21 Mei 2011

Fisiologi Tentang Darah Kristus Dan Penebusan Didalam Darah-Nya

Firman-Nya: “Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan pelanggaran mereka.”
Jadi, saudara-saudaraku, kita sekarang dengan penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, oleh darah Yesus, karena Ia telah membuka jalan yang baru yang hidup bagi kita melalui tirai, yaitu diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Agung sebagai kepala Rumah Allah.
Karena itu, marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni
(Ibrani 10:17,19-22)

Kata Yesus kepada murid-murid-Nya di Malam Perjamuan Tuhan,
"Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa."
Matius 26:28

** Mengapa Manusia Harus Ditebus Dengan Darah **

Martin Ralph DeHaan, MD adalah seorang penulis di dalam Our Daily Bread (Edisi dalam bahasa Indonesia dikenal dengan judul Renungan Harian). Sebagai seorang dokter dan juga ahli bedah selama bertahun-tahun, dan sekarang sebagai seorang tabib bagi banyak jiwa, dia telah mencari tahu obat yang paling ampuh bagi manusia yang sakit di dalam dosa.

Demikian juga janganlah kamu memakan darah apapun di segala tempat kediamanmu, baik darah burung-burung ataupun darah hewan. Setiap orang yang memakan darah apapun, nyawa orang itu haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya. (Imamat 7:26-27)

Alkitab adalah sebuah Kitab Kehidupan yang ada di dalam dunia dan Alkitab mampu memberikan hidup kepada setiap orang yang percaya dengan hatinya terhadap semua yang diajarkan di dalamnya.

** Kimiawi Darah **

Sebab Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun
(The word of God is quick, and powerful, and sharper than any two-edged sword). Ibrani 4:12

Kata 'quick' pada ayat ini di dalam bahasa Inggrisnya diterjemahkan 'HIDUP'. Firman Allah adalah Firman yang hidup, sungguh jelas berbeda dari buku-buku lain­nya karena satu alasan, bahwa Firman Allah mengandung darah yang mengalir ke dalam seluruh halaman dan juga mengalir di dalam setiap ayat. Dari Kejadian hingga Wahyu kita melihat aliran darah yang menjelaskan bahwa Kitab ini sungguh merupakan Firman Allah Yang Hidup. Tanpa darah, Alkitab tidak ada bedanya dengan kitab-kitab lainnya yang tidak ada nilainya lagi, karena Alkitab secara terang-terangan mengajarkan bahwa nyawa itu ada di dalam darah. Karena itu, ketika kita mulai menyampaikan pesan tentang darah ini, kita harus me­mulainya dengan satu prinsip fundamental yang terdapat di dalam Alkitab. Prinsip fundamental ini terdapat di dalam Imamat 17, yaitu:

Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa. (Imamat 17:11)

Karena darah itulah nyawa segala makhluk..." (Imamat 17:14)

** Fisiologi Tentang Darah **

Di dalam tubuh manusia terdapat bermacam-macam jaringan. Kita mengenalnya sebagai otot, syaraf, lemak, kelenjar, tulang, jaringan penghubung dan lain sebagai­nya. Semua jaringan ini memiliki satu kesamaan: mereka terdiri atas sel-sel, berukuran sangat kecil dan memiliki fungsi yang khusus dan terbatas. Tidak seperti jaringan­-jaringan tersebut, darah berbentuk cairan dan bergerak, sehingga ia tidak terbatas pada satu bagian tubuh saja tetapi bebas bergerak ke seluruh bagian tubuh dan ia menyediakan sel-sel yang terdiri dari zat makanan dan sekaligus membawa sisa-sisa sampah yang dihasilkan oleh aktivitas sel. Inilah proses yang kita sebut dengan metabolisme. Di dalam tubuh manusia normal cairan ini jumlahnya kurang lebih lima liter, dan darah ini dipompa oleh jantung dan beredar melalui siatem kurang lebih setiap dua puluh tiga detik.

Jadi, setiap sel yang ada di dalam tubuh disuplai secara terus-menerus dan dibersih­kan, dan pada saat yang sama pula terjadi hubungan konstan dengan setiap sel lainnya yang ada di dalam tubuh. Darah merupakan jaringan yang paling misterius bila dibandingkan dengan jaringan-jaringan lainnya. Darah terdiri dari sejumlah elemen, komponen, dan bahan kimiawi tubuh yang unik yang fungsinya tidak sepenuhnya bisa dimengerti, tetapi semuanya berkaitan dengan misteri nyawa, karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya. Ketika darah gagal mencapai sel-sel dan anggota tubuh lainnya, darah tersebut segera mati dan tidak ada seorang manusia yang mati sebelum darahnya berhenti mengalir. Nyawa ini ada di dalam darah.

** Darah Kristus **

Semua uraian di atas berkenaan dengan tubuh jasmani kita, tetapi semuanya itu mengacu kepada kebenaran spiritual yang lebih besar, lebih dalam. Jemaat Yesus Kristus disebut Tubuh-Nya dan kita adalah Anggota Tubuh-Nya dan anggota ini saling berhubungan satu dengan lainnya. Di dalam Tubuh ini, Yesus Kristus adalah Kepala dan semua orang percaya adalah Tubuh-Nya. Setiap bagian Tubuh ini dihubungkan oleh Darah Kristus. Nyawa masing-masing anggota bergantung kepada Darah-Nya dan untuk hidup, makanan, kekudusan, dan pertumbuh­an bergantung semata-mata pada Darah Anak Domba Allah, karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya.

Setiap orang yang lahir baru adalah Anggota Tubuh dan hidup di dalam kehidupan yang sama dengan setiap anggota yang lain oleh sesuatu yang mempersatukan mereka dan membuat mereka menjadi "satu keluarga dan ber­saudara" yaitu Darah Kristus. Anggota-anggota ini mungkin terpisah jauh di dalam Tubuh; mungkin mereka berbeda warna, mungkin fungsi dan struktur mereka berbeda sama sekali, tetapi mereka adalah anggota dari Satu Tubuh dan dipersatukan oleh Satu Jaringan yaitu Darah yang, menjangkau setiap anggota di manapun juga mereka berada. Demikian juga dengan Tubuh Kristus. Gereja yang sejati. Anggota-anggota-Nya mungkin memiliki warna kulit yang berbeda, putih atau hitam atau kuning. Mungkin mereka berada di lokasi yang jauh terpisah, sejauh Eskimo dengan Afrika Selatan.

Mereka mungkin berbeda kelompok, seperti Kristen Protestan dengan Orthodox Timur, tetapi semua orang yang lahir baru, yang percaya akan karya Tuhan Yesus Kristus, Kepala dari Tubuh, adalah saudara di dalam darah, anggota satu keluarga dan satu tubuh, baik mereka itu orang Yahudi atau bukan Yahudi, hitam atau putih, Kristen atau katolik, bangsawan atau petani. Semua adalah satu melalui Darah Tuhan Yesus Kristus.

** Semua Dipersatukan Oleh Darah **

Allah tidak peduli dengan keberadaan diri kita atau kelompok kita dan la tidak tertarik kepada kebenaran, kelebihan, kepercayaan kita, kita diciptakan dari apa, ataupun organisasi kita. Dia ingin Kita mengenal KESATUAN Tubuh Kristus.

** Semua Dihubungkan Oleh Darah **

Semua manusia mengandung darah Adam, darah yang penuh dosa dan tercemar, mati dalam pelanggaran­-pelanggaran dan dosa. Alkitab mengajarkan bahwa,

Dari satu orang saja la (Allah) telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi. (Kisah Para Rasul 17:26)

Semua manusia memiliki satu 'kesamaan' dengan diri Adam. Semua manusia memiliki hubungan darah dengan Adam, entah mereka itu orang kulit putih atau hitam, Yahudi atau bukan Yahudi, penyembah berhala atau orang terpelajar.

Darah mereka membawa hukuman kematian karena dosa Adam, dan karena alasan inilah semua manusia mengalami kematian, tanpa terkecuali. Ingatlah bahwa nyawa itu ada di dalam darah, dan jika manusia mati berarti darahnya sudah mati. Meskipun kita tidak tahu sifat atau keberadaan buah terlarang, pengetahuan yang baik dan yang jahat, kita tahu bahwa dengan memakannya kita mengalami 'pencemaran darah' dan hal itu membawa kepada kematian. Karena Allah telah berkata:

Janganlah kamu makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. (Kejadian 2:17)

Begitu kuatnya racun itu sehingga ribuan tahun sejak kejatuhan Adam dan Hawa hingga hari ini, semua keturunan Adam yang dilahirkan masih mengandung racun dosa yang dibawa di dalam darah­nya. Pengulangan dari Kisah penciptaan Adam akan memperjelas kebenaran ini. Kita tahu bahwa Allah men­ciptakan manusia dari debu tanah. Jadi sebenarnya Adam adalah segumpal tanah liat yang tidak bernyawa. Secara materi, ia hanya terdiri dari debu, yang dibentuk menjadi sesosok tubuh manusia, tetapi tidak bernyawa; ia hanya seperti boneka saja, lalu Alkitab menuliskan bahwa:

Tuhan Allah menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (Kejadian 2:7)

Nafas Allah menghembuskan sesuatu ke dalam tubuh manusia sehingga membuat manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

** Dosa Dan Maut **

Lalu manusia jatuh ke dalam dosa dengan memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat dan ia mati secara rohani dan pada akhirnya mati secara jasmani. Karena Allah telah menjadikan semua bangsa dari satu orang saja, maka dosa itu turun kepada semua keturunan Adam. Sebab itu karena satu orang berdosa, semua orang telah menjadi berdosa.

** Kelahiran Suci **

Pada kenyataannya dosa telah mencemari darah manusia dan sudah seharusnya juga mencemari Kristus yang dilahirkan dari seorang anak dara, karena itu Kristus juga disebut sebagai keturunan Adam, namun Dia seorang yang tidak berdosa.

Allah telah mempersiapkan suatu jalan bagi Yesus sehingga Dia dikandung dan dilahirkan dari seorang perempuan, keturunan Daud. Agar Tubuh dan Darah Kristus itu tidak dicemari oleh dosa Adam dan keturunannya, Allah sendirilah yang menyediakan Tubuh bagi Kristus didalam rahim Maria, ibu-Nya. Tentang hal ini, penulis Ibrani menyatakan:

Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. (Ibrani 10:5)

Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka diaucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus yang oleh Roh Yang Kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup? (Ibrani 9:13-14)

Seluruh rencana penyelamatan berada di dalam Kuasa Darah Yesus Kristus.
Sebelumnya, Kita telah ditunjukkan bahwa darah adalah satu-satunya jaringan yang gerakannya tidak terbatas di dalam tubuh. Hampir seluruh jaringan tubuh lainnya ditentukan oleh keberadaan darah, seperti otot, tulang, urat syaraf, lemak, dan kulit. Semua jaringan itu tetap diam di tempatnya masing-masing. Hanya darah saja satu-satunya jaringan yang tidak tetap keberadaannya, tetapi beredar ke seluruh bagian tubuh.

** Struktur Yang Misterius **

Manusia telah mempelajari lebih mendalam perihal darah sejak ditemukannya mikroskop dan per­kembangan kimiawi darah, dan meskipun masih diliputi oleh miateri, tetapi kita memiliki alasan yang jelas untuk mengerti struktur fisiknya. Tubuh manusia normal mengandung lima liter darah yang sepenuhnya bergantung kepada peredaran cairan ini untuk hidup, karena itulah nyawa makhluk ada di dalam darahnya.

Ringkasnya, darah terdiri dari cairan pengangkut yang disebut plasiuo, yakni suatu cairan tidak berwarna yang mengandung bermacam-macam elemen sekuler dan terdapat larutan komponen kimia yang berjumlah sangat besar. Bentuk darah yang padat terdiri dari tiga jenis butiran yang utama. Antara lain ada yang disebut platelets, bentuknya tipis dan transparan yang fungsinya masih belum begitu diketahui. Lalu ada butiran sel darah merah atau eritrosit, terdapat dalam ukuran kurang lebih 5.000.000 per milimeter kubik, inilah yang merupa­kan sel yang membawa bahan bakar ke jaringan lain dalam bentuk gabungan oksigen dan yang membentuk darah menjadi berwarna merah. Selain itu ada juga butiran sel darah putih atau leukosit, yang terdiri dari beberapa jenis, antara lain yang berfungsi untuk me­lindungi tubuh dengan cara menghancurkan kuman yang dapat mengakibatkan infeksi pada tubuh.

Elemen lainnya dalam larutan berfungsi untuk membekukan darah jika arteri atau urat nadi terputus, dan menghasilkan antibodi guna mencegah penyakit.

** Sel Darah Merah (Eritrosit) **

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, struktur dan sifat dari butiran darah merah dan darah putih semakin banyak dikenal dan mudah untuk dipelajari. Butiran-butiran darah merah atau eritrosit adalah sel-sel yang berukuran seperti kepingan lempeng yang me­ngandung substansi yang disebut hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang memberikan warna merah pada darah dan bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Butiran-butiran sel darah merah ini beredar melalui paru-paru dan bertemu dengan oksigen di udara yang kita hirup dan bersatu sehingga mem­bentuk oxy-hemoglobin; lalu dalam bentuk yang demikian butiran-butiran itu beredar ke seluruh sel dan di dalam sel-sel itu butiran-butiran tersebut membebaskan sedikit muatannya, sehingga melengkapi sel-sel itu dengan oksigen yang vital untuk menghasilkan pembakaran dan panas; lalu darah akan mengangkut sampah yang dihasil­kan oleh jaringan-jaringan tersebut, seperti karbon­dioksida dan sampah sisa jaringan metabolisme yang kita kenal sebagai sisa-sisa atau 'kotoran sel' dan membuang­nya melalui ginjal, kulit, usus besar, dan paru-paru dan kemudian diisi lagi dengan oksigen murni yang berjumlah besar dan kemudian kembali mengedari lingkaran tadi.

Dan proses ini memakan waktu kurang lebih dua puluh tiga detik untuk satu kali beredar. Makanan dibawa ke setiap jaringan melalui darah dan dalam alat pengangkut yang sama semua 'sampah' juga ikut diangkut, namun demikian tidak pernah terjadi kontaminasi, begitu sempurna Sang Pencipta telah menciptakan kita.

** Kristus Menyediakannya Bagi Kita **

Sebagaimana pentingnya darah bagi tubuh kita, begitu pula pentingnya Darah Kristus bagi Tubuh Kristus. Yang walaupun berbentuk cairan, darah dapat menjangkau setiap anggota tubuh, tidak peduli betapa jauhnya jarak anggota itu satu dengan yang lain­nya. Seperti halnya darah menyediakan zat-zat makanan untuk hidup dan pertumbuhan, kemudian membawa sampah yang dihasilkan beserta zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh yang merupakan siaa-siaa dari proses metaboliame, demikian juga halnya Tuhan Yesus, yang adalah Sumber kehidupan bagi setiap orang percaya, satu-satunya penopang dan makanan bagi kehidupan.

Di dalam kitab Wahyu, kita membaca bahwa orang-orang kudus Allah membasuh jubah putih mereka dengan Darah Anak Domba. Coba perhatikan, dibasuh dengan darah dan menjadi putih. Basuhlah jubah saudara dengan darah manusia dan amatilah warna jubah saudara.

Mustahil membasuh pakaian putih dengan darah manusia, namun Laboratoriurn Kimiawi Penebusan Allah telah membuktikan cara untuk membasuh semua noda dan kecemaran, dan yang lebih menakjubkan, yaitu dengan membasuhnya di dalam Darah Anak Domba. Dia tidak berdosa, hanya darah yang kudus yang dapat melakukan hal seperti itu.

** Sel Darah Putih (Leukosit) **

Sebagai tambahan bagi sel-sel darah merah di dalam plasma darah, kita menyebutnya sel-sel darah putih, yang dalam bahasa ilmiahnya disebut leukosit. Butiran-butiran ini dinamakan 'sel-sel darah putih' karena warnanya yang tampak pucat atau putih, demikian pula sebaliknya dengan sel-sel darah merah. Sel-sel darah putih ini ber­ukuran agak lebih besar dari sel-sel darah merah, namun jumlahnya lebih sedikit.

Biasanya sel-sel darah putih ini terdapat di dalam konsentrasi ukuran yang berkisar antara 4.000 sampai 7.000 per milimeter kubik, sebaliknya sel-sel darah merah berjumlah sekitar empat sampai lima juta. Namun demikian, jumlah sel darah putih ini sangat cepat sekali berkembang (membelah) jika berada dalam keadaan darurat. Ketujuh ribu sel darah putih ini sering disebut sebagai 'tentara tetap'-nya aliran darah.

Ketika terjadi infeksi pada bagian tubuh tertentu dan tubuh diaerang oleh 'tentara' pasukan kuman-kuman, berita ini akan segera sampai ke 'pusat' tempat sel darah putih dihasilkan dan dengan segera organ ini meningkat­kan produksi jumlah sel darah putih dan kemudian mengirimkannya ke tempat terjadinya infeksi. Kita bisa menyebutnya 'wajib militer tentara putih' pada keadaan darurat. Jumlah sel darah putih menjadi dua kali lipat, lalu tujuh kali lipat, karena sel darah putih adalah 'tentara' tubuh.

Sel-sel darah putih ini memiliki ke­mampuan yang kuat untuk membunuh kuman-kuman dan menelannya. Jadi, kalau Kita menusuk jari Kita dan mengakibatkan infeksi, Kita akan segera merasakan bengkak di sekitar luka tersebut. Ini tidak lain disebabkan oleh darah yang sedang bekerja di daerah itu dengan membawa 'pasukan-pasukan' kecil, yaitu sel-sel darah putih. Sel-sel darah putih ini mengelilingi pusat infeksi dengan sepenuhnya dan segera mengepung bakteri yang akan menimbulkan masalah, jutaan 'tentara' musuh ini segera dibunuh dan dikumpulkan pada satu tempat yang biasa terdapat dalam bentuk yang sering kita kenal sebagai 'nanah.'

Jadi, sekarang peperangan telah berubah dan luka yang tadinya berwarna merah dan sakit serta membengkak kini mencapai puncaknya, la telah berhasil dikelilingi dan akhirnya gelembung itu pecah dan nanah segera dikeluarkan. Nanah mengandung serum dan bangkai 'tentara' kuman, jutaan sel darah putih me­nyerahkan hidupnya untuk berperang habis-habisan bagi tubuh, juga bersamaan dengan kuman yang jumlahnya tidak terhitung banyaknya yang telah dihancurkan oleh sel darah putih.

Ketika 'bangkai' dalam bentuk nanah itu sudah di­keluarkan, sel darah putih lainnya akan segera masuk untuk membersihkan 'medan pertempuran' dan kemudian membentuk jaringan baru, sehingga luka itu menjadi sembuh dan yang tertinggal hanyalah bekas goresan. Pada saat-saat seperti ini, 'pasukan' sel darah putih akan berkembang dalam jumlah yang sangat besar, tetapi ketika perang telah berakhir mereka akan kembali ke jumlahnya yang normal. Itulah sebabnya mengapa dokter mengambil sedikit sampel darah dari jari tangan saudara untuk mengetahui jumlah darah pada saat sang dokter mengira bahwa telah terjadi infeksi pada tubuh saudara.

Pada kasus radang usus buntu, dokter mengambil sejumlah darah dan kemudian me­nyelidikinya. Jika sel darah putih berkembang jumlahnya dengan luar biasa dan 'tentara disiagakan' yang ditandai dengan peningkatan jumlah 'pasukan tentara putih,' maka dokter akan segera memastikan bahwa tubuh orang tersebut sedang mengalami infeksi.

Dengan kenyataan seperti ini, kita dapat mengerti ucapan Daud ketika ia berkata:

Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. (Mazmur 139-14)

** Dikalahkan Oleh Darah **

Sebagaimana darah di dalam tubuh kita melindungi kita dari bahaya dan membunuh kuman-kuman, demikian pula halnya dengan Darah Yesus Kristus yang kudus bagi setiap orang percaya.

Dan aku mendengar suara yang nyaring di surga berkata: ''Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara‑saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka.''

Wahyu 12:10-11

Mereka mengalahkan dia (Iblis) oleh Darah Anak Domba. Iblis membuat tuduhan terhadap kita di hadapan Allah, dan agar kelihatan lebih pasti, dia mem­buat berbagai tuduhan. Tetapi ketika ia menghadap Allah untuk mendakwa kita, ada Seseorang di sana, yaitu Imam Besar, Anak Domba Allah, dan yang dilakukan-Nya adalah menunjukkan bahwa Darah-Nya telah dicurahkan bagi kita dan itu sudah cukup.

Kadangkala Setan juga datang untuk mendakwa kita. Dia menunjukkan dosa-dosa dan pelanggaran kita sehingga kita melihatkelemahan-kelemahan serta dosa­-dosa kedagingan kita, kemudian ia berkata, "Apakah engkau seorang Kristen? Apakah engkau sudah diselamatkan? Engkau kelihatannya saja seperti seorang Kristen."

Akibatnya, kita menjadi mundur dan kalah jika kita melihat kepada diri kita sendiri dan kepada dosa-­dosa kita. Kita mulai meragukan keselamatan kita dan mempertanyakan penebusan kita.

  • Bagaimana kita dapat mengalahkan musuh kita?
  • Bagaimana jika kita meng­alami hal yang demikian?

Hanya ada satu jawaban; kita mengalahkan dia (iblis) oleh Darah Anak Domba.

Ketika Kita me­lihat ke Kalvari dan memandang Dia yang telah mati bagi Kita, yang telah mencurahkan darah-Nya bagi Kita dan kemudian terang-Nya memenuhi hati Kita.

Kita menyadari bahwa bukan karena kebaikan Kita melainkan karena pengurbanan Darah-Nya. Darah itu berperang bagi Kita. Itu adalah tentara 'Sel Darah Putih' yang ada di dalam Darah Kristus yang telah mengalahkan musuh.

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1 Yohanes 1:9)

Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita daripada segala dosa. (1 Yohanes l:7)

Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba. (Wahyu 12:11)

** Kekebalan Terhadap Dosa **

Di dalam darah tidak hanya terdapat sel-sel dan elemen pelindung, tetapi para ilmuwan telah menemukan bahwa di dalam darah juga terdapat antibodi atau antitoksin. Inilah elemen yang mencegah terjadinya infeksi.

Sel darah putih melawan infeksi ketika terjadi luka, namun antibodi mencegah infeksi agar tidak menyebar. Sifat alamiah dari antibodi ini tidak sepenuhnya dimengerti, tetapi kita mengetahui dengan pasti bahwa tanpa elemen pencegah penyakit ini, kita akan segera binasa.

Menarik sekali untuk dicatat bahwa antibodi ini dihasilkan untuk menangkal infeksi. Artinya, ketika zat yang berfungsi untuk mencegah penyakit ini mungkin tidak terdapat di dalam darah, setelah seseorang pernah mengalami suatu penyakit, zat­-zat ini telah diproduksi dalam jumlah yang sangat banyak, dan mencegah orang itu agar tidak mengalami penyakit yang sama untuk kedua kalinya. Beberapa dari antibodi ini bertahan cukup lama, seperti dalam kasus penyakit cacar, dan yang lainnya. Sekali saudara terkena penyakit seperti itu, saudara tidak akan pernah meng­alaminya lagi. Antibodi-antibodi yang lain hanya bekerja efektif untuk sementara waktu, memberikan kekebalan hanya satu kali. Sehingga setelah beberapa waktu, penyakit yang sama mungkin dapat menyerang kembali. Satu hal yang perlu dicatat ialah: ketika tubuh diserang penyakit, maka ia akan segera memberikan kekebalan sehingga penyakit itu tidak dapat menyerang lagi. Kekebalan ini ada di dalam darah.

** Darah Kristus **

Suatu pelajaran penting terbentang di depan kita ketika kita menerapkan kenyataan ini dengan Darah Kristus. Setelah Kita diselamatkan, Kita masih mungkin diserang oleh dunia, keinginan daging, dan Iblis. Bahkan setelah Kita lahir baru, tidak jarang Kita semua menjadi sasaran dari berbagai pencobaan dan menjadi mundur.

Karakteristik seorang Kristen adalah bahwa ia mencari pembasuhan melalui Darah Kristus dan sesudah itu meminta Darah Kristus melindunginya dari hal-hal yang membuat dia mundur. Dia tidak lagi jatuh ke dalam dosa yang sama, karena setiap pengalamannya membangun kekebalan di dalam dirinya terhadap dosa tersebut.

Perbedaan antara orang berdosa dengan orang kudus adalah orang kudus membenci dosanya dan memohon darah Kristus untuk menyucikannya. Sebaliknya orang berdosa menyenangi dosanya dan jatuh lagi ke dalamnya. Orang kudus itu seperti domba. la mungkin jatuh ke dalam lumpur, tetapi di dalam lumpur itu ia merasa tidak sejahtera, dan ia akan terus-menerus mengembik sampai gembalanya datang untuk mengangkatnya keluar dari lumpur itu dan kemudian melindunginya dari lumpur itu dengan membangun pagar.

Orang berdosa itu seperti seekor babi. Ia senantiasa mencari kubangan lumpur dan jika ia menemukannya, ia akan segera loncat ke dalamnya dengan suara mengorok dan akan menjerit dengan suara nyaring jika saudara mencoba untuk mengangkatnya keluar dari lumpur itu dan tidak lama setelah ia keluar dari kubangan itu, ia akan masuk kembali ke dalamnya.

Orang kudus mungkin jatuh ke dalam dosa, tetapi ia tidak selamanya berada di situ, karena ia akan merasa tidak sejahtera selama berada di dalam dosa. Tuhan mengerti betapa sulitnya untuk tetap hidup tanpa cela di dalam dunia ini di mana 'tidak ada teman yang ramah.' Dia tahu perangkap apa yang ada di jalan dan ketidak­jujuran dari kedagingan kita, dan ketika Ia mati untuk menyelamatkan Kita, pada saat itu juga Ia mencurah­kan darah-Nya untuk menyucikan Kita, Dialah yang membuat rasul Yohanes menulis,

Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita me­nipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka la adalah setia dan adil, sehingga la akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1 Yohanes 1:8-9)

Ketika Kita berfikir betapa dalamnya Kita telah jatuh, pandanglah kepada Dia yang telah mencurahkan darah-Nya yang kudus untuk keselamatan,  penyucian, dan perlindungan saudara.

Allah telah menjadikan bumi dan segala isinya. la, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-­kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah la kekurangan apa-apa. Karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja la telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi. (Kisah Para Rasul 17:24-26)

Satu pernyataan dari ayat-ayat ini memberikan suatu perhatian yang khusus. Paulus berkata bahwa Allah telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia dari satu orang saja untuk mendiami seluruh muka bumi. Satu perkara yang menghubungkan semua manusia dengan setiap manusia lainnya adalah darah yang mengalir di dalam tubuhnya. Semua manusia berasal dari satu darah dan darah itu adalah darah Adam, manusia pertama dan nenek moyang semua suku bangsa manusia.

Karena nyawa ada di dalam darah, seperti yang tertulis di dalam Alkitab, dan upah dosa ialah maut, dosa mencemari darah Adam dan menyebabkan dia harus mengalami kematian. Karena darah semua manusia mengandung dosa Adam, la hanya bisa dibasuh oleh darah yang tidak berdosa, yaitu darah yang membawa penebusan bagi jiwa. Sebagaimana. dosa Adam yang pertama mencemari darah seluruh umat manusia, demikian juga darah Adam yang terakhir yang murni dan tidak berdosa telah membawa penebusan bagi dosa dunia. Karena tanpa pencurahan darah, tidak akan ada pengampunan. Darahlah yang membawa penebusan atas jiwa. Dosa Hawa tidak mempengaruhi kita, walaupun Hawa yang terlebih dahulu berbuat dosa daripada Adam, dosa Adamlah yang, membawa maut ke atas umat manusia karena ini berasal dari benihnya Adam.

Yesus memiliki Tubuh manusia, tetapi Dia bukan orang yang berdosa seperti Kita. Hanya ada satu jalan untuk mengalahkan dosa, yaitu Darah Yang Tidak Berdosa; dan hanya satu orang yang dapat memberikannya, yaitu Anak Allah Yang Tidak Berdosa.

Dari Kejadian sampai Wahyu, kita melihat pesan Allah akan Darah Penebus. Di dalam Perjanjian Lama, kita melihal bagaimana darah domba dan kambing yang dicurahkan pada upacara ibadah umat Iarael. Jauh sebelum Anak Domba. Allah yang sempurna itu datang, Allah sedang mempersiapkan dunia bagi Dia dengan beragam cara di dalam Perjanjian Lama.

Tanpa darah tidak ada penebusan, dan sampai darah dinyatakan sebagai hukum Allah yang kudus yang menuntut keadilan dan kematian bagi orang berdosa.

Itulah sebabnya, ketika Allah memberikan Dua Loh Hukum kepada Musa di atas Gunung Sinai, hukum yang menuntut keadilan dan bukan belas kasihan, hukum yang berkata 'Jiwa yang berdosa harus mati', hukum yang menuntut kesempurnaan dan kematian.

Dia juga memberikan kepada Musa di gunung yang sama, petunjuk untuk mendirikan Kemah Suci, yang dibangun atas darah dan yang seluruh upacaranya dibasuh oleh darah. Allah tahu ketika la memberikan hukum itu kepada bangsa Israel, mereka tidak akan dapat memelihara dan melakukannya dengan sempurna dan mereka harus mati. jadi, dalam Kasih Karunia-Nya, Dia memberikan Kemah Suci, Ruang Kudus, Ruang Maha Kudus, Tabut Perjanjian, Mezbah Kurban Bakaran / Sembelihan serta Darah Perjanjian dan Penebusan sehingga orang yang berdosa menurut hukum itu memperoleh hidup melalui darah yang dicurahkan.

** Anak Domba Allah Yang Sempurna **

Darah lembu jantan, kambing jantan, dan domba jantan tidak dapat menebus dosa dengan sempurna, tetapi hanya menunjuk ke masa depan, yakni kepada Seseorang yang akan datang untuk menebus dan menghapus dosa dengan jalan mengorbankan diri-Nya sendiri. Jadi sesuai dengan rencana Allah, Ia mengutus Anak-Nya ke dalam dunia dan dilahirkan dari seorang perempuan Keturunan Daud, dan pada akhir hidup-Nya Ia mencurahkan darah-Nya yang kekal dan kudus satu kali dan untuk selamanya. Setelah itu tidak ada lagi pengorbanan. Darah dari hewan yang dikorban­kan di dalam Perjanjian Lama sifatnya sementara, tetapi Darah yang tercurah di Kalvari adalah Darah Yang Kekal yang disebut Darah Yang Kudus. Rasul Petrus mengatakan,

Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu wariai dari nenek moyang­mu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. (1 Petrus 1:18-19)

Darah Tuhan Yesus adalah darah yang tidak berdosa, dan karena tidak berdosa, Ia adalah suci, sebab dosa membawa kesia-siaan dan di mana tidak ada dosa di sana tidak ada kesia-siaan.

Darah yang mengucur dari Tubuh-Nya sejak dari Taman Getsemani dimana Dia berkeringat darah (hematohidrosis), Darah yang membasahi Punggung-Nya ketika Ia disiksa dengan cambuk yang ujung-ujungnya ber­bentuk bola-bola kecil berduri dan terbuat dari besi sehingga mencabik-cabik Tubuh-Nya, darah yang keluar dari Kepala-Nya ketika ditancapkan Mahkota Duri, yang me­ngucur dari tangan-Nya dan kaki-Nya, adalah Darah tidak pernah binasa karena Darah-Nya adalah Darah Yang Kudus.

Daud memuji Dia di dalam Mazmur 16, yang juga dikutip oleh rasul Petrus:

Sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihal kebinasaan. (Kisah Para Rasul 2:27)

Walaupun Tubuh Yesus Kristus terbaring di dalam kubur selama tiga hari tiga malam, tidak ada kebinasaan karena Darah-Nya mengandung Darah Yang Kekal. Lazarus yang telah mati selama empat hari, me­nurut saudaranya telah berbau, tetapi Tubuh Yesus tidak binasa, karena yang menyebabkan kebinasaan adalah darah yang berdosa dan itu tidak terdapat di dalam Tubuh-Nya. Setiap tetes Darah-Nya tetap hidup. Mungkin ketika Imam Besar kita naik ke Surga, Ia masuk ke dalam Ruang Maha Kudus, di dalam Hadirat Allah, untuk memercikkan Darah-Nya ke atas Tabut Perjanjian di surga, seperti halnya yang dilakukan oleh imam besar di dalam Perjanjian Lama.

Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di surga haruslah ditahirkan secara demikian, tetapi benda-­benda surgawi sendiri oleh persembahan-persembahan yang lebih baik daripada itu.

Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.

Dan la bukan masuk untuk berulang-­ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri.

Sebab jika demikian la harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang la hanya satu kali saja menyata­kan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.

Ibrani 9:23-26

Setelah Kristus melakukan penebusan, Dia bangkit dari liang kubur, dan kemudian, sebagai Imam Besar Yang Kekal, Ia naik ke surga untuk mempersembahkan Darah-Nya di dalam kekudusan di tempat Allah bersemayam, dan Darah itu ada di sana saat ini, membela dan menguduskan kita.

Mungkin ada Cawan Emas di Surga yang berisikan setiap tetes darah yang tetap hidup, murni, berkuasa, dan segar, Darah Anak Domba. Imam Besar Perjanjian Lama di dalam Kemah Suci di dunia harus terus-menerus mengulangi kewajibannya, yaitu memercikkan darah, dan ini merupakan fakta yang jelas bahwa di antara semua perabotan di dalam Kemah Suci tidak ditemukan adanya kursi. Kita melihat adanya mezbah, meja, lampu, dan Tabut Allah, tetapi tidak disebutkan tentang adanya kursi di dalam Kemah Suci bangsa Israel. Secara sederhana fakta ini menunjukkan bahwa tugas seorang imam di atas muka bumi yang memercikkan darah hewan korban tidak akan pernah berhenti. Ia tidak bisa duduk untuk beristirahat. Pekerjaannya tidak akan pernah selesai. Namun tentang Imam Besar Yesus Kristus, kita membaca:

Tetapi la, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, la duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah.

Sebab oleh satu korban saja la telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang la kuduskan.

Ibrani 10:12, 14

Darah telah dicurahkan -- darah yang tidak binasa, kekal, berkuasa, tidak berdosa, mahal, dan yang mengalahkan Iblis. la berlaku pada masa lalu, dan juga pada masa kini dan selama-lamanya kuasanya tidak akan pernah hilang.

Karena semua inilah, darah di dalam Alkitab disebut­kan di dalam beberapa istilah. "Darah yang mahal," kata rasul Petrus. "Darah yang tidak binasa," kata Daud. "Darah yang mengalahkan," kata rasul Yohanes di dalam kitab Wahyu, karena mereka mengalahkan dia oleh Darah Anak Domba dan oleh perkataan kesaksian mereka.

Itulah sebabnya Iblis sangat membenci darah dan ia akan melakukan apa saja untuk menghancurkan kuasa Darah Kristus.

Saat ini kebenaran yang berlaku bagi bangsa Israel berlaku juga bagi kita, yaitu tidak ada pengampunan tanpa darah.

Kebenaran ini juga masih berlaku bahwa "terkutuk­lah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat" (Galatia 3:10). Mereka, yang hidup di bawah hukum Taurat, hidup di bawah kutuk.

Allah berfirman kepada bangsa Israel dan kepada kita, "Apabila Aku melihat darah itu maka Aku akan lewat dari pada kamu" (Keluaran 12:13).

Ia tidak berkata, "Apabila Aku melihat kebaikanmu, kesalehanmu, pekerjaanmu, kehidupan ibadahmu yang teratur, ketaatanmu dalam mematuhi Sepuluh Hukum atau mematuhi hukum Taurat, maka Aku akan lewat daripadamu."

Darah disebutkan di dalam Alkitab kurang lebih 700 kali mulai dari Kejadian sampai Wahyu, dan di dalam kitab Wahyu, orang banyak di Surga yang telah ditebus, kita men­dengar mereka menyanyikan pujian, bukan tentang kebaikan mereka, bukan pula tentang ketaatan dan kesetiaan mereka dalam memelihara hukum Taurat, tetapi nyanyian berikut:

"Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--"

** Kelahiran Kudus **

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami iatri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tutus hati dan tidak mau mencemarkan nama iatrinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.

Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: 'Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai iatrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.'

Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel'-- yang berarti: Allah menyertai kita.

Matius 1:18-23

Kedengarannya aneh, namun sebenarnya tidak, sehingga dengan catatan yang sejelas ini tidak seorang pun yang dapat menyangkal bahwa Alkitab mengajarkan tentang Kelahiran Suci. Kita dapat mengerti bagaimana seseorang bisa menolak cerita di dalam Alkitab, tetapi bagaimana seseorang dapat berkata bahwa Alkitab tidak mengajarkan bahwa seorang anak dara telah mengandung tanpa dibuahi.

** Ketidakberdosaan Yesus **

Alkitab juga mengajarkan bahwa Yesus adalah seorang manusia yang tidak berdosa. Sebaliknya, semua manusia dari Adam sampai hari ini dilahirkan dengan mewarisi sifat keberdosaan Adam, sehingga merupakan subyek bagi kutuk dan kematian kekal. Tetapi (Manusia) Yesus tidak berdosa karena tidak mewarisi benih dosa dari Adam dan karena itu Ia tidak bisa mati, sampai saat Ia memikul dosa seluruh manusia di dalam diri-Nya dan mati bagi mereka.

Allah telah menjadikan seluruh umat manusia di bumi ini dari satu orang. Karena itu, walaupun Yesus menjadi manusia, la tetap tidak berdosa selama darah yang mengandung dosa tidak terdapat di dalam Tubuh­-Nya. Allah telah menyediakan jalan di mana Yesus dapat menjadi manusia yang sempurna namun tidak memiliki darah yang mengandung dosa manusia. Itulah masalah yang diselesaikan melalui Kelahiran Suci.

** Asal - Usul Darah **

Sekarang ini diketahui dengan pasti bahwa darah yang mengalir di dalam arteri seorang bagi yang masih ada di dalam kandungan tidak berasal dari si ibu, tetapi dihasilkan di dalam tubuh fetus. Namun ini terjadi hanya setelah sel sperma membuahi sel telur dan fetus mulai terbentuk, lalu muncullah darah. Sebagai ilustrasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan hal ini, perhatikan telur seekor ayam.

Sebutir telur yang tidak dibuahi ber­asal dari sel telur yang ukurannya sedikit lebih besar dari sel telur manusia. Saudara mungkin bisa mengerami telur yang tidak dibuahi ini, tetapi ia tidak akan berkembang. Ia akan segera kering, namun tidak akan menghasilkan anak ayam.

Tetapi coba biarkan telur itu dibuahi dengan cara mempertemukannya dengan sel sperma jantan, maka pengeraman akan membawa kepada terbentuknya kehidupan di dalam embrio. Setelah beberapa jam akan tampak perkembangannya. Dalam beberapa waktu lapisan merah akan pecah yang menunjukkan munculnya darah. Dan nyawa ada di dalam darah sesuai dengan apa yang dituliskan di dalam Alkitab, seperti yang difirman­kan kepada Musa.

**Tidak Mengandung Darah Ibu **

Tidak ada gunanya setetes darah diberikan untuk mengembangkan embrio di dalam rahim seorang ibu. Demikian pandangan para ahli. Ibu menyediakan bagi fetus (janin bayi yang belum lahir), zat-zat makanan untuk pertumbuhan tubuh fetus itu ada di dalam rahim­nya, tetapi darah yang ada di dalam tubuh fetus itu di­hasilkan oleh embrio itu sendiri.

Sejak masa pembuahan sampai lahirnya bayi, tidak setetes darah pun yang dialir­kan dari si ibu kepada bayinya. Plasenta, suatu jaringan yang lebih dikenal dengan tembuni / ari-ari  membentuk dinding antara si ibu dengan bayinya. Plasenta terbentuk dengan begitu sempurna sehingga walaupun semua zat makanan yang dapat larut seperti protein, lemak, karbohidrat, garam, mineral, dan juga antibodi mengalir dengan bebas dari si ibu kepada bayinya dan sampah-sampah yang dihasilkan dari metabolisme si bayi dikeluarkan kembali ke sirkulasi si ibu, tidak terjadi pertukaran darah walau setetes pun, dan ini terjadi secara normal. Darah si bayi itu dihasilkan di dalam tubuh bayi itu sendiri. Si ibu sama sekali tidak menyumbangkan darahnya.

** Kesaksian Para Ahli **

Di dalam buku yang berjudul Text Book of Physiology yang ditulis oleh Howell, Edisi Kedua, halaman 885 dan 886, dituliskan:

"Untuk dapat mengerti fungsinya secara umum adalah cukup dengan mengingat bahwa plasenta mengandung vascular chorionic papillae yang esensial dari fetus (janin bayi) yang terbungkus di dalam cairan darah membran desidual sang ibu. Darah fetal dan darah sang ibu tidak pernah berhubungan. Mereka dipisahkan satu sama lainnya oleh dinding pembuluh darah fetal dan selaput epithelial chorionic villae."

William, Practice of Obstetrics, Edisi Ketiga, halaman 133,136 menuliskan:

"Darah janin di dalam pembuluh chorionic villae tidak ber­campur dengan darah ibunya, terpisah satu dengan lainnya oleh dua lapisan chorionic epithelium."

"Secara normal tidak ada hubungannya antara darah janin dengan darah ibunya."

  • Villi korialis (chorionic villae) adalah bagian plasenta atau ari-ari yang menghadap janin.

Buku Nurse's Handbook of Obstetrics karangan Louise Zabriakie,R.N., Edisi Kelima, halaman 75dan 82 menuliskan:

"Ketika sirkulasi darah mulai terjadi di dalam embrio, ia akan tetap terpisah dan berbeda dari darah ibunya. Semua makanan dan sampah larutan yang bergerak bolak-balik antara embrio dan si ibu haruslah melalui dinding pembuluh darah dari satu sirkulasi ke sirkulasi lainnya."

"Janin menerima zat-zat makanan dan oksigen dari darah ibunya melalui medium plasenta. Jantung janin memompa darah melalui arteri tali pusat ke pembuluh plasenta, yang keluar dan masuk dari jaringan kandungan dan berhenti dekat sekali dengan pembuluh kandungan, mengakibatkan difusi, melalui dinding-dindingnya, dari sampah-sampah hasil produksi dalam tubuh janin ke ibunya dan zat-zat makanan dan oksigen dari ibunya ke janin tersebut. Seperti yang telah dikatakan, pertukaran ini diakibatkan oleh proses osmosis, dan tidak ada percampuran secara langsung dari kedua aliran darah ini. Dengan kata lain, tidak ada darah dari si ibu yang mengalir ke dalam tubuh si janin dan begitu pula sebaliknya."

  • Osmosis, sejenis difusi, mewakili pergerakan air melintasi membran yang sebagian permeabel, dari area dengan konsentrasi air tinggi ke area dengan konsentrasi air rendah. Osmosis terjadi di semua sel. Misalnya, saat diletakkan di dalam air, sel darah merah akan membiarkan air merambat melalui membrannya.
  • Permeabel adalah sifat membran sel yang dapat dilalui semua zat, baik padat maupun cair. Semipermeabel adalah sifat membran sel yang hanya dilewati oleh zat atau molekul-molekul tertentu seperti air dan gas.

** Penetapan Allah Yang Ajaib **

Betapa ajaibnya Allah mempersiapkan kelahiran Anak-Nya dari seorang perawan. Ketika la menciptakan perempuan, Ia menciptakannya sedemikian rupa, sehingga tidak ada darah yang dapat mengalir dari tubuh perempuan itu kepada keturunannya.

Beberapa orang telah mencoba untuk menjawab pertanyaan "Bagaimana mungkin Dia seorang manusia yang tidak berdosa namun dilahirkan dari seorang perempuan?" dengan cara menganggap 'Maria sebagai perawan suci.' Namun demikian, itu tidak menjawab pertanyaan mengapa Yesus dikatakan adalah seorang yang tidak berdosa.

Sangat jelas diajarkan di dalam Alkitab bahwa Yesus mengambil bagian dalam tubuh manusia, tetapi tidak mengambil bagian dari darah Adam.

Di dalam Ibrani 2:14 kita membaca:

"Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka la juga menjadi sama dengan mereka..."
(For as much then as the children are partakers of flesh and blood, he also himself like we took part of the same...)

Saudara perhatikan bahwa kata 'anak-anak (children)' yaitu anak-anak manusia dikatakan adalah anak-anak dari darah dan daging, kemudian di dalam ayat ini juga disebutkan tentang Yesus bahwa Ia juga menjadi sama (took part of the same) dengan mereka. Kata 'menjadi sama (took part)' yang menunjuk kepada Kristus sangat berbeda sekali dengan kata 'dari (partakers)' yang menunjuk kepada anak-anak manusia. Frasa 'menjadi sama' diartikan sebagai 'mengambil bagian dalam sesuatu di luar dirinya sendiri."

Dalam bahasa Yunani kata 'dari (partakers)' adalah koynoneho yang berarti 'mengambil bagian seutuhnya,' sehingga seluruh anak-anak Adam mengambil bagian seutuhnya dalam tubuh Adam dan darah Adam. Namun kita membaca bahwa Yesus 'menjadi sama dengan mereka' di dalam bahasa Yunani­nya adalah metecho, yang artinya 'mengambil bagian namun tidak seutuhnya.' Anak-anak manusia berasal dari darah dan daging Adam, tetapi Kristus hanya mengambil bagian dalam substansi (pertukaran zat dan nutrisi serta metabolisme melalui plasenta), sedangkan Tubuh dan Darah-Nya berasal dari Sorga.

Yesus adalah manusia yang seutuhnya. Menurut silsilah, Ia adalah keturunan Daud, Darah-Nya berbeda dengan darah manusia. Ia ada waktu penciptaan manusia, tubuh Adam dibentuk dari debu tanah, tetapi Allah menghembuskan nafas hidup melalui hidungnya.

Karena nyawa ada di dalam darah, peristiwa ini meng­hasilkan pembentukan darah di dalam tubuh Adam, tetapi darah Adam yang pertama adalah darah yang fana dan berdosa dan turun kepada semua manusia karena dari satu orang Allah telah menjadikan seluruh bangsa.

Dalam diri Adam yang terakhir dan manusia kedua, mengalir darah yang baru dan kudus dan yang tidak ber­dosa, yang secara silsilah merupakan keturunan Adam dari raja Daud sehingga Tubuh-Nya mengandung darah yang kudus.

Injil itu menjelaskan tentang Sang Anak yang datang dari Allah, yaitu Sang Anak yang dilahirkan sebagai manusia melalui garis keturunan Nabi Daud.

Roma 1:3 (Alktitab Versi Shellabear 2011)

Frasa sarkov dalam Ayat ini berarti silsilah, tubuh fisik.

** Darah Yang Kudus **

Dikandung dari Roh Kudus merupakan satu­-satunya cara sehingga kelahiran suci menjadi sempurna. Maria mengandung dan melahirkan Yesus sebagai manusia sehingga Dia disebut keturunan Daud.

** Darah Yang Tidak Bersalah **

Yudas berkata, "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah" (Matius 27:4).

Tuhan kita tidak bersalah. Dia menjadi sama seperti kita dalam segala hal -- kecuali dosa; menjadi serupa dengan kita dengan SATU PENGECUALIAN -- tidak berasal dari benih manusia namun diperanakan oleh Allah (read: berasal dan keluar dari Bapa -- Yohanes 8:42). Akibatnya, secara biologis, di dalam Diri-Nya mengalir darah yang kudus, darah yang tidak berdosa. Dan karena darah-Nya adalah darah yang tidak berdosa, maka darah-Nya juga adalah‑darah yang tidak dapat binasa.

** Darah Yang Tidak Dapat Binasa **

Dosa mengakibatkan darah manusia menjadi fana. Segera setelah kematian, maka kebinasaan akan dimulai dari darah. Inilah sebabnya mengapa daging harus di­keringkan sama sekali dari darahnya. Inilah juga sebabnya mengapa para pembalsem mencampur cairan balsem ke dalam darah. Daud berkata bahwa 'tubuh Yesus tidak akan melihat kebinasaan.' Walaupun Ia telah mati selama tiga hari tiga malam, Tubuh-Nya tidak binasa. Karena Ia tidak berdosa, mereka tidak bisa membunuh-Nya, namun sebaliknya secara sukarela Ia menyerahkan nyawa-Nya karena Ia akan bangkit lagi, Dia bangkit dengan kuasa-­Nya sendiri (Yohanes 10:18) karena maut tidak berkuasa atas-Nya, kecuali atas orang-orang berdosa, dan ketika hal itu terjadi Maut tidak berkuasa atas-Nya.

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenar­kan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. (Roma 5:8-9)

** Kekudusan Darah **

'Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu makan. (Kejadian 9:4)

Ini merupakan bagian dari perintah yang pertama kali yang Allah berikan kepada manusia setelah Allah menghukum bumi dan segala isinya dengan Air Bah pada zaman Nuh. Setelah kejahatan manusia naik sampai kepada Allah, Allah ingin menghukum manusia. Makanya Allah mengirimkan Air Bah yang luar biasa ke atas bumi dan membinasakan semua makhluk kecuali SATU KELUARGA sebuah keluarga yang oleh anugerah Allah tetap hidup di dalam takut akan Allah di antara generasinya. Dengan keluarga yang baru ini Allah membersihkan dan memperbaharui bumi, Allah memulai lembaran baru dalam sejarah kehidupan manusia. Setelah Allah mengeluarkan Nuh dan keluarganya dari dalam bahtera, Ia memberikan beberapa perintah  semua yang harus dilakukan oleh Nuh termasuk janji Allah bahwa penghukuman yang sama tidak akan terjadi lagi.

Kita tahu bahwa bumi dipenuhi dengan kejahatan, dan dosa pertama yang dilakukan setelah kejatuhan manusia adalah dosa penumpahan darah Habel yang tidak bersalah. Darah ini berteriak dari tanah menuntut balas kepada Allah. Jika darah yang tidak bersalah itu berteriak untuk menuntut balas pada waktu Air Bah di zaman Nuh, tidakkah Allah juga akan membalaskan darah mereka yang mati saat ini karena kejahatan akhir zaman yang tidak diaangsikan lagi dalam menggenapi firman Allah yang berkata:

Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. (Matius 24:37)

Ya, suatu hari kelak la akan datang untuk meng­akhiri kekuasaan roh-roh jahat di bumi, dan membersih­kan dunia dengan penghakiman seperti Air Bah dan Ia akan menegakkan kerajaan damai-Nya di atas bumi yang baru dan yang disucikan.

** Darah Itu Kudus **

Karena nyawa ada di dalam darah, dan bukan di dalam daging yang diciptakan Allah, Ia memperbolehkan manusia untuk memakan daging, tetapi haruslah tanpa darah. Allah sangat menekankan hal ini. Dalam perayaan-perayaan dan ibadah bangsa Iarael, Ia menegas­kan lagi perintah-Nya dalam Kejadian 9:4, ketika Ia berfirman:

Demikian juga janganlah kamu memakan darah apapun di segala tempat kediamanmu, baik darah burung-burung ataupun darah hewan. Setiap orang yang memakan darah apapun, nyawa orang itu haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya. (Imamat 7:26-27)

Perintah yang sama diulangi dengan lebih jelas di dalam Imamat 17. Allah berkata, "Janganlah makan darah apa pun juga." Begitu tegasnya perintah Allah ini sehingga setiap orang yang melanggarnya, haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya. Daging yang belum benar-benar dikeringkan dari darahnya tidak boleh dimakan, demikian juga halnya dengan daging binatang yang mati dicekik.

Saat ini, orang Yahudi Ortodoks tetap memegang perintah ini dan tidak akan makan apa-apa selain daging kosher, yaitu daging yang tidak ada darahnya dan yang telah disembelih menurut aturan Hukum Taurat. Adanya toko daging kosher dan jenis masakan yang mengandung daging kosher merupakan bukti dari kekudusan darah.

** Kita Hidup Dibawah Kasih Karunia **

Kini akan ada yang berkata, "Tetapi kita hidup di bawah kasih karunia dan perintah itu diberikan kepada orang Yahudi ketika mereka hidup di bawah hukum Taurat." Keberatan seperti itu tidaklah berarti. Allah pertama kali memberikan perintah kepada Nuh dan dia beserta keluarganya tidak hidup di bawah hukum Taurat. Nuh hidup ribuan tahun jauh sebelum Hukum Taurat disampaikan kepada Musa di Gunung Sinai. Lebih dari itu, setelah Hukum itu digenapi di dalam Kristus dan zaman Kasih Karunia yang sudah diberikan sejak sejak kejatuhan Adam didalam dosa dianugerahkan kembali, Allah dengan hati-hati mengingatkan kita bahwa aturan ini tetap berlaku: 'janganlah kamu makan darah.'

Di dalam Kisah Para Rasul 15, kita membaca tentang sidang di Yerusalem. Sebuah pertanyaan yang men­jengkelkan timbul di tengah-tengah jemaat mula-mula setelah rasul Paulus dan Barnabas memberitakan Injil kepada orang-orang bukan Yahudi. Orang-orang Yahudi anggota jemaat mula-mula menuntut bahwa orang-orang bukan Yahudi disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.

Timbul kontroversi yang menyakitkan, dan diadakanlah sidang di Yerusalem untuk memutuskan perkara ini. Rasul Paulus dan Barnabas datang dari Antiokhia untuk menghadiri sidang ini, dan setelah perselisihan itu mereka kembali kepada orang-orang bukan Yahudi di Antiokhia yang telah menjadi percaya dengan pesan berikut:

"Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka." (Kisah Para Rasul 15:24)

Perhatikan dengan seksama apa yang dikatakan oleh para rasul: 'Kami tidak pernah memberikan perintah seperti itu.' Mereka menyangkal bahwa mereka pernah mengajarkan bahwa Jemaat harus hidup di bawah Hukum Taurat atau orang-orang bukan Yahudi yang telah menjadi percaya harus disunat. Setelah 1900 tahun, Gereja tetap dijengkelkan oleh aturan-aturan ini yang membuat orang Yahudi terpisah dari kita semua, tetapi para rasul dengan tegas mengatakan bahwa kita tidak lagi hidup di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.

Orang Kristen tidak memelihara hukum Taurat karena ia harus melakukannya, tetapi ia melayani Allah karena rasa syukurnya sebab ia telah dilepaskan dari kutuk Hukum Taurat. Sekarang perhatikan apa yang dikatakan lebih jauh oleh para rasul:

Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini: kamu harus men­jauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. (Kisah Para Rasul 15:28-29)

Mereka tidak hidup di bawah hukum Taurat, tetapi mereka tetap harus menjauhkan diri dari memakan darah, bukan karena mereka hidup di bawah Hukum Taurat, tetapi karena kekudusan darah, yang adalah nyawa segala makhluk. Allah telah memerintahkan Nuh ribuan tahun sebelum la memberikan Hukum Taurat. Ini berlaku sepanjang masa hukum Taurat dan walaupun masa hukum Taurat itu telah berlalu, perintah itu tetap berlaku sampai hari ini.

** Mengapa Kini Tidak Perlu Ada Darah? **

Perintah Allah tidak pernah berubah, tetapi selalu masuk akal dan logika. Banyak alasan yang bisa ditemukan untuk berpantang dari darah. Kita bisa menyebutkan alasannya, antara lain berhubungan dengan kesehatan dan ilmu kesehatan, tetapi ada dua alasan yang lebih menyolok.

Pertama, nyawa ada di dalam darah dan nyawa itu kudus. Itu adalah karunia Allah yang istimewa dan berasal dari nafas Allah sendiri.

Di dalam Kitab Kejadian, Musa memberitahukan kepada kita kenyataan ini:

ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (Kejadian 2:7)

Sekarang ikuti dengan seksama pernyataan yang tertulis di dalam Alkitab ini. Karena nyawa ada di dalam darah, maka tanpa darah semua makhluk tidak akan bernyawa. Adam dibentuk dari debu tanah - segumpal tanah tanpa nyawa. Allah menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya, dan kemudian ia menjadi makhluk yang hidup.

Karena nyawa ada di dalam darah, yaitu darah yang Allah berikan ke dalam tubuh Adam ketika la menghembuskan nafas hidup ke dalam tubuhnya. Tubuh Adam berasal dari tanah, tetapi darahnya berasal langsung dari Allah. Allah mau agar kita menghormati kenyataan ini, bahwa nafas Allahlah yang memenuhi seluruh makhluk dengan darah. Memakan darah berarti menghina nyawa yang diberikan Allah karena nyawa ada di dalam darah.

** Darah Yang Mahal **

Alasan yang kedua adalah alasan yang lebih jelas. Darah merupakan satu-satunya harga untuk penebusan. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, sesuatu terjadi pada darahnya, karena nyawa ada di dalam darah. Termasuk menjadi fana dan akan binasa, darah Adam menjadi fana karena dosa dan berakibatkan maut. Untuk menebus orang yang sudah mati dalam dosa ini, nyawa harus diberikan lagi. Satu-satunya penebus bagi maut adalah nyawa.

Nyawa ini ada di dalam darah, dan darah yang harus disediakan adalah darah yang tidak berdosa dan tidak dapat binasa. Padahal tidak ada seorang pun dari keturunan Adam yang bisa melakukan hal ini. Karena semua keturunan Adam telah mati. Karena semua keturunan Adam telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.

Para malaikat tidak dapat menyediakan darah karena mereka adalah roh yang tidak mempunyai darah dan daging.

Hanya ada satu yang dapat menyediakan darah itu:

Anak Allah yang dilahirkan dari seorang anak dara, dengan tubuh manusia, tetapi darah yang mengalir di dalam tubuh-Nya adalah darah yang kudus, yang diperanakkan oleh Roh Kudus.
Pada bagian lain kita bisa melihal secara ilmu pengetahuan bahwa setiap tetes darah dalam tubuh seorang bagi dibentuk di dalam fetus dan terpisah dari ibunya.

** Tranfusi Darah **

Sekarang ini kita banyak mendengar tentang transfusi darah. Banyak nyawa yang telah tertolong dengan prosedur ini. Dalam kasus pendarahan dan penyakit lainnya, darah dari individu yang sehat disalur­kan melalui selang ke individu yang membutuhkan dan nyawanya  terselamatkan. 'Transfusi darah' yang terbesar terjadi ketika seseorang yang berdosa, yang telah mati dalam pelanggaran dan dosa-dosanya, diselamatkan oleh Darah Kristus pada saat la menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Yang dibutuhkan hanyalah iman kepada Darah Yang Menyelamatkan.

** Bank Darah **

Kita juga banyak mendengar akhir-akhir ini tentang adanya BANK DARAH. Bank darah adalah suatu tempat di mana darah dari individu yang sehat diambil untuk keperluan pada masa nanti guna mengobati orang-orang yang mengalami penyakit atau kecelakaan. Dengan menambahkan beberapa larutan ke dalamnya, darah yang diambil dari individu yang sehat itu diaimpan di dalam suatu ruangan steril (bebas hama) dan akan digunakan nantinya.

Larutan ini tidak mengakibatkan berkurangnya keberadaan darah itu sendiri sehingga ia bisa digunakan untuk masa yang akan datang. Orang-­orang diminta datang ke rumah sakit atau laboratorium untuk menyumbangkan darah mereka. Di sana, darah mereka diambil, diteliti dan disimpan.

Dengan cara demikian akan ada persediaan darah untuk transfusi apabila terjadi kecelakaan. Betapa hebat penemuan yang telah dilakukan oleh para ahli. Sekarang, saudara bisa menyumbangkan darah saudara yang suatu saat nantinya dapat menyelamatkan nyawa orang lain yang tidak saudara kenal yang berada ribuan mil dari saudara.

** Bank Darah Allah **

Namun semuanya itu tidaklah ada apa-apanya jika dibandingkan dengan apa yang telah Allah lakukan +- 1900 tahun yang lalu. Di mana pada saat itu seorang Manusia mencurahkan seluruh Darah-Nya yang tidak berdosa di atas Kayu Salib di Bukit Kalvari. Di sanalah Bank Darah dibuka dan di bank itu tersedia Darah Yesus.

Darah-Nya cocok untuk semua golongan darah, ber­manfaat bagi semua orang dan gratis bagi semua orang yang ingin melakukan 'transfusi' melalui karya Roh Kudus. Yang perlu dilakukan hanyalah menerima‑Nya dengan iman.

Kita harus menambahkan larutan kimia ke dalam bank darah kita jika kita ingin menyedia­kannya, dan kadangkala sering juga tercemar. Tetapi tidak ada larutan apa pun yang perlu ditambahkan ke dalam Darah-Nya yang mahal, karena Darah-Nya adalah darah yang tidak dapat binasa dan tidak berdosa. Tidak ada setetes pun dari Darah-Nya yang terbuang dengan sia-sia. Darah-Nya adalah darah yang tidak dapat binasa.

Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyang­mu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. 1 Petrus 1:18-19

Darah Yesus bukan 'tertumpah'. Darah yang tertumpah adalah akibat dari suatu kecelaka­an. Kematian Kristus bukanlah suatu kecelakaan. Dia menyerahkan nyawa-Nya dan dengan sukarela men­curahkan darah-Nya yang mahal sehingga kita bisa diselamatkan.

"Jika kita mengaku dosa kita, maka la adalah setia dan adil, sehingga la akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9)

Ada suatu aliran air yang dipenuhi dengan darah.

Mengalir turun dari pembuluh darah Imanuel.

Dan orang berdosa, membenamkan dirinya ke dalam aliran itu, sehingga terhapuslah dosa-dosanya.

Tuhan Yesus memberkati

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar