan-NYA.

Dalam kitab Para Nabi, anda akan menemukan dan merasakan kehancuran hati TUHAN dan murka TUHAN atas dosa-dosa umat-NYA.  Namun di tengah-tengah janji penghakiman, TUHAN memanggil umat-NYA agar kembali kepada-NYA.  Dia bersumpah akan memulihkan mereka ke dalam hubungan yang intim dengan-NYA jika mereka berpaling dari dosa mereka.
Hal manakah yang lebih penuh kasih untuk TUHAN lakukan?

Membiarkan umat-NYA tenggelam begitu jauh dalam penyembahan berhala hingga mereka benar-benar melupakan siapa TUHAN, atw menyelamatkan mereka dari dosa mereka?

Alasan TUHAN menghukum orang Yahudi sama dengan alasan orang tua menghukum anaknya yang berkeliaran di jalan. Koreksi dan disiplin tidak pernah menyenangkan, tetapi hidup Kita bergantung pada kedua hal tersebut. Bukan hanya kehidupan orang Yahudi sebagai sebuah bangsa yang bergantung pada tindakan tegas TUHAN, kehidupan rohani Kita juga bergantung pada-NYA.

Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia. - Nabi Yesaya -

Apakah TUHAN memiliki kesenangan ketika akan menghancurkan orang-orang fasik?

TIDAK sama sekali.

Justru DIA berduka, amat sangat berduka. Manusia yang seharusnya menunjukan citra-Nya kepada sesama justru berlaku fasik.

Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH.
Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?

Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik--apakah ia akan hidup?

Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya.

Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel, apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat?

Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.

Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

Tetapi kaum Israel berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, hai kaum Israel, ataukah tindakanmu yang tidak tepat?

Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan.

Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?

Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!"

Yehezkiel 18:23-32

Beratnya hukuman yang diberikan tidak menunjukan pribadi TUHAN yang suka menyakiti. Sebaliknya, hal itu menunjukan seberapa kuat cengkraman dosa atas hati manusia. Bahkan setelah TUHAN melakukan beberapa langkah ekstrim, manusia tetap berpaut pada berhala-berhala mereka dan bukannya berbalik pada TUHAN. Apa yang sering Kita fikirkan sebagai kekejaman TUHAN pada kenyataannya justru merupakan belas kasihan-Nya. Para nabi menunjukan bahwa TUHAN akan menempuh jarak sejauh apa pun yang diperlukan untuk membalikan hati manusia kepada-Nya. Tuhan melakukan ini karena DIA mencintai anda. Dimanakah anda akan berada jika Dia tidak mencintai Kita sedemkian.

Ketika anda melihat apa yang TUHAN lakukan pada Israel dan Yehuda, yang mengherankan justru apa yang membuat DIA begitu lama bertindak menghakimi mereka?

Sudah lebih dari 500 tahun berlalu sejak zaman Hakim-Hakim sampai nubuat para nabi Perjanjian Lama tentang kehancuran, seolah kurang, TUHAN masih menunggu selama 120 tahun lagi sebelum Babel membawa Yehuda ke pembuangan.

Jika anda berada pada posisi TUHAN, apa yang akan anda lakukan?

Akankah anda menunggu selama itu untuk bertindak?

TUHAN telah memilih dan mengejar Kita dengan kasih karunia-Nya, bagaimana Kita menanggapi kebaikan-Nya setiap hari?

Yesaya 30:19-22 bercerita tentang bagaimana bangsa Yahudi akhirnya akan menyingkirkan berhala-berhala mereka. Setelah menjalani masa pembuangan Babel, bangsa Yahudi tidak akan pernah lagi jatuh dalam penyembahan berhala. Dibutuhkan lebih dari 1000 tahun, dimulai saat Rahel mencuri berhala ayahnya sampai pada saat raja Manasye membangun tiang Asyera di Bait Suci, hingga akhirnya bangsa Israel paham.

Hanya HASHEM, ALLAH yang benar. TUHAN yang sejati, dan hanya DIA lah yang patut disembah. Setelah menghabiskan waktu 70 tahun di pembuangan, umat TUHAN akhirnya mendengar pesan ini dengan keras dan jelas.

Firman ALLAH datang kepada nabi Amos demikian:

Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu. Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.

Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar. Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir.

Amos 5:21-24

 Ayat-ayat diatas berbicara tentang hubungan antara ibadah dan hidup yang benar.

Membicarakan hal-hal rohani tidak ada artinya jika tidak diterjemahkan dalam ketaatan pada TUHAN dan kerinduan yang selaras dengan isi hati-Nya.

Dalam kisah nabi Yunus, Kita akan menemukan perbedaan antara hati Yunus dan hati TUHAN.
TUHAN merindukan setiap orang berbalik kepada-Nya, termasuk orang-orang kafir dan keji yang tinggal di Niniwe. Dalam kisah ini, Kita melihat TUHAN sebagai pribadi yang penuh kasih dan berhasrat mengampuni. Kita juga melihat diri Kita sendiri dalam pribadi Yunus. Kita tidak terlalu berhasrat agar TUHAN mengampuni orang yang telah mengasihi Kita. TUHAN mengasihi manusia jauh melampaui cinta Kita terhadap sesama, dan melampaui pengakuan Kita terhadap kasih-NYA. Yunus menghalau mitos bahwa TUHAN itu jauh dan sulit untuk disenangkan. TUHAN membentangkan tangan-Nya, memohon agar orang-orang datang kepada-NYA untuk menemukan pengampunan dan hidup.

Ada sebuah titik balik dalam kehidupan orang Israel. Saat dimana ALLAH menyatakan kebesaran dan kerinduan-NYA untuk datang menolong orang-orang yang takut akan DIA. Penyembahan berhala Yehuda yang telah merajalela, khususnya selama kekuasaan Manasye, putra Hizkia, membuat orang-orang yang hidup benar menjadi muak. Hati mereka hancur setiap kali mereka berjalan keluar. Terlebih lagi, orang-orang fasik menindas mereka yang mengasihi TUHAN. Orang-orang yang tidak takut akan TUHAN menggunakan kekuasaan mereka untuk mendapatkan apa saja yang mereka inginkan dengan paksa. TUHAN benar-benar menopang mereka yang berada dalam masa-masa sulit yang demikian.

Aku telah berkenan memberi petunjuk kepada orang yang tidak menanyakan Aku; Aku telah berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari Aku. Aku telah berkata: "Ini Aku, ini Aku!" kepada bangsa yang tidak memanggil nama-Ku.

Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada suku bangsa yang memberontak, yang menempuh jalan yang tidak baik dan mengikuti rancangannya sendiri; suku bangsa yang menyakitkan hati-Ku senantiasa di depan mata-Ku, dengan mempersembahkan korban di taman-taman dewa dan membakar korban di atas batu bata; yang duduk di kuburan-kuburan dan bermalam di dalam gua-gua; yang memakan daging babi dan kuah daging najis ada dalam kuali mereka; yang berkata:

"Menjauhlah, janganlah meraba aku, nanti engkau menjadi kudus olehku!"

Semuanya ini seperti asap yang naik ke dalam hidung-Ku, seperti api yang menyala sepanjang hari.  Sesungguhnya, telah ada tertulis di hadapan-Kuntuk Aku tidak akan tinggal diam, malah Aku akan mengadakan pembalasan, ya, pembalasan terhadap diri mereka,atas segala kesalahan mereka sendiri, maupun atas kesalahan nenek moyangnya, semuanya serentak, firman TUHAN. Sebab mereka telah membakar korban di atas gunung-gunung dan mengaibkan Aku di atas bukit-bukit. Memang Aku akan menakar ke dalam jubah mereka upah untuk perbuatan-perbuatan mereka yang dahulu!

Beginilah firman TUHAN:

"Seperti kata orang jika pada tandan buah anggur masih terdapat airnya: Janganlah musnahkan itu, sebab di dalamnya masih ada berkat! demikianlah Aku akan bertindak oleh karena hamba-hamba-Ku, yakni Aku tidak akan memusnahkan sekaliannya.

Aku akan membangkitkan keturunan dari Yakub, dan orang yang mewarisi gunung-gunung-Ku dari Yehuda; orang-orang pilihan-Ku akan mewarisinya, dan hamba-hamba-Ku akan tinggal di situ. Saron akan menjadi padang rumput bagi kambing domba, dan lembah Akhor menjadi tempat pembaringan bagi lembu sapi, untuk umat-Ku yang mencari Aku.

Tetapi kamu yang telah meninggalkan TUHAN, yang telah melupakan gunung-Ku yang kudus, yang menyajikan hidangan bagi dewa Gad, dan yang menyuguhkan anggur bercampur rempah bagi dewa Meni: Aku akan menentukan kamu bagi pedang, dan kamu sekalian akan menekuk lutut untuk dibantai! Oleh karena ketika Aku memanggil, kamu tidak menjawab, ketika Aku berbicara, kamu tidak mendengar, tetapi kamu melakukan apa yang jahat di mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak berkenan kepada-Ku."

Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH:

"Sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan makan, tetapi kamu akan menderita kelaparan; sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan minum, tetapi kamu akan menderita kehausan; sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan bersukacita, tetapi kamu akan mendapat malu; sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan bersorak-sorai karena gembira hatinya, tetapi kamu akan mengerang karena sedih hati, dan kamu akan menangis karena patah semangat.

Kamu harus meninggalkan namamu kepada orang-orang pilihan-Ku untuk dipakai sebagai sumpah kutuk ini: Tuhan ALLAH kiranya membuat engkau seperti mereka! Tetapi hamba-hamba-Ku akan disebut dengan nama lain,sehingga orang yang hendak mendapat berkat di negeri akan memohon berkat demi Allah yang setia, dan orang yang hendak bersumpah di negeri akan bersumpah demi Allah yang setia, sebab kesesakan-kesesakan yang dahulu sudah terlupa, dan sudah tersembunyi dari mata-Ku."

"Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.

Tetapi bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan, sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan.

Aku akan bersorak-sorak karena Yerusalem, dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erang pun tidak.

Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hanya hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk, sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk.

Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga.

Mereka tidak akan mendirikan sesuatu, supaya orang lain mendiaminya, dan mereka tidak akan menanam sesuatu, supaya orang lain memakan buahnya; sebab umur umat-Ku akan sepanjang umur pohon, dan orang-orang pilihan-Ku akan menikmati pekerjaan tangan mereka.
Mereka tidak akan bersusah-susah dengan percuma dan tidak akan melahirkan anak yang akan mati mendadak, sebab mereka itu keturunan orang-orang yang diberkati TUHAN, dan anak cucu mereka ada beserta mereka.

Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara,
Aku sudah mendengarkannya. Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput, singa akan makan jerami seperti lembu dan ular akan hidup dari debu. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Ku yang kudus," firman TUHAN.

Yesaya 65:1-25

Akhirnya Kita akan mengerti mengapa sejak semula manusia jatuh dalam dosa, ALLAH selalu menyediakan tempat bagi mereka yang datang kepada-NYA untuk memperoleh Kasih Karunia dari-NYA. Manusia yang bersalah tapi ALLAH yang mendekati mereka bahkan memanggil mereka.

Hal yang tidak akan dipahami oleh sekelompok orang skeptis yang menilai dan menjustifikasi bahwa ALLAH dalam Perjanjian Lama adalah ALLAH yang kejam. Orang yang menemukan TUHAN walaupun mereka tidak mencari-NYA adalah Kita yang tidak dilahirkan sebagai bagian dari bangsa Yahudi. Disini Kita bisa melihat bagaimana TUHAN bekerja.

IA yang mencari Kita, bukan Kita yang terlebih dulu mencari DIA.

Dan ... DIA tidak berada jauh dari Kita.

Pesan-NYA sederhana: "Ini AKU, ini AKU!", kemudian DIA membuka tangan-NYA lebar-lebar untuk memeluk setiap orang yang datang kepada-NYA.

Allah yang penuh kasih dan maha adil, itulah ALLAH yang digambarkan dalam Kitab Suci. Dengan kasih-NYA, DIA mendatangi manusia dan dengan keadilan-NYA, DIA menghukum setiap orang yang berdosa dan menolak Kasih Karunia yang DIA berikan kepada manusia. Kekudusan-NYA tidak akan pernah mengizinkan orang berdosa untuk hidup bersama-Nya di langit dan bumi yang baru yang kelak akan DIA ciptakan. Dan neraka adalah tempat yang DIA sediakan untuk mereka yang terganggu oleh kasih-NYA.

Setelah memahami uraian singkat diatas, pada akhirnya Kita akan bertanya:

Apa yang akan TUHAN lakukan selanjutnya?

Jawabannya datang kemudian dalam sebuah kandang domba di Migdal Eder, Betlehem ketika Firman-Nya menjadi manusia untuk berbicara langsung kepada manusia. Kasih Bapa melalui Anak-Nya dan bimbingan Roh Kudus-Nya terus berlanjut sampai kepada saat ini.

TUHAN Yesus memberkati. 

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Trimahkasih atas penjelasnya.


    Ada satu pertanyaan dari saya , diluar dari bahasan ini.
    Yaitu: apakah ulangan 34:10 merupakan nubuatan ataukah perbandingan dari penulis atas belum adanya penggenapan dari nubuatan dalam 18:18.


    Mohon penjelsanya

    BalasHapus