05 Februari 2012

Perjalanan Hidup Yakub -- Pergumulannya Dengan Allah

Lukisan pergulatan Yakub dengan Malaikat Tuhan

Well there...
Sangat menarik ketika membaca tokoh Alkitab yang satu ini, dia diberi nama Yakub karena ketika lahir, dia memegang tumit kakaknya, Esau.
Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
Kejadian 25:26
Nama Yakub artinya 'penipu' (inilah arti ungkapan 'memegang tumit seseorang'; Ibrani akar עקב - 'AQEV. Awal-awal kehidupannya juga biasa-biasa saja, dia bekerja dirumah, membantu ibunya, dan bisa dikatakan, Yakub mengerjakan pekerjaan wanita.
But...
Ada satu yang aneh dari Yakub, dia punya kebiasaan menipu, di dalam Alkitab, tercatat ada tiga kali setidaknya Yakub menipu.

** Hak Kesulungan **
Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.
Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.
Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."
Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.
Kejadian 25 :29-34
Sebenarnya TIDAK ADA yg aneh dengan cerita ini, karena diayat terakhir dengan tegas dikatakan, Esau MENGANGGAP RINGAN hak kesulungan itu.
Meskipun pada akhirnya Esau MENGAKU dia SUDAH dua kali ditipu Yakub dan sepertinya ini yg melandasi sebagian pemahaman bahwa Yakub TELAH menipu Esau tentang hak kesulungan.

Ada apa dengan hak kesulungan...?
Mengapa ini begitu penting bagi Yakub dan TIDAK bagi Esau..?
Menurut tradisi yang berlaku, bagian putra sulung dari harta benda bapaknya adalah dua kali bagian anak-anak lain. Selain warisan khusus, agaknya warisan itu berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan agama, yang menjadi tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. Barangkali pemberian berkat oleh bapaknya kepadanya dan pemilikan Allah atas keluarga itu oleh dia melambangkan hal ini. Kebiasaan ini bisa disimpulkan dari tindakan-tindakan pengangkatan anak dan catatan-catatan hukum pada zaman itu maupun dari berita-berita Alkitab.
Cerita pendek tentang Esau menjual hak sulungnya hanya untuk sepiring makanan tidak melaporkan bagaimana transaksi itu diabsahkan, apakah resmi dicatat secara administratif atau tidak.
Suatu sumber dari abad 15 SM mencatat kasus serupa, yakni seorang di Asyur menjual warisan yang dia waris dari bapaknya.
Sumber lain dari lingkungan yang sama menunjukkan bahwa janji lisan seorang ayah kepada anaknya dapat dipertahankan di pengadilan.
(JB Princhard, Ancient Near Eastern Texts. hlm 220).
Maka berkat yang sudah diberikan Ishak tak dapat ditarik kembali, seperti ditekankan oleh Alkitab (Kejadian 27:33). Dengan demikian Yakub menjadi penerima janji Allah dan menjadi ahli waris tanah Kanaan. Esau menerima daerah yang kurang subur, yang kemudian terkenal sebagai tanah Edom. Ribka, ibu yang mendapat izin dari Ishak supaya Yakub lari menghindari amarah Esau ke kampung asalnya di Padan Aram. Ribka mendalihkan permohonannya pada betapa pentingnya Yakub menikah dengan anggota sukunya, untuk menghindari perkawinan campur seperti Esau yang menikah dengan wanita setempat.

Yakub mendapat hak sulung dengan mengambil keuntungan dari kelaparan kakaknya dan sayangnya kakaknya Esau sendiri TELALU MENGANGGAP REMEH kesulungan yg dia miliki.

** Mencuri Berkat Milik Esau **

Selanjutnya, dengan bantuan ibunya Ribka, Yakub berhasil menipu ayahnya dengan menyamar jadi Esau. Ini yg menurut Saya pribadi murni penipuan dengan memanfaatkan kondisi fisik ayahnya yang sudah buta.
Ketika Ishak sudah tua, dan matanya telah kabur, sehingga ia tidak dapat melihat lagi, dipanggilnyalah Esau, anak sulungnya, serta berkata kepadanya: "Anakku." Sahut Esau: "Ya, bapa."
Demikianlah Yakub masuk ke tempat ayahnya serta berkata: "Bapa!" Sahut ayahnya: "Ya, anakku; siapakah engkau?"
Kata Yakub kepada ayahnya: "Akulah Esau, anak sulungmu. Telah kulakukan, seperti yang bapa katakan kepadaku. Bangunlah, duduklah dan makanlah daging buruan masakanku ini, agar bapa memberkati aku."
Lalu Ishak berkata kepada anaknya itu: "Lekas juga engkau mendapatnya, anakku!" Jawabnya: "Karena TUHAN, Allahmu, membuat aku mencapai tujuanku."
Lalu kata Ishak kepada Yakub: "Datanglah mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau, apakah engkau ini anakku Esau atau bukan."
Maka Yakub mendekati Ishak, ayahnya, dan ayahnya itu merabanya serta berkata: "Kalau suara, suara Yakub; kalau tangan, tangan Esau."
Jadi Ishak tidak mengenal dia, karena tangannya berbulu seperti tangan Esau, kakaknya. Ishak hendak memberkati dia,tetapi ia masih bertanya: "Benarkah engkau ini anakku Esau?" Jawabnya: "Ya!"
Lalu berkatalah Ishak: "Dekatkanlah makanan itu kepadaku, supaya kumakan daging buruan masakan anakku, agar aku memberkati engkau." Jadi didekatkannyalah makanan itu kepada ayahnya, lalu ia makan, dibawanya juga anggur kepadanya, lalu ia minum.
Berkatalah Ishak, ayahnya, kepadanya: "Datanglah dekat-dekat dan ciumlah aku, anakku."
Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu, meraung-raunglah ia dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya serta berkata kepada ayahnya: "Berkatilah aku ini juga, ya bapa!"
Jawab ayahnya: "Adikmu telah datang dengan tipu daya dan telah merampas berkat yang untukmu itu."
Kata Esau: "Bukankah tepat namanya Yakub, karena ia telah dua kali menipu aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya, dan sekarang dirampasnya pula berkat yang untukku." Lalu katanya: "Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?"
Kejadian 27:1-40
Dari cerita diatas, maka BISA disimpulkan bahwa Yakub TELAH MENIPU ayahnya dengan memanfaatkan kelemahan ayahnya, supaya memberikan kepadanya berkat yang menurut adat adalah hak putra sulung.

** Yakub Menipu Laban **

Kejadian 30: 25-43, menceritakan tentang penipuan yang dilakukan oleh Yakub terhadap Laban dengan dalil setiap ternak yang berwarna hitam dan berbintik-bintik adalah milik Yakub sedangkan tidak berwarna hitam dan berbintik-bintik adalah milik Laban, dan dengan kelihaiannya ia mengambil dahan yang berwarna hijau dari pohon hawar, pohon badam didekatkan pada ternak sehingga sebagian besar ternak tersebut berbintik-bintik. Sehingga Yakub memiliki ternak yang begitu banyak.

Setelah 3 peristiwa ini diluar peristiwa lain yg dialami Yakub, tibalah saatnya Yakub ingin pulang ke kampung halamannya dan tentu saja bertemu dengan Esau kakaknya.
Sayangnya, Yakub begitu takut sehingga dengan liciknya dia memisahkan para pengikutnya menjadi 2 kelompok, sehingga ketika kelompok yg satu diserang, Yakub bisa melarikan diri dengan kelompok lain yg bersama-sama dengan dia, mungkin bisa dikatakan, Yakub mengumpan para pengikutnya supaya dia bisa lari dari Esau.
Kemudian pulanglah para utusan itu kepada Yakub dan berkata: "Kami telah sampai kepada kakakmu, kepada Esau, dan iapun sedang di jalan menemui engkau, diiringi oleh empat ratus orang."
Lalu sangat takutlah Yakub dan merasa sesak hati; maka dibaginyalah orang-orangnya yang bersama-sama dengan dia, kambing dombanya, lembu sapi dan untanya menjadi dua pasukan.
Sebab pikirnya: "Jika Esau datang menyerang pasukan yang satu, sehingga terpukul kalah, maka pasukan yang tinggal akan terluput."
Kejadian 32 : 6-8
Ada sebuah kejadian menarik yang tentu saja menjadi bahan perdebatan diantara Kristen - Islam tentang peristiwa pertemuan Yakub dengan malaikat ALLAH.

Berikut ceritanya
Pada malam itu Yakub bangun dan ia membawa kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya, dan menyeberang di tempat penyeberangan sungai Yabok.
Sesudah ia menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala miliknya
Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu.
Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."
Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub."
Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.
Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!"
Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya.
Itulah sebabnya sampai sekarang orang Israel tidak memakan daging yang menutupi sendi pangkal paha, karena Dia telah memukul sendi pangkal paha Yakub, pada otot pangkal pahanya.
Kejadian 32 : 22-32
Ada sesuatu yg menarik untuk dikaji dari cerita ini dimana ada tertulis seperti ini :

Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."Sekilas ketika dibaca, memang secara literal, terlihat Allah "kalah ketika bergumul" dengan Yakub.
Funny...
Tapi mari kita baca dengan seksama, jika Allah benar-benar kalah, maka TIDAK MUNGKIN :
  1. Malaikat itu bisa memukul sendi pangkal paha Yakub
  2. Yakub pada akhirnya mengatakan nyawanya telah tertolong karena telah berhadapan muka dengan ALLAH.
Allah jelas tidak dapat dikalahkan oleh manusia, namun Yakub "mampu" bertahan bergulat semalam-malaman dengan "manusia" ilahi itu.

Mengapa Yakub bergulat dengan orang (malaikat) itu...?
Kita dapat membayangkan seorang pria (yang sebenarnya malaikat) hendak meninggalkan Yakub. Lalu Yakub menahannya agar tidak pergi dengan cara memegang anggota badan atau badan orang itu. Orang itu berusaha melepaskan diri dari Yakub, tapi Yakub tidak mau menyerah, dia tetap tak membiarkan orang itu pergi, sehingga keduanya disebut “bergumul” atau “bergulat”. Orang itu berusaha semalaman untuk melepaskan diri dari Yakub, tapi Yakub semalaman berusaha keras menahan orang itu agar tidak pergi. Ketika menjelang fajar, orang itu berkata, “Biarkan aku pergi, karena fajar telah menyingsing.” Tapi Yakub tetap tak mau melepaskan orang itu sebelum orang itu memberkatinya.
“Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.”
Ini mengindikasikan bahwa motif Yakub menahan badan orang itu sehingga terjadi pergulatan adalah karena Yakub punya keinginan yang kuat agar orang itu memberkati Yakub. Orang itu tidak ingin memberkati Yakub, tapi Yakub menangis, memohon belas kasihan agar diberkati.
Ia bergumul dengan Malaikat dan menang; ia menangis dan memohon belas kasihan kepada-Nya. Di Betel ia bertemu dengan Dia, dan di sanalah Dia berfirman kepadanya
Hosea 12:3-4
Orang itu tetap tak ingin memberkati Yakub, tapi Yakub tetap menggondeli dia. Orang itu kesulitan untuk melepaskan diri dari pelukan Yakub sehingga dia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha Yakub itu terpelecok, ketika bergulat dengan orang itu. Meski begitu, tak juga Yakub melepaskan pegangannya. Akhirnya orang itu memberkati Yakub. Yakub pun menang dengan permohonannya yang sangat itu. Menang disini bukan menang dalam arti menang bergulat, tapi menang dalam arti menang dengan tuntutannya (permohonannya dikabulkan).

Pergumulan secara fisik terjadi antara Yakub dengan orang jelmaan malaikat itu, karena yang ditahan Yakub agar jangan pergi adalah badan orang itu. Tapi malaikat tidak akan memberkati Yakub kecuali Allah memutuskan agar malaikat itu memberkati Yakub. Ini berarti permohonan Yakub yang sangat dan sungguh-sungguh, permohonan memohon belas-kasihan yang disertai tangis sungguh-sungguh itu dilihat oleh Allah, sehingga Allah akhirnya mengabulkan permohonan Yakub, sehingga malaikat itu jadi memberkati Yakub. Kata “menang” disini bukan dalam arti menang duel, tapi “menang” dalam makna seperti bapak yang akhirnya mengabulkan permohonan anaknya karena si anak itu memohon dengan sungguh-sungguh.
Memohon belas kasihan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati sampai hatinya menangis menimbulkan belas kasihan dari Allah dan berakibat dikabulkan, inilah yang diistilahkan “bergumul dengan Allah dan menang”.
Sedangkan “bergumul dengan manusia dan menang” merujuk pada manusia jelmaan malaikat yang tak berhasil melepaskan diri dari kuatnya tekad Yakub untuk tidak melepaskannya pergi sebelum orang itu memberkatinya.
Peristiwa pergumulan itu bisa diringkas demikian :
  1. Secara fisik Yakub bergulat sebenarnya dengan malaikat yang mengambil rupa manusia.

  2. “Bergulat” bukan dalam arti berkelahi. Orang penjelmaan itu hendak pergi tanpa memberkati Ya’kub, tapi Yakub menahannya agar jangan pergi sebelum memberkati dirinya. Dia menahan sekuat tenaga semalaman, sehingga terjadi pergulatan antara keduanya. Ini disebut Yakub bergulat dengan manusia (penjelmaan malaikat). Ketika orang itu akhirnya bersedia memberkati Yakub, maka Yakub menang dengan permohonannya yang sungguh-sungguh itu.

  3. Selama menahan kepergian orang itu, Yakub menangis dan memohon belas kasihan agar diberkati. Ini pergulatan batin dengan Allah. Ketika Allah akhirnya memberkati Yakub melalui orang penjelmaan malaikat itu, maka Yakub menang dengan permohonannya. Kata “menang” disini bukan dalam arti menang duel, tapi “menang” dalam makna seperti bapak yang akhirnya mengabulkan permohonan anaknya karena si anak itu memohon dengan sungguh-sungguh, atau telah memohon belas kasihan semalam suntuk sekuat tenaga sampai hatinya menangis-nangis, dan akhirnya Allah mengabulkan permohonan yang penuh kesungguhan itu.

  4. Kesalahpahaman terhadap ayat ini disebabkan karena pembaca biasanya mengira pergulatan itu dalam makna duel seperti di televisi (Pro Westling), padahal sebenarnya bukan begitu maknanya.
Kita akhirnya bisa sampai pada sebuah kesimpulan bahwa dalam pergulatan itu, Yakub menangis dan memohon belas kasihan dari ALLAH.

Dan selanjutnya bisa dikatakan, TIDAK ADA yg namanya ALLAH kalah bergumul dengan Yakub tapi yg benar adalah Yakub MENANGIS dan MEMOHON BELAS KASIHAN dari-NYA, bahkan LEBIH JAUH LAGI dikatakan Yakub bersyukur NYAWANYA TERTOLONG karena dia berhadapan wajah dengan ALLAH.

Pertemuan Yakub dengan Tuhan telah mengubah Yakub. Dimana ketika Tuhan bertanya siapakah namamu, ia tidak menjawab Esau sebagaimana ia menipu Ishak dengan menjawab Esau, namun ia menjawab Yakub. Jawaban ini memberikan satu pengertian bahwa sehebat-hebatnya Yakub menipu manusia, namun dihadapan Tuhan ia harus berkata jujur, sebab dihadapan Tuhan tidak ada yang dapat disembunyikan. Ketika ia berkata namaku Yakub, maka dihadapan Tuhan ia menjawab dengan jujur bahwa aku seorang penipu, dengan kejujuran ini maka Allah mengganti namanya menjadi Israel yang berarti having power with God (= mempunyai kekuatan dengan Allah) atau God’s fighter (= pejuang Allah).

Akibat perubahan nama dan paradigma yang dialami oleh Yakub, maka dalam Pasal 33, ketika Yakub bertemu dengan Esau ia merubah strateginya bukan ia berada di posisi barisan paling belakang, namun ayat 3, dikatakan bahwa ia berdiri paling depan. Ketika ia melihat Esau ia sujud ke tanah sebanyak tujuh kali. Ini menunjukkan bahwa semua penipuan yang dipakai oleh Yakub sejak ia lahir sampai dengan ia mendapatkan kekayaan dari Laban telah dilepaskan, dan ia memiliki hati dan pikiran yang baru dengan mengandalkan Tuhan, maka ia yang dulu adalah seorang yang mempertahankan hidupnya dengan jalan menipu dan sikap egois diubah menjadi seorang yang jujur dan rendah hati.

TUHAN Yesus memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar