20 Desember 2022

Apologetika Kristen -- Mengenal Secara Singkat Doktrin Oneness Pentacostal Yang Menyesatkan

Lukisan Tritunggal Ortodox yg menyesatkan, 1 wujud dengan 3 wajah

Kekristenan memiliki sejarah panjang melawan doktrin-doktrin yg menyesatkan sejak era Kerasulan berakhir. Ada beberapa ajaran non-Kristen yg berkembang di zaman bapa Gereja dan sudah menemukan bentuk barunya di era modern, diantaranya:

  1. Monarchianisme/Subordinasi (Awal abad ke-3) oleh Origens yg diajarkan kembali oleh Unitarianisme dimana ajaran ini memandang Allah bertingkat dimana Allah Bapa adalah Allah yg lebih tinggi, posisi Anak Allah (Yesus) dan Roh Kudus berada dibawah Allah Bapa.
  2. Arianisme (Abad ke-3 hingga abad ke-4) oleh Arius yg diajarkan kembali oleh Saksi Yehova dimana mereka memandang Yesus sebagai Ciptaan.
  3. Sabelianisme/Modalisme (pertengahan abad ke-2) oleh Sabellius (pertengahan abad ke-2) yg diajarkan kembali oleh Oneness Pentacostal dimana mereka memandang Yesus sebagai satu-satunya Allah yg berkuasa yg hadir dalam 3 peran. Di Perjanjian Lama Yesus memanifestasikan diri-Nya sebagai Allah Bapa, di Perjanjian Baru Yesus memanifestasikan diri-Nya sendiri dan paska Perjanjian Baru Yesus memanifestasikan diri-Nya sebagai Roh Kudus.

Ketiga ajaran diatas memandang Allah dalam bentuk angka/nominal sehingga mereka mengimani Allah itu satu / tunggal, bukan Esa. Selain itu, 3 (tiga) ajaran diatas menolak menggunakan istilah "Pribadi" yg disematkan kepada Bapa, Yesus dan Roh Kudus padahal dalam banyak kesempatan, Yesus secara gamblang menyatakan bahwa baik Bapa, diri-Nya (Yesus) maupun Roh Kudus adalah "Pribadi" yg memiliki hidup atas diri Mereka sendiri namun tetap memiliki satu kehendak yakni melakukan Kehendak Bapa (Yoh 6:38,40; 10:28, dll), diantaranya:

  1. Yesus menyatakan Bapa dan Diri-Nya (Yesus) memiliki hidup didalam diri Mereka masing-masing. (Yoh 5:26)
  2. Sama seperti Yesus, demikian Roh Kudus memberikan pengajaran (Yoh 14:26), memberikan perintah (Kis 13:2), memberikan peneguhan (Kis 15:28) dsb serta menuntun setiap umat pilihan untuk datang kepada Bapa melalui Yesus.
  3. Dan dalam berbagai kesempatan, Yesus menyatakan Eksistensi-Nya yg berbeda dari Bapa dan Roh Kudus (Mat 28:19, Luk 42:21, Yoh 43:26)

Dan meskipun frasa Tritunggal tidak muncul didalam Kitab Suci, para penulis Perjanjian Baru tetap membedakan Pribadi Bapa, Anak dan Roh Kudus. Beberapa diantaranya adalah:

Dari Lukas

Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. (Kis 7:55)

Dari rasul Paulus

Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri. (Kis 20:28)

Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. (2 Kor 13:14)

Dari rasul Petrus

Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu. (1 Pet 1:2)

Dalam salah satu tulisan Apologetikanya, Pdt. Yohanes Bambang Mulyono (GKI) secara ringkas menuliskan:

Dalam Alkitab Perjanjian Lama dikenal dua istilah untuk pengertian esa (satu), yaitu: Yakhid dan ekhad; melalui kedua istilah ini, kita dapat memahami makna keesaan Allah dalam Alkitab.

  1. Yakhid, yg berarti: "satu-satunya". Kata Yakhid dipergunakan di Kejadian 22:2, 16, yaitu: "Ambillah anakmu yg tunggal itu (Yakhid), yg engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yg akan Kukatakan kepadamu. Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri, demikianlah firman TUHAN: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yg tunggal (Yakhid) kepada-Ku." Kata "Yakhid" menunjuk pada bilangan angka satu yg mutlak.
  2. Ekhad yg berarti: "satu gabungan". Dalam kata ekhad makna "satu" mengandung unsur relasi dengan yg lain. Sebagai contoh kata ekhad dipergunakan dalam beberapa bagian, misalnya: "Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama (yom ekhad)." Gabungan dari petang dan pagi membentuk satu (ekhad) hari.

Dalam Kejadian 2:24, Adam dan Hawa menjadi satu (ekhad) daging. Mereka adalah dua pribadi yg disatukan dalam satu daging, sehingga keduanya menjadi kesatuan yg tak terpisahkan. Keesaan Allah dalam Bapa-Anak-Roh Kudus tidak mempergunakan istilah "Yakhid", namun kata "ekhad". Karena itu keesaan Allah dalam iman Kristen bukanlah dipahami Allah yg esa secara mutlak (keesaan yg nominal), namun keesaan Allah yg majemuk dan relasional.

Dalam Ulangan 6:4 menyatakan: "Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa." Kata "esa" yg dipergunakan dalam Ulangan 6:4 adalah "ekhad", dan bukan "Yakhid".

Dengan demikian menjadi jelas bahwa keesaan Allah menurut kesaksian Alkitab adalah keesaan yg relasional.

Iman Kristen merumuskan keesaan Allah yg relasional tersebut sebagai "keesaan Allah yg menyatakan diri-Nya dalam Bapa-Anak-Roh Kudus". Karena itu Yesus Kristus selaku Anak Allah adalah sehakikat dengan Bapa, dan Roh Kudus juga sehakikat dengan Bapa, sebaliknya Kristus sehakikat dengan Roh Kudus. Ketiga-Nya adalah esa dan sehakikat dalam kuasa, kemuliaan, kedudukan, dan kekekalan.

Dalam Systematic Theology-nya, Wayne Grudem menjelaskan bahwa "satu denominasi yg ada dalam Protestantisme (didefinisikan secara luas), yakni United Pantecostal Church, adalah modalistik dalam posisi doktrinalnya" (hal. 242). Mereka yg terkait dengan gerakan ini secara luas disebut sebagai "Oneness Pentacostal."

Modalisme/Sabelianisme dan Patripassianisme pada awal kemunculannya di abad ke-2 memang hanya berkembang di gereja-gereja lokal sehingga pengaruhnya tidak sempat meluas karena bapa-bapa Gereja pada zamannya dengan cepat mendeteksi keberadaan ajaran ini dan menyatakannya sebagai ajaran sesat. Ajaran ini kembali berkembang dengan nama yg baru di akhir abad 19 atw awal abad 20 yg dikenal sebagai Oneness Pentacostal a.k Jesus Only.

Seperti halnya dengan ilalang yg akan terus tumbuh diantara gandum, demikianlah ajaran Oneness Pentacostal. Di sepanjang abad hingga akhir abad 19, ajaran ini meranggas karena tidak bertumbuh di lahan yg subur namun di era modern ini mereka mulai mendapatkan tempat di hampir setiap Gereja yg tidak terlalu mementingkan Doktrin Kekristenan yg benar sehingga bagai lalang diantara gandum, ajaran ini mulai tumbuh subur didalam Gereja dan para pengajarnya yg lebih menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinga Jemaat (2 Tim 4:3) padahal mereka sendiri tidak memahami kata-kata yg mereka pakai atau hal-hal yg mereka kemukakan dengan begitu yakin.

Gregg Allison dalam bukunya, Historical Theology menuliskan:

Modalisme pertama kali diperkenalkan oleh Praxeas di Roma, diartikulasikan oleh Noetus dari Smirna dan murid-muridnya Zephyrinus dan Callistus (keduanya uskup Roma), dan dipopulerkan oleh Sabellius (p. 235). Sabelianisme/Modalisme, berkembang di gereja Timur pada abad ke-2. Menurut Modalisme dan Sabellianisme, Tuhan dikatakan hanya satu pribadi yg mengungkapkan diri-Nya dengan cara yg berbeda yg disebut mode, wajah, aspek, peran atau topeng dari Tuhan Yg Esa. Terlihat benar...?

Modalisme yg juga dikenal sebagai "Modalistic Monarchianism" yg berpendapat bahwa ada satu Tuhan yg dapat ditunjuk dengan tiga nama yg berbeda—'Bapa,' 'Putra,' dan 'Roh Kudus'—pada waktu yg berbeda, tetapi Ketiga-Nya bukanlah Pribadi yg berbeda. Sebaliknya Mereka adalah mode yg berbeda (Modalisme) dari satu Tuhan. Dengan demikian, Tuhan dapat disebut 'Bapa' sebagai Pencipta dunia dan Pemberi Hukum; dia bisa disebut 'Anak' sebagai Tuhan yg berinkarnasi di dalam Yesus Kristus; dan dia bisa disebut 'Roh Kudus' sebagai Tuhan di zaman Gereja. Yesus Kristus adalah Allah Bapa dan Roh Kudus, Ketiga-Nya bukanlah pribadi-pribadi yg berbeda" (Ibid., 235-236). Terlihat benar...?

Sementara itu, Patripassianisme berkembang di gereja Barat pada abad ke-2. Doktrin ini diajarkan oleh Praxeas. Dia percaya pada kesatuan Ketuhanan dan sangat tidak setuju dengan setiap upaya pemisahan kepribadian atau pribadi Bapa, Anak, dan Roh Kudus dalam Gereja Kristen. Patripassianisme berasal dari bahasa Latin (patri-, "ayah", dan passio, "penderitaan"). Ajaran ini mengatakan bahwa Allah Bapa telah berinkarnasi secara langsung di dalam Yesus sehingga Allah Bapa benar-benar mengorbankan diri-Nya di Kayu Salib. Terlihat benar...?

Oneness Pentacostal (juga dikenal sebagai Apostolic Pentacostal atau One God Pentacostal) mengacu pada pengelompokan denominasi dan orang percaya dalam golongan Pentakosta, yg semuanya menganut doktrin teologis Non-Trinitarian tentang Oneness/Keesaan. Gerakan ini pertama kali muncul sekitar tahun 1914 sebagai akibat dari perselisihan doktrinal dalam gerakan Pantekosta di Assemblies of God (AOG).

** Ajaran Oneness Pentacostal **

Ada 3 doktrin utama Oneness Pentacostal, yakni:

  1. Allah Bapa dan Roh Kudus adalah Yesus Kristus.
  2. Formula baptisan harus didalam Nama Yesus.
  3. Bahasa lidah, mujizad dan kesembuhan ilahi adalah syarat utama seseorang sudah dipenuhi oleh Roh Kudus.

Secara sederhana doktrin ini menjelaskan bahwa pada zaman Perjanjian Lama, Yesus adalah Tuhan yg memanifestasikan diri-Nya sebagai Tuhan yg berbicara kepada para nabi dan segenap bangsa Israel. Di zaman Perjanjian Baru, Tuhan Yesus sekali lagi datang ke dunia manusia dengan Tubuh Manusia seperti yg diceritakan didalam Injil. Terakhir di era para rasul hingga saat ini, Tuhan Yesus memanifestasikan diri-Nya dalam bentuk Roh Kudus yg berdiam disetiap orang percaya. Terlihat benar...?

** Beberapa pandangan Teolog Kristen tentang posisi Oneness Pentacostal. **

The Oneness heresy begins with the conviction that the orthodox Christian doctrine of the Trinity is fundamentally incompatible with a faith that there is only one God. Therefore, the Father, Son, and Holy Spirit cannot in this view be real, distinct, coequal persons in the eternal Godhead, but are only different roles that one divine person temporarily assumes. Though this heresy can initially appear relatively harmless, in rejecting the Trinity this belief actually cuts to the heart of all that is essential to the Christian faith.

[[Terjemahan literal:

Bidat Keesaan/Oneness dimulai dengan keyakinan bahwa doktrin Kristen yg ortodoks tentang Trinitas pada dasarnya tidak sesuai dengan iman bahwa hanya ada satu Tuhan. Oleh karena itu, Bapa, Putra, dan Roh Kudus dalam pandangan ini tidak dapat menjadi pribadi-pribadi yg nyata, berbeda, dan setara dalam Ketuhanan yg kekal, tetapi hanya peran-peran berbeda yg diemban oleh satu pribadi ilahi untuk sementara waktu. Meskipun bidat ini pada awalnya tampak relatif tidak berbahaya, dalam menolak Trinitas, kepercayaan ini sebenarnya memotong inti dari semua yg penting bagi iman Kristen.]]

Oleh: Gregory A. Boyd - Oneness Pentecostals dan The Trinity: A World-wide movement assessed by a former Oneness Pentecostal (Grand Rapids: Michigan, 1992), 1.

Pentecostal Oneness, also known as the Jesus Only movement, is a particular charismatic Christian movement that combines some sound doctrines with ideas that are close to right but create problems.

[[Terjemahan literal:

Oneness Pentacostal atw dikenal sebagai gerakan Hanya Yesus adalah gerakan Kristen karismatik tertentu yg menggabungkan beberapa doktrin yg sehat dengan ide-ide yg hampir benar tetapi menimbulkan masalah.]]

Oleh: Clarence L. Haynes Jr.- Pembicara, guru dan pendiri The Bible Study Club.

One’s view of Christ cannot be separated from one’s view of the Trinity. Deny the Trinity, and you will lose the biblical Christ; affirm the Christ of Scripture, the Son who was sent by the Father and who sent the Holy Spirit, and you will find that your God is the Trinity ... We must conclude, then, that the Oneness teaching is a heresy; that it denies a fundamental, basic belief of biblical Christianity; and that those churches and denominations that teach this heresy are not authentic Christian churches but rather heretical sects.

[[Terjemahan literal:

Pandangan seseorang tentang Kristus tidak dapat dipisahkan dari pandangannya tentang Trinitas. Tolak Tritunggal, dan Anda akan kehilangan Kristus yg Alkitabiah; menegaskan Kristus dari Kitab Suci, Anak yg diutus oleh Bapa dan yg mengutus Roh Kudus, dan Anda akan menemukan bahwa Allah Anda adalah Tritunggal ... Maka, kita harus menyimpulkan bahwa ajaran Keesaan / Oneness adalah bid'ah; bahwa ia menygkal kepercayaan dasar dan fundamental dari Kekristenan Alkitabiah; dan bahwa gereja-gereja dan denominasi-denominasi yg mengajarkan bid'ah ini bukanlah gereja-gereja Kristen yg otentik melainkan sekte-sekte sesat.]]

Oleh: Robert Bowman - Teolog dan Apologet Kristen. Penulis beberapa buku Apologetika Kristen diantaranya:

  • Understanding Jehovah’s Witnesses: Why They Read the Bible the Way They Do (1991; ISBN 978- 0801009952)
  • Why You Should Believe in the Trinity: An Answer to Jehovah’s Witnesses (1989; ISBN 978-0801009815)
  • Jehovah’s Witnesses, Jesus Christ, and the Gospel of John (1989; ISBN 978-0801009556)

If the question is, are Oneness Pentecostals evangelical Christians, then the answer is obviously no.

[[Terjemahan literal:

Jika pertanyaannya, apakah Oneness Pentacostal adalah Kristen Evangelis (Kekristenan yg menitikberatkan pada penginjilan) maka jawabannya jelas tidak.]]

Oleh: Fred Sanders - Teolog, Apologet dan Dosen Pengajar di Torrey Honors Institute, Biola University

Modalism is a heretical view that denies the individual persons of the Trinity. [It] views biblical terminology of God the Father, the Son, and the Holy Spirit as merely modes of existence or manifestations of the one God.

[[Terjemahan literal:

Modalisme adalah pandangan sesat yg menygkal pribadi-pribadi individu dari Trinitas. Modalisme memandang terminologi Alkitabiah tentang Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus hanya sebagai mode keberadaan atau manifestasi dari satu Allah.]]

Oleh:

Stephen Nichols - For Us and For Our Salvation: The Doctrine of Christ in the Early Church (p. 153).

Pada akhirnya, Saya ingin mengatakan bahwa tidak ada analogi yg sempurna yg dapat menjelaskan dengan sempurna bagaimana relasi Allah Bapa - Anak Allah - Roh Kudus. Namun ada beberapa pendekatan/analogi yg bisa dipahami untuk menerima ajaran Tritunggal, yakni:

  1. Lembaga pernikahan Kristen yg menyatukan (echad) 2 insan (laki-laki dan perempuan) didalam sebuah pernikahan kudus (Mat 19:6) yg mana penyatuan ini melambangkan kesatuan Bapa dan Yesus (Yoh 10:30), atw pun Kristus dengan Jemaat-Nya / umat pilihan-Nya (Why 19:7)
  2. Relasi didalam sebuah keluarga inti dimana anak-anak yg sehakikat (keturunan langsung/berasal dari proses fertilisasi benih orang tuanya) dengan kedua orangtuanya namun secara berbeda dalam hal kewajiban dan tanggung jawab. Hal ini menunjukkan bagaimana Yesus dan Roh Kudus sehakikat dengan Bapa karena Kedua-Nya berasal dan keluar dari Bapa (Yoh 8:42, 15:26).
  3. Seorang anak akan selalu memiliki/mewarisi sifat dan karakteristik orang tuanya sehingga ketika melihat si anak sama seperti melihat orang tuanya. Demikian juga Yesus, kehadiran-Nya di dunia merupakan wujud kehadiran Allah ditengah-tengah umat-Nya sehingga ketika melihat Yesus sama seperti melihat Bapa, karakteristik Bapa ada didalam Yesus (Yoh 14:7-11).

Bagi umat Kristen, kesalahan Teologia dalam memahami wewenang/pelimpahan kekuasaan (Mat 28:18, Yoh 14:28 dll) antara Bapa, Anak dan Roh Kudus dapat membuat seseorang jatuh dalam doktrin Subordinasi; kesalahan Teologia dalam memahami posisi Yesus dalam Kristologi (terlalu mengutamakan Yesus) dapat membuat seseorang jatuh dalam doktrin Sabelianisme/Modalisme (Oneness Pentacostal/Jesus Only) dan kesalahan memahami status Yesus (Why 3:14) dan Roh Kudus didalam Keesaan Allah dapat membuat seseorang jatuh dalam doktrin Arianisme (Saksi Yehova).

Pesan Tuhan Yesus kepada para pengajar yg menyesatkan Jemaat melalui doktrin ini tidak berubah, "... Lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut." karena itu tidaklah mengherankan ketika dalam sebuah kesempatan, rasul Paulus mengatakan kepada Jemaat di Galatia,"Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yg oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yg sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yg mengacaukan kamu dan yg bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yg memberitakan kepada kamu suatu injil yg berbeda dengan Injil yg telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yg telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yg memberitakan kepadamu suatu injil, yg berbeda dengan apa yg telah kamu terima, terkutuklah dia. (Galatia 1:6-9)"

Tuhan Yesus memberkati

 

Oleh:

Sesandus Demaskus

Jemaat GKII Adonay desa Mekar Baru, Kab. Kubu Raya – Kalbar

 

Referensi silang: 

  • http://archangeldemaskus.blogspot.com/2013/05/holy-trinity-vs-modalisme-sabellianisme_21.html?m=0 
  • http://archangeldemaskus.blogspot.com/2022/02/penjelasan-singkat-tentang-tritunggal.html?m=1 
  • https://www.sarapanpagi.org/menjawab-ajaran-hybrid-jesus-only-modalistis-vt11316.html 
  • ttps://yohanesbm.com/allah-trinitas/ 
  • https://christianityfaq.com/pentecostalism-oneness-pentecostalism

Tidak ada komentar:

Posting Komentar