02 Juni 2011

Apologetika Terhadap Cerita Pornografi Didalam Alkitab

Selalu ada pertanyaan demikian.

Mengapa didalam Alkitab ada cerita porno...?

Karena Alkitab tidak pernah menyembunyikan dosa meskipun itu dilakukan oleh orang-orang pilihan-Nya. Inilah kejujuran Alkitab.

Menjawab Ahmad Deedad, The Choice Islam and Christianity, Bab 2-1-5: Pornografi

** Apologetika Terhadap Cerita Pornografi Didalam Alkitab **

**) Lot dan kedua anak perempuannya.

Hubungan seks antara ayah dan dua orang anak perempuannya. Malam-malam kedua anak perempuan Nabi Lot menggoda ayah mereka yang mabuk dan mendapatkan anak darinya. (Injil-Kejadian 19:30-36).

**) Jawaban Kristen **

Lot bukanlah nabi seperti yang disebut diatas. Nabi adalah utusan Tuhan yang menyampaikan pesan-Nya kepada umat manusia. Contohnya Musa, yang menyampaikan pesan kepada bangsa Israel. Apa yang dikisahkan Alkitab adalah apa yang telah terjadi, dan tidak ada perintah untuk mengikuti tindakan ke 2 (dua) anak Lot tersebut dalam seluruh Alkitab.

Bacalah Alkitab secara lengkap kisah ini; jangan cuma “mencuplik” beberapa Ayat untuk menyerang saja:

Apakah Allah tidak memberikan hukuman atas dosa tersebut ...?

Keturunan Lot dari ke 2 anak perempuannya adalah:

Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang. Yang lebih muda pun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang. (Kejadian 19:36-38)

Bangsa Moab dan Bangsa Amon tertulis dalam Alkitab adalah Bangsa-bangsa yang melawan Tuhan. Kita lihat nasib dari bangsa Amon dan Moab berikut ini:

Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid 1 dan 2 - Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1992

Bagaimana nasib bani Amon (Jilid 1 halaman 42):

Orang-orang Amon hidup terus hingga abad ke 2 SM. Keluarga Tobia hidup terus hingga abad ke 2 SM seperti ditunjukkan oleh bukti Arkeologis dari Transyordania dan Mesir.

Bagaimana nasib bani Moab (Jilid 2 halaman 93):

...akhirnya Moab ditundukkan Nebukadnezar dan berturut-turut diperintah oleh orang Persia dan berapa kelompok bangsa Arab. Orang Moab tidak ada lagi sebagai bangsa merdeka. Alexander Yaneus menundukkan mereka abad 2 SM.

Jadi bangsa Amon dan Moab lenyap dari panggung sejarah sekitar abad ke 2 SM. Mungkin karena bangsa ini dihasilkan dari hubungan sedarah sehingga mereka relative lebih lemah dan tidak dapat bersaing dengan bangsa disekitarnya.

**) Persetubuhan Ruben (anak Yakub) dengan gundik ayahnya.

Ruben anak laki-laki tertua dari Yakub, pada saat ayahnya tidak ada, berhubungan seksual dengan istri ayahnya dan Israel (nama lain Yakub) mendengarnya. Peristiwa ini dilaporkan kepadanya, tetapi dia tidak memarahi atau memukul anaknya atas kelakuan tersebut. Tuhan juga tidak memberikan sebuah kata celaan pun kepadanya. (Injil-Kejadian 35:22).

**) Jawaban Kristen **

Pertama:

Kutipan Ayat tersebut tidak benar (atau salah copy-paste)

Ketika Israel diam di negeri ini, terjadilah bahwa Ruben sampai tidur dengan Bilha, gundik ayahnya, dan kedengaranlah hal itu kepada Israel. Adapun anak-anak lelaki Yakub dua belas orang jumlahnya. (Kejadian 35:22)

Menurut tradisi Talmud, sesudah kematian Rahel, Yakub memindahkan tempat tidurnya ke kemah budak perempuan Rahel yang bernama Bilha. Rubenlah yang mengangkat dan memindahkan tempat tidur itu dan meletakkannya di sana. Kata Ibrani yang digunakan dalam ayat ini 'syakav' secara harfiah bermakna "berbaring" atau "mempersiapkan tempat tidur", namun seringkali digunakan sebagai eufemisme untuk berhubungan seksual. Benar atau tidak, karena kebejatan seksual Ruben, hak kesulungannya diambil darinya. Ia kehilangan warisannya dan tempat sebagai pemimpin untuk selama-lamanya.

Di sinilah letak "kejujuran" Alkitab, menceritakan secara gamblang perbuatan tokoh-tokoh di dalamnya, entah itu tindakan positif atau negatif. Kedua, harus diteliti dengan cermat bahwa Ruben mendapat hukuman dari Yakub:

Engkau yang membual sebagai air, tidak lagi engkau yang terutama sebab engkau telah menaiki tempat tidur ayahmu; waktu itu engkau telah melanggar kesuciannya. Dia telah menaiki petiduranku. (Kejadian 49:4)

Dialah anak sulung, tetapi karena ia telah melanggar kesucian petiduran ayahnya, maka hak kesulungannya diberikan kepada keturunan dari Yusuf. (1 Tawarikh 5:1)

Adakah dalam Alkitab menyatakan bahwa perbuatan Ruben itu benar?

Alkitab justru memberikan pengajaran bahwa perbuatan ini tidak untuk diikuti sebab itu adalah perbuatan dosa.

**) Yehuda berzinah dengan menantunya.

Dia dengan segera menjadi hamil dan memberikan anak haram yang kembar yang kemudian menjadi nenek moyang Yesus Kristus. Ini berarti Tuhan memberi penghargaan kepada Yehuda dan keturunannya. (Injil-Kejadian 38:15-30).

**) Jawaban Kristen **

Menurut Hukum Taurat (Ulangan 25:5-10), jika suami meninggal tanpa memiliki anak maka jandanya harus dikawinkan dengan saudara laki-laki almarhum suami untuk memberikan keturunan kepada almarhum suami.

Namun Yehuda tidak menikahkan Tamar (janda Er - anak ke 1 Yehuda) dengan Syela (anak laki ke 3) setelah Er dan Onan (anak ke 2 Yehuda - suami kedua Tamar) meninggal tanpa memiliki anak dengan Tamar. Setelah beberapa tahun kemudian, Yehuda bertemu dengan Tamar yang menggunakan tutup muka. Yehuda tidak mengenal bahwa wanita yang dia hampiri adalah Tamar.

Lalu berpalinglah Yehuda mendapatkan perempuan yang dipinggir jalan itu serta berkata, “Marilah aku mau menghampiri engkau” sebab ia tidak tahu perempuan itu menantunya. (Kejadian 38:16)

Keduanya melakukan penipuan, tapi Tamar melakukan hal itu untuk mendapatkan kepastian atas hak-haknya yang sah, sedangkan Yehuda memutarbalikkan tugas-tugasnya yang sah sebagai bapa leluhur.

Pelajaran yang dipetik:

  1. Kisah ini mengungkapkan standar-standar moral yang longgar masa itu yang sangat kontras dengan kemurnian Yusuf.
  2. Peristiwa ini menunjukkan mengapa keluarga Israel (Yakub) harus meninggalkan Kanaan dan pergi ke Mesir. Jikalau Yakub tetap tinggal di antara orang Kanaan, keturunannya akan kehilangan identitas mereka karena kawin campur. Di Mesir, keturunan Yakub dikucilkan dari orang Mesir dan oleh karenanya dapat menjadi umat terpisah yang hanya beribadah kepada Allah.
  3. Kisah ini melukiskan bahwa dosa semua orang, bahkan tokoh-tokoh terkemuka dalam rencana penebusan Allah, akan disingkapkan. Terakhir, kisah ini menunjukkan bahwa kepemimpinan umat Allah diserahkan kepada orang yang murni moralnya. Yusuf setia kepada Allah dan hukum-hukum-Nya, sedangkan Yehuda gagal. Standar yang sama berlaku dalam Perjanjian Baru bagi mereka yang ditugaskan menjadi pemimpin rohani.

**) Amnon, salah seorang putra nabi Daud memperkosa saudara perempuannya.

"Seorang anak laki-laki yang mulia dari seorang ayah yang mulia" berdasarkan Injil yang "suci", Amnon dengan sebuah tipu daya yang hebat memperkosa saudara perempuannya Tamar dan Tuhan tidak menghukum atau menegurnya. (Injil-2 Samuel 13:5-14)

**) Jawaban Kristen **

2 Samuel 13:1-18:33 menceritakan kisah Daud dan putera-puteranya. Amnon, putera Daud yang sulung dibunuh oleh Absalom, sedangkan pasal 13:1-22 bercerita tentang Amnon memperkosa adik tirinya. Di sini pembaca mengikuti lanjutan kemalangan Daud, akibat kelakuannya yang tidak senonoh dengan Batsyeba. Perlu diperhatikan, bahwa seluruh peristiwa pemberontakan Absalom yang mulai dengan dosa yang sama yang dilakukan oleh Daud; persundalan yang menyebabkan pembunuhan.

Tamar adalah adik tiri Amnon dan adik kandung Absalom. Amnon jatuh cinta kepada Tamar namun menganggap "mustahil" untuk melakukan sesuatu terhadap Tamar. "Mustahil" sebab hal itu dilarang. Tapi Tamar menyarankan agar dapat dibebaskan dari larangan tersebut (bagaimanapun juga, sama halnya dengan Abraham yang beristerikan saudara tirinya). Tapi dalam bagian ini kata "mustahil" rupanya ada sangkut-pautnya dengan kenyataan bahwa Tamar dengan cermatnya diasingkan. Bagaimana pun juga, Amnon hanya hendak memperkosanya, bukan untuk memperisterikan dia.

Segala daya upaya yang dilakukan oleh Amnon membuktikan bahwa perbuatannya bukan main-main. Jawaban Tamar supaya jangan memperkosanya karena orang tidak berlaku seperti itu di Israel memberi kesan bahwa kesusilaan bangsa Israel lebih tinggi daripada bangsa-bangsa sekelilingnya. Kelakuan Amnon yang tidak senonoh akan menjatuhkan nama Tamar untuk selama-lamanya. Amnon bukanlah seorang laki-laki yang mulia dan hukuman Tuhan atasnya adalah dibunuh oleh Absalom.

Dalam ruang lingkup yang lebih luas, rangkaian peristiwa dalam 2 Samuel 13:1-22:51 terutama merupakan kisah penggenapan maksud Allah untuk mendatangkan malapetaka atas Daud.

2 Samuel 13:1-39 mencatat akibat pertama dari dosa perzinahan dan pembunuhan yang dilakukan Daud. Perzinaan dengan sesama saudara dan pembunuhan terjadi di kalangan keluarganya sendiri ketika nafsu Daud pertama-tama diulang dalam putranya Amnon.

Karena Daud menghancurkan kebahagiaan keluarga Uria, Allah menghancurkan kebahagiaan keluarga Daud. Banyak kali Allah mendatangkan penderitaan dan kesusahan besar atas orang berdosa agar baik dia maupun orang lain, bisa takut akan Allah dan berbalik dari dosa.

Kita ambil kesimpulan disini, lagi-lagi mereka tidak meneliti dengan cermat, bahwa: Amnon mendapat hukuman dimana dia dibunuh oleh perintah Absalom.

Lalu Absalom memerintahkan orang-orangnya, demikian: "Perhatikan! Apabila hati Amnon menjadi gembira karena anggur, dan aku berkata kepadamu: Paranglah Amnon, maka haruslah kamu membunuh dia. Jangan takut. Bukankah aku yang memerintahkannya kepadamu? Kuatkanlah hatimu dan tunjukkanlah dirimu sebagai orang yang gagah perkasa!"

Orang-orang Absalom memperlakukan Amnon seperti yang diperintahkan Absalom. Lalu bangunlah semua anak raja itu, mereka menaiki bagalnya masing-masing dan melarikan diri.

Mereka masih di tengah jalan, ketika kabar sampai kepada Daud, demikian: "Absalom telah membunuh semua anak raja, tidak ada seorangpun dari mereka yang lolos."

Lalu bangunlah raja, dikoyakkannya pakaiannya dan berbaring di lantai, dan semua pegawainya yang hadir padanya mengoyakkan pakaian mereka.

Maka berbicaralah Yonadab, anak Simea, kakak Daud, katanya: "Janganlah tuanku menyangka, bahwa semua orang muda anak-anak raja itu, telah dibunuh. Hanya Amnon yang mati, sebab hal itu telah terlihat pada air muka Absalom, sejak Amnon memperkosa Tamar, adiknya.

(2 Samuel 13:28-32)

**) Putra Daud yang lain memperkosa ibunya (10 kali berurutan).

Absalom membentangkan sebuah kemah di atas Sotoh dan membaringkan 10 istri (gundik) ayahnya dan memperkosa mereka semuanya satu per satu, 'di depan mata seluruh Bani Israel.' (Injil-2 Samuel 16:21-23). 

**) Jawaban Kristen **

Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari. Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan. (2 Samuel 12:11-12)

Ayat-ayat ini adalah teguran yang disampaikan lewat nabi Natan. Perbuatan, yang kemudian akan mengubah seluruh kehidupan Daud, telah terjadi, tapi beberapa bulan berlalu sebelum akibatnya menjadi nyata. Nubuat nabi Natan yang terdahulu disampaikan kepada Daud, berisikan berkat Allah yang berkelimpahan. Dalam hal ini jelaslah, bahwa Daud tidak menduga bahwa kunjungan nabi Natan kepadanya pada kali ini, adalah untuk menyampaikan sesuatu yang tidak diinginkannya. Perumpamaan yang disampaikan oleh nabi Natan menyatakan kecerdikannya dalam dua hal, sebab bukan hanya mengajak Daud untuk menyalahkan dirinya sendiri -- tanpa disadarinya --, tapi juga merupakan tuntutan kepada raja selaku kepala hakim.

Ayat-ayat di atas digenapi dengan kematian akibat kekerasan yang menimpa Amnon dan Absalom pada masa Daud masih hidup, dan di kemudian hari hal pertumpahan darah seperti umpamanya pembersihan Atalya (2 Raja-Raja 11:1), demikian pula dalam peristiwa Absalom yang secara terang-terangan mengambil gundik-gundik raja (2 Samuel 16:22).

Hukuman dahsyat atas Daud, yang dinubuatkan Natan, bukan sekedar merupakan akibat yang wajar dari dosanya, bukan pula Allah yang secara pasif membiarkan hal-hal terjadi begitu saja kepada Daud; sebaliknya, hukuman yang diterima Daud adalah hasil tindakan Allah secara langsung.

Tiga kali Allah memakai frasa yang menunjuk kepada maksud, "Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu"; "Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu"; dan, "Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel." Daud akan mengalami perlakuan kejam dari anak-anaknya sendiri, seperti pemerkosaan Tamar putrinya oleh Amnon (2 Samuel 13:7-14); dan pemerkosaan istri-istrinya oleh Absalom.

Hukuman yang dikenakan kepada orang berzina dan pembunuh di Israel adalah hukuman mati (Imamat 20:10; 24:17). Akan tetapi, Allah mengesampingkan hukuman tersebut kali ini, bukan semata-mata karena Daud bertobat, tetapi karena Allah harus mempertahankan diri-Nya dan kebenaran-Nya secara terbuka di depan seluruh Israel dan bangsa-bangsa lainnya. Selama sisa hidupnya Daud menjadi contoh dari hukuman Allah yang adil atas seorang pemimpin rohani yang telah berbuat dosa besar.

**) Akibat dosa pun dialami oleh Absalom (**

Absalom pun mendapat hukuman ALLAH. Dia tewas dengan cara yang tidak biasa.

Kebetulan Absalom bertemu dengan orang-orang Daud. Adapun Absalom menunggangi bagal. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon Tarbantin yang besar, tersangkutlah kepalanya pada pohon Tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang dikendarainya berlari terus.

Seseorang melihatnya, lalu memberitahu Yoab, katanya: "Aku melihat Absalom tergantung pada pohon Tarbantin."

Yoab berkata kepada orang yang memberitahu kepadanya itu: "Apa? Jika engkau melihatnya, mengapa engkau tidak membanting dia ke tanah di tempat itu juga? Maka selayaknya aku memberi engkau sepuluh syikal perak dan satu ikat pinggang."

Tetapi orang itu berkata kepada Yoab: "Sekalipun aku mendapat seribu syikal perak di telapak tanganku, takkan aku menjamah anak raja itu, sebab di depan telinga kamilah raja memberi perintah kepadamu dan kepada Abisai dan kepada Itai, katanya: Lindungilah Absalom orang muda itu, karena aku. Sebaliknya, jika aku mencabut nyawanya dengan khianat tidak ada sesuatupun yang tinggal tersembunyi kepada raja--maka engkau akan menjauhkan diri."

Tetapi Yoab berkata: "Aku tidak mau membuang-buang waktu dengan kau seperti ini." Lalu diambilnyalah tiga lembing dalam tangannya dan ditikamkannya ke dada Absalom, sedang ia masih hidup di tengah-tengah dahan pohon Tarbantin itu.

Kemudian sepuluh bujang, pembawa senjata Yoab, mengelilingi Absalom, lalu memukul dan membunuh dia.

2 Samuel 18:9-15

**) Yerusalem -- Pelacur yang tidak pernah puas.

Bangsa Asyur, Babylonia atau Mesir pernah dapat memuaskan pelacur Yahudi tersebut. Pelacur-pelacur lain dibayar oleh klien mereka atas pelayanan yang diberikan tetapi pelacur ini membayar klien mereka agar dilayani. "Dia membentangkan kakinya untuk setiap orang yang lewat!" (Injil - Yehezkiel 16: 23-24).

**) Jawaban Kristen **

Persundalan yang dimaksud Kitab Yehezkiel adalah Firman Tuhan terhadap penduduk Yerusalem karena telah berpaling dari ALLAH dan menyembah kepada ilah-ilah lain. Lagi-lagi Muslim tidak dapat membedakan cerita perlambangan dengan kejadian biasa. 

Yehezkiel 16:1-63 di bawah judul "Yerusalem Yang Tidak Setia" hendak menunjukkan dengan cara alegoris, bahwa sejarah Israel merupakan suatu 'catatan yang tak putus-putusnya dari kemurtadan yang jahat sekali'.

Perikop ini terbagi dalam empat bagian:

  1. Suatu cerita populer mengenai seorang anak yang baru lahir, yang dijumpai, dan yang akhirnya menjadi ratu.
  2. Kakak-kakak perempuan Yerusalem, yaitu Samaria dan Sodom yang sangat jahat, masih lebih baik dibandingkan dengan dia.
  3. Yerusalem dapat dikembalikan lagi ke tempatnya semula hanya dalam rangkaian dengan kelompok saudarinya, yang terhina dulu.
  4. Yerusalem yang bertobat akan menerima Perjanjian Baru dari Allah. 

Untuk memahami kitab Yehezkiel haruslah dimengerti bahwa Kitab ini adalah firman Allah kepada bangsa Israel yang berada dalam pembuangan. Yehezkiel melalui perlambangannya menekankan transendensi Allah, yakni untuk menjelaskan bahwa Kemahakuasaan Allah tidak bisa dibatasi oleh kegagalan umat-Nya. Hal ini bermuara pada pembongkaran sejarah Israel yang paling tajam dalam Perjanjian Lama sebagaimana dituangkan dalam pasal 16, 20 dan 23.

Kalimat yang digunakan oleh nabi Yehezkiel memang sangat keras dan satiris yang mengumpamakan perilaku penduduk kota Yerusalem seperti perempuan sundal.

Dan akibat dari persundalan orang Yerusalem tersebut ALLAH menghukum mereka sebagaimana digambarkan dalam:

Yehezkiel 16:35-43: “…. 38 AKU akan menghakimi engkau … 42 Demikianlah AKU melampiaskan murkaKu kepadamu …43 … tetapi dengan semuanya ini membuat AKU gemetar kemarahan ….

**) Dua orang perempuan bersaudara berkompetisi satu sama lain dalam prostitusi.

"Bagi kegemarannya terhadap kekasih-kekasihnya yang auratnya seperti aurat keledai dan emisinya seperti emisi kuda." (Injil-Yehezkiel 23:1-35)

**) Jawaban Kristen **

Sepertinya Ahmad Deedad tidak dapat membedakan ungkapan alegoris dengan kenyataan. Padahal di saudara kita dari Tanah Melayu sangat jago-jago berpantun, berperibahasa, menggambarkan kejadian nyata dengan metafora dan personifikasi.

Yehezkiel 23:1-49 berbicara tentang Ohola dan Oholiba. Pasal ini terbagi dua. Ayat 1-35 memberikan kiasan dari kedua kakak adik itu, Samaria dan Yerusalem, dengan memakai gambaran-gambaran alegoris.

Sedang syair pertama memikirkan pengaruh-pengaruh jahat dari agama-agama Kanaan, tapi di sini yang dikutuk ialah persekutuan-persekutuan dengan negeri-negeri asing. Ayat 36-49 ialah suatu tambahan, yang menguraikan kiasan itu dengan cara yang lain, mungkin dengan mengingat keadaan yang berbeda. Di sini kedua kakak-adik itu ditinjau bersama-sama telah melakukan penyembahan kepada Molokh, menajiskan tempat kudus dan hari Sabat; persekutuan-persekutuan dengan negeri asing itu agaknya lebih tertuju kepada negeri-negeri tetangga daripada kepada kerajaan-kerajaan yang jauh-jauh.

Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda. (Yehezkiel 23:20)

"Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal" maksudnya ialah permohonan Yehuda meminta bantuan Mesir melawan bangsa Babel.

Beginilah firman TUHAN, Allah Israel. Kepada raja Yehuda, yang menyuruh kamu kepada-Ku untuk meminta petunjuk, harus kamu katakan begini: Lihat, tentara Firaun yang telah berangkat keluar membantu kamu akan kembali ke negerinya, ke Mesir. Tetapi orang-orang Kasdim akan datang kembali memerangi kota ini, merebutnya dan menghanguskannya dengan api. (Yeremia 37:7-8)

Nama Ohola dan Oholiba bukan nama sebenarnya, nama-nama ini adalah kiasan untuk Samaria (Kerajaan Utara) dan Yudea atau Yerusalem. Kedua Kerajaan itu digambarkan sebagai kakak-beradik, keduanya telah 'dinikahi' Allah; dalam suatu alegori pertentangan dengan larangan dalam Imamat 18:18. Keduanya telah berzinah mengkhianati Allah, 'Suami' mereka, yaitu dengan sukarela terlibat dan bersekutu secara politis dan agama dengan bangsa-bangsa lain -- dalam pengertian bahwa persekutuan antara dua bangsa (Israel dan bangsa kafir) telah mengakibatkan persundalan rohani -- menyembah ilah bangsa lain. Oholiba telah diperingatkan, bila tidak mau belajar dari nasib kakaknya, nasibnya akan serupa juga.

Dengan demikian ayat-ayat diatas adalah kiasan saja, maksud sebenarnya adalah kecaman terhadap penduduk kota Samaria dan Yerusalem yang memiliki perilaku tidak setia, sering berpaling dari ALLAH.

Ayat 4: …Ohola adalah Samaria dan Oholiba adalah Yerusalem.

Itulah sebabnya nabi Yehezkiel menggunakan kalimat yang sangat tajam dan satiris dalam kecamannya tersebut.

Disebutkan juga hukuman yang diberikan akibat persundalan tersebut. Ayat 10: … Ia sendiri (Ohola - Samaria) dibunuh dengan pedang.

Ayat 25: … hidung dan telingamu (Oholiba – Yerusalem) akan dikerat dan sisamu akan mati rebah oleh pedang.

Konon katanya, Ahmad Deedat diakui sebagai 'Kristolog' terkemuka, ternyata nggak bisa membedakan antara Injil dengan Perjanjian Lama. Untuk kita ketahui, Alkitab tidak pernah menyembunyikan kebejatan tokoh yang ada di dalamnya. Semua sisi baik positif maupun negatif ditulis dengan gamblang. Jika hanya sisi positif saja yang ditampilkan, 'ntar Abraham alias Nabi Ibrahim plus tokoh-tokoh laen bakal dijadikan "monumen" di Israel, alias bisa dikultuskan.

Alkitab menulis tentang kejadian akibat dosa seksual karena itulah yang terjadi. Tetapi harus dimengerti bahwa Alkitab tidak pernah menganjurkan manusia melakukan dosa tersebut; malahan Alkitab menuliskan akibat-akibat dari dosa tersebut.

Alkitab dengan jelas mengatakan: Persundalan akan dihukum ALLAH.

Persundalan yang dimaksud dalam kitab Yehezkiel adalah dalam konteks bangsa Israel sebagai bangsa pilihan yang telah berpaling dari ALLAH dan menyembah illah-illah lain.

** Mengapa Kisah-Kisah Persundalan Ditulis Dalam Alkitab ...? **

Kalau kita perhatikan dengan benar-benar isi Kitab Suci, memang isinya sering bercerita secara terus terang mengenai keadaan manusia, tidak dibuat-buat atau direkayasa dan dari keadaan manusiawi demikian itulah diberitakan Kebenaran Allah kepada umat manusia.

Alkitab adalah KITAB yang jujur; bahwa tidak ada manusia yang luput dari dosa. Nabi-nabi-pun tidak terhindar dari dosa.

Disini kita mempunyai perbedaan pandangan; dimana mereka selalu menganggap bahwa seorang nabi adalah manusia sempurna/tidak tersentuh dosa; sedangkan dalam dalam Teologia Kristen "tidak ada manusia yang luput dari dosa". Hanya Yesus yang tidak pernah berbuat dosa; disini kita melihat betapa pentingnya Yesus datang ke dunia; supaya manusia diselamatkan; terbebas dari kutuk dosa dan beroleh hidup yang kekal.

TUHAN Yesus memberkati

**) Tambahan: Jejak Arkeologis Dunia Perjanjian Lama

Bangsa Moab (Bani Moab)

Sebuah negeri pada zaman Perjanjian Lama yang berlokasi di timur Laut Mati. Orang-orang Moab adalah keturunan Lot dan berkerabat dengan bangsa Israel. Mereka berbicara dengan bahasa yang serupa dengan bahasa Ibrani. Ada peperangan yang terus-menerus antara orang-orang Moab dan bangsa Israel.

Suku Moab adalah keturunan Moab, putra Lot, yang lahir dari hubungan intim dengan putri sulungnya (Kejadian 19:37). Dari Zoar, tempat pertama sukunya berkembang, pada batas bagian tenggara Laut Mati, mereka menyelimuti wilayah timurnya Yordan. Sebelum peristiwa Keluaran, di bawah pimpinan raja Sihon suku Amori menyeberang Sungai Yordan dan mengusir suku Moab ke daerah di antara Sungai Lembah Arnon dan Sungai Yabok, dan menjadikan kota Hesybon sebagai ibukota mereka. Suku Moab kemudian terbatas pada daerah di selatan Lembah Arnon (Bilangan 21:26-30).

Menurut catatan sejarah, bangsa atau kerajaan Moab berdiri sebelum adanya Kerajaan Israel. Hal ini disimpulkan dari patung raksasa di Luxor yang dibuat oleh Firaun Ramses II, pada abad ke-13 SM, yang mencatat Mu'ab di antara bangsa-bangsa yang dikalahkannya dalam perang. Selain itu ada kisah dimana Hadad bin Bedad, raja Edom memukul kalah orang Midian di daerah Moab, dan kotanya bernama Awit. Peristiwa ini kemungkinan terjadi pada waktu bangsa Israel masih diam di tanah Mesir.

Dalam perjalanan Israel keluar dari Mesir, mereka tidak melewati Moab, melainkan ke "padang gurun" di sebelah timurnya, sampai mereka tiba di wilayah utara Arnon. Suku Moab khawatir, dan raja mereka, Balak bin Zipor, meminta dukungan dari suku Midian (Bilangan 22:2-4). Inilah latar belakang kisah dimana Bileam bin Beor mengunjungi Balak (Bilangan 22:2-6).

Di Dataran Moab, yang dikuasai suku Amori, bangsa Israel berkemah terakhir kalinya sebelum memasuki Tanah Kanaan (Bilangan 22:1; Yosua 13:32). Dari atas Puncak Pisgah itulah, Musa, nabi yang hebat itu, mengamati Tanah Perjanjian; di atas Gunung Nebo ia mati sendirian; di lembah ini dekat Bet-Peor ia dimakamkan (Ulangan 34:5-6).

Sebuah prasasti dari batu basal, yang dipahat atas nama raja Mesha, ditemukan di Dibon oleh Klein, seorang misionaris Jerman di Yerusalem, pada tahun 1868, yang terdiri dari tiga puluh empat kalimat yang terpahat dalam huruf Ibrani-Fenisia. Prasasti ini didirikan oleh Mesha di sekitar tahun 900 S.M. sebagai rekaman sejarah dan peringatan akan kemenangannya. Terpahat di atasnya peperangan Mesha dengan Omri, bangunan-bangunan yang ia dirikan, dan peperangannya melawan Horonaim. Pahatan ini menambah dan menguatkan sejarah raja Mesha yang direkam dalam 2 Raja-Raja 3:4-27. Pahatan ini merupakan penemuan tertua yang tertulis dalam huruf dan, dalam kaitannya dengan sejarah Israel, sangat penting dalam mempelajari bahasa kuno.

Dalam periode Kerajaan Persia, Moab menghilang dari catatan sejarah. Wilayahnya diambil alih oleh suku-suku dari Arab utara, termasuk orang Kedar dan kemudian orang Nabataean. Dalam kitab Nehemia (Nehemia 4:7) disebutkan bahwa orang Arab, bukan orang Moab, yang menjadi sekutu orang Amon. Negara mereka tetap dikenal dengan nama Alkitab untuk beberapa lamanya. 

Bangsa Amon (Bani Amon)

Di sepanjang sejarah mula-mula Israel, kita menemui bahasan tentang suku Amon. Siapakah mereka, darimanakah asal usul mereka, dan bagaimanakah nasib mereka? Suku Amon adalah kaum Semit, yang bersaudara dekat dengan Israel. Meskipun demikian, mereka lebih sering dianggap sebagai musuh daripada sahabat.

Lot, keponakan Abraham, adalah nenek moyang suku Amon. Setelah Abraham dan Lot berpisah (Kejadian 13), Lot berdiam di kota Sodom. Ketika Allah menghancurkan kota Sodom dan Gomora karena kefasikan mereka, Lot serta kedua putrinya melarikan diri ke daerah perbukitan pada ujung selatan Laut Mati. Mungkin karena berpikir mereka benar-benar orang terakhir di bumi, para putri Lot membuat ayahnya mabuk dan berhubungan intim dengannya supaya dapat menyambung keturunan (Kejadian 19:30-38). Putri yang tertua melahirkan putra yang bernama Moab ("dari ayah"), dan putri yang bungsu melahirkan Ben-Ami ("putra kaumku"). Suku Amon, keturunan Ben-Ami, merupakan kelompok pengembara yang tinggal di daerah Yordan pada zaman ini, dan nama ibukotanya, Amman, mencerminkan nama leluhurnya.

Pada zaman Musa, lembah subur di Sungai Yordan didiami oleh suku Amori, Amon, dan Moab. Ketika Israel meninggalkan Mesir, bangsa Amon menolak membantu mereka, dan Allah menghukum mereka atas kesalahan itu (Ulangan 23:3-4). Akan tetapi, di kemudian hari, ketika Israel memasuki Tanah Perjanjian, Allah memerintah pada mereka, "Pada hari ini engkau akan berjalan melintasi perbatasan Moab, yakni Ar, maka engkau sampai ke dekat bani Amon. Janganlah melawan mereka dan janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu apapun dari negeri bani Amon itu menjadi milikmu, karena Aku telah memberikannya kepada bani Lot menjadi miliknya" (Ulangan 2:18-19). Suku Israel, Gad, Ruben, dan setengah suku Manasye bin Yusuf mengklaim tanah Amori di perbatasan suku Amon.

Bangsa Amon adalah pemuja berhala yang menyembah dewa Milkom dan Molokh. Allah melarang umat Israel kawin dengan kaum berhala ini, karena pernikahan bakal menyimpangkan Israel ke dalam pemujaan ilah-ilah palsu. Salomo melanggar perintah ini dan menikahi Naama orang Amon (1 Raja-Raja 14:21), begitupula dengan banyak wanita kaum berhala lainnya, dan, sesuai himbauan Allah, ia terjerat ke dalam pemujaan berhala (1 Raja-Raja 11:1-8). Molokh merupakan dewa api yang bermuka lembu; patungnya mempunyai tangan yang terulur untuk menerima bayi yang dikorbankan padanya. Tak berbeda dengan dewa yang mereka sembah, suku Amon juga keji. Ketika Nahas orang Amon ditanya tentang kondisi berdamai (1 Samuel 11:2), kondisi yang ia tetapkan adalah mencungkil mata kanan tiap pria Israel. Amos 1:13 berkata bahwa bani Amon membelah perut wanita hamil di daerah yang mereka taklukkan.

Di bawah pimpinan Raja Saul, Israel menaklukkan bangsa Amon dan menguasai mereka. Daud melanjutkan kedaulatan Israel atas Amon dan menumbangkan ibukotanya pada masa pemerintahannya. Setelah perpecahan antara Israel dan Yehuda, bangsa Amon mulai bersekutu dengan musuh Israel. Amon berhasil merebut sedikit kedaulatan pada abad ke-tujuh S.M., sampai Nebukadnezar menaklukkan mereka kembali satu abad kemudian. Tobia orang Amon (Nehemia 2:19), mungkin berkedudukan sebagai gubernur wilayah itu pada masa berkuasanya kerajaan Persia, namun penduduknya terdiri dari orang Amon, Arab, dan lainnya. Pada zaman Perjanjian Baru, orang Yahudi mendiami daerah itu, dan tempat itu dikenal sebagai Perea. Bahasan suku Amon sebagai kelompok khusus ditulis pada abad kedua oleh Justin Martyr, yang menulis bahwa jumlah mereka sangat banyak. Pada masa kekuasaan kerajaan Romawi, suku Amon sepertinya diserap ke dalam kebudayaan Arab.

Tugu Absalom (Yad Avshalom)

Sewaktu hidupnya Absalom telah mendirikan bagi dirinya sendiri tugu yang sekarang ada di Lembah Raja, sebab katanya: "Aku tidak ada anak laki-laki untuk melanjutkan ingatan kepada namaku." Dan ia telah menamai tugu itu menurut namanya sendiri; sebab itu sampai hari ini tugu itu dinamai orang: tugu peringatan Absalom. (2 Samuel 18:18)

Makam Avshalom (Absalom) adalah monumen besar di lembah Kidron atas (lembah Yehoshafat), di kaki Bukit Zaitun, dan menghadap ke gunung kuil. Makam itu dibangun di kaki barat bawah Bukit Zaitun, menghadap Kota Tua Yerusalem, di sisi timur lembah Kidron. Seluruh area ini adalah kuburan besar dengan ribuan makam, dan ini (makam Absalom) adalah salah satu yang terkenal dan terbesar dari semuanya.

Menurut legenda, di atas puncak makam ada tangan, karena dalam bahasa Ibrani tangan (Yad) berarti "peringatan". Kemudian dihapus, mungkin diledakkan, sebagai protes atas tindakan anak itu terhadap ayahnya. Selama 3.000 tahun situs itu ditutupi oleh batu-batu kecil yang dilemparkan ke makam oleh pengunjung yang menunjukkan rasa jijik mereka terhadap tindakan anak yang melawan ayahnya.

Josephus, komandan yang beralih menjadi sejarawan, menulis pada abad ke-1 M bahwa pilar marmer itu berjarak 2 furlong (400 meter) dari Yerusalem, tempat situs itu berada.

“Now Absalom had erected for himself a marble pillar in the king’s dale, two furlongs distant from Jerusalem, which he named Absalom’s Hand, saying, that if his children were killed, his name would remain by that pillar; for he had three sons and one daughter, named Tamar, as we said before, who when she was married to David’s grandson, Rehoboam, bare a son, Abijah by name, who succeeded his father in the kingdom; but of these we shall speak in a part of our history which will be more proper. After the death of Absalom, they returned everyone to their own homes respectively”.

(Sekarang Absalom telah mendirikan untuk dirinya sendiri sebuah pilar marmer di Lembah Raja, dua mil jauhnya dari Yerusalem, yang dia beri nama Tangan Absalom, dengan mengatakan, bahwa jika anak-anaknya terbunuh, namanya akan tetap ada di dekat pilar itu; karena dia memiliki tiga putra dan satu putri, bernama Tamar, seperti yang kami katakan sebelumnya, yang ketika dia menikah dengan cucu Daud, Rehoboam, melahirkan seorang putra, bernama Abiya, yang menggantikan ayahnya di kerajaan; tetapi tentang ini kita akan berbicara di bagian dari sejarah kita yang akan lebih tepat. Setelah kematian Absalom, mereka masing-masing kembali ke rumah masing-masing)

Josephus Flavius (Antiquities, Book 7, Chapter 10: 3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar