24 Mei 2011

Historisitas Kehidupan Dan Kematian Yesus Menurut Catatan Dari Luar Injil

** Etimologi Asal Nama Yesus **

Orang Yahudi biasa pada zaman Yesus hanya memiliki satu nama, terkadang dilengkapi dengan nama ayahnya atau kampung halamannya. Dengan demikian, dalam Perjanjian Baru, Yesus umumnya disebut sebagai "Yesus dari Nazaret" (Markus 1:9) atau "Yesus orang Nazaret" (Markus 10:47). Tetangga Yesus mengenal Dia sebagai "anak Yusuf" (Lukas 4:22, Yohanes 6:42), "anak tukang kayu" dan mereka mengenal ibu dan saudara-saudari Yesus (Matius 13:55), Filipus mengenal Dia sebagai "Yesus anak Yusuf dari Nazareth" (Yohanes 1:45). Bahkan para tetangga Yesus sangat mengenal profesi-Nya sebagai "tukang kayu" seperti ayah-Nya (Markus 6:3)

Injil Matius dan Lukas mencatat peristiwa ketika Malaikat mengatakan kepada Yusuf dan Maria bahwa Nama Sang Juruselamat yang akan dilahirkan itu adalah Yesus.

Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Matius 1:20-21)

Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. " (Lukas 1:30-31)

Nama "Yesus" adalah alihaksara dari bahasa Latin Iesus, yang berasal dari bahasa Yunani Ἰησοῦς (Iēsoûs), yang pada gilirannya juga merupakan Helenisasi dari bahasa Ibrani יְהוֹשֻׁעַ (Yĕhōšuă‘, Yosua) atau bahasa Aram יֵשׁוּעַ (Yēšûă‘), yang berarti "Allah menyelamatkan".

"Kristus" adalah gelar yang berasal dari bahasa Yunani Χριστός (Christós), yang berasal dari bahasa Ibrani מָשִׁיחַ (Mesias berarti "yang diurapi" atau "yang terpilih").

Mesias mempunyai arti "Yang diurapi" atau "Yang Dipilih" (Matius 16:16). Allah menjanjikan kepada bangsa Israel bahwa dari keturunan raja Daud akan dibangkitkan seorang raja yang akan mempimpin mereka dalam kejayaan dan kemuliaan. Nabi Daniel menubuatkan bahwa Allah akan memberikan bangsa Israel seorang yang diurapi menjadi Raja yang membawa kepada kejayaan. Dalam Perjanjian Lama, seorang yang diurapi biasanya berposisi sebagai Raja atau Iman. Nubuatan ini telah digenapi dengan kelahiran Yesus Kristus. Kristus sendiri mempunyai arti Mesias. Kristus berasal dari bahasa Yunani dan Mesias berasal dari bahasa Ibrani. Nabi Zakaria menubuatkan bahwa Mesias akan datang di Bukit Zaitun dengan manifestasi yang menyertai berupa gempa bumi dan pergeseran tanah. Menurut Alkitab ini adalah kedatangan Yesus Kristus kedua kali dimuka bumi.

** Keberadaan Yesus Dalam Sejarah **

Meskipun beberapa sarjana telah mempertanyakan keberadaan Yesus sebagai tokoh sejarah yang sebenarnya kebanyakan ahli yang terlibat dengan penelitian Yesus sejarah percaya keberadaan-Nya dapat dibentuk dengan menggunakan dokumen dan bukti lain.

Peta Palestina pada abad pertama.

Kekuasaan Romawi di Yudea dimulai sekitar 63 BC dan sekitar 6 AC, Yudea telah menjadi sebuah provinsi Romawi. Dari 26-37 AC, Pontius Pilatus adalah gubernur Romawi Yudea. Pada periode ini, meskipun Yudea adalah posisi strategis antara Asia dan Afrika, hal itu tidak dipandang sebagai provinsi penting kritis oleh Romawi. Orang Romawi itu sangat toleran terhadap agama lain dan membiarkan penduduk lokal seperti orang-orang Yahudi untuk mempraktekkan agama mereka sendiri .
 
** Kemungkinan Tahun Kelahiran Yesus **

Tidak ada bukti sejarah kontemporer menunjukkan tanggal kelahiran Yesus. Dionisius Exiguus memperkirakan kelahiran Yesus antara tahun 2 SM dan 1 M (dengan catatan tidak ada tahun 0 didalam periode waktu tersebut). Injil Matius menyatakan 'kelahiran Yesus terjadi pada masa pemerintahan Herodes Agung (sekitar 74 SM - sekitar 5, 4 atau 1 SM di Yerusalem), yang meninggal pada 4 SM.

Yosefus (Antiquities 17.167) melaporkan bahwa Herodes meninggal setelah suatu gerhana bulan. Bila dihitung sejak ia diberi gelar raja, mungkin ia meninggal setelah gerhana bulan total yang kelihatan dari Yerusalem pada 15 September 5 SM. Namun, bila kita menghitung masa pemerintahan 34 tahun sejak tahun 40 SM (tanpa mengikutsertakan tahun-tahun dengan gerhana bulan sebagian) maka kebanyakan ahli berpendapat bahwa ia meninggal pada tahun 4 SM, meskipun pada tahun itu hanya ada gerhana bulan sebagian saja, yaitu pada 13 Maret. Namun, bila Herodes menghitung masa pemerintahannya dari saat ketika ia memerintah Yudea, kemungkinan ia meninggal dunia pada tahun 1 SM, barangkali setelah gerhana bulan total yang tampak dari Yerusalem pada 9 atau 10 Januari, 1 SM.

Maklumat Herodes yang memerintahkan pembunuhan bayi dibawah usia 2 (dua) tahun di Betlehem yang diperkirakan terjadi sekitar abad pertama atau peralihan antara masa sebelum dan sesudah masehi memungkinan Yesus dilahirkan sebelum peristiwa tersebut terjadi dan sebelum kematian Herodes Agung. Lukas menempatkan kelahiran Yesus pada masa pemerintahan Herodes Agung (Lukas 1:5). Namun Kirenius bukanlah gubernur Siria pada masa pemerintahan Herodes Agung. Jadi, bagaimana Kirenius melakukan sensus pada masa pemerintahan Herodes, pada waktu kelahiran Yesus?

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. (Lukas 2:1-2)

Sejarawan Josephus menuliskan bahwa Kirenius mulai memerintah Siria setelah pengusiran Arkhelaus pada abad pertama. Sepertinya hal ini terjadi selama sebelas tahun setelah kematian Herodes Agung. Karena kita tahu dari Injil Matius bahwa ketika Yesus lahir, Herodes merupakan seorang raja, maka jelaslah bahwa Kirenius bukanlah gubernur Siria pada saat Yesus lahir. Bukankah hal ini menimbulkan masalah untuk tulisan Alkitab?

Tafsiran Wycliffe menjelaskan peristiwa diatas sebagai berikut:

Lukas merupakan satu-satunya penulis Injil yang menyesuaikan bahannya dengan masa pemerintahan seorang raja. Kaisar Roma yang pertama, memerintah dari tahun 27 SM hingga 14 M. Ungkapan "diseluruh dunia" dalam Injil Lukas 1:1 berarti seluruh wilayah kerajaan yang berada dibawah kekuasaan Roma, bukan seluruh dunia. Agustus telah memerintahkan pengadaan sensus yang akan merupakan dasar untuk menetapkan pajak. Perintah ini dikeluarkan sekitar tahun 8 SM, tetapi mungkin baru diberlakukan beberapa tahun kemudian.

Ketika Kirenius menjadi wali negeri Siria pada tahun 6 M, dan mengadakan sensus di Yudea pada waktu itu. Terdapat bukti yang dapat dipercaya bahwa dia menjadi wali negeri selama dua masa bakti, dan bahwa masa baktinya yang pertama adalah dari tahun 4 SM hingga 1 M. Sensus yang dijalankan sebelumnya mungkin berakhir ketika dia mulai bertugas, kemungkinan pada saat masa baktinya yang pertama inilah, periode dimana Yesus dilahirkan.

N.T. Wright, seorang ahli yang menganut Protestan-Anglikan menawarkan satu solusi untuk kebingungan ini berdasarkan nuansa dalam terjemahan aslinya yang berbahasa Yunani. Lukas 2:2 memberi tahu kita bahwa "inilah pendaftaran yang pertama kali [protos] diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria". Nah, biasanya protos berarti "pertama", namun bisa berarti juga "sebelum", terutama jika diikuti oleh kasus genitif, seperti dalam ayat ini. Wright mengusulkan bahwa terjemahan yang lebih akurat adalah, "Sensus ini terjadi sebelum masa ketika Kirenius menjadi wali negeri di Siria."

Baiklah, kita sudah menangani keberatan mengenai Kirenius bukanlah Gubernur Siria saat pendaftaran berlangsung. Apakah ini artinya pendaftaran itu tidak benar-benar terjadi seperti yang dinyatakan oleh para kritikus? Dan jika itu benar-benar terjadi, mengapa Kirenius terlibat dengan pendaftaran ini?

Meskipun Kirenius bukan gubernur pada saat itu, ada posisi lain dalam pemerintahan yang bertanggung jawab dalam pendaftaran semacam itu. Baru-baru ini beberapa ahli berpendapat bahwa pada masa Yesus lahir, Kirenius mempunyai peran administratif yang menonjol sehingga ia harus terlibat dalam sensus. Dalam Injil Lukas, menjelaskan peran Kirenius dalam sensus, ia menggunakan istilah "hegemon", kata yang sama yang ia gunakan untuk Pilatus. Yustinus Martir menuliskan bahwa Kirenius adalah seorang "prokurator" (orang yang ditunjuk dengan kuasa tertentu) di Yudea pada saat kelahiran Yesus, sebelum waktunya menjadi gubernur Siria (Apology I.34) dan Tertulianus menjelaskan bahwa gubernur Siria pada zaman itu adalah Saturninus (Adv. Marc. IV.XIX). Jadi keberatan itu runtuh dengan sendirinya.

Bila diperhitungkan dengan adanya kisah pembantaian bayi bayi berusia 2 tahun ke bawah pada akhir masa pemerintahan Herodes (4 SM) atau (1 SM), maka kelahiran Yesus terjadi sesudah tahun 6 SM, sejarah Kristen mencatat bahwa kelahiran Kristus menjadi awal dari permulaan Masehi.

Lukas juga menambahkan satu lagi detil untuk dipelajari: "Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun" (Lukas 3:23). Yesus memulai pelayanan-Nya ketika Yohanes Pembaptis melayani di padang belantara, dan pelayanan Yohanes Pembaptis dimulai pada "Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar" (Lukas 3:1-2). Kurun waktu yang dapat mengandung semua fakta tersebut adalah tahun 27-29. Jika Yesus berumur "kira-kira tiga puluh tahun" pada tahun 27, maka kelahiran-Nya di antara tahun 6 sampai dengan 4 SM. akan masuk akal. Lebih mendetil lagi, Yesus mungkin berumur sekitar 32 tahun pada saat Ia memulai pelayanan-Nya (memenuhi kriteria "berumur kira-kira tiga puluh tahun").

Apa yang diketahui dari tulisan sejarah maupun Alkitab memberi sebuah perkiraan tahun kelahiran. Yesus dilahirkan di Betlehem, di Yudea di sekitar tahun 6 s/d 5 SM kepada Maria, ibu-Nya. Kelahiran-Nya merubah sejarah untuk selamanya, dan bersama itu kehidupan jumlah manusia yang tak terhitung di seluruh dunia.

Kisah Kelahiran Yesus dalam film "The Nativity Story"

 **) Orang Majus

Dalam Injil Matius, tertulis tentang kunjungan orang Majus membawa hadiah kepada Yesus setelah mereka mengikuti bintang yang mereka percaya adalah tanda bahwa Raja orang Yahudi telah lahir (Matius 2:1-12).

Tradisi Suriah menyebut nama-nama mereka Larvandad, Hormisdas, dan Gusnasaf, sementara tradisi Armenia hanya menyebutkan dua nama, yaitu Kagba dan Badadilma. Dalam tradisi Eropa, mereka sering disebut para "Tiga Raja", yang bernama Baltasar, Melkior dan Kaspar. Lalu mereka digambarkan sebagai orang Asia, Afrika dan Eropa. Origenes, seorang bapa gereja yang meninggal pada sekitar tahun 254 M. adalah orang pertama yang menggunakan nama-nama ini. Pada abad ke-6 kisah tentang Tiga Orang Majus ini muncul sebagai cerita yang populer.

Raja Herodes mendengar dari kelahiran Yesus dari Orang Bijak (Majus) dan mencoba untuk membunuh Dia dengan membantai semua anak laki-laki di Betlehem di bawah usia dua tahun (Matius 2:16-18).

Ambrosius Theodosius Macrobius (395-423 AC) menulis pada abad ke-4 dalam bukunya Saturnalia:

Ketika dia [Kaisar Agustus] mendengar tentang pembantaian anak-anak di bawah usia 2 tahun di Suriah oleh Herodes, raja orang Yahudi, dan di antaranya termasuk putra Herodes sendiri, dia [Kaisar Augustus] berkata: lebih baik menjadi babi kepunyaan Herodes daripada menjadi putranya. (Saturnalia, book II, chapter IV:11)

Yusuf mengajak Maria dan bayi Yesus melarikan diri ke Mesir dan tetap ada sampai kematian Herodes, lalu mereka menetap di Nazaret untuk menghindari hidup di bawah pemerintahan putra dan penerus Herodes Arkhelaus. (Matius 2:19-23) dari sini maka Yesus dikenal sebagai Yesus dari Nazaret.

**) Yesus dari Nazaret

Yesus Kristus dibesarkan di Nazaret, sehingga dikenal dengan sebutan "Yesus orang Nazaret". Kata Ibrani "נצר" (netzer artinya "Tunas" atau "taruk yang tumbuh") mungkin merupakan akar kata dari nama Nazaret. Yesus disebut sebagai "orang Nazaret" (Matius 2:23; bahasa Yunani: Ναζωραῖος, Nazōraios; bahasa Ibrani: נצרי‎, netzeri) yang bisa berarti "orang dari Nazaret" atau "sang Tunas". Dia akan timbul sebagai Tunas dari tunggul Isai, yaitu ayah Daud, sebagaimana dinubuatkan oleh nabi Yesaya.

Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. (Yesaya 11:1)

Dengan demikian sebutan di atas kayu salib Yesus dapat diartikan: "Yesus orang Nazaret raja orang Yahudi" atau "Yesus sang tunas raja orang Yahudi".

Sebutan "Yesus dari Nazaret" pertama kali digunakan dalam Alkitab oleh Filipus yang setelah dipanggil oleh Yesus untuk mengikuti Dia, bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." "(Yohanes 1:45). Dengan memanggil-Nya Yesus dari Nazaret, Filipus secara tidak langsung mungkin juga telah membuat pernyataan tentang kesederhanaan kelahiran dan kehidupan-Nya.

Namun sebetulnya kota Nazaret dipandang rendah oleh orang-orang Yahudi. Mengapa demikian? Karena kota itu relatif kecil dan letaknya pun terpencil. Dari sana juga tidak pernah terdengar ada seorang nabi pun yang muncul.  Pada masa Yesus hidup, ungkapan "orang dari Nazaret" ("Nazarenos" atau "Nazoraios" dalam Bahasa Yunani) tampaknya sering dijadikan ungkapan oleh orang-orang dari luar Nazaret untuk mengejek seorang dari Nazaret, yang tidak berarti apa-apa karena berpendidikan rendah dan miskin. Hal ini bisa dipahami karena desa kecil Nazaret pada zaman Yesus hanya memiliki sebuah sinagoga dan mungkin saja tidak memiliki "bet sefer" (sekolah dasar) ataupun "bet midrash" (sekolah lanjutan).

Meski tidak dipandang penting, Hieronimus menyebut Nazaret sebagai "bunga Galilea". Sebutan ini menggambarkan letak Nazaret di suatu bukit (350 meter di atas permukaan laut) yang dikelilingi bukit-bukit yang lebih tinggi sebagai "kelopak-kelopaknya" sehingga seakan membentuk suatu bunga yang indah. Sebutan ini juga melukiskan betapa indahnya Nazaret saat bunga-bunga aneka warna mekar di musim semi.

Tanggapan Natanael ketika mendengar pernyataan Filipus, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" (Yohanes 1:46) menunjukkan hal ini. Jadi Natanael pun awalnya meragukan Yesus sebagai orang yang disebut oleh Musa hanya karena Dia berasal dari Nazaret. Tapi kemudian ketika Yesus menyapanya, dia pun percaya.

Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya. (Yesaya 53:2)

**) Yesus Tukang Kayu

Dalam Markus 6:3, Yesus disebut "tekton" (τέκτων dalam bahasa Yunani), biasanya dipahami sebagai tukang kayu. Matius 13:55 mengatakan dia adalah anak seorang "tekton" (Markus 6:3, Matius 13:55) tradisional yang diterjemahkan sebagai "tukang kayu". 

Pada masa Yesus dan keluarga-Nya hidup, Herodes Antipas, penguasa Galilea yang memerintah mulai 4 SM sampai 39 M, sedang giat membangun kota Sefforis (Zippori). Kota bergaya Yunani ini hanya berjarak enam kilometer atau satu jam berjalan kaki dari desa Nazaret.

Herodes Antipas adalah penerus Herodes Agung yang gemar membangun kota dan bangunan megah. Dalam proses pembangunan di suatu tempat, Herodes Antipas biasanya melibatkan tenaga kerja setempat. Nah, ada kemungkinan (setidaknya secara logis), Yusuf dan Yesus bersama rekan-rekan "tekton" (tukang kayu dan bangunan) lain yang hidup di sekitar Sefforis pernah terlibat dalam proyek besar ini.

Jika dugaan sejumlah ahli bahwa Yusuf dan Yesus pernah bekerja sebagai tukang kayu dan bangunan di Sefforis itu benar, kita dapat menduga bahwa Yesus belajar bahasa Yunani selama Ia bekerja bersama Yusuf di Sefforis. Kita tahu, orang-orang Nazaret diduga kuat hanya berbahasa Aram.

Nah, karena berkesempatan bekerja di Sefforis yang adalah kota yang dihuni para kaum elit penjajah yang berbahasa Yunani pasaran, Yesus belajar mandiri bahasa Yunani. Kecerdasan-Nya makin terasah dengan bertukar pikiran dengan orang-orang berpendidikan di kota Sefforis.

Teori lain mengatakan, Yesus belajar bahasa Yunani saat ia mulai mengajar dan berkotbah di Kapernaum, kota pelabuhan yang ramai di tepi danau Galilea. Siapa yang mengajari-Nya bahasa Yunani? Kemungkinan besar, para murid-murid pertama-Nya.

Kita tahu, para rasul yang pertama dipanggil Yesus menjadi murid-murid-Nya adalah nelayan. Pada zaman itu, nelayan di tepi danau Galilea fasih berbahasa Yunani karena sering berdagang ikan dengan orang-orang asing.

**) Pelayanan Yesus

'Pelayanan Yesus menurut Injil Lukas dimulai ketika Dia berusia usia 30 tahun (Lukas 3:23), Yohanes Pembaptis sendiri memulai pelayanannya "dalam lima belas tahun pemerintahan Tiberius Caesar" (Lukas 3:1-2), sekitar 28 atau 29 M. Catatan Injil mengatakan, sebelum memulai pelayanan-Nya secara umum, Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis (Matius 3:13-17, Markus 1:9-11 dan Lukas 3:21-22). Setelah dibaptis, Yesus pergi ke padang gurun dan disana Dia berpuasa selama 40 hari 40 malam dan diakhir puasa-Nya, Dia dicobai iblis dan melewati semua itu dengan baik. Kemudian Yesus tinggal di Galilea dan mulai melayani secara umum disana, berbicara bahasa Aram sebagai mother language, bahasa Ibrani dimana Dia mengajar di Sinagoge dan Yunani ketika Dia berbicara dengan orang non Yahudi.

** Kemungkinan tahun dan tempat kematian **

Pontius Pilatus mengadili Yesus

** Peristiwa Penyaliban **
Yesus memandang dari Salib Penyaliban, oleh James Tissot , abad ke-19.

Keempat Kanonik Injil melaporkan bahwa Yesus disalibkan selama masa pemerintahan Pontius Pilatus, menjadi Gubernur Romawi Yudea dan bukti-bukti dari luar Injil memperkuat itu.

  1. Pada masa inilah muncul Yesus, seorang yang bijaksana, kalau boleh dia disebut manusia. Karena dia adalah seorang yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang menakjubkan dan seorang guru bagi mereka yang menerima kebenaran yang menyenangkan, dan dia telah memikat banyak orang Yahudi dan orang Yunani. Dia ini adalah Kristus. Dan ketika Pilatus, atas desakan orang-orang penting di antara kita, telah menghukumnya di kayu salib, mereka yang sejak semula mengasihinya tidak berhenti [mengasihinya] karena pada hari ketiga dia telah menampakkan diri kepada mereka dalam keadaan hidup kembali. Para nabi Allah telah menubuatkan hal ini dan berbicara tentang aneka hal ajaib tentang dia. Dan klan Kristen, demikian disebut menurut [nama]nya, masih bertahan sampai hari ini. (Flavius Josephus. Antiquitates Judaicae. Chap: Testimonium Flavianum)
  2. Nero dari keaiban oleh karena dituduh telah sengaja menimbulkan kebakaran besar di Roma. Jadi untuk menghentikan desas-desus itu dia mengalihkan tuduhan dengan memfitnah dan menghukum dengan siksaan paling keji terhadap orang-orang yang disebut Kristen, yang dibenci karena kejahatannya, Kristus, dari mana nama ini berasal, yang menderita hukuman yang ekstrem (Dieksekusi) dalam pemerintahan Tiberius, di tangan prokurator kita, Pontius Pilatus, dan sebuah ketidakmasukakalan yang banyak mencelakakan, karena ketika dicek pada waktu itu, meletus lagi tidak hanya di Yudea, sumber pertama kejahatan ini, tetapi bahkan di Roma, dimana segala kengerian dan kebencian dari setiap bagian dunia mendapatkan pusatnya dan menjadi popular. (Tacitus. Annals 15.44.2-3)

Ada beberapa catatan tentang Yesus yang menolak peristiwa penyaliban Yesus, Muhammad Assad seorang Cendekiawan menuliskan sebagai berikut:

Thus, the Qur'an categorically denies the story of the crucifixion of Jesus. There exist, among Muslims, many fanciful legends telling us that at the last moment God substituted for Jesus a person closely resembling him (according to some accounts, that person was Judas), who was subsequently crucified in his place. However, none of these legends finds the slightest support in the Qur'an or in authentic Traditions, and the stories produced in this connection by the classical commentators must be summarily rejected. They represent no more than confused attempts at "harmonizing" the Qur'anic statement that Jesus was not crucified with the graphic description, in the Gospels, of his crucifixion.

The story of the crucifixion as such has been succinctly explained in the Qur'anic phrase "wa-lakin shubbiha lahum", which I render as "but it only appeared to them as if it had been so" - implying that in the course of time, long after the time of Jesus, a legend had somehow grown up (possibly under the then-powerful influence of Mithraistic beliefs) to the effect that he had died on the cross in order to atone for the "original sin" with which mankind is allegedly burdened; and this legend became so firmly established among the latter-day followers of Jesus that even his enemies, the Jews, began to believe it - albeit in a derogatory sense (for crucifixion was, in those times, a heinous form of death-penalty reserved for the lowest of criminals).

This, to my mind, is the only satisfactory explanation of the phrase "wa-lakin shubbiha lahum", the more so as the expression "shubbiha li" is idiomatically synonymous with "khuyyila 1i", "[a thing] became a fancied image to me", i.e., "in my mind" - in other words, "[it] seemed to me"

(Dengan demikian, Al-Qur'an dengan tegas menyangkal kisah penyaliban Yesus. Di antara umat Islam, ada banyak legenda fantastis yang memberi tahu kita bahwa pada saat terakhir Tuhan menggantikan Yesus dengan seseorang yang sangat mirip dengannya (menurut beberapa catatan, orang itu adalah Yudas), yang kemudian disalibkan menggantikannya. Namun, tak satu pun dari legenda ini menemukan dukungan sedikit pun dalam Al-Qur'an atau dalam tradisi otentik, dan cerita yang dihasilkan dalam hubungan ini oleh komentator klasik harus ditolak. Mereka mewakili tidak lebih dari upaya bingung untuk "menyelaraskan" pernyataan Al-Qur'an bahwa Yesus tidak disalibkan dengan deskripsi grafis, dalam Injil, tentang penyaliban-Nya.

Kisah penyaliban seperti itu telah dijelaskan secara ringkas dalam kalimat Al-Qur'an "wa-lakin shubbiha lahum", yang saya terjemahkan sebagai "tetapi hal itu hanya tampak bagi mereka seolah-olah memang demikian" - menyiratkan bahwa dalam perjalanan waktu, lama setelah zaman Yesus, sebuah legenda entah bagaimana telah tumbuh (mungkin di bawah pengaruh kuat kepercayaan Mithraistik) yang menyatakan bahwa ia telah mati di kayu salib untuk menebus "dosa asal" yang diduga telah dilakukan umat manusia. terbebani; dan legenda ini menjadi begitu kokoh di antara para pengikut Yesus zaman akhir sehingga bahkan musuh-musuhnya, orang-orang Yahudi, mulai mempercayainya - meskipun dalam arti yang menghina (karena penyaliban, pada masa itu, merupakan bentuk hukuman mati yang keji yang dilindungi undang-undang). untuk penjahat terendah).

Ini, menurut saya, adalah satu-satunya penjelasan yang memuaskan dari "frasa wa-lakin shubbiha lahum", terlebih lagi karena ungkapan "shubbiha li" secara idiomatis identik dengan "khuyyila 1i", "[sesuatu] menjadi gambar yang diimpikan bagi saya", yaitu, "dalam pikiran saya" - dengan kata lain, "[itu] tampak bagi saya")

(Qamus, art. khayala, as well as Lane II, 833, and IV, 1500).

Para sarjana Alkitab mencatat bahwa peristiwa penyaliban terjadi pada tanggal 14 Nisan yang mana ini sesuai dengan waktu perayaan Paskah (Erev Pesakh) dalam tradisi bangsa Israel sejak keluar dari Tanah Mesir.

**) Golgota -- Lokasi Yesus disalibkan

 
Bukit Golgota dan Bangunan Gerja yang dibangun sesudahnya.
 
Kalvari adalah nama bahasa Inggris berasal dari kata Latin untuk tengkorak (calvaria), yang adalah bagaimana Jerome menerjemahkan Gûlgaltâ kata bahasa Aram yang mengidentifikasi tempat di mana Yesus disalibkan atau kita sering menyebut sebagai Golgota.

Golgota (Γολγοθα) merupakan transkripsi dalam bahasa Yunani dari kata Aram "Gûlgaltâ" (baca: gulgalta), yang berarti 'tengkorak' (Matius 27:33; Markus 15:22; Lukas 23:33). Nama itu disesuaikan dengan bentuk tempatnya yang bulat mirip tengkorak. Alkitab menerjemahkannya dengan istilah yang berarti "tempat tengkorak" (bahasa Inggris: place of [the] skull), dalam bahasa Yunani Κρανίου Τόπος (Kraníou Tópos), dan dalam bahasa Latin Calvariae Locus, darimana muncul istilah "Kalvari" (bahasa Inggris: Calvary).

Etimologi istilah "tempat tengkorak" didasarkan akar kata kerja Ibrani גלל g-l-l, dari mana diturunkan kata Ibrani untuk "tengkorak", גֻּלְגֹּלֶת (gulgōleṯ). Sejumlah penjelasan alternatif diberikan untuk nama ini. Ada yang mengusulkan nama Aramnya sebenarnya adalah Gol Goatha, artinya "bukit penghukuman", kemungkinan sama dengan lokasi Goatha yang disinggung dalam Kitab Yeremia, dalam menggambarkan geografi Yerusalem. Penjelasan lain adalah tempat itu merupakan lokasi pelaksanaan penghukuman umum, sehingga nama itu merujuk kepada banyaknya tengkorak yang ditinggalkan dapat ditemukan di sana, atau bahwa lokasi itu dengan dengan pemakamam umum, dan nama itu mengacu kepada tulang-tulang yang dikuburkan di sana.

Kata Calvary hanya muncul ketika Jerome (345-420 M) melakukan penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Latin pada sekitar akhir abad ke-4 Masehi. Dan seiring dengan popularitas gereja Ritus Latin, maka kata ini mulai digunakan oleh kalangan Kristen.

Jelasnya, sebelum abad 4 Masehi, kata Calvary tidak pernah dikenal oleh kalangan Kristen jemaat mula-mula. Mereka hanya mengenal kata Golgota. Hal ini dicatat dalam kitab Injil (Matius 27:33, Markus 15:22, Lukas 23:33, dan Yohanes 19:17).

  • Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak. (Matius 27:33)
  • Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. (Markus 15:22)
  • Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. (Lukas 23:33)
  • Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. (Yohanes 19:17)
Golgota pada waktu itu terletak di luar kota Yerusalem, tetapi tidak jauh dari temboknya dan agak berdekatan dengan sebuah gerbang yang dilalui para peziarah. Dalam surat kepada orang Ibrani dikatakan: Yesus juga mati di luar pintu gerbang kota untuk membersihkan umat-Nya dari dosa dengan darah-Nya sendiri.

Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri. (Ibrani 13:12)

Sejak abad ke-6, bukit Golgota ini dikenal sebagai gunung, dan sebagai bukit kecil sejak tahun 333. Namun di dalam Injil, Golgota tidak pernah dinamakan gunung ataupun bukit, tetapi selalu sebuah nama tempat saja. Nama Golgota bukan hanya nama tempat berdirinya Salib Yesus, melainkan juga nama tanah milik Yusuf dari Arimatea. Secara tradisional Golgota memang disebut bukit.

Kitab-kitab Injil menyatakan bahwa ketika Yesus wafat, tabir Bait Suci terbelah dua, disaksikan oleh kepala pasukan (Centurion) Romawi dan prajurit-prajuritnya.

  • Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, ... Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." (Matius 27:51,54)
  • Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!" (Markus 15:38-39)
  • ... matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. ... Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!" (Lukas 23:45,47)

Juga catatan Harmoni Injil paling tua, Diatessaron karya Tatian (160-175 M) merujuk pada insiden ini, dimana semua yang berdiri di Golgota menyaksikannya.

Dan segera muka pintu Bait Suci terbelah menjadi dua bagian dari atas sampai ke bawah ... dan perwira prajurit dan semua yang bersamanya yang menjaga Yesus, ketika mereka melihat gempa bumi, dan semua yang terjadi, mereka menjadi sangat takut, dan memuji Allah, dan berkata, Orang ini adalah orang benar; dan, Sesungguhnya, orang ini adalah Anak allah. Dan semua orang banyak yang berkumpul dan melihatnya, ketika mereka melihat semua itu terjadi, pulang dan memukuli dada mereka. (Diatessaron 52,2)

Istilah "muka pintu" merujuk kepada tabir paling luar dari Bait Suci sebelum pintu Bait Suci itu sendiri, bukan dua tabir di dalam Bait Suci yang membatasi Ruang Mahakudus. Bait Suci sewaktu masa hidup Yesus, terdapat dua tabir yang membatasi Ruang Mahakudus, yang disebut "debir". Jika kedua tabir ke "debir" telah terbelah, maka hal itu tidaklah dapat dilihat oleh siapapun yang berdiri di sekitar Yesus, dan karenanya tidak dapat diberikan kesaksian tentang hal itu, bahwa tabir itu terbelah pada waktu Yesus wafat. Masih memungkinkan bagi mereka yang mempunyai penglihatan bagus untuk melihat tabir terbelah dari bukit Zaitun (di sebelah timur Yerusalem), kira-kira 700-meter jauhnya. Tetapi dari bukit yang terletak sedikit di luar area Bait Suci, semua orang yang berkumpul di sana tentunya dapat melihat hal itu.

Injil Yohanes juga mencatat bahwa Golgota terletak sangat dekat dengan kota Yerusalem, begitu dekatnya sehingga setiap orang yang lewat dapat membaca inskripsi pada kayu salib-Nya (Yohanes 19:20). Dengan melihat pula nubuat pada Mazmur 69:12 "Aku menjadi buah bibir orang-orang yang duduk di pintu gerbang", tempat penyaliban-Nya tentunya cukup dekat dengan pintu gerbang sehingga Yesus dapat mendengar apa yang dikatakan orang mengenai Dia. Dan sebagaimana Eusebius berkomentar pada tulisannya "Onomasticon", bukit di luar Yerusalem ini terletak di sebelah utara Bukit Zion kuno, yaitu lokasi Bait Suci.

Golgota. Tempat Tengkorak dimana Kristus disalibkan. Arahnya di Yerusalem sebelah utara Bukit Zion. (Eusebius Onomasticon. Section C. The Gospels.)

Kitab Perjanjian Baru itu sebagian besar telah selesai ditulis sebelum tahun 100 M. Injil ditulis dengan tujuan untuk menjaga dan melestarikan ajaran Yesus. Injil Markus diyakini telah ditulis 70 M. Injil Matius dan Injil Lukas ditempatkan pada beberapa saat setelah Injil Markus dan Injil Yohanes dicatat sebelum tahun 100 M yakni sebelum penulisnya dihukum di pulau Patmos.
 
Tuhan Yesus memberkati
 

Daftar Pustaka:

  1. Wikipedia
  2. GotQuestion
  3. Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar