17 Desember 2022

Penolong Yang Sepadan


Dalam proses penciptaan Adam dinyatakan bahwa selain diberikan kepada dia nafas kehidupan yang berasal dari Allah sendiri, Adam juga diberikan akal budi serta kemampuan untuk mengelola Taman Eden. Ketika Adam sedang memberikan nama-nama bagi setiap binatang, dia menyimpulkan bahwa tidak ada teman yang cocok baginya diantara binatang.

Penciptaan Perempuan dalam Kitab Kejadian sangat menarik karena dia diciptakan untuk menjadi pasangan yang sepadan bagi laki-laki. Ketika Tuhan menciptakan alam semesta, Dia berhenti sejenak dan mengatakan, "Ini sungguh baik." Meskipun demikian, Dia menemukan satu hal yang tidak baik bahkan sebelum dosa masuk kedalam kehidupan. Musa mencatat:

Kejadian 2:18 (TB) TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong [EZER, penolong, a helpmate] baginya, yang sepadan [KENEG'DO, yang beroposisi] dengan dia."

Hanya ada satu yang tidak baik dalam pandangan Allah yakni kesendirian manusia. Allah memandang bahwa Adam memerlukan seorang penolong yang setara dengan dia. Frasa "SEPADAN" dalam Kejadian 2:18 memiliki beberapa penafsiran yang bermakna sebagai berikut:

  • Tafsiran FULL menuliskan:

Wanita diciptakan untuk menjadi rekan yang mengasihi dan menolong laki-laki. Selaku rekan ia harus bersama-sama menanggung tanggung jawab laki-laki dan bekerja sama dengannya dalam memenuhi maksud Allah bagi kehidupan laki-laki dan keluarga mereka.

  • Tafsiran UTLEY menuliskan:

Seseorang yang memperlengkapi atau menyempurnakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pertolongan Allah. Penolong di sini bukanlah suatu posisi yang bersifat inferior sebab Allah melihat posisi penolong sebagai posisi untuk melayani, dan melayani adalah sesuatu yang penting dalam pandangan Allah. Penolong seringkali salah dimengerti sebagai status yang lebih rendah daripada yang ditolong. Padahal iman Kristiani mengajarkan bahwa setiap umat pilihan Tuhan hendaknya meminta pertolongan dari Allah dalam menghadapi berbagai problematika kehidupan, apakah itu berarti status Allah lebih rendah?

Dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus lebih lanjut mengatakan bahwa Roh Kudus akan menolong setiap orang percaya, apakah ini berarti status Roh Kudus lebih rendah?

Ketika Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam, sesungguhnya Allah mau mengatakan bahwa baik laki-laki maupun perempuan berasal dari substansi yang sama meskipun jenis kelaminnya berbeda.

  • Tafsiran WYCLIFFE menuliskan:

Manusia diciptakan untuk bersekutu dan berteman, maka dia hanya dapat menikmati hidup sepenuhnya apabila dia dapat berbagi kasih, kepercayaan dan pengabdian dalam lingkungan intim hubungan keluarga. Allah memungkinkan manusia memiliki seorang penolong. Secara harfiah, "penolong yang sepadan", atau "seorang yang sepadan dengan". Perempuan itu akan menjadi orang yang dapat ikut berbagi tanggung jawab dengan laki-laki, menanggapi sifat laki-laki dengan pengertian dan kasih, serta bekerja sama sepenuhnya dengan laki-laki itu dalam melaksanakan rencana Allah.

Ungkapan Ibrani yang digunakan Musa dalam Kejadian 2:18 "EZER KENEG'DO" dalam beberapa terjemahan Alkitab yang lain dituliskan:

  1. A helper - counterpart (Young Literal Translation)
  2. A helpmate opposite (Chabad - Rabbinic Translation)

Menarik diperhatikan bahwa disana, perempuan digambarkan dalam istilah "oposisi" yaitu "penolong yang berlawanan dengan dia". Frasa EZER (penolong) merupakan sebuah intervensi aktif yang bertindak atas nama seseorang, terutama dalam konteks dunia militer. Frasa KENEG'DO, berasal dari kata NEGED (adj) yang artinya dihadapan, berseberangan.

Dengan demikian, perempuan yang diletakkan disisi Adam adalah seorang EZER (penolong) namun bersifat KENEG'DO (bersebrangan dengan Adam). Tidak ada unsur lemah atw inferior bagi setiap perempuan di sisi suaminya. Sepasang suami-istri ini merupakan sebuah teamwork yang saling mengisi, pasangan yang saling mengisi sejak awal mula diciptakan. Bukan sebuah rahasia bahwa pernikahan merupakan sebuah persekutuan dimana setiap pasangan itu saling melengkapi, saling menutupi dan mengisi kekurangan masing-masing.

Terjemahan CHABAD dan Young Literal Translation yang dituliskan diatas mengandung makna bahwa seorang isteri yang baik berdiri sepenuhnya dibelakang suami, tetapi dia bukan menjadi penurut melainkan menempatkan dirinya sebagai penyeimbang, yang idenya dapat didengarkan oleh suaminya. Terkait hal itu, rasul Paulus dengan tegas menyatakan bahwa:

1 Korintus 11:7 (TB) Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.

Dengan kata lain, frasa EZER KENEG'DO bermakna:

Jika si suami layak didukung maka si isteri akan menjadi penolong, namun jika tidak maka si isteri dapat menyampaikan ide/gagasan/pemikirannya yang berbeda (bersebrangan/beroposisi) dengan suaminya sehingga terjadi keseimbangan. Disini, seorang isteri memiliki hak untuk mengungkapkan pemikirannya meskipun hal itu berlawanan dengan pemikiran suaminya sehingga terjadi diskusi (bertukar fikiran) diantara kedua pasangan tersebut, hasil dari diskusi itu tentunya merupakan buah fikir dari keduanya sehingga tercipta ritme dalam kehidupan rumah tangga, inilah peran seorang isteri sebagai EZER KENEG'DO di dalam rumah tangga, dia menjadi penolong yang sepadan bagi suami sebagai kepala rumah tangga.

Mengapa laki-laki ditetapkan sebagai kepala rumah tangga...?

Kata Ibrani untuk laki-laki adalah "ISH" dan kata perempuan adalah "ISHAH". Dinamai ISHAH sebab dia (perempuan) diciptakan (diambil/LAQAKH) dari laki-laki. Penggunaan bentuk betina "ISHAH" dari bentuk jantan "ISH" dalam Alkitab merupakan simbol bahwa suami adalah kepala dari isteri dan inilah ketentuan sejak semula yang ditetapkan oleh Allah.

 

Daftar pustaka:

Tafsiran FULL

Tafsiran Wycliffe

Tafsiran Utley

Eksegesis Peshat Kitab Kejadian oleh Rita Wahyu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar