14 Juni 2011

Kepercayaan Druze -- Sinkretisasi Kristen Dan Islam Yang Berasal Dari Libanon

Peta kaum Druze di Libanon

Orang Druze menganggap diri mereka sebagai "Mowahhidoon" (jamak) atau "Mowahhid" (tunggal) yang berarti monotheis atau percaya pada satu Tuhan. Pada umumnya mereka disebut "orang Druze", diambil dari nama el-Drzi, salah seorang pemimpin agama terkemuka suku Druze di masa lalu. Beberapa sumber menyatakan bahwa orang Druze bukan keturunan suku apa pun sebelum menganut kepercayaan al-Hakim, seorang khalifah muslim. Beberapa teori yang belum terbukti kebenarannya menyebutkan bahwa orang Druze merupakan keturunan orang Persia, sementara teori lain menganggap mereka sebagai keturunan orang Kristen, sejak zaman Perang Salib. Tapi teori yang terakhir ini sepertinya tidak benar karena Perang Salib pertama terjadi pada sekitar delapan puluh tahun setelah lenyapnya al-Hakim. Orang Druze setia kepada negara yang menguasai tanah mereka dan tidak mencoba mendirikan negara mereka sendiri. Mereka bisa ditemukan di Israel, Libanon, dan Siria. Bisa dikatakan mereka adalah para pejuang terbaik karena mereka tidak takut mati.

Banyak orang mengetahui tentang Druze, sesuatu yang misterius, agama yang berusia 1.000 tahun di Libanon. Juga disebut Druse dan Duroz, terdapat sekitar 750.000-800.000 pengikutnya saat ini, utamanya di Siria, Libanon, dan Israel. pengikut Druze menyebut diri mereka Muwahhidun (Orang-orang yang bersatu), dan walaupun mereka percaya Muhamad berasal dari Tuhan, tidak bisa dianggap sebagai orang Islam juga karena mereka juga adalah orang Yahudi atau bahkan orang Kristen. Untuk memahami asal usul mereka, kita harus kembali pada waktu ke waktu dari kalifah Mesir Fatimid.

**) Dinasti Kalifah Fatimid

Setelah beberapa kalifa pertama (yang disebut Dinasti Umayyad), kaum Abbasids yang jahat telah membuktikan dengan baik sekali bagi dunia Islam bahwa kekuasaan itu jahat. Beberapa orang berpikir mungkin para Kalifa sudah seharusnya pergi kepada keturunan Muhamad pada akhirnya. mereka kaum Abbasids disukseskan oleh dinasti Fatimid, yang memimpin dari Afrika Utara dan kemudian berpusat di Mesir.

Nama mereka karena pemimpin keturunan dari Fatima, anak perempuan dari Muhamad dan istri pertamanya Khodijah. Walaupun ‘Abd al-Rahman mempersembahkan 100 muatan unta dengan pakaiannya dan 10.000 Dinar untuk menikahi Fatima, dan ‘Uthman mempersembahkan yang sama, Muhamad menikahkan dia dengan seorang yang miskin, ‘Ali bin Abi/Abu Talib. Kaum Islam Syiah yang saleh mempercayai banyak legenda tentang Fatima.

Berdasarkan hal-hal ini, ketika Khodijah hamil, kaum Qurais tidak mau menolong, maka empat perempuan dari Surga datang untuk menolong: Sara istri Abraham, Asiah, Maria, dan Safira yang katanya istri dari Musa. Fatima dikatakan tidak pernah mengalami menstruasi, ia melahirkan melalui paha kirinya, sementara Maria melahirkan Yesus melalui paha kanannya. Fatima menjadi seorang selir di Surga. Seluruh umat Islam di Surga akan memiliki banyak selir seperti istri yang semau mereka, kecuali hanya Ali yang hanya memiliki satu istri yaitu Fatima. Beberapa orang melihat persamaan antara penghormatan pada Fatima dan penghormatan kepada Perawan Maria oleh umat Katholik Roma. Fatima disebut ”ibu dari ayahnya” oleh 12 imam Syiah, (Encyclopedia of Islam vol.2 hal.845-846), mungkin sebagai sebuah nubuat bahwa kedua belas imam akan dinamakan Muhamad.

Fatima akan menjadi orang pertama yang masuk ke Firdaus setelah Muhamad dalam kebangkitan. Hadist Sunni Bukhari vol.4 no.819-820 hal.527 juga mengatakan ini. Jibril akan menuntun untanya kepada tahta Allah. Disana ia akan bersujud dan meminta Allah untuk memberikan keadilan pada kesalahan atas anak-anak laki-lakinya yang mati Hasan dan Husain. Fatima akan memasukkan seluruh pengikutnya ke dalam Firdaus, dan seperti doa orang Katholik Roma untuk Maria, beberapa kaum Ismail mempersembahkan doa untuk Fatima. Sebagai tambahan, ada juga sebutan yang momok yaitu “nyonya Fatima” dalam agama Katholik Roma, tapi itu sama sekali tidak berhubungan.

**) Berikut ini adalah seluruh Kalifa Dinasti Fatimid

  1. Al-Mahdi kalifa ‘Obaidallah/’Ubaydullah tahun 297 AH/909 AD - 322 AH / 3/4/933/934. Ia mengalahkan kaum ‘Abbasid Mesir pada serangan yang kedua tahun 919-920 AD. Ia menyatakan sebagai Mahdi.
  2. Al-Ka’im biamr Allah (Abu’l-Kasim), meninggal tahun 334 AH. 5/18/945
  3. Mansur (Abu Tahir Isma’il), meninggal tahun 3/19/952. 
  4. Mu’izz lidin Allah (Abu Tamim Ma’ad), tahun 952-976. Usia 22 tahun mulai memerintah. 
  5. Kalifa al-’Aziz tahun 976-996 AD., mengalahkan Siria. 
  6. Al-Hakim bi’amr Illahi, tahun 996-1021 AD. 
  7. Al-Zahir, kalifa dari tahun 1021-1036 AD. 
  8. Al-Mustansir, tahun 1036-1094 AD, pemerintahan yang lemah. 
  9. Al-Musta’li, kalifa dari tahun 1094-1101 AD.  
  10. Al-Amr, tahun 1101-1130 AD. 
  11. Al-Hafiz, tahun 1130-1140 AD. 
  12. Al-Zafr, tahun 1149-1154 AD. 
  13. Al-Fa’iz, tahun 1154-1160 AD. 
  14. Al-’Adid kalifa Fatimid terakhir tahun 1160-1171 AD, diberhentikan oleh Saladin tentara Abbasid.

**) Al-Hakim

Al-Hakim bin-Amr Allah dilahirkan tahun 985 AD. menjadi kalifa Fatimid keenam ketika ia berusia 11 tahun (tahun 996 AD). Al-Hakim terkenal buruk atas kekejamannya yang bebas, tirani, dan hilangnya yang misterius ketika sedang berjalan sendirian pada Februari, tahun 1021 AD. Ia adalah kepala pelaksanaan hukuman mati umat Kristen dan bangsa Yahudi, yang mana ibunya adalah seorang Kristen dari Rusia. Banyak orang menganggapnya seorang kaum Ismail Syiah yang gila. Di lain hal, ia dikagumi oleh yang lain.

Beberapa orang pernah mengatakan bahwa setiap hal buruk mempunyai rasionalisasi yang baik. Menurut The Encyclopedia of Religious Knowledge hal.277-278, dipercaya bahwa “perbuatannya, dianggap mereka mungkin muncul sebagai kekejaman saat itu, yang mana di luar pemahaman dan simbolisasi kreatif mereka diketahui hanya pada Hamza sebagai imam.”

Ahli matematika terkenal, Alhazen (meninggal tahun 1038) menyatakan ia dapat menemukan sebuah mesin untuk mengatur banjir di sungai Nil. Hakim (meninggal tahun 1021) mengundangnya ke Mesir untuk melakukannya. Ketika Alhazen tiba, dan melihat bahwa itu tidak mungkin, ia berpura-pura menjadi gila sampai Hakim meninggal.

**) Sebuah Timeline dari Teror Hakim

  1. Tahun 1003, menghancurkan sebuah Gereja dan membangun Rashid, sebuah masjid.
  2. Tahun 1004, memaksa umat Kristen dan bangsa Yahudi untuk memakai ikat pinggang hitam dan sorban. 
  3. Tahun 1005 al-Hakim adalah seorang Syiah, dan ia menyatakan kutukan melawan Kalifa pertama dan para sahabat nabi, dan memaksa hal ini dituliskan di dalam mesjid. 
  4. Tahun 1007, ia mencabut mengenai tulisan ini di dalam mesjid. Ia pertama kali melarang dan menghubungkannya dengan hukum melawan anggur, rumah pelacuran, budak perempuan yang bernyanyi, instrument musik, penyanyi, pemain alat musik. 
  5. Ia melarang perempuan untuk pergi keluar. Al-Hakim melarang pembuat sepatu untuk membuat sepatu bagi para wanita. (mereka tidak perlu keluar jadi tidak perlu sepatu) 
  6. Pada beberapa hal, al-Hakim menganjurkan pendukungnya, termasuk menyembahnya sebagai penjelmaan Tuhan. Kepercayaan Druze dinamakan berdasarkan dari salah satu pendukungnya ini, Ismail al-Darazi (ad-Darazi). Kemudian teologi Druze mengatakan ada sepuluh penjelmaan Tuhan, dan al-Hakim adalah yang terakhir, menurut The Encyclopedia of Missions vol.1 hal.341 (Funk dan Wagnalls, tahun 1891). 
  7. Ia melarang beberapa tanaman, karena ia percaya Abu Bakr, A’isha, dan Mu’awiya menyukainya. 
  8. Ia melarang memakan kulit ikan dan ikan tanpa sisik. Ia melarang permainan catur (seperti yang diajarkan Islam Sahih), dan ia menyuruh semua anjing dibunuh. 
  9. Al-Hakim membakar seluruh tempat tinggal bangsa Yahudi di Kairo. 
  10. Ia membakar kota al-Fustat setelah mengedarkan sebuah pernyataan yang mengatakan ia telah dilepaskan oleh Islam karena menyatakan diri ia adalah jelmaan Tuhan. Al-Hakim dikatakan menghibur dirinya dengan menonton kota itu dibakar. 
  11. Tahun 1007, melarang prosesi hari Minggu Palma di Yerusalem 
  12. Tahun 1008, menyita tanah dan kekayaan dari gereja-gereja dan biara di Mesir 
  13. Tahun 1009, memaksa umat Kristen dan bangsa Yahudi untuk memakai Salib dan lonceng. Merusak dua Gereja di Kairo, satu di Damaskus, dan merusak makam mereka. Menyiksa pegawai yang Kristen. 
  14. Tahun 1009/1010, merusak Gereja Makam Suci di Yerusalem, melarang perayaan Epifani di Kairo dan merusak Biara Kristen. 
  15. Tahun 1010, melarang umat Kristen untuk menggunakan anggur dalam Perjamuan Tuhan. 
  16. Tahun 1011-1012 al-Hakim melewati sebuah toko daging, mengambil sebuah pisau daging, dan membunuh salah satu dari pembantu. 
  17. Tahun 1011-1012, melarang adanya tanda salib. 
  18. Tahun 1012-1013, umat Kristen tidak bisa pergi naik kuda. Ia merusak Gereja-Gereja dan Biara, menyisakan hanya Biara di Sinai. 
  19. Tahun 1012-1013, memaksa warga negara menyembah kepadanya dan menyebutnya Tuhan 
  20. Tahun 1013, beberapa umat Kristen yang dikatakan memeluk Islam tetap merayakan Perjamuan Tuhan di rumah mereka. Ia mempelajari itu dan mengijinkannya. Ia memberikan dekrit untuk membantu umat Kristen, dan membangun kembali sebuah Biara, membangun kembali Gereja-Gereja dan kepemilikan mereka. Ia mengijinkan beberapa orang Kristen yang berpindah ke Islam untuk kembali ke Kristen. 
  21. Al-Hakim juga melarang beberapa doa-doa orang Islam juga. Ia melarang perempuan menagis di upacara kematian, seperti Muhammad telah memerintahkan untuk tidak menangis. 
  22. Tahun 1021 al-Hakim pergi berjalan-jalan ke atas bukit suatu malam di bulan Februari, tahun 1021, dan menghilang tanpa jejak. Hamza mengatakan ia akan datang lagi.
  23. The Perennial Dictionary of World Religions hal.230 mengatakan bahwa keinginan al-Hakim untuk disembah sebagai Tuhan adalah faktor kunci dari kelemahan Dinasti Fatimid.

**) Kepercayaan Druze

Agama yang dianut orang Druze dimulai pada abad 9 M, yaitu dari sebuah sekte Islam. Agama itu dipopulerkan oleh seorang da'i bernama Darazi dan Hamza bin Ali bin Ahmad, seorang penganut ilmu kebatinan dari Persia. Mereka mengatakan bahwa Tuhan telah menjelma menjadi manusia bernama al-Hakim Bi-amr Allah (985 atau 996 -- 1021 M), seorang khalifah muslim dari Kairo, Mesir. Sekarang mereka percaya bahwa apa yang diajarkan Darazi mulai menyimpang; tulisannya sekarang dianggap menghina Tuhan.

Orang Druze menganggap Al-Qur'an sebagai sesuatu yang suci, namun mereka hanya menganggapnya sebagai kulit luar yang membungkus "makna ajaran yang lebih dalam yang hanya dipahami oleh orang-orang tertentu saja". Kitab agama mereka pada umumnya dikenal dengan nama "Kitab Al Hikma", Buku Kebijaksanaan. Kitab ini adalah kumpulan buku, di mana enam buku pertama adalah buku-buku yang paling sering digunakan. Pada dasarnya mereka menganut paham monoteis, percaya pada satu Tuhan. Mereka mengenal tujuh nabi besar, termasuk di dalamnya, Adam, Abraham, dan Yesus (yang hanya mereka percaya sebagai putra Yusuf). Setiap nabi besar membawahi tujuh nabi yang masing-masing mempunyai dua belas murid.

Orang Druze percaya pada perpindahan jiwa/roh. Artinya, saat seseorang mati, jiwanya secara spontan tereinkarnasi (dalam waktu dan ruang) dan kemudian terlahir kembali dalam kehidupan yang lain. Konsep pemikiran mereka mengenai surga dan neraka bersifat spiritual. Mereka percaya bahwa surga adalah kebahagiaan terbesar saat jiwa mereka bertemu dan bersatu dengan Pencipta mereka. Neraka adalah rasa sakit yang disebabkan hilangnya kesempatan bertemu sang Maha besar yang mulia untuk selama-lamanya.

**) Tujuh Pilar Hamza tentang Kepercayaan Druze

  1. (Kebenaran dalam perkataan) Berbicara mengenai kebenaran pada pengikut Druze yang lain. Namun, berbohong pada orang yang tidak percaya untuk mempertahankan diri anda atau komunitas anda itu BOLEH.
  2. (Perhatian/mengamati) Saling membela (termasuk dengan paksaan) dan menolong dan membantu satu sama lain
  3. Penolakan yang mutlak pada semua agama sebelumnya, termasuk Islam non-Druze.
  4. Menjauhkan diri sepenuhnya dari orang yang tidak percaya.
  5. Mengakui al-Hakim sebagai Seorang jelmaan Tuhan. (termasuk mengakui bentuk penampakan Tuhan yang sebelumnya juga)
  6. Penyerahan diri yang sepenuhnya, bahagia dengan apa yang Tuhan lakukan
  7. Menurut dengan sepenuh hati, tunduk pada apa yang diperintahkan Tuhan, atau wakilnya, sampai al-Hakim kembali.

**) Kepercayaan Druze Lainnya

Al-Hakim adalah pusat fokus dari kepercayaan Druze. Ia disebut al-wahda, penjelmaan dari kesatuan ketuhanan. Seperti beberapa kaum Isma’ilis, pengikut Druze percaya ada banyak (mungkin 70) penjelmaan dari Tuhan. Yesus yang sejati adalah penjelmaan dari kosmik kecerdasan, tapi bukan Muhamad. al-Hakim adalah penjelmaan yang terakhir dari Tuhan.

**) Peran Kosmik  

Seperti kaum Isma’ilis, mereka percaya dalam lima dasar kosmik (hudud). Pengikut Druze percaya ada lima manusia yang memangku peran ini.

  1. ‘Akl (Adam yang sejati/ kosmik kecerdasan) diterima oleh Hamza ibn Ali
  2. Nafs al-Kulliyya (jiwa yang semesta/ kosmik itu sendiri) diterima oleh Isma’il ibn Muhammad al-Tamimi.
  3. Kalima (firman/ kosmik perkataan) diterima oleh Muhammad ibn Wahb al-Qurashi
  4. Sabiq (sayap kanan/ pendahulu/ kosmik yang dijadikan teladan) diterima oleh Salam ibn ‘Abd al-Wahhab
  5. Tali (sayap kiri/ pengikut/ kosmik yang tetap ada) diterima oleh Baha’ al-Din al-Muqtana.

Sebagai tambahan ada dais (penceramah), ma’dhuns (pengajar), mukasirs (pembujuk), dan seluruh orang yang percaya.

Ada juga lima dasar kosmik yang palsu, diciptakan oleh al-Hakim untuk roh-roh jahat dari alam semesta. Al-Hakim akan membebaskan ini dalam hari-hari terakhir.

**) Perayaan Agama Islam 

  1. Merayakan kebanyakan perayaan Agama Islam, tapi mereka tidak mematuhi kelanjutan dari bulan Ramadhan untuk melakukan ziarah Haji ke Mekah.
  2. Hal-hal dunia adalah sebuah ‘cermin’ atau berasal dari Roh Kecerdasan.
  3. Semua agama di masa lalu tidaklah salah, mereka hanya ‘jenis’ agama yang sejati dan seharusnya ditafsirkan dengan perumpamaan. Baik Alkitab dan Qur’an diilhami oleh Tuhan, tapi mereka tidak mengikutinya sama sekali.
  4. Pernikahan, mereka juga percaya bahwa para suami dan istri harus setara dalam pernikahan.
  5. Khidr/Khider (Yang Hijau). Seperti kaum Sufi mereka menekankan pada al-Khidr. Mereka memiliki sebuah tempat suci yang disangkanya benar terhadap Khidr. Al-Khidr disebutkan dalam Bukhari vol.1 no.124 hal.90-93 seperti seseorang yang Musa kunjungi yang mengetahui hal-hal tentang Tuhan yang Musa tidak tahu. Seorang pengikut Druze berkata pada saya mereka percaya ia adalah Yohanes Pembaptis (Nafs al-Kulliyya, Jiwa yang semesta).
  6. Yesus dan Roh Kudus adalah hal yang sama.
  7. Dikatakan juga pengikut Druze menyatakan dirinya keturunan dari suku bangsa Israel yang hilang. Juga dikatakan kepercayaan Druze menganggap Socrates, Plato, dan Aristoteles sebagai nabi.
  8. Mereka percaya manusia bereinkarnasi sampai mereka mencapai kesempurnaan dan naik ke bintang. Ini memiliki kesamaan dengan pengajaran kaum ‘Alawite. Tidak seperti kepercayaan Hindu, kepercayaan Druze percaya manusia yang laki-laki hanya bereinkarnasi seperti laki-laki, begitu pula dengan yang perempuan. 
  9. Cina, mereka percaya ada komunitas rahasia Druze disana. 
  10. Akhir zaman, ketika penyiksaan pada aliran Druze mencapai puncaknya, al-Hakim akan kembali bersama dengan Hamza dan al-Muqtana, yang menghilang pada tahun 1033 AD. al-Hakim akan mengalahkan dunia, dan komunitas rahasia Druze yang ada di Cina katanya akan bergabung dengan mereka yang ada di Siria. Mereka akan menundukkan Mekah, lalu Yerusalem, dan seluruh dunia akan menerima kepercayaan Druze. 
  11. Pelaksanaan, mereka percaya baik laki-laki dan perempuan harus berpartisipasi dalam sembahyang tiap hari. (Hadist Islam Suni mengatakan perempuan tidak boleh sembahyang ketika mereka sedang datang bulan). Pengikut Druze harus menjauhkan diri dari obat perangsang, tembakau, dan anggur. Mereka percaya mencuri dan mendendam adalah salah. 
  12. Penipuan, seperti aliran Ghulat dalam dunia Islam, mereka percaya pengikut Druze boleh berbohong untuk menlindungi diri atau keamanan. Sebagai tambahan, mereka diijinkan untuk menyesuaikan diri dengan agama yang berlaku, dan melakukan ibadah mereka secara rahasia. Oleh karena itu, kepercayaan Druze di negri lain mungkin menyebut diri mereka seorang Kristen Siria atau seorang Islam Suni. 
  13. Ibadah Agama diadakan pada Kamis sore, awal dari hari mereka beristirahat (The Perennial Dictionary of World Religions hal.230, Encyclopaedia Britannica hal.684). 
  14. Sejak abad ke-15, kepercayaan Druze seperti aliran ‘Alawites, kepercayaan Druze memiliki sebuah kelompok inti untuk menginisiasikan (‘Uqqal/’Aql yang berarti intel) dan sebagian besar dari orang percaya (Juhhal/Jahil yang berarti yang diabaikan). Golongan Jahil memberikan kebutuhan materi untuk golongan penginisiasi. The Encyclopaedia Britannica memprediksi bahwa sekitar 15% adalah golongan intel. 
  15. Intel laki-laki biasanya menggunakan jubah hitam di bawah ikatan pinggang putih. Untuk topinya mereka mempunyai fez merah dengan gulungan putih yang mengitarinya. 
  16. Perempuan harus menggunakan jilbab, biasanya hitam dengan sandal merah. Pada kenyataannya, banyak perempuan Druze tidak menggunakan jilbab bahkan dalam keadaan dimana ada perempuan yang bukan Druze. Poligami tidak diijinkan, dan perempuan sama dengan laki-laki dapat mengajukan perceraian. Mereka ikut bersama dengan kaum laki-laki dalam upacara keagamaan, walaupun dipisahkan dengan kain hitam semi transparan. Perempuan dulunya tidak memakai bahan dari sutra, brukat, emas, atau perak, tapi sekarang mereka melakukannya.

Secara umum kepercayaan Druze seringkali mengikuti sistem hukum kaum Islam Hanafi. Kaum Hanafi adalah sekolah Islam Suni yang paling terkenal. Karena orang hanya sedikit mengetahui tentang kepercayaan Druze, sejumlah kesalahan tentang mereka telah dikatakan. Dikatakan mereka adalah keturunan dari seorang prajurit perang salib bernama Count dari Dreux. Mereka dikatakan menyembah sebuah gambar anak sapi. The Encyclopaedia Britannica (1972) volume 7 hal 711 mengatakan, “mungkin sebuah gambar anak sapi yang hubungannya jauh dan perannya tidak jelas.” Namun, ditambahkan bahwa beberapa pengikut Druze yang dengan lantang menyangkal ini. Kepercayaan Druze dikatakan memiliki kesan yang tidak bermoral, mirip dengan beberapa sekte Hindu, tapi itu juga salah.

**) Sejarah Druze Berikutnya

  1. Tahun 1300 AD. Maliku ‘l-Ashraf, Sultan Mameluke dari Mesir, mengalahkan kepercayaan Druze dan memaksa mereka untuk terlihat menyesuaikan diri dengan Islam Suni.
  2. Tahun 1516 AD, keluarga Maan dari kepercayaan Druze mendukung Selim Turki yang Kuat dalam peperangannya melawan kaum Mameluke.
  3. Pada puncak mereka dibawah pemerintahan Fakru’d-din Maan II, mereka mengontrol Antiokia, Palmyra, Beirut, Sidon, Latakia, dan Tripoli yang dibawah Turki. Ia dua kali tidak berhasil melawan dari Turki.
  4. Mereka memiliki banyak perang sipil; tahun 1711 Shehab Druze mengalahkan bangsa Turki dan aliran Druze lainnya di Ain Dara.
  5. Ada beberapa perang sipil di Libanon. Aliran Druze dan umat Islam bergabung membantai 2.500 bangsa Maron di Damaskus 7 September 1860. Bangsa Perancis menduduki Libanon setelah itu. Aliran Druze berperang melawan bangsa Mesir tahun 1930, dengan bangsa Turki tahun 1852, dan dikalahkan oleh bangsa Turki tahun 1896. Turshun Druze mencoba memberontak dari Turki tahun 1906. Selama Perang Dunia I mereka membantu Lawrence dan bangsa Inggris melawan Turki. Setelah Perancis tidak mendengarkan akan kebutuhan mereka lagi, pengikut Druze memberontak dari Perancis tanggal7/25/1925, akhirnya dikalahkan telak tahun 1927.

**) Kesamaan, Namun Ada Sangat Besar Perbedaan

Aliran Druze menarik karena mereka menghormati Muhamad sebagai seorang nabi, dan percaya Qur’an dikirim oleh Tuhan, namun kepercayaan mereka berbeda dari apa yang diajarkan dalam Qur’an. Mereka percaya kepercayaan mereka menggantikan “kebenaran” yang Tuhan berikan dalam Qur’an.

Seperti umat Islam pengikut Druze menghormati Yesus sebagai nabi, dan percaya Alkitab diberikan oleh Tuhan, namun kepercayaan mereka dan agama Islam sangat berbeda dari apa yang diajarkan dalam Alkitab. Dalam beberapa penghargaan aliran Druze dekat dengan Alktab daripada dengan umat Islam; mereka percaya bahwa Yesus adalah jelmaan dari Tuhan. Namun, dalam penghargaan lain umat Islam lebih dekat, seperti tidak menyembah al-Hakim, tidak ada penjelmaan Tuhan, dan tidak ada reinkarnasi. Baik kepercayaan Druze dan umat Islam percaya pendiri mereka dan kitab suci mereka menggantikan kebenaran dari Alkitab. Nyatanya fakta bahwa “kebenaran” mereka bertentangan dengan pesan dasar dari Perjanjian Baru yang tidak menyinggung mereka.

**) Apakah Kebenaran Penting?

Aliran Druze hebat dalam memegang tradisi mereka selama hampir seribu tahun, dan dalam masa perang dan penyiksaan. Roh dibelakang al-Hakim pastinya bangga. Jika anda berpikir mengenai kesetiaan sebagai sebuah nilai, maka pengikut Druze, kaum ‘Alawites di dalam dunia Islam, kaum Thuggees dan Khonds dalam dunia Hindu, dan orang yang binasa dalam Bait Jim Jones dalam dunia Kristen, adalah orang yang paling berbudi tinggi.

Tidak, kesetiaan yang salah letak bukanlah sebuah nilai yang berbudi. Kesetiaan yang salah letak pada kenyataannya adalah ketidaksetiaan dan penghianatan dimana kesetiaan anda seharusnya berdusta.

**) Ayat Alkitab Yang Berhubungan Dengan Kepercayaan Druze

Aku TUHAN tidak berubah. (Maleakhi 3:6a)

Yesus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. (Ibrani 13:8)

Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya. Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima. (2 Korintus 11:3-4)

Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia. (Galatia 1:6-9)

**) Daftar Pustaka

  1. Encyclopaedia Britannica. (1958) volume 7. 
  2. Encyclopaedia Britannica (1972) volume 7 hal.711. 
  3. The Encyclopedia of Islam memiliki banyak artikel yang berhubungan dengan kepercayaan Druze. 
  4. Douglass, J.D. (editor umum) Encyclopedia of Religious Knowledge 2nd edition. Baker Book House. 1991. 
  5. Crim, Keith, Roger A. Bullard dan Larry D. Shinn (editor) The Perennial Dictionary of World Religions. Harper & Row. 1981. (830 halaman)

**) Link source

http://ismaili.net/~heritage/mirrors/236_druz/win19b.html

https://misi.sabda.org/suku_druze_di_libanon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar