15 Oktober 2021

Fisiologi Tubuh Dan Darah Kristus -- Tubuh Kristus Yang Disediakan Allah (Ibrani 10:5) Tidak Berasal Dari Maria --

 

Sistim pengurbanan hewan dalam Perjanjian Lama menggambarkan Kematian Kristus

Yustinus (100-165 CA), Apologet Kristen pada abad ke-2, awalnya merupakan seorang Filsuf dari Roma. Namun menjadi seorang Kristen setelah membaca Perjanjian Lama, Injil dan Surat -Surat rasul Paulus, penulis 8 (delapan) karya Apologetik yg sampai saat ini masih bisa kita baca. Dia menuliskan:

Dan dengarlah lagi bagaimana Yesaya menubuatkan bahwa Dia harus dilahirkan dari seorang perawan; karena demikian dikatakannya: 'Lihat, perawan itu mengandung dalam rahimnya dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menyebut dalam namanya, Allah beserta kita' (Matius 1:23).
(1 Apol. 33:1)

"...kuasa Allah, yg turun ke atas perawan itu, menaunginya dan membuatnya selagi masih perawan untuk mengandung (Lukas 1:35), dan malaikat Allah memberitakan kepadanya dan berkata, 'Lihat, engkau akan mengandung dalam rahim dari Roh Kudus dan melahirkan seorang anak laki-laki (Matius 1:20/Lukas 1:31) dan ia akan disebut Putra dari Yg Mahatinggi (Lukas 1:32). Dan engkau akan menamainya Yesus, karena Ia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka (Matius 1:21),' sebagaimana diajarkan oleh mereka yg telah membuat memoirs (catatan kenangan) mengenai segala sesuatu tentang Juruselamat kita Yesus ...
(1 Apol. 33:4–5)

** Etimologi Fisiologi **

Fisiologi adalah salah satu dari cabang-cabang biologi yg mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan. Istilah fisiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu physis dan logos yg berarti alam dan cerita. Metode ilmiah yg digunakan dalam fisiologi bertujuan untuk mempelajari fungsi fisika dan kimia dari biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organisme secara keseluruhan. Kajian mengenai fisiologi dimulai ketika ahli anatomi William Harvey menjelaskan adanya sirkulasi darah pada abad ke-17 Masehi.

Istilah "fisiologi" dipinjam dari bahasa Belanda, physiologie, yg dibentuk dari dua kata Yunani Kuno: φύσις, physis, berarti "asal-usul" atau "hakikat" dan λογία, logia, yg berarti "kajian".
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Fisiologi

** Etimologi Darah Dan Kaitannya Di Dalam Penebusan **

Menurut ilmu pengetahuan:

Darah adalah cairan yg terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yg berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yg dibutuhkan oleh jaringan tubuh. mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

Dalam bahasa asli Kitab Perjanjian Lama (Ibrani), darah adalah: dâm – baca : dawm (דּם) | Yg artinya (Strong’s Dictionary) : as that which when shed causes death (apabila tercurah / tertumpah akan menyebabkan kematian).

Tetapi mengenai darah kamu, yakni nyawa kamu, Aku akan menuntut balasnya; dari segala binatang Aku akan menuntutnya, dan dari setiap manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia.
(Kejadian 9:5 LAI TB)

Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.
(Imamat 17:11 - LAI TB)

Karena darah itulah nyawa segala makhluk. Sebab itu Aku telah berfirman kepada orang Israel: Darah makhluk apa pun janganlah kamu makan, karena darah itulah nyawa segala makhluk: setiap orang yg memakannya haruslah dilenyapkan.
(Imamat 17:14 - LAI TB)

Tetapi jagalah baik-baik, supaya jangan engkau memakan darahnya, sebab darah ialah nyawa, maka janganlah engkau memakan nyawa bersama-sama dengan daging.
(Ulangan 12:23 - LAI TB)

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa baik menurut ilmu pengetahuan maupun Alkitab, jika seseorang tidak memiliki darah maka orang itu tidak akan bisa hidup – TIDAK BERNYAWA.

Allah didalam Perjanjian Lama melarang bangsa Israel untuk makan darah karena nyawa mahluk hidup itu ada pada darah dan menetapkan darah sebagai Jalan Pendamaian bagi manusia atas dosa-dosanya, hewan yg tidak berdosa dipersembahkan sebagai pengganti atas manusia yg berdosa. Ini bisa dikatakan nyawa ganti nyawa.

Definisi penebusan dosa (atonement) dalam dictionary.com adalah pelunasan atau memperbaiki kesalahan atau kerusakan; ganti rugi. Dalam kamus Bahasa Inggris terjemahan Bahasa Indonesia, atonement berarti penebusan dosa. Perjanjian Baru menyatakan bahwa tanpa pencurahan darah tidak ada pengampunan atau penebusan dosa.

Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.
(Ibrani 9:22 - LAI TB)

Satu-satunya cara untuk mendekati Allah Israel yg Kudus adalah melalui kehidupan atau darah korban yg kudus dan tak bersalah.

Selama ribuan tahun perjalanan hidup manusia, Kita sering mendengar bagaimana tradisi bangsa-bangsa kuno yg berasal dari Israel dan non Israel telah melakukan ritual pengorbanan darah untuk penebusan dosa. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa ritual ini sebenarnya bukan hal yg baru dalam sejarah peradaban manusia, yg membedakannya hanyalah media yg dikurbankan dan inilah yg membedakan Allah Abraham, Ishak dan Yakub dengan ilah-ilah lain.

** Bagaimana Darah Manusia Jadi Tercemar ...? **

Tanpa melakukan perbuatan dosa, manusia sudah punya dosa di dalam dirinya, yakni di dalam darahnya. bagaimana bisa...?

Nature dosa mulai ada sejak kejatuhan Adam dan Hawa, bahkan sebelum mereka mengenal yg baik dan yg jahat, mereka sendirilah yg menentukan pilihan hidupnya untuk menuruti godaan iblis dibanding Perintah Allah.

Semua manusia berasal dari Adam dan Hawa dan darah yg mengalir di tubuh semua manusia mengalir secara turun temurun dari darah mereka, sebagai manusia pertama yg diciptakan TUHAN Allah. Kutukan mati dan hukuman kekal karena dosa mereka berlaku bagi semua turunannya.

Dalam biologi Kita mengenal yg namanya pewarisan sifat. Mengutip dari beberapa penjelasan para ahli menjelaskan sebagai berikut:

Gen adalah materi genetik yg tersusun atas DNA (deoxyribonucleic acid) yakni rantai molekul yg berisi materi genetik yg khas pada setiap makhluk hidup) yg berada pada kromosom.

Dilansir dari National Human Genome Research Institute, gen adalah unit dasar pewarisan genetik yg diturunkan dari orang tua pada keturunannya atau organisme hidup lain yg memilikinya. Gen berfungsi menurunkan informasi genetik dan menentukan sifat fisik yg akan diturunkan oleh orang tua pada keturunannya.

Dilansir dari MedicineNet, karena menurunkan informasi genetik, gen juga dapat menurunkan penyakit yg biasa kita bilang sebagai “penyakit turunan” seperti diabetes, asma, kanker, dan down syndrome.

Kromosom adalah pembawa sifat keturunan pada makhluk hidup yg fungsi utamanya sebagai penyimpan serta membawa materi genetik dalam tubuh makhluk hidup. Kromosom membawa sifat induk beserta informasi genetik lainnya dari generasi ke generasi selanjutnya. Sebelum abad ke-19, orang masih beranggapan bahwa sifat diwariskan lewat sperma sementara sel telur tidak menyumbang apa pun terhadap sifat anaknya.

Oleh sebab itu, kita semua, yg namanya manusia, tanpa berbuat dosa pun, kita sudah memiliki nature dosa itu. Itu mengalir dari darah Adam dan Hawa. Dalam Kekristenan ini dikenal dengan istilah "Dosa Warisan Adam".

Salah satu contoh yg paling bisa dilihat dari wujud warisan dosa adalah ketika anak-anak yg berusia 0 - 3 tahun yg secara tidak sadar karena sesuatu hal dan lain sebagainya, membohongi orang tuanya, mereka belum memahami apa itu dosa namun mereka sudah melakukan itu, karena itulah penting bagi orang tua untuk mengajarkan kepada setiap anak-anaknya tentang apa yg boleh dan tidak boleh dilakukan yg mana tentunya harus sesuai dengan Ajaran Kristen. Anak-anak kecil ini tidak paham apa itu dosa dan pencobaan, mereka melakukan itu tanpa menyadari/mengetahui bahwa itu adalah dosa.

Dengan demikian menurut Saya pribadi maka untuk bayi dan anak-anak yg belum mengerti apa itu dosa, pencobaan dan penebusan, segala pelanggaran mereka tidak diperhitungkan sebagai dosa meskipun sudah mewarisi nature dosa. Kasih Karunia dan Anugerah Allah yg menyelamatkan mereka.

Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
(Yakobus 1:14-15 - LAI TB)

Berdasarkan penjelasan singkat diatas, ketika Yesus dikandung didalam rahim Maria, asal muasal-Nya disana bukan karena ada pembuahan Roh Kudus kedalam sel telur Maria ataupun karena sel telur Maria yg diperlakukan sedemikian rupa sehingga menjadi janin Yesus ataupun karena Maria dikuduskan sebelum mengandung Yesus (Orthodox) atau didoktrinkan tidak berdosa sejak dikandung dalam rahim ibunya (Katolik Roma), mengapa…?

Karena gen Maria mewarisi dosa dari Adam.

Dia yg tidak mengenal (ginosko) dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
(2 Korintus 5:21 - LAI TB)

Kristus tidak berdosa, tetapi Allah membuat-Nya menjadi dosa. Ia melakukan itu untuk kita sehingga dalam Kristus kita dapat benar di hadapan Allah.
(2 Korintus 5:21 – Amplified Bible)

For he hath made him to be sin for us, who knew no sin; that we might be made the righteousness of God in him.
(2 Korintus 5:21 - KJV)

Padanan kata ginosko dalam bahasa Ibrani adalah yada. Yada memiliki berapa pengertian, yakni:

  1. Mengetahui (karena diberi tahu), mengetahui (karena mengamati), mengetahui (melalui pengenalan atau pengalaman pribadi).
  2. Hubungan seksual/intim antara laki-laki dan perempuan

Sementara kata eginôsken berasal dari kata ginosko, keduanya bermakna sama dengan frasa yada. Frasa ginosko didalam 2 Korintus 5:21 tentunya tidak bisa diartikan Yesus tidak memiliki pengetahuan (eginôsken) tentang dosa melainkan tidak memiliki hubungan (ginosko) dengan dosa yg bermakna bahwa sejak dalam kandungan Maria, Yesus tidak berhubungan dengan dosa Adam yg diwarisi oleh Maria.

** Ritual Pengurbanan / Persembahan Darah Sebelum Lahirnya Bangsa Israel **

Alkitab pertama kali mencatat pengurbanan darah ketika Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden, disini Allah sendiri yg mengorbankan seekor hewan yg mana kulit dan darahnya menyelimuti tubuh Adam dan Hawa untuk menutupi ketelanjangan/dosa mereka. Kitab Kejadian mencatat peristiwa itu sebagai berikut:

Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
(Kejadian 3:21 - LAI TB)

And the Lord God made to Adam and to his wife vestures of honour from the skin of the serpent, which he had cast from him, upon the skin of their flesh, instead of that adornment which had been cast away; and He clothed them.
Parafrase Targum Jonathan atas Kejadian 3:21

Ketika Tuhan mengusir mereka dari taman Eden maka yg dilakukan Tuhan adalah membuatkan mereka pakaian dari kulit binatang dengan cara membunuh binatang itu dan ada darah yg tertumpah dan kulitnya dipakaikan kepada Adam dan Hawa. Disini kita bisa lihat bahwa setiap kali ada penyembelihan binatang dan ada darah yg tertumpah maka itu untuk menutupi dosa. Sebab itu bangsa Israel setiap kali hendak menghadap Tuhan maka mereka harus menyembelih korban bakaran dan darahnya harus dipercikkan.

Jadi mengapa perlu ada korban dan penumpahan darah yaitu karena Tuhan itu maha adil dan maha kasih. Maha adil artinya kalau ada dosa maka harus dihukum dan domba yg tidak bercacat itulah yg menerima hukumannya. Dia juga maha kasih artinya Dia tidak ingin menghukum kita. Sebab itu kalau kita ini bisa diampuni maka ada harga yg sangat mahal yg harus dibayar.

Peristiwa selanjutnya terjadi pada zaman Habel dimana dia mempersembahkan kurban yg terbaik dari anak sulung kambing dombanya kepada Allah.

Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu.
(Kejadian 4:4 - LAI TB)

And Habel was a shepherd of the flock, but Kain was a man working in the earth. And it was at the end of days, on the fourteenth of Nisan, that Kain brought of the produce of the earth, the seed of cotton (or line), an oblation of first things before the Lord; and Habel brought of the firstlings of the flock, and of their fat; and it was pleasing before the Lord, and He gave (His) countenance to Habel and to his oblation; but to Kain and to his oblation He gave no countenance.
Parafrase Targum Jonathan atas Kejadian 4:4

Pada zaman Nuh, dia mendirikan mezbah bagi Tuhan dan mempersembahkan kurban sembelihan dan korban bakaran dari binatang yg tidak haram kepada-Nya.

Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yg tidak haram dan dari segala burung yg tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.
(Kejadian 8:20 - LAI TB)

And Noah builded the altar before the Lord; that altar which Adam had builded in the time when he was cast forth from the garden of Eden, and had offered an oblation upon it; and upon it had Kain and Habel offered their oblations. But when the waters of the deluge descended, it was destroyed, and Noah rebuilded it; and he took of all clean cattle, and of all clean fowl, and sacrificed four upon that altar.
Parafrase Targum Jonathan atas Kejadian 8:20

Kemudian terdapat Abraham, bapa orang beriman, Ishak dan Yakub yg mendirikan mezbah bagi Tuhan dan Alkitab beberapa kali mencatat peristiwa ini, beberapa diantaranya akan Saya kutip:

Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yg tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan.
(Kejadian 22:13-14 - LAI TB)

And Abraham lifted up his eyes and saw, and, behold, a certain ram which had been created between the evenings of the foundation of the world, was held in the entanglement of a tree by his horns. And Abraham went and took him, and offered him an offering instead of his son. And Abraham gave thanks and prayed there, in that place, and said, I pray through the mercies that are before Thee, O Lord, before whom it is manifest that it was not in the depth of my heart to turn away from doing Thy decree with joy, that when the children of Izhak my son shall offer in the hour of affliction, this may be a memorial for them; and Thou mayest hear them and deliver them, and that all generations to come may say, In this mountain Abraham bound Izhak his son, and there the Shekina of the Lord was revealed unto him.
Parafrase Targum Jonathan atas Kejadian 22:13-14

Abraham mempersembahkan Ishak kepada Allah namun sebagai ganti atas ketaatan iman Abraham, Allah menyiapkan seekor anak domba untuk menggantikan Ishak.
Secara typology, ini bermakna bahwa Allah sendirilah yg menyediakan Anak Domba yg akan menebus dosa seluruh umat manusia yg percaya kepada-Nya, sebagai ganti atas hukuman dosa yg seharusnya diterima oleh umat manusia. Relevansi frasa ‘Allah menyediakan´ disini pada akhirnya dilakukan lagi oleh Dia ketika Bapa menyediakan Tubuh bagi Anak-Nya (Ibrani 10:5) untuk Anak-Nya berdiam dan menjadi manusia (Yohanes 1:14).

Sesudah itu Ishak mendirikan mezbah di situ dan memanggil nama TUHAN. Ia memasang kemahnya di situ, lalu hamba-hambanya menggali sumur di situ.
(Kejadian 26:25 - LAI TB)

And Izhak went to the mountain of worship, the place where his father had bound him.
Parafrase Targum Jonathan atas Kejadian 26:25

Dan Yakub mempersembahkan korban sembelihan di gunung itu. Ia mengundang makan sanak saudaranya, lalu mereka makan serta bermalam di gunung itu.
(Kejadian 31:54 - LAI TB)

But Jakob sware by the God whom his father Izhak feared. And Jakob slew sacrifices in the mount, and invited his kinsmen who came with Laban to help themselves to bread, (or strengthen themselves with bread,) and they helped themselves to bread, and lodged in the mount.
Parafrase Targum Jonathan atas Kejadian 26:25

** Ritual Pengurbanan (Persembahan Darah) Oleh Bangsa-Bangsa Kuno/Purba **

1. Babilonia

Di masa lampau, masyarakat Babilonia sering melakukan ritual pengorbanan manusia untuk dewa utama mereka, Marduk, serta dewa lainnya seperti Anu. Mereka pun menggelar festival tahunan di mana mereka akan mengorbankan anak-anak ke Dewa Anu.


2. Kanaan

Kanaan adalah wilayah kuno yg mencakup Israel, Palestina, Lebanon, Suriah, sebagian Yordania dan sebagian kecil Mesir. Dalam banyak referensi, disebutkan kalau masyarakat Kanaan menyembah dewa yg bernama Molech (atau Moloch) dan sering melakukan ritual pengorbanan manusia atas namanya.

Moloch sering disebut sebagai "dewa pengorbanan anak" karena dianggap sangat senang dengan persembahan manusia, terutama anak-anak, yg dibakar dalam api. Kitab Imamat, mencatat peristiwa ini.

Tuhan berfirman kepada Musa: 'Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Akulah Tuhan, Allahmu. Janganlah kamu berbuat seperti yg diperbuat orang di tanah Kanaan, ke mana Aku membawa kamu; janganlah kamu hidup menurut kebiasaan mereka.'
(Imamat 18:21 - LAI TB)

3. Peradaban Mesoamerika

Beberapa peradaban Mesoamerika seperti Aztek, Olmek, Maya, Toltek, dan Inca sangat erat dengan ritual pengorbanan manusia. Salah satu yg paling terkenal mungkin ritual yg dilakukan oleh suku Aztec. Melansir dari Ancient Origins, pada Oktober 2017 tim arkeolog menemukan bukti praktik pengorbanan anak suku Aztec dalam sebuah lubang silinder yg secara khusus digali dan dilapisi dengan batuan vulkanik. Setelah digali lebih dalam, mereka menemukan jasad seorang anak yg menurut perhitungan, dikorbankan sekitar tahun 1400-an. Jasad itu sendiri ditemukan di kaki Templo Mayor, sebuah kuil Aztek di Tenochtitlan. Besar kemungkinan kalau anak itu dibunuh untuk menenangkan dewa perang Aztek, Huitzilopochtli.

4. Celtic

Salah satu peradaban di Eropa Kuno menyebutkan bahwa bangsa Celtic, sekelompok suku yg hidup di wilayah Britania dan sering disebut sebagai kaum barbar oleh bangsa Romawi. Dalam setiap peperangan, bangsa Celtic dikenal akan memenggal kepala musuh mereka, membalsamnya lalu menjadikannya sebagai tropi mereka.

Jadi, tidak mengherankan kalau mereka juga mempraktikkan ritual pengorbanan anak untuk menenangkan dewa mereka. Melansir dari National Geographic, pada tahun 2009 penggalian arkeologi di situs Celtic menemukan mumi anak-anak yg dijadikan korban untuk ritual. Mereka juga menemukan "air mancur darah" yg digunakan sebagai tempat meminum darah dan praktik kanibalisme oleh bangsa Celtic.

Karena ritual persembahan kurban yg dilakukan bangsa-bangsa kafir inilah, TUHAN Allah melalui nabi Yesaya mengatakan:

Aku telah berkenan memberi petunjuk kepada orang yg tidak menanyakan Aku; Aku telah berkenan ditemukan oleh orang yg tidak mencari Aku.

Aku telah berkata: "Ini Aku, ini Aku!" kepada bangsa yg tidak memanggil nama-Ku.

Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada suku bangsa yg memberontak, yg menempuh jalan yg tidak baik dan mengikuti rancangannya sendiri; suku bangsa yg menyakitkan hati-Ku senantiasa di depan mata-Ku, dengan mempersembahkan korban di taman-taman dewa dan membakar korban di atas batu bata; yg duduk di kuburan-kuburan dan bermalam di dalam gua-gua; yg memakan daging babi dan kuah daging najis ada dalam kuali mereka; yg berkata: "Menjauhlah, janganlah meraba aku, nanti engkau menjadi kudus olehku!"

Semuanya ini seperti asap yg naik ke dalam hidung-Ku, seperti api yg menyala sepanjang hari.

(Yesaya 65:1-5 - LAI TB)

** Ritual Pengurbanan (Persembahan Darah) Yg Dilakukan Bangsa Israel **

Jauh sebelum Yesus disalibkan, berbagai persembahan kurban telah dituntut oleh Hukum Perjanjian Lama. Hukuman dosa dari dulu sampai sekarang adalah kematian. Bukan berarti orang-orang yg berdosa akan mati. Ketika kita berdosa, kita mati secara rohani. Itu berarti bahwa roh kita yg berasal dari nafas Allah telah terputus dari Dia, Sang Pencipa kehidupan. Tubuh kita pun akhirnya mengikuti. Namun Kasih Tuhan tidak membiarkan umat manusia dalam kondisi yg demikian karena di dalam Perjanjian Lama, hidup seekor binatang dapat diberikan sebagai ganti hidup si pendosa.

Setiap persembahan korban di Perjanjan Lama mewakili permohonan yg berkenan bagi Tuhan. Sebelum seseorang menyembelih binatang korban dan meletakannya di altar, ia meletakan kedua tangannya di atas kepala binatang itu yg merupakan pengakuan di hadapan Tuhan bahwa keadaan yg menimpa domba atau kambing ini adalah hukuman yg selayaknya ia terima karena dosa-dosanya, korban dipersembahkan baik bagi pribadi maupun seluruh bangsa Israel.

Tuhan memberikan perintah-perintah khusus berkenaan dengan jenis binatang yg dapat dipersembahkan baik itu domba, kambing, lembu atau burung merpati; binatang tersebut secara fisik harus sempurna. Tuhan meminta salah satu binatang terbaik yg dimiliki.

Sekali setahun pada Hari Raya Pendamaian, Imam Besar membawa sedikit darah korban persembahan ke dalam Ruang Maha Kudus di Bait Suci, ia memerciknya ke atas tutup Tabut Perjanjian. Ini dilakukan sang imam untuk mengadakan pendamaian bagi bangsa Israel karena dosa-dosa yg telah mereka lakukan di sepanjang tahun itu.

Berdasarkan catatan Perjanjian lama, Kita dapat melihat bahwa pertama kali praktik persembahan hewan kurban dilakukan bangsa Israel pada saat malam terakhir sebelum mereka meninggalkan Mesir, perintah Allah dalam hal ini mencatat secara rinci peristiwa itu.

Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.

Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.

Kamu harus mengurungnya sampai hari yg keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yg berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.

Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya.

Lalu Musa memanggil semua tua-tua Israel serta berkata kepada mereka: "Pergilah, ambillah kambing domba untuk kaummu dan sembelihlah anak domba Paskah.

Pergilah orang Israel, lalu berbuat demikian; seperti yg diperintahkan TUHAN kepada Musa dan Harun, demikianlah diperbuat mereka.

(Keluaran 12 :1-28 - LAI TB)

Pada malam itu maka hanya ada dua pilihan yaitu anak sulung mati atau anak domba mati, Tuhan menyelamatkan umat-Nya atau menghukum umat-Nya. Ribuan tahun kemudian pada malam yg sama yaitu malam perjamuan malam terakhir dimana Yesus makan bersama murid-murid dan malam di mana Yudas mengkhianati Yesus itu juga adalah malam Paskah (Pesach/pass over) 14 Nisan. Pada waktu itu dimeja hanya ada anggur dan roti yg tidak beragi. Dimana domba atau daging sembelihannya? Domba yg sempurna itu sedang bersama dengan mereka sebab setelah itu Yesus akan diserahkan untuk menjadi Korban Sembelihan dan kali ini korbannya adalah Anak Domba Allah Yang Sempurna. Injil mencatat bahwa Yesus wafat sebelum petang (Lukas 23:44-46) dan ini juga yg menggambarkan penyembelihan hewan kurban pada waktu senja (Keluaran 12:6).

Apa yg terjadi di Mesir ribuan tahun sebelum Yesus lahir adalah gambaran bagaimana Yesus yaitu Anak Domba Allah yg sempurna turun ke dunia, Dia yg tidak mengenal dosa menjadi dosa supaya kita yg berdosa dan yg tidak sempurna menjadi sempurna dan dibenarkan di dalam Kristus. Kita yg tidak bisa lepas dari beban dosa maka akan dilepaskan melalui salib Kristus.

Persembahan binatang melambangkan persembahan yg dilakukan Kristus bagi kita. Satu-satunya dasar di mana persembahan binatang dapat menyediakan pengampunan dosa adalah fakta bahwa Kristus bersedia mempersembahkan diriNya bagi dosa-dosa kita. Ia menyediakan pengampunan sejati yg hanya dapat dilukiskan dan dilambangkan oleh persembahan binatang.

Demikianlah perintah Tuhan bagi bangsa Israel untuk melakukan persembahan kurban dan selanjutnya setelah keluar dari Mesir, TUHAN Allah memberikan rincian persyaratan hewan yg akan dikurbankan berikut rincian bagaimana prosesi itu harus dilakukan bangsa Israel, Kitab Keluaran dan Imamat mencatat dengan detail setiap aturan tentang ini. Saya akan merangkum persyaratan dari hewan kurban tersebut karena inilah juga yg nantinya akan dimiliki oleh Yesus sebagai Anak Domba Paskah.

Persyaratan dari hewan kurban yg harus ditaati bangsa Israel adalah anak domba itu harus jantan (Imamat 22:19), tidak bercela (Imamat 22:19-21; 23:12), berumur setahun (Keluaran 12:5) dan tulang-tulangnya tidak boleh dipatahkan (Keluaran 12:46, Bilangan 9:12). Jika sedemikian pentingnya persyaratan hewan kurban itu, lebih-lebih lagi Yesus, Dia haruslah tidak bercacat dalam pengertian secara jasmani dan rohani karena itulah Dia tidak mewarisi gen Maria yg berdosa dan tentang pewarisan gen ini sudah saya jelaskan sebelumnya dan lebih lanjut dipembahasan berikutnya.

Bagi kehidupan Kekristenan saat ini, semua itu sulit dimengerti tetapi sistem Persembahan Korban dalam Perjanjian Lama mempersiapkan konteks bagi Kematian Sang Juruselamat di Kayu Salib. Yohanes Pembaptis mengatakan Yesus adalah Anak Domba Allah, yg menghapus dosa dunia (Yohanes 1:29) dan rasul Paulus menuliskan bahwa Yesus adalah Anak Domba Paskah yg telah disembelih bagi semua orang percaya (1 Korintus 5:7).

** Asal Usul Janin Didalam Rahim Perempuan **

Struktur 'placenta barrier' didalam rahim ibu antara darah 'fetal' dan 'maternal'
Source
https://www.researchgate.net/figure/Structure-of-placental-barrier-between-fetal-and-maternal-blood-Illustration-of-a_fig4_232225637
  

Secara sederhana, janin didalam rahim merupakan hasil pertemuan antara sel telur yg dibuahi oleh sperma melalui persetubuhan dan kemudian berkembang di dalam rahim. Ini adalah mujizad yg Tuhan lakukan di dalam rahim perempuan. Mazmur Daud mencatat:

Sebab Engkaulah yg membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yg Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
(Mazmur 139:13-14 - LAI TB)

Tentang asal usul darah dalam janin, dunia kedokteran menjelaskan sebagai berikut:

Pada awal kandungan, embrio (bakal janin) dapat mencukupi kebutuhan nutrisi melalui proses difusi (perpindahan zat). Dengan berkembangnya embrio, kebutuhan nutrisi semakin meningkat sejalan dengan peningkatan aktivitas metabolik dan hal ini tidak dapat tercukupi dengan proses difusi saja. Pada saat inilah terjadi pembentukan sistem kardiovaskuler (peredaran darah) untuk mendukung pengantaran oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh.

Saat di dalam kandungan, embrio sudah memiliki beberapa pembuluh darah sendiri dan darahnya mulai beredar. Rangkaian pembuluh darah ini menghubungkan ibu hamil dengan embrio, dan akan menjadi tali pusar.

Ilustrasi 'placental barrier' yg memisahkan sirkulasi darah ‘maternal’ dan ‘fetal’ didalam plasenta
Image courtesy of Prof. Christiane Albrecht, University of Bern.
Source:
https://www.researchgate.net/figure/Illustration-of-the-placental-barrier-that-separates-between-fetal-and-maternal_fig1_257837399

Sirkulasi darah janin selama dalam kandungan tidak sama dengan sirkulasi darah setelah lahir atau pada orang dewasa, karena paru janin belum berkembang sehingga oksigen diambil melalui perantaraan plasenta. Plasenta merupakan jaringan dinding rahim dengan jonjot-jonjot yg mengandung banyak pembuluh darah, merupakan tempat pertukaran dimana zat yg diperlukan diambil dari darah ibu hamil dan yg tidak berguna dikeluarkan. Plasenta terbentuk pada minggu ke 8 kehamilan dan merupakan bagian konsepsi yg menempel pada endometrium uterus serta terikat kuat sampai bayi lahir.  Plasenta adalah organ vaskular unik yg merupakan tempat terjadinya pertukaran suplai makanan dan oksigen dari sistem ibu dan janin melalui pembuluh darah sehingga terdapat dua sistem sirkulasi darah yg terpisah:

  1. Sirkulasi darah ibu - plasenta (uteroplasenta)
  2. Sirkulasi darah janin - plasenta (fetoplasenta)

Fungsi plasenta antara lain:

  1. Menyediakan makanan untuk janin yg diambil dari darah ibu.
  2. Bekerja sebagai paru janin dengan menyediakan oksigen darah janin.
  3. Menyingkirkan sisa pembakaran dari janin serta sebagai penghalang mikroorganisme penyebab penyakit yg akan masuk ke dalam tubuh janin.

Rangkuman singkat:

  1. Vaskular adalah pembuluh darah diluar pembuluh koroner meliputi adalah pembuluh arteri, vena, dan juga limfe. Di dalam tubuh manusia terdapat pembuluh darah yg tersebar ke seluruh bagian tubuh. Secara garis besar, pembuluh darah dalam sistem sirkulasi tubuh terbagi menjadi dua yaitu arteri dan vena.
  2. Arteri adalah pembuluh darah yg berfungsi mengalirkan darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.
  3. Vena adalah pembuluh darah yg mengangkut darah dari bagian tubuh lain untuk kembali ke jantung.
  4. Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yg berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah yg keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Limfa atau getah bening adalah cairan jernih kekuning-kuningan yg berisi sel-sel darah putih, keping darah, dan fibrinogen (protein plasma yg berperan penting dalam pembekuan darah.  
  5. Endometrium adalah lapisan terdalam dari rahim (uterus). Di samping itu, endometrium ini menjadi tempat menempelnya ovum yang telah dibuahi. Maka dari itu, endometrium merupakan salah satu organ vital dalam sistem reproduksi wanita yang berperan penting dalam siklus menstruasi dan masa kehamilan.
    Endometrium terbentuk dari jaringan-jaringan yang terangkai menjadi lapisan dinding rahim dari lapisan terluar hingga lapisan terdalam.
    Fungsi endometrium selama masa kehamilan adalah memberikan nutrisi dan zat-zat berguna bagi pertumbuhan janin melalui kelenjar-kelenjar dan pembuluh darah yang terdapat pada endometrium. Selain itu, endometrium berfungsi untuk membersamai lapisan luar embrio membentuk plasenta.
    Perubahan pada lapisan endometrium terjadi setiap bulan sebagai persiapan kehamilan. Jika sel telur yang dilepaskan berhasil dibuahi oleh sperma, maka lapisan endometrial akan menebal dan diperkaya dengan darah sehingga siap digunakan sebagai tempat implantasi. Namun, jika pembuahan tidak terjadi, maka pembuluh darah dan jaringan yang menjadi sebab lapisan endometrium menebal akan luruh. Peluruhan yang terjadi dinamakan haid atau menstruasi.
    Sumber:
    https://www.morulaivf.co.id/endometrium-adalah

Di dalam plasenta, darah ibu dan janin masing-masing mengalir melalui pembuluh yg saling berdekatan. Meskipun berdekatan, darah ibu dan janin tidak bercampur. Pada saat darah ibu berada dekat dengan darah janin, terjadi perpindahan oksigen dan zat gizi dari darah ibu ke darah janin. Darah keduanya tidak tercampur karena di dalam plasenta terdapat 'barrier system' yg menurut Dr. Lauren Aleksunes dari Associate Professor of Pharmacology and Toxicology berfungsi untuk melindungi janin dari zat berbahaya dan obat-obatan yg dikonsumsi oleh ibu dan dapat merusak perkembangan janin namun nutrisi yg baik dan oksigen tetap terdifusi.

Dinding plasenta (placenta barrier) disusun oleh ibu dan sel janin yg merupakan dinding pelindung internal yg melindungi perkembangan janin. Selama masa kehamilan, ibu mengembangkan 'sistem toleransi' terhadap janin yg ada didalam rahimnya sehingga tidak dianggap sebagai 'benda asing', ini juga merupakan salah satu fungsi 'barrier system' plasenta selama masa kehamilan yg diciptakan oleh Tuhan. Dengan demikian, benarlah ketika pemazmur mengatakan:

Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yg tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yg paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yg akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.
(Mazmur 139:15-16 - LAI TB)

Menurut para ahli, darah ibu dan janin tidak bercampur selama dalam kandungan, beberapa menuliskan sebagai berikut:

  1. Dokter Linman (Dalam Bonnke, 1995) menyebutkan bahwa seorang ibu dapat mempunyai darah RH positif dan bayinya memiliki RH negative, dengan kata lain darah ibu menunjang anak yg belum lahir melalui plasenta atau tembuni yg juga mencegah darah ibu memasuki pembuluh darah balik bayinya. Darah ibu dalam plasenta tidak dapat memasuki pembuluh darah bayinya karena mempunyai jalur yg berbeda.
    ** Reinhard Bonnke, Lihat Kasih dan Kuasa-Nya, (Jakarta: YPI Immanuel, 1991, 262) **

  2. Prof. M. Harjono, 1977:35 menuliskan, “Di dalam uri (plasenta) mengalir darah dari ibu dan darah dari janin. Darah ibu mengalir dalam rongga antar vilus dan darah janin mengalir dalam pembuluh-pembuluh darah kapiler jonjot-jonjot korion. Jonjot-jonjot korion terendam dalam darah ibu. Dengan demikian di dalam uri, darah ibu dan darah janin terpisah dan tidak ada pencampuran. Dalam rongga vilus bermuara pembuluh-pembuluh nadi ibu yg memancarkan darah dalam ruangan. Darah antar vilus mengalir kembali ke peredaran darah ibu melalui pembuluh baik dalam desidua basalis dan melalui ruangan yg berada di pinggir uri, yaitu sinus marginalis. Dalam tali pusat darah janin mengalir ke uri melalui dua arteri (arteri umbilikalis) dan mengalir kembali melalui satu pembuluh darah balik (vena umbilikalis)”.
    ** M.Harjono Soedigdomarto, Perawatan Ibu di Pusat Kesehatan Masyarakat Pedoman Bagi Para Petugas Kesehatan, (Surabaya : Departemen Kesehatan RI, 1977),  35 **

  3. Hoewll menyatakan, “Untuk dapat mengerti fungsinya secara umum adalah cukup dengan mengingat bahwa plasenta mengandung vascular chorionic papillae yg esensial dari fetus (janin bayi) yg terbungkus di dalam cairan darah membran desidual sang ibu. Fetal dan darah sang ibu tidak pernah berhubungan. Mereka dipisahkan satu sama lainnya oleh dinding pembuluh darah fetal dan selaput epithelial chorionic villae.”
    ** Howell, Text Book of Physiology, Edisi Kedua, halaman 885 dan 886 **

  4. William menyatakan, “Darah janin di dalam pembuluh chorionic villae tidak bercampur dengan darah ibunya, terpisah satu dengan lainnya oleh dua lapisan chorionic epithelium.
    ** William, Practice of Obstetrics, Edisi:133 **

Rangkuman singkat:

  1. Vili usus (vilus) terdapat kapiler dan pembuluh limfatik, yang tugasnya adalah menyerap nutrisi melewati sel-sel tertentu dalam lapisan ini, diambil oleh jaringan kapiler dan pembuluh limfatik, dan diangkut oleh darah untuk didistribusikan pada sel-sel ke seluruh tubuh.
  2. Desidua basal atau decidua basalis adalah bagian selaput lendir rahim (endometrium) tempat blastosis (embrio yang telah berkembang selama lima sampai tujuh hari setelah pembuahan) bersarang.
  3. Blastosis (blastokista) adalah embrio yang telah berkembang selama lima sampai tujuh hari setelah pembuahan dan telah dibagi menjadi 2 jenis sel berbeda, yaitu trophectoderm dan massa sel dalam dan rongga sel berisi cairan (rongga blastocoel). Trophectoderm kemudian akan berkembang menjadi plasenta dan massa sel akan menjadi janin. Blastokista memiliki kulit terluar yang sangat tipis sehingga berpotensi meningkatkan kemungkinan implantasi ke dalam rongga rahim.

Setelah memahami hal diatas, tentunya sudah menjadi jelas bahwa jika hal yg sama berlaku atas semua janin manusia, demikian juga dengan Janin Yesus yg ada didalam rahim Maria.

'Barrier system' dalam Placenta melindungi agar darah janin dan ibu tidak tercampur namun tetap memungkinkan terjadinya penerimaan nutrisi, oksigen dan pembuangan kotoran yg mana semuanya terjadi di dalam plasenta selama masa kehamilan.
Source:
https://www.researchgate.net/figure/The-placental-barrier-A-Schematic-depiction-of-the-main-structural-elements-of-the_fig1_327601239

** Apologetika Kristen Tentang Tubuh dan Darah Kristus **

Mengenai Tubuh dan Darah Kristus, Saya akan memulai dengan pendapat bapa-bapa gereja dan mayoritas Kekristenan tentang asal usul Janin Yesus di dalam rahim Maria. Tujuannya adalah untuk mengkonfrontasikan apa yg mereka sampaikan kemudian dibandingkan dengan konteks Kitab Suci yg tentunya dibantu oleh pengetahuan medis modern karena Daniel sendiri didalam Kitabnya menyatakan bahwa "pengetahuan akan terus berkembang" (Daniel 12:4).

Beberapa bapa gereja mengajarkan tentang asal usul Janin Yesus namun Saya hanya akan mengutip pernyataan langsung yg mengkaitkan kedagingan Yesus berasal dari Maria, diantaranya sebagai berikut:

  1. Petrus dari Alexandria (260-311 AC): "Kami mengakui kebangkitan orang mati, di mana Yesus kristus Tuhan kita menjadi yg pertama; Ia mempunyai tubuh yg sungguh, bukan hanya kelihatan sebagai tubuh, tetapi tubuh yg diperoleh dari Maria, bunda Allah."
  2. Epifanus (315-405 AC): "Ia [Kristus] membentuk manusia menjadi sempurna di dalam Diri-Nya sendiri, dari Maria Bunda Allah, melalui Roh Kudus."

 Beberapa pendapat Teologia Kristen tentang asal usul Janin Yesus, diantaranya sebagai berikut:

  1. Janin Yesus merupakan proses pembiakan Roh Kudus yg mengerami sel telur Maria yg telah dikuduskan sehingga sifat-sifat (Keilahian) Allah yg berasal dari Sorga dan sifat-sifat (kemanusiaan) manusia yg berasal dari Maria menyatu didalam Yesus.
  2. Janin Yesus berasal dari sel telur Maria yg telah dikuduskan dan secara ajaib dibuahi oleh Roh Kudus sehingga sifat-sifat (kemanusiaan) Yesus sebagai manusia berasal dari Maria demikian juga dengan Darah-Nya; namun sifat-sifat (Keilahian) Kristus berasal dari Allah, kedua sifat ini menyatu didalam Yesus.
  3. Janin Yesus disediakan Allah didalam rahim Maria dengan demikian Kehadiran Janin Yesus di dalam rahim Maria bukan karena proses pembuahan sel telur Maria yg telah dikuduskan secara ajaib melainkan murni Karya Roh Kudus Allah. Dengan demikian pendapat ini mengatakan sifat-sifat Yesus sebagai Allah dan sebagai Manusia berasal dari Sorga; demikian juga dengan Tubuh dan Darah Kristus.

Saya mau mengatakan bahwa baik pendapat bapa gereja yg Saya kutip ataupun pendapat pertama dan kedua yg Saya tuliskan singkat diatas, sangat bertentangan dengan pernyataan Alkitab yg didukung oleh ilmu pengetahuan (biologi) yg telah Saya uraikan sebelumnya, mengapa ...?

Pada zaman bapa gereja kita dapat memaklumi bahwa perkembangan ilmu pengetahuan pada saat itu tidak seperti sekarang ini, mereka memahami hanya sebatas yg mereka ketahui tanpa didukung oleh bukti-bukti medis yg cukup dan valid, pendapat mereka tidak salah karena bagaimanapun itulah penafsiran yg bisa mereka sampaikan. Namun dengan diberikannya fakta-fakta berdasarkan pengetahuan medis modern bahwa apa yg mereka sampaikan tidak sesuai dengan maksud Kitab Suci, maka Kita tidak bisa lagi memvalidkan apa yg sudah disampaikan oleh bapa-bapa gereja sebagai sesuatu yg mutlak benar dan harus dipertahankan.

Pengetahuan terus berkembang, tidak berjalan ditempat. Karena itulah pemahaman akan pernyataan Kitab Suci juga harus berkembang terlebih jika hal yg demikian bisa dibuktikan lewat ilmu pengetahuan.

Sebuah kutipan dari bapa gereja Gregorius dari Nissa sangat menarik untuk didalami lebih lanjut jika kita bisa menyesuaikan apa yg dia sampaikan berdasarkan pengetahuan medis modern yg akan Saya jelaskan selanjutnya.

Pernyataan Allah Bapa melalui nabi Yesaya tentang asal usul Yesus:

demikianlah firman-Ku yg keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yg Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yg Kusuruhkan kepadanya.
(Yesaya 55:11 - LAI TB)

Pernyataan Yesus Kristus tentang asal usul-Nya:

Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.
(Yohanes 8:23 - LAI TB)

Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yg mengutus Aku.
(Yohanes 8:42 - LAI TB)

Pernyatan rasul Paulus tentang asal usul Yesus:

Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.
(1 Korintus 15:47 - LAI TB)

** Tubuh Yang Disediakan Oleh Allah – Inkarnasi Yang Sempurna **

Gen dosa yg berasal dari Adam dan Hawa (leluhur semua umat manusia) yg membawa sifat-sifat manusia (termasuk nature dosa) telah diwariskan dari generasi ke generasi sejak kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa hingga saat ini. Pewarisan sifat (termasuk nature dosa) dalam setiap generasi dari orang tua ke anak hanya dapat terjadi melalui proses fertilisasi karena setiap kromosom yg berada didalam sperma dan sel telur mengandung kode genetik (termasuk nature dosa). Pewarisan sifat (kecenderungan untuk berbuat) dosa yg dimiliki setiap manusia inilah yg telah membuatnya terpisah dari Allah sehingga setiap kita membutuhkan Juruselamat, Yesus tidak mungkin memiliki nature dosa karena Eksistensi-Nya didalam rahim Maria tidak berasal dari proses fertilisasi.

Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. (Roma 5:12 – LAI TB)

Ia (Yesus) tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. (Petrus 2:22 - LAI TB)

Kristus tidak berdosa, tetapi Allah membuat Dia menanggung dosa kita, supaya kita berbaik kembali dengan Allah karena bersatu dengan Kristus. (2 Korintus 5:21 – TB BIS)

Setelah memahami uraian singkat diatas maka tidak salah ketika raja Daud dalam Mazmurnya mengatakan:

Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku. (Mazmur 51:5 - LAI TB)

Daud mengakui bahwa sejak dalam kandungan ibunya, dia memiliki kecenderungan bawaan untuk berdosa; dengan kata lain, ia mengambil tanggung jawab penuh atas sifatnya yang berdosa. Setiap orang tercemar sejak lahir dengan suatu kecenderungan untuk mengikuti kesenangan dan keinginan diri sendiri, bahkan jikalau itu menyebabkan sakit atau penderitaan bagi orang lain

Rita Wahyu penulis buku Eksegesis Peshat Kitab Kejadian menyatakan sebagai berikut:
Berbeda dengan apapun dan siapapun, kelahiran Yesus Kristus sungguh bukan kelahiran yg "muatan-Nya" berasal dari fisik dunia. Ia tidak diciptakan dari debu dan tanah seperti Adam. Juga tidak dari tulang rusuk dunia seperti Hawa. Dia tidak membawa gen debu, bahkan gen ibu-Nya.

Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga (1 Korintus 15:47 - LAI TB).

Maria tentu saja, meskipun dia telah dikuduskan ataupun sel telurnya telah dikuduskan, dia tetap saja perempuan berdosa yg membutuhkan Allah sebagai Juruselamatnya, itulah nature dosa yg diwarisi oleh Maria dari Adam (Lukas 1:47). Hal ini pulalah yg menegaskan status Maria sebagai perempuan yg taat pada Hukum Taurat dimana setiap tahunnya dia bersama Yusuf pergi ke Yerusalem untuk merayakan Paskah, mempersembahkan kurban penebusan dosa bagi Allah (Lukas 2:41), melaksanakan pentahiran / penyucian dosa setelah melahirkan Yesus (Imamat 12:4,6-8, Lukas 2:22) bahkan setelah selesai masa haid pun Maria harus menjalani prosesi pentahiran (Imamat 15:28-30). Melalui semua proses ini, maka tidak salah ketika kita mengatakan bahwa Maria adalah perempuan berdosa karena dia mengakui membutuhkan Allah sebagai Juruselamatnya (Lukas 1:47).

Ketika kita mengimani bahwa Tubuh dan Darah Kristus adalah Korban Persembahan yg sempurna, Anak Domba Paskah yg menghapus dosa, tentu saja segala sesuatunya tentang Kurban Tubuh dan Darah Yesus harus disesuaikan dengan Ketentuan Allah, jika hewan korban saja tidak boleh bercacat cela (Bilangan 6:11-21; Imamat 1-7) terlebih lagi Tubuh dan Darah Kristus (Ibrani 9:13-14,28). Persembahan Tubuh dan Darah Kristus yg tidak berdosa itulah yg berkenan bagi Allah.

Bagaimana kita dapat mengetahui dengan pasti bahwa Darah Yesus adalah tebusan yg sempurna…?

Karena sejak didalam kandungan, Darah Yesus tidak pernah tercampur dengan darah Maria yg mana hal ini berlaku untuk setiap proses kehamilan seperti yg telah dijelaskan sebelumnya. Eksistensi Yesus didalam rahim Maria tidak disebabkan karena hubungan seksual laki-laki dan perempuan, bukan pula percampuran sel telur Maria dengan Roh Allah. Ketika semua manusia hadir didunia melalui hubungan intim laki-laki dan perempuan, Yesus ‘diperanakkan’ oleh Allah dalam inkarnasi-Nya.

Firman itu telah menjadi (egeneto) manusia, dan diam di antara kita.
(Yohanes 1:14a - LAI TB)

tentang Anak-Nya, yg menurut daging diperanakkan (genomenou) dari keturunan Daud.
(Roma 1:3 - LAI TB)

Firman menjadi manusia dalam bahasa Latin Incaratio. In artinya masuk ke dalam, Carnis artinya daging. Jadi secara hurufiah Incaratio artinya masuk ke dalam daging. Dalam 1 Timotius 3:16 ada penggalan kalimat "Dia, yg telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia" (NKJV: God was manifested in the flesh / Allah yg menyatakan diri dalam daging). Kalimat ini dalam bahasa Yunani: ephanerothe en sarki artinya: menyatakan diri di dalam daging (tubuh daging/manusia).  Dalam Roma 8:3b (Ampilified Bible Version) dituliskan, “Allah telah mengutus Anak-Nya sendiri ke dunia ini dalam daging, sama seperti daging yg dipakai untuk dosa” atau dalam pengalimatan yg sederhana artinya adalah Yesus mengenakan tubuh yg sama dengan yg dimiliki oleh semua manusia.

Penyebutan daging yg dimiliki Firman menunjukkan suatu pembuktian bahwa Firman (Anak Tunggal Bapa) benar-benar menjadi manusia karena memiliki natur manusia, yaitu tubuh jasmani yg sama dengan manusia dan yg dapat mati. Ia bukan manusia jadi-jadian dan bukan manusia yg dibuat menjadi Anak Tunggal Bapa, tetapi Ia adalah Anak Tunggal Bapa yg telah “menjadi manusia secara utuh” atau menjadi manusia yg sempurna.

Kata egeneto, secara leksikal berasal dari kata ginomai, yg berarti ‘menjadi’. Menjadi yg dimaksud adalah ‘menyebabkan menjadi’ atau ‘menjadi makhluk hidup yg bereksis’. Ginomai juga berarti penyataan diri seseorang secara umum kepada publik yg menyatakan eksistensinya sebagai ‘yg telah menjadi dan ada’. Frasa egeneto (ginomai) menunjukkan bahwa Firman yg telah menjadi daging adalah fakta sejarah yg telah terjadi sekali untuk selamanya, yg di dalamnya Anak Tunggal Bapa secara aktif telah menjadi manusia melalui kelahiran-Nya dan secara aktif Ia telah menyatakan diri-Nya sebagai manusia kepada dunia bahwa Ia adalah manusia yg sempurna dan hadir di bumi. Semua ini telah dibuktikan oleh Yesus melalui kehidupan, pelayanan, penderitaan, penyaliban, dan kematian-Nya untuk menyelamatkan manusia yg berdosa.

Dengan demikian, tentu Saya lebih sepakat dengan pendapat Teologia Kristen yg ketiga, hal ini didukung dengan Pernyataan Ayat-Ayat dalam Kitab Suci dan Konsili Kristen (Katolik Roma dan Protestan). Berbicara tentang pengurbanan Kristus, tentu Kita tidak boleh melupakan konteks Perjanjian Lama. Ketika Abraham akan mengorbankan Ishak karena imannya bahwa Ishak akan dibangkitkan (Ibrani 11:17-19), Allah melalui Malaikat-Nya dengan segera mencegah perbuatan itu dan sebagai gantinya, Allah menyediakan anak domba bagi Abraham dan Ishak untuk dikorbankan bagi Dia (Kejadian 22:13-14). Penulis Kitab Ibrani dengan tegas menyatakan bahwa Allah sendirilah yg menyediakan Tubuh (dan Darah) bagi Yesus, disana dituliskan:

Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku.''
(Ibrani 10:5 -- LAI TB)

Jadi, ketika Kristus datang ke dunia, Ia berkata, ''Engkau tidak menginginkan kurban dan persembahan, tetapi Engkau telah menyediakan tubuh untuk-Ku.''
(Ibrani 10:5 -- Amplified Bible)

Therefore, when Christ came into the world, he said: ''Sacrifice and offering you did not desire, but a body you prepared for me.''
(Hebrew 10:5 -- New International Version)

Because of this, when he entered the universe, he said, ''Sacrifices and offerings you did not want, but you have clothed me with a body.''
(Hebrew 10:5 -- Aramaic Bible)

  1. Terkait Ibrani 10:5, tafsiran Utley menyatakan bahwa "Engkau telah menyediakan tubuh bagiku" merupakan kutipan dari Septuaginta dari “Engkau telah membuka telingaku” (Mazmur 40:6). Naskah Masoretis menuliskan "suatu telinga telah Engkau gali untukku." Penyebutan spesifik tubuh fisik yg dipersiapkan untuk Mesias juga akan berfungsi pada akhir abad pertama untuk memerangi Gnostisisme awal, Yesus benar-benar manusia.

  2. Terkait Ibrani 10:5, tafsiran Wycliffe menyatakan bahwa Daud dikutip sebagai berbicara mengenai Mesias dan kedatangan-Nya ke dunia dalam bentuk manusia. Kehendak Allah bagi Mesias ialah membuat suatu pendamaian yg sempurna bagi dosa. Tugas ini memerlukan persembahan kurban dan pencurahan darah dan karenanya telah disediakan tubuh supaya Dia dapat menderita. Di dalam penderitaan dan kematian-Nya kehendak Allah tercapai sepenuhnya sehingga perjanjian yg baru telah tersedia. Hasilnya, orang-orang percaya telah berubah sebab dibersihkan dan dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus. Dengan mempersembahkan kurban ini, pendamaian sudah terlaksana sepenuhnya menyenangkan Allah yg kudus.

    Pemunculan kata 'tubuh' yg dikaitkan dengan peristiwa inkarnasi (datang ke dalam dunia) tidak boleh ditafsirkan bahwa dalam inkarnasi Kristus hanya mengambil tubuh manusia. 'Tubuh' berdiri sebagai perwakilan dari keseluruhan hakekat manusiawi Kristus. Hakekat manusiawi ini bersatu – tapi tidak bercampur – dengan hakekat ilahi-Nya. Kristus adalah manusia sejati sekaligus Allah sejati. Dua hakekat dalam satu pribadi.

    Istilah 'hakekat' merujuk pada hal-hal dasar yg dimiliki oleh manusia atau Allah, sedangkan 'pribadi' lebih ke arah perwujudan dari hal-hal mendasar itu. Vas bunga, genteng, celengan, dan tembikar memiliki 'hakekat' yg sama, yaitu 'tanah liat', tetapi dalam bentuk dan ukuran yg berlainan. Sebagai Allah maupun manusia, Kristus memiliki perasaan, pikiran, dan kehendak manusia, tetapi semua itu terwujud dalam pribadi yg satu (dalam diskusi teologi seringkali disebut 'Pribadi Logos').

Frasa 'menyediakan' dalam Ibrani 10:5 berasal dari kata 'katartizo' yg berarti 'menyiapkan / menyediakan dengan sempurna'. Penulis kitab Ibrani mengutip Mazmur 40:7-9 untuk membuktikan bahwa korban Yesus Kristus yg dilakukan dengan sukarela dan taat itu merupakan korban yg lebih baik dan sempurna daripada korban binatang dalam Perjanjian Lama. Dan supaya persembahan kurban Anak Domba itu menjadi sempurna maka Allah sendirilah yg berinisiatif menyediakan Tubuh bagi Sang Juruselamat itu didalam rahim Maria. Kita tidak mengerti bagaimana Allah melakukan itu namun sama seperti Allah menyediakan seekor domba jantan bagi Abraham sebagai ganti Ishak (Kejadian 22:13-14), Dia juga melakukan itu pada Kristus, menyediakan Tubuh Kristus melalui Roh Kudus ketika menaungi Maria. Pengetahuan kita yg terbatas tidak sanggup memahami bagaimana hal itu terjadi karena itulah ketika semuanya tidak bisa menjawab, disanalah letak iman bergerak masuk.

Berdasarkan penjelasan ilmu Kedokteran bahwa ketika embrio (bakal janin) berada didalam rahim ibunya, dia sudah memproduksi darahnya sendiri. Baik embrio (bakal janin) maupun ibu (maternal) memiliki sirkulasi peredaran darahnya sendiri yg mana keduanya dipisahkan oleh placenta (ari-ari/tembuni) melalui placental barrier system namun nutrisi dan oksigen yg baik untuk perkembangan janin yg berasal dari maternal tetap dapat disalurkan melalui placenta, semua itu 'hukum' alam perkembangan janin didalam rahim ibunya dan berlaku untuk setiap fetal manusia termasuk Fetal Yesus.

Dengan demikian ini membuktikan bahwa Tubuh dan Darah Yesus tidak berasal dari Maria namun perkembangan-Nya didalam rahim Maria mengikuti kaidah/hukum alam manusia yakni selama 9 bulan. Hal ini sudah diketahui sejak zaman Abraham, ribuan tahun sebelum kedatangan Yesus dimana waktu perhitungan normal usia kehamilan adalah 9 bulan.

Seorang dari mereka berkata, "Sembilan bulan lagi Aku akan kembali. Dan pada waktu itu Sara istrimu akan mendapat anak laki-laki." Pada saat itu Sara sedang mendengarkan di pintu kemah, di belakang tamu itu.
(Kejadian 18:10 - Amplified Bible Version)

Yesus telah menyatakan diri-Nya "berasal dan keluar dari Allah" (Yohanes 8:42) dan peristiwa Maria mengandung Yesus secara ajaib mendukung pernyataan itu, eksistensi Janin Yesus di dalam rahimnya tidak seperti yg dia yakini (berasal dari proses pembuahan - frasa dalam Lukas 1:34 menggunakan kata ginosko yg artinya 'persetubuhan suami-istri') melainkan murni Karya Roh Kudus.

Frasa 'menaungi' dalam Lukas 1:35 adalah episkiazo yg bermakna 'Roh Kudus menaungi Maria dan mengalirkan Kuasa Ilahi ke atas rahimnya sehingga dia hamil.'

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, setelah Tubuh yg tidak berdosa dan bercacat cela itu disediakan Bapa melalui kuasa Roh Kudus di dalam rahim Maria, Firman itu kemudian turun dari Surga, menetap di dalam Tubuh yg menjadi tempat kediaman-Nya dan menjadi manusia, yakni Yesus. Hakikat Ilahi yg berasal dari Allah Bapa dan hakikat manusia melalui peristiwa dikandung dan dilahirkannya Sang Firman ke dalam dunia manusia menyatu didalam Pribadi Yesus.

Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yg diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
(Yohanes 1:14 - LAI TB)

Ungkapan diatas menggenapi janji Tuhan kepada umat-Nya dalam kitab Taurat. Pada jaman Musa, Tuhan menjanjikan bahwa Ia akan tinggal di tengah-tengah umat-Nya.

Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel dan Aku akan menjadi Allah mereka.(Keluaran 29:45 - LAI TB)

Janji Tuhan pada umat-Nya tersebut berdimensi historis pada jaman mereka, tetapi sekaligus berdimensi eskatologis. Yakni terkait akan hadirnya Sang Juruselamat yg akan memulihkan seluruh tatanan ciptaan Allah yg telah rusak akibat kejatuhan. Kalimat ‘diam diantara kita’ dalam Injil Yohanes 14, adalah ‘eskenosen’ dalam bahasa Yunani, berasal dari kata kerja Skenoo yg artinya, diam, menetap.

Di dalam Septuaginta, terjemahan Perjanjian Lama berbahasa Yunani, kata skeno digunakan untuk menerjemahkan kata kerja Ibrani “Syakan”, dan kata bendanya “Misykan” yg diterjemahkan menjadi “Tabernacle” dalam bahasa Inggris.

Di dalam Targum, terjemahan paraphrase berbahasa Aram dari Perjanjian Lama, ‘Shekinah’ bermakna kehadiran Allah atau kemuliaan Allah yg nampak di bumi dalam wujud fisik yg bisa diindera (bisa dilihat, bisa dirasakan) oleh manusia dengan cara yg istimewa. Shekinah adalah kata benda yg menunjuk pada makna keberadaan/kehadiran Allah yg mulia di dalam Kemah Suci (Tabernakel).

Berikut saya sajikan dua kutipan dalam Targum Onkelos dan Targum Jonathan yg bisa dibandingkan dengan teks Ibrani dari Keluaran 29:45 diatas.

And I will cause My Shekinah to dwell in the midst of the sons of Israel, and I will be their God. (Targum Onkelos)

And My Shekinah shall dwell in the midst of the sons of Israel, and I will be their God. (Targum Jonathan)

Pernyataan Tuhan dalam kitab Taurat yg berbunyi: ‘Aku akan diam ditengah-tengah orang Israel’, diterjemahkan dalam Targum menjadi: ‘Shekinah-Ku akan diam ditengah-tengah anak-anak Israel’. Melalui terjemahan Targum diatas, kita bisa melihat bahwa “Shekinah” identik dengan Tuhan sendiri dalam pernyataan-Nya yg bisa diindera oleh umat-Nya. Dalam konteks inilah, Roh Kudus memberikan pengilhaman pada Yohanes sesuai dengan latar belakang Perjanjian Lama, bahwa Firman yg menjadi Manusia itulah Shekinah Allah yg menyejarah ditengah-tengah umat-Nya. Lebih gamblang lagi, inkarnasi Yesus adalah manifestasi kehadiran Allah secara penuh ditengah-tengah umat-Nya. Kemanusiaan dan keilahian berpadu di dalam Yesus. Dengan merendahkan diri-Nya, Ia memasuki kehidupan manusia dengan segala keterbatasan dari pengalaman manusia (Lukas 2:52).

Melalui Yesus Kristus, umat manusia merasakan kehadiran Allah secara nyata. Allah yg bersemayam dalam terang tak terhampiri (1 Timotius 6:6), kini dekat menyapa umat-Nya melalui Pribadi Yesus Kristus (Yohanes 14:9). Inkarnasi Sang Firman Allah menggenapi semua janji Allah dalam Perjanjian Lama.

** Yesus Tidak Mewarisi Kemanusiaan Dari Maria ** 

Pertanyaan selanjutnya adalah 'bagaimana Yesus bisa memiliki sifat manusia sementara Maria tidak mewariskan itu kepada-Nya...?'

Alkitab telah menjawab itu ratusan tahun sebelum kedatangan Yesus ke dunia melalui nubuatan para nabi, sifat-sifat Manusia - Ilahi yg dimiliki Mesias telah dinyatakan oleh nabi Yesaya.

Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yg akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN.
(Yesaya 11:1-4, Lukas 4:18-19)

Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
(Yesaya 53:9, 1 Petrus 2:22)

Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa.
(1 Yohanes 3:5 - LAI TB)

Tidak ada satu manusia pun di dunia ini yg dapat menggenapi Nubuatan diatas kecuali Dia yg berasal dan keluar dari Allah. Ketika Yesus menjadi Manusia, sifat-sifat Manusia-Ilahi itu melekat kepada-Nya.

Dalam sejarah Kekristenan, ada beberapa pernyataan bapa gereja dan konsili yg menyatakan bahwa Tubuh dan Darah Yesus tidak berasal dari Maria, Kemanusiaan-Nya pun tidak diwariskan oleh Maria, bahkan Kehidupan-Nya bukan berasal dari benih manusia, namun perkembangan-Nya sebagai Janin di dalam rahim manusia mengikuti kaidah hukum alam. Saya akan mengutip beberapa:

Gregorius dari Nissa (330-395 AC) menyatakan, 'barangsiapa tidak percaya bahwa bunda Maria adalah bunda Allah, maka ia adalah orang asing bagi Allah. Sebab bunda Maria bukan semata-mata saluran, melainkan Kristus sungguh-sungguh terbentuk di dalam rahim Maria secara ilahi (karena tanpa campur tangan manusia) namun juga secara manusiawi (karena mengikuti hukum alam manusia).'

Ada 2 (dua) fakta menarik yg disampaikan bapa Gregorius, pertama ketika dia menyatakan bahwa Janin Yesus terbentuk didalam rahim Maria tanpa campur tangan manusia, proses ini terjadi secara ilahi. Dalam hemat Saya, proses terbentuknya Janin Yesus disana sangat sejalan apa yg disampaikan oleh penulis Ibrani dalam suratnya (Ibrani 10:5) seperti yg telah Saya jelaskan diatas. Mengapa…?

Karena hanya oleh kuasa Allah Bapa melalui Roh Kudus, Janin Yesus bisa disediakan didalam rahim Maria tanpa campur tangan manusia (dalam hal ini sel telur Maria), bagaimana proses disediakannya tidak bisa kita pahami. Hal ini sama seperti Kita tidak bisa memahami dari mana Allah menyediakan domba sebagai pengganti Ishak yg akan dipersembahkan Abraham kepada-Nya (Kejadian 22:13-14). Alkitab tidak berbicara bagaimana proses itu terjadi namun hal itu terjadi begitu saja. Selalu ada peristiwa dimana Kita tidak bisa memahami seluruh proses yg dilakukan Allah namun ketika ilmu pengetahuan tidak bisa menjelaskan itu, disitulah tempatnya iman bergerak masuk.

Fakta kedua yg disampaikan bapa Gregorius adalah ketika dia menyatakan bahwa terbentuknya Janin Yesus dalam rahim Maria juga terjadi secara manusiawi (karena mengikuti hukum alam manusia). Meskipun harus diakui bahwa akan ada banyak penafsiran tentang maksud Gregorius namun disini yg perlu Saya tegaskan (menurut pemahaman Saya) adalah dia (Gregorius) sedang berbicara tentang perkembangan janin Yesus dalam rahim Maria dimulai dari fase embrio hingga menjadi fetus. Semua proses itu terjadi secara alami, Janin Yesus menerima asupan nutrisi dan oksigen dari Maria melalui placenta namun darah keduanya tidak tercampur karena ada ‘barrier system’ di dalam plasenta seperti yg telah Saya jelaskan sebelumnya.

Konsili Latheran 649 melalui Paus Martin 1 menyatakan:

From the first formulations of her faith, the Church has confessed that Jesus was conceived solely by the power of the Holy Spirit in the womb of the Virgin Mary, affirming also the corporeal aspect of this event: Jesus was conceived "by the Holy Spirit without human seed (Yesus dikandung oleh Kuasa Roh Kudus tanpa benih manusia)"
** Council of the Lateran (649): DS 503; cf. DS 10-64. **

Pengakuan Iman Westminster 1647 oleh Gereja Protestan Arus Utama menyatakan:

The Son of God, the second person of the Trinity, is truly the eternal God, of one substance and equal with the Father. In the fullness of time he took on himself the nature of man, with all the essential qualities and ordinary frailties of man except that he was sinless. Jesus was conceived by the power of the Holy Spirit in the womb of the Virgin Mary out of her substance (Yesus dikandung oleh kuasa Roh Kudus di dalam rahim Perawan Maria, mengambil substansi **intisari/zat** dari Maria).
These two complete, perfect, and distinct natures, the Godhead and the manhood, were inseparably joined together in the one person of Jesus without being altered, disunited or jumbled. The person Jesus is truly God and truly man, yet one Christ, the only mediator between God and man.
** Westminster Confession of Faith -- Section VIII, 2 **

Menurut Pengakuan Iman Westminster, Janin Yesus mengambil substansi dari Maria selama didalam kandungan, yg bisa dipahami disini adalah tentu saja bukan tubuh, darah dan hakikat manusia melainkan nutrisi (intisari dan zat) dan oksigen yg baik bagi perkembangan Janin Yesus. Hal ini tentu saja sejalan dengan penjelasan Saya sebelumnya mengenai pertukaran nutrisi dan oksigen di dalam plasenta.

Janin Yesus juga tidak mungkin mengambil wujud dan sifat manusia dari Maria karena nature dosa Maria yg diwariskan dari Adam tidak bisa bercampur dengan Kekudusan Yesus namun keduanya tetap bisa berjalan beriringan karena Yesus Kristus datang untuk orang berdosa dan ibu-Nya adalah salah satunya.

Luar biasa Allah Bapa kita, ditengah angkatan yg bengkok (Filipi 2:15) ternyata Roh Kudus-Nya melalui para pelayan Firman-Nya menyampaikan maksud-Nya mengenai Anak-Nya. Dengan demikian benarlah ketika penulis Ibrani mengatakan bahwa Keadaan Yesus dalam kehidupan-Nya sebagai manusia harus sama dengan anak-anak manusia namun yg membedakan itu hanyalah Dia tidak berdosa dan tidak mewarisi dosa Adam dari leluhur-Nya dan dari orang tua-Nya (terutama ibu-Nya).

Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka.
(Ibrani 2:14a – LAI TB)

Oleh sebab orang-orang yang Ia sebut anak itu, adalah makhluk manusia yang dapat mati, maka Yesus sendiri menjadi sama dengan mereka dan hidup dalam keadaan manusia.
(Ibrani 2:14a – Alkitab Versi BIS)

Anak-anak itu berasal dari darah dan daging. Oleh sebab itu, Yesus sendiri menjadi manusia dan mempunyai pengalaman yang sama seperti manusia.
(Ibrani 2:14a – Amplified Bible)

Tafsiran Uttley menjelaskan frasa "darah dan daging" dalam Ayat ini biasa digunakan para rabi untuk menunjukan kerapuhan manusia. Tetapi penulis Ibrani menggunakan frasa ini untuk menunjukkan bahwa meskipun Yesus adalah manusia, Ia tidak tercemar oleh dosa meskipun dalam beberapa kesempatan terlihat Yesus menunjukan kelemahan-Nya sebagai Manusia seperti ketika Dia merasa lapar (Markus 11:12) atau ketika Dia menangis (Yohanes 11:35) bahkan Dia pernah memarahi Murid-Murid-Nya (Markus 10:4) dan mengobrak-abrik meja dan kursi para pedagang yg berjualan di pelataran Bait Allah (Markus 11:15-18).

Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yg menaruh belas kasihan dan yg setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
(Ibrani 2:17 - LAI TB)

Ini berarti bahwa Ia harus menjadi sama dengan saudara-saudara-Nya dalam segala hal. Dan dengan itu Ia dapat menjadi Imam Agung yang setia dan berbelaskasihan. Dengan pelayanan-Nya itu dosa manusia dapat diampuni.
(Ibrani 2:17 – Alkitab Versi BIS)

Untuk alasan itulah, Ia harus menjadi manusia seperti saudara-saudara-Nya dalam segala hal supaya Ia dapat menjadi Imam Besar yang penuh belas kasihan dan setia dalam melayani Allah, sehingga Ia dapat membawa pengampunan atas dosa-dosa manusia.
(Ibrani 2:17 – Amplified Bible)

Tafsiran Uttley menjelaskan bahwa Ayat ini berkaitan dengan penebusan dan pendamaian namun sebelum melakukan itu, Yesus harus mengalami pencobaan yg sama dengan manusia. Kata "pendamaian" yg digunakan dalam Ayat ini digunakan dalam Septuaginta untuk Tahta Kasih Karunia (Tutup Pendamaian) di atas Tabut Perjanjian di Ruang Maha Kudus.

Frasa Tutup Pendamaian - Tahta Kasih Karunia / Mercy Seat (hilasterion) yg digunakan dalam Roma 3:25 diterjemahkan sebagai Jalan Pendamaian untuk menggambarkan Kristus. Tutup Pendamaian dan Darah Kristus melambangkan pengampunan yg tersedia bagi umat berdosa yg percaya kepada-Nya melalui Kematian-Nya. Kristus telah mengambil hukuman atas dosa dan pelanggaran kita dan memalingkan Murka TUHAN yg seharusnya Kita terima. Yesus adalah tempat dimana Kita memperoleh Kasih Karunia.

Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian (mercy seat / hilasterion) karena iman, dalam darah-Nya.
(Roma 3:25 - LAI TB)

** Sekilas Tentang Substansi dan Hipostatis **

Didalam Teologia Kristen, Kita mengenal istilah Kesatuan Hipostatis sehubungan dengan Kristologi yg merujuk kepada Doktrin Tritunggal Maha Kudus dan Dwi Nature Yesus.

Substansi (esensi/hakikat/natur) adalah sesuatu yg ada dalam dirinya sendiri ada karena dirinya sendiri, dan tidak memerlukan hal lain untuk ada. Sebagai contoh unsur oksigen ada dengan sendirinya tidak memerlukan sesuatu lain di luar dirinya. Sedangkan air terdiri dari hidrogen dan oksigen, maka disebut gabungan/campuran dari dua natur. Begitu juga mengenai Allah, Allah adalah Substansi sekaligus Pribadi. Bahasa asli dari esensi ini dalam mendefinisikan Allah adalah Ousia dalam bahasa Yunani atau dalam bahasa Arab adalah Dzat.

Berikut makna kata substansi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

  1. Watak yang sebenarnya dari sesuatu; isi; pokok; inti. Dalam konferensi akan dihimpun -- masalah yang akan kita bicarakan dalam pertemuan tingkat tinggi mendatang;
  2. Dalam ilmu Kimia dan Biologi berarti unsur; zat: pembakaran terjadi sebagai hasil persenyawaan sebuah -- dengan oksigen
  3. Kekayaan; harta: pikiran itu merupakan substansi yg tidak kelihatan
  4. Media yang dipakai untuk mengungkapkan bahasa.

Jadi untuk mengetahui arti substansi, kita harus mengetahui dulu konteks yg dibicarakan apa. Jika substansi dibicarakan dalam ilmu Kimia dan Biologi, maka artinya bisa berupa zat atau unsur.

Substansi diambil atau diserap dari istilah bahasa Inggris yaitu ‘substance’. Dalam kamus bahasa Inggris, arti kata substance adalah isi. Sedangkan substance sendiri juga diserap dari bahasa lain, yakni bahasa Latin yg artinya adalah isi, bahan, hakikat, dan padanan kata lainnya.

Menurut Tesaurus Bahasa Indonesia, sinonim substansi adalah akar, esensi, intisari, isi, makna. Jika berbicara tentang substansi, maka salah satu tokoh yg paling identik adalah Aristoteles yg merupakan seorang filsuf pertama yg membincangkan hal ini. Menurut Aristoteles, substansi merupakan konsep yg bisa berdiri sendiri, dan hal lain yg berkaitan dengan konsep ini adalah sebuah penjelasannya. Dengan demikian makna Substansi dalam Bahasa Indonesia tidak jauh berbeda dengan yg disampaikan oleh Aristoteles. Pun demikian jika Kita berberbicara tentang substansi yg diambil Yesus dari Maria, maka ketika Konsili Westminster mengatakan:

Jesus was conceived by the power of the Holy Spirit in the womb of the Virgin Mary out of her substance (Yesus dikandung oleh kuasa Roh Kudus di dalam rahim Perawan Maria, mengambil substansi **intisari/zat** dari Maria).

Maka yg dimaksud dengan substansi diatas tidak berarti Yesus ‘mengambil’ tubuh dari sel telur Maria karena ini bertentangan dengan Ibrani 10:5 yg mengatakan 'Allah sendiri yg menyediakan Tubuh bagi Yesus', bukan pula berarti Yesus mengambil Darah dari Maria karena ini bertentangan dengan perbedaan sirkulasi peredaran darah Fetal dan Maternal yg terjadi didalam rahim karena sejak berada didalam kandungan, Fetal sudah memproduksi darahnya sendiri dan baik darah Fetal maupun Maternal tidak bercampur karena ada barrier system didalam plasenta; maka yg benar adalah Janin Yesus menerima substansi berupa nutrisi dan zat yg berguna untuk perkembangan-Nya didalam rahim Maria. Hal ini tentu saja sejalan dengan penjelasan Saya sebelumnya mengenai pertukaran nutrisi dan oksigen di dalam plasenta.

Janin Yesus juga tidak mungkin mengambil wujud dan sifat manusia dari Maria karena nature dosa Maria yg diwariskan dari Adam tidak bisa bercampur dengan Kekudusan Yesus namun keduanya tetap bisa berjalan beriringan karena Yesus Kristus datang untuk orang berdosa dan ibu-Nya adalah salah satunya.

The term hypostasis has two meanings. Sometimes it means simple existence. In this sense, substance and hypostasis are the same thing, which is why certain of the holy Fathers have said: ‘the natures, that is to say, hypostases. At other times, it means the existence of an individual substance in itself.

Istilah hipostatis memiliki dua arti. Terkadang itu berarti keberadaan yg sederhana. Dalam pengertian ini, substansi dan hipostasis adalah hal yg sama, itulah sebabnya beberapa bapa suci mengatakan: 'kodrat, yaitu, hipostasis. Di lain waktu, itu berarti keberadaan substansi individu dalam dirinya sendiri.

John Damascus, The Fount of Knowledge, Chapter XLII, paragraph 1.

Secara sederhana, makna hipostatis adalah:

  1. Suatu karakteristik dan spesifik dari suatu hakikat yg bisa dibedakan.
  2. Entitas atau realitas individu dari suatu hakikat.

Kesatuan Hypostatis menjelaskan persatuan dari 2 (dua) kodrat / substansi (Allah dan Manusia) Yesus dalam Keberadaan-Nya sebagai Seorang Individu yakni ketika Firman itu menjadi Manusia. Pandangan mengenai kedua kodrat Yesus dalam satu Kesatuan Hipostatis telah diakui sejak Konsili Efesus tahun 431, dan hubungan antar keduanya ditegaskan dalam Konsili Kalsedon tahun 451.

  1. Sang Firman, dengan suatu cara yg tak terkatakan dan tak terbaygkan, setelah menyatukan dalam diri-Nya secara hipostatik, daging yg dihidupi oleh jiwa yg rasional, Ia menjadi manusia dan disebut sebagai Anak Manusia, kedua kodrat-Nya yg berbeda bersama-sama membentuk satu kesatuan, dan dari keduanya itulah lahir satu Kristus, satu Anak.
    (Sirilus dari Aleksandria - Patriark Aleksandria - Konsili Efesus tahun 431)
  2. Kita mengaku bahwa Kristus yg satu dan sama, Tuhan, dan Putera yg tunggal, harus diakui dalam dua kodrat-Nya yg tidak tercampur baur, tidak berubah, tidak terbagi-bagi atau terpisahkan. Perbedaan antara kedua kodrat-Nya tidak pernah hilang karena persatuan keduanya, namun karakter setiap kodrat dipertahankan sementara keduanya bersama-sama membentuk satu pribadi dan satu hipostasis.
    (Konsili Kalsedon tahun 451)

Dengan demikian, sejak semula pandangan gereja paska Kerasulan didalam Konsili Eukumenis telah menegaskan bahwa Penyatuan Hipostatis Allah dan Manusia didalam Pribadi Yesus Kristus terjadi tanpa melibatkan benih manusia. Kita, sebagai manusia yg terbatas, tidak bisa memahami cara kerja Allah yg tidak terbatas.

Secara singkat, kesatuan hipostatis mengajarkan bahwa Yesus adalah Allah dan manusia yg sempurna, bahwa tidak ada percampuran atau pengurangan dari salah satu nature tersebut.

Itulah sebabnya Kehidupan Yesus berbeda dari semua umat manusia, Dia dikandung dan dilahirkan tanpa sifat dosa yg telah menjangkiti setiap Qorang yg dilahirkan sejak kejatuhan Adam dan Hawa. Kedatangan-Nya sebagai persembahan korban terakhir yg sempurna bagi penebusan dosa juga menjelaskan betapa pentingnya kehidupan Yesus yg tanpa dosa. Jika Yesus hanya seorang manusia biasa, sama seperti kita, persembahan Diri-Nya tidak berguna. Namun karena tidak ada nature dan perbuatan dosa di dalam Dia maka Dia yg sebenarnya tidak patut menerima kematian, mati menggantikan kita sebagai Korban Penebus Salah (Imamat 5:14-19), Korban Penghapusan Dosa (Imamat 4:1-35, 5:1-13) dan Korban Keselamatan (Imamat 3:1-17) dengan sempurna, sekali dan untuk selamanya (Ibrani 9:25-28).


Tuhan Yesus memberkati

 

Oleh:
Sesandus Demaskus
Jemaat Gereja Kemah Injil Indonesia 'Adonay', ds Mekar Baru, Kab. Kubu Raya – Kalbar

Referensi silang:
https://archangeldemaskus.blogspot.com/2011/05/blood.html
https://archangeldemaskus.blogspot.com/2021/10/memahami-frasa-yesus-adalah-buah-rahim.html

3 komentar:

  1. Sel telur bunda Maria tidak membentuk tubuh Yesus dalam. Kandungannya , selanjutnya apakah bayi Yesus di kasih asi oleh Maria

    BalasHapus
  2. Yesus sebagai Allah ,Maria adalah ibu nya , tetapi Yesus sebagai manusia ,Maria bukan ibu nya Yesus .karena ovum Maria tidak membentuk tubuh Yesus dalam kandungannya .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maria tetaplah ibu Yesus karena dia yg telah mengandung & melahirkan Yesus.

      Hapus