24 Mei 2011

Typologi Tentang Yesus Kristus Dalam Perjanjian Lama


Yesus berkata, "Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku."

"Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya."

"Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu."

"Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku."

"Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"

Yohanes 5:36-40,46-47

Kata "typologi" berasal dari kata bahasa Yunani "typos" yang berarti suatu cap yang berfungsi sebagai sebuah contoh atau pola atau gambaran (C.S. Lewis; Systematic Theology, I, xxx) dan karenanya kamus Webster's New International Dictionary of the English Language (edisi ke 2), mengatakan bahwa typologi adalah suatu gambar atau gambaran dari sesuatu yang akan datang.

Catatan:
Kata "typos" dalam Perjanjian Baru dapat dilihat dalam 1 Korintus 10:11; Filipi 3:17; 1 Tesalonika 1:7; 2 Tesalonika 3:9, dan masih banyak lagi ayat yang menggunakan kata ini.

Jika ini dikaitkan dengan masalah Alkitab, maka typologi biasanya diartikan sebagai suatu upaya penerapan suatu fakta sejarah (biasanya dalam Perjanjian Lama) sebagai suatu contoh dari sebuah kebenaran rohani (biasanya dalam Perjanjian Baru). 

Apa yang digambarkan dalam Perjanjian Lama ini adalah contoh atau pola dari apa yang bersifat kenyataan dalam Perjanjian Baru. (John F. Walvoord; Yesus Kristus Tuhan Kita, hal.54-55).

Karenanya jika kita mengatakan tentang "Typologi Tentang Yesus Kristus Dalam Perjanjian Lama" berarti kita mengatakan tentang berbagai hal dalam Perjanjian Lama yang dilihat sebagai bayang-bayang, contoh, pola atau teladan dari pribadi dan kehidupan Kristus yang dinyatakan dalam Perjanjian Baru.

** Sikap-Sikap Ekstrim Terhadap Typologi **

Dalam studi tentang typologi, kita harus menghindari 2 ekstrim yakni:

Kecenderungan membatasi typologi hanya pada contoh-contoh yang jelas disebutkan dalam Perjanjian Baru. Berusaha menemukan typologi dalam hampir semua keadaan dalam Perjanjian Lama sehingga mengabaikan prinsip-prinsip hermeneutika (ilmu menafsir) yang baik.

** Macam-Macam Typologi **

Para ahli Alkitab setuju bahwa cakupan typologi Alkitab itu menyangkut:

  1. Orang
  2. Peristiwa
  3. Benda
  4. Lembaga-lembaga
  5. Upacara-upacara.

Karena itu, tidak mungkin mengumpulkan ke dalam suatu pembicaraan singkat kekayaan typologi mengenai Kristus yang terdapat dalam Perjanjian Lama (Walvoord: 55).

Berdasarkan cakupan-cakupan inilah kita akan melihat typologi Kristus dalam Perjanjian Lama.

** Tokoh Perjanjian Lama Yang Menggambarkan Kristus **

Dalam Perjanjian Lama ada sejumlah orang/tokoh yang kehidupannya dapat menjadi gambaran dari kehidupan Kristus. Orang-orang ini antara lain:

**) Adam

Salah satu tipe penting yang diakui Alkitab adalah Adam.

  1. Adam adalah kepala ciptaan lama, Kristus adalah kepala ciptaan baru (Roma 5:14). Baik Adam maupun Kristus masuk ke dalam dunia ini melalui tindakan istimewa dari Allah. (Adam diciptakan langsung: tanpa laki-laki dan perempuan; Kristus 'dikandung' secara ajaib: tanpa pertemuan benih antara laki-laki dan perempuan).
  2. Baik Adam maupun Kristus, keduanya masuk ke dalam dunia tanpa dosa, dan masing-masing mewakili satu kaum.
  3. Dosa Adam dipertentangkan dengan ketaatan Kristus (Roma 5:12-21)
  4. Kata "Adam yang pertama" dan "Adam yang terakhir" dan perkataan-perkataan yang serupa adalah dikenakan kepada masing-masing Adam dan Kristus (1 Korintus 15:45-47)
  5. Adam sebagai suami Hawa juga merupakan tipe mempelai laki-laki dalam hubungan dengan Gereja sebagai mempelai perempuan (Efesus 5:22-33).

**) Habel

Dalam tipe ini kita dapat melihat kristus yang disajikan sebagai Gembala Yang Sejati yang mempersembahkan korban berdarah yang diterima oleh Allah sebagai ketaatan terhadap perintah Allah:

  1. Sebagaimana Habel dibunuh oleh Kain, yang melambangkan dunia, demikian pula Kristus dibunuh.
  2. Sebagaimana persembahan Habel diterima oleh Allah, demikian pula persembahan Kristus diterima.

Post scripts:

Tentang mengapa korban habel diterima, beberapa ahli berkomentar:

John F. Walvoord menuliskan:

Kenyataan bahwa persembahan Habel diterima karena dipersembahkan dengan iman (Ibrani 11:4) tidaklah membuang sifatnya yang penting. Karena Habel percaya pada penyataan Allah mengenai korban-korban, maka ia mempersembahkan korban domba yang bertentangan dengan korban Kain yang tak berdarah. Oleh karena itu Habel merupakan tipe dari Kristus dalam hidupnya sebagai gembala, dalam persembahannya dan dalam kematianya. (Walvoord: 56).

John Wesley Brill menuliskan:

Keselamatan habel adalah oleh iman. Allah menyaksikan bahwa korban Habel lebih indah daripada korban Kain, sebab korban Habel adalah korban berdasarkan iman. Habel menurut kehendak Allah,sedangkan Kain tidak. Tetapi bagaimana kehendak Allah dinyatakan?

Hal ini ditulis dalam Kejadian 3:15, di mana Injil untuk pertama kali disebutkan. Habel memahami perjanjian itu, bahwa seorang Penebus akan datang dan dengan kematian-Nya, Penebus itu akan mengadakan "suatu korban karena dosa". Karena semuanya itu, Habel telah mengorbankan seekor domba. Korban domba dituntut oleh Allah dari Adam dan Hawa pada waktu mereka berdosa. Lagi pula Tuhan telah memberikan lukisan tentang korban domba pada waktu Tuhan menyembelih domba dan menggunakan kulitnya untuk pakaian Adam dan hawa. Pastilah Tuhan sudah menyuruh mereka mempersembahkan domba sebagai "korban karena dosa". Kain dan Habel mengetahui hal itu, tetapi Kain tidak menurut perintah Tuhan, lalu mempersembahkan buah-buahan. Kain tidak beriman bahwa Allah akan memberikan Juruselamat seperti yang dikatakan dalam Kejadian 3:15. (Tafsiran Surat Ibrani, hal.178).

William Barclay menuliskan:

Tidak ada petunjuk mengapa Allah lebih mengindahkan korban Habel daripada korban Kain. Mungkin saja bahwa satu-satunya korban yang dapat dipersembahkan manusia kepada Allah ialah miliknya yang paling berharga. Dan milik yang paling berharga itu ialah hidupnya sendiri; dan bagi bangsa Ibrani, darah senantiasa berarti hidup. Kita dapat memahami hal itu sebab jika darah dicurahkan keluar, maka kehidupan akan binasa. Atas dasar itu maka satu-satunya korban yang benar kepada Allah adalah korban darah. Korban Habel adalah makhluk hidup, sedangkan korban Kain bukan; maka dari itu korban Habel lebih dapat diterima. (The Daily Bible Study: The Letter to the Hebrews, hal. 177).

John J. Davis menuliskan:

Mengapa Allah menolak korban persembahan Kain?

Banyak yang berpendapat bahwa Allah telah memerintahkan Kain dan Habel untuk mempersembahkan korban, dan bahwa Allah telah menentukan korban darah. Jadi, persembahan Kain ditolak karena ia tidak mau memenuhi ketentuan Allah. Sudah dapat dipastikan bahwa Kain bersifat memberontak, Perjanjian Baru mengajarkan bahwa iman Habel menjadikan persembahannya dapat diterima (Ibrani 11:4). Perjanjian Lama mengajarkan bahwa Allah akan menolak korban yang paling sempurna jika korban itu dipersembahkan dengan hati yang melawan (Yesaya 1:11-13; Hosea 6:6; Mikha 6:6-8). Akan tetapi karena Musa tidak mencatat perintah Allah untuk membawa korban persembahan, atau ketentuan-ketentuan untuk korban itu, kemungkinan besar satu-satunya alasan persembahan Kain ditolak adalah sikapnya ketika mempersembahkan korban persembahan itu.

Istilah yang diterjemahkan "korban persembahan" dalam bagian ini adalah "minha", dipakai dalam hukum kitab Imamat tentang korban sajian tanpa penumpahan darah, yang terdiri atas tepung dan minyak atau tepung yang dibubuhi kemenyan (Imamat 2:1,4,14,15) Istilah ini dipakai juga di Perjanjian Lama dalam arti yang lebih luas, termasuk baik persembahan tanpa penumpahan darah maupun persembahan dengan penumpahan darah. Jelaslah, yang dimaksudkan di sini adalah dalam arti yang lebih luas. (Eksposisi Kitab Kejadian,hal. 103).

**) Melkisedek

Dalam Kejadian 14, Melkisedek sebagai Raja Salem dan Imam Allah yang Maha tinggi membawa roti dan anggur sebagai pemberian dan memberkati Abraham. Alkitab juga mencatat bahwa Abraham memberikan kepada Melkisedek sepersepuluh dari semuanya. Kemudian Mazmur 110:4 menubuatkan bahwa Kristus akan menjadi imam selama-lamanya menurut Melkisedek. Kedua bagian ini dibicarakan dalam Ibrani 5-7 di mana Kristus dinyatakan sebagai Imam sesuai dengan nubuat Mazmur itu. Dengan menggabungkan berbagai unsur yang ditampilkan dalam bagian-bagian itu, jelas bahwa Alkitab menjamin Melkisedek sebagai gambaran tentang Kristus:

Nama Melkisedek berasal dari kata "melek" yang berarti "raja" dan "sedekia" yang berarti "kebenaran". Jadi Melkisedek artinya 'raja kebenaran' atau 'rajaku adalah kebenaran'. Nama ini digabungkan dengan kata "salem" yang berarti "damai". Nama ini sesungguhnya menyatakan Kristus sebagai Imam Rajani yang benar, yang adalah Raja Salem yang berarti bahwa Kristus adalah Raja Damai.

Dalam Perjanjian Baru, Melkisedek diartikan sebagai bukti kekekalan Keimaman Kristus dan keunggulannya atas keimaman Lewi, didasarkan pada alasan bahwa Lewi membayar perpuluhan kepada Melkisedek melalui Abraham nenek moyang-Nya (Ibrani 5:6,10; 6:20; 7:17, 21).

**) Ishak

Dalam Perjanjian Baru, Ishak menggambarkan Gereja, yang merupakan anak-anak rohani Abraham (Galatia 4:28) dan sebagai gambaran dari sifat baru yang dilahirkan oleh Roh (Galatia 4:29). Namun demikian terdapat banyak kebenaran yang menggambarkan Kristus yang tidak disebutkan dalam Perjanjian Baru (Walvoord :57). The New Scofied Reference Bible mengatakan bahwa kehidupan Ishak memberikan suatu lukisan yang jelas dan lebih lengkap tentang pribadi dan pekerjaan Kristus daripada tokoh lain dalam Alkitab, yang antara lain:

  1. Keduanya dikandung karena mujizad, Ishak dikandung saat Sarah sudah berusia 90 tahun dan sudah mati haid sementara Yesus dikandung saat Maria dalam keadaan perawan (tidak pernah menjalin hubungan seksual dengan laki-laki bahkan dikatakan tidak bersetubuh dengan tunangan - suaminya sampai dia melahirkan Yesus).
  2. Kelahiran keduanya merupakan janji-janji Allah jauh sebelumnya. (Kejadian 18:1-15, Yesaya 7:14)
  3. Dalam Kejadian 22, pengorbanan Ishak di bukit Moria merepresentasikan kematian Kristus di bukit Golgota, walaupun Ishak diselamatkan pada saat-saat terakhir dan diberi gantinya sedangkan Kristus benar-benar dikorbankan oleh Bapa-Nya tanpa pengganti. Keduanya juga dinyatakan sebagai anak yg dikasihi oleh bapanya (Kejadian 22:2, Matius 3:17)

George E. Guille menambahkan bahwa dalam kisah indah Kejadian 24, pencarian seorang mempelai bagi Ishak juga merupakan gambaran yang bersifat nubuat, yaitu tentang Roh Kudus yang mencari dan menyiapkan seorang mempelai bagi Kristus, dan kisah ini lengkap dengan seluruh seluk-beluknya.

**) Yusuf

Walaupun Perjanjian Baru sama sekali tidak menyebut bahwa Yusuf adalah gambaran dari Kristus, berbagai faktor hidup Yusuf menunjuk kepada kesimpulan ini:

  1. Baik Yusuf maupun Kristus dilahirkan oleh campur tangan khusus dari Allah (Kejadian 30:22-24; Lukas 1:35)
  2. Keduanya dikasihi secara khusus oleh bapa-bapa mereka (Kejadian 37:3; Matius 3:17; Yohanes 3:35)
  3. Keduanya dibenci oleh saudara-saudaranya (Kejadian 37:4; Yohanes 15:24-25)
  4. Keduanya ditolak sebagai pemimpin saudara-saudaranya (Kejadian 37:8; Matius 21:37-39).
  5. Jubah keduanya dirampas (Kejadian 37:23; Matius 27:35).
  6. Keduanya menjadi korban kesepakatan jahat dan diletakkan di lubang kematian (Kejadian 37:18, 24; Matius 26:3-4; 27:35-37)
  7. Keduanya dijual dengan nilai uang perak (Kejadian 37:28; Matius 2614-15)
  8. Keduanya menjadi hamba (Kejadian 39:4; Filipi 2:7)
  9. Keduanya dijatuhi hukuman meskipun tak bersalah (Kejadian 39:11-20; Yesaya 53:9; Matius 27:19,24).

Yusuf adalah gambaran Kristus dalam kehinaan sekaligus dalam kemuliaan. Keduanya diangkat dari kehinaan ke dalam kemuliaan oleh kuasa Allah Bapa.

  1. Keduanya selama masa pemuliaan ditolak oleh saudara-saudaranya, lalu mengambil seorang mempelai kafir dan menjadi berkat bagi orang kafir (Kejadian 41:1-45; Kisah Rasul 15:14; Roma 11:11-12; Efesus 5:25-32).
  2. Sesudah saat orang kafir mulai berakhir, keduanya diterima oleh saudara-saudaranya dan dikenal sebagai penyelamat dan pelepas (Kejadian 45:1-15; Roma 11:1-27).
  3. Keduanya mengangkat saudara-saudaranya ke tempat kehormatan dan aman (Kejadian 45:16-18; Yesaya 65:17-25).

**) Musa

Sebagai salah satu nabi dan pemimpin terbesar di Perjanjian Lama, tidak mengherankan bila Musa menggambarkan Kristus. Musa sendiri telah meramalkan tentang seorang nabi yang akan datang yang sama seperti dirinya (Ulangan 18:15-19). Typologi Musa terutama berkaitan dengan peristiwa-peristiwa penting dalam hidupnya yang membayangkan kedatangan Kristus:

  1. Seperti Kristus, Musa diwaktu kanak-kanak berada dalam bahaya dibunuh karena ia dilahirkan semasa Israel di bawah pemerintahan Mesir.
  2. Oleh pemilihan Allah menurut kehendak-Nya, keduanya dipilih menjadi juruselamat dan pelepas (Keluaran 3:7-10; Kisah Rasul 7:25).
  3. Keduanya ditolak oleh saudara-saudaranya (Keluaran 2:16-21; Yohanes 1:11; Kisah Rasul 7:23-28; 18:5-6) Semasa penolakan itu, keduanya melayani orang kafir dan memperoleh memperoleh mempelai dari orang kafir yang bagi Kristus adalah gereja-Nya (Keluaran 2:16-21; 2 Korintus 11:2; Efesu8s 5:25-32). Seperti Musa, Kristus adalah nabi (Bilangan 34:1-2; Yohanes 12:29; Matius 13:57), imam pengantara (Keluaran 17:1-6; Ibrani 7:25) dan raja / pemimpin (Ulangan 33:4-5; Yohanes 1:49).
  4. Seperti Kristus, Musa harus mati sebelum umat Israel dapat masuk ke Tanah Perjanjian yang menggambarkan milik orang percaya.

**) Harun

Alkitab (terutama surat Ibrani) memberikan dasar yang kokoh untuk mempercayai bahwa Harun adalah suatu tipe dari Kristus:

  1. Sebagai seorang imam, Harun dipanggil untuk memangku jabatan suci itu (Ibrani 5:4) sebagaimana Kristus sebagai Imam (Ibrani 5:5-6).
  2. Harun dipanggil untuk pelayanan di bumi sedangkan Kristus melayani di sorga (Ibrani 8:6).
  3. Harun melayani Perjanjian yang lama sedangkan Kristus melayani Perjanjian yang baru (Ibrani 8:6).
  4. Harun dipanggil untuk melaksanakan korban setiap hari sedangkan Kristus mempersembahkan diri-Nya sendiri sekali untuk selamanya (Ibrani 7:27).

Tipe Harun ini menyatakan Kristus dalam kemanusiaan-Nya yang sejati dan di dalam pekerjaan-Nya sebagai Imam. Sebagaimana Harun tetap merupakan bagian dari Israel, bahkan ketika ia sedang melayani sebagai pengantara, demikian pula Kristus tetap manusia sejati sewaktu di bumi Ia mengenal kelemahan, batas-batas tertentu, penderitaan dan pergumulan dan bahkan sesudah naik ke sorga Ia terus dalam kemanusiaan-Nya yang sebenarnya.

Walaupun surat Ibrani menyatakan kontras antara Harun dan Kristus tetapi jelas terdapat bayang-bayang yang menggambarkan Kristus di dalam keimaman Harun sebagai manusia. Harun sebagai imam adalah gambaran Kristus sebagai imam.

**) Daud

Hubungan sejarah dan nubuat antara Daud dan Kristus sudah umum dikenal, tetapi hubungan secara typologis dari Daud sering diabaikan.

  1. Daud adalah tipe tentang Kristus sebagai seorang yang mula-mula gembala, kemudian menjadi raja.
  2. Daud mengalami panggilan Allah, penolakan oleh saudara-saudaranya, demikian juga Kristus.
  3. Daud senantiasa mengalami bahasa dalam hidupnya karena ia diurapi sebagai raja dan selama tahun-tahun penolakannya, ia mengambil isteri dari bangsa kafir. Ini sama dengan Kristus yang menderita sepanjang hidupnya dan akhirnya mengambil 'isteri kafir' (gambaran Jemaat Kristen Non Yahudi).
  4. Akhirnya Daud memerintah atas Israel dengan kuasa dan kedaulatan penuh, demikian juga Kristus yang memerintah Gereja / Jemaat dan dunia.

Demikianlah beberapa tokoh Perjanjian Lama yang menggambarkan Kristus. 

John F.Walvoord menuliskan:

Diambil keseluruhannya, typologi dari orang-orang ini menyatakan bahwa Perjanjian Lama berpusatkan Kristus, dan mempunyai maksud utama dalam mebayangkan pribadi dan pekerjaan Kristus. Ini adalah sumber renungan studi yang berlimpah-limpah, tetapi sayang sangat diabaikan. (Walvoord: 60-61).

Arti typologis dari peristiwa-peristiwa ini, maupun berbagai kejadian kecil dalam hidupnya, adalah bayang-bayang tentang Kristus. (Walvoord: 57).

** Peristiwa - Peristiwa Yang Menggambarkan Kristus **

1. Pakaian Adam Dan Hawa

Ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, Alkitab mencatat sesuatu yang indah yang dikerjakan Allah yakni Ia membuat pakaian bagi mereka (Kejadian 3:21). Tentu ini merupakan pemberian kepada kebutuhan jasmani namun agaknya hal ini menggambarkan kepada manusia suatu fakta bahwa Ia akan mengaruniakan apa yang akan menutupi ketelanjangan dari dosa dan memberikan penutup kebenaran melalui kematian Kristus, dan buah pikiran ini berulang kali dikatakan oleh Alkitab (Mazmur 132:9; Yesaya 61:10; 64:6; Roma 3:22; Wahyu 19:8).

2. Pemeliharaan Dalam Bahtera Nuh

Peristiwa dramatis lainnya dalam sejarah permulaan umat manusia adalah pemeliharaan Nuh dan keluarganya dalam sebuah bahtera. Di tengah-tengah hukuman yang berlaku bagi seluruh dunia, Allah mengecualikan orang benar dan memeliharanya dari hukuman itu. Ini menggambarkan bahwa Allah melepaskan mereka yang benar dari hukuman, suatu aspek utama dari pekerjaan juruselamat.

Tepat seperti Allah menyelamatkan Nuh sambil mendatangkan air bah atas dunia orang-orang fasik (2 Petrus 2:5) dan sebagaimana Allah "menyelamatkan Lot, orang benar itu" (2 Petrus 2:7) dari Sodom, Petrus menyimpulkan: Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orangjahat untuk disiksa pada hari penghakiman (2 Petrus 2:9).

3. Pembebasan dari Mesir

Seluruh lukisan tentang Israel yang dibebaskan dari Mesir dan dibawa melalui padang gurun ke tanah perjanjian merupakan suatu sumber utama dari typologi dan lukisan yang menggambarkan pekerjaan keselamatan dari Kristus. Unsur-unsur utama dari pembebasan itu, malapetaka/tulah, didirikannya Paskah dan selamatnya Israel melalui laut Teberau, semuanya berbicara tentang kristus:

  1. Malapetaka/tulah itu menggambarkan hukuman bagi dunia yang jahat.
  2. Paskah itu menggambarkan kematian Kristus sebagai satu-satunya tempat keselamatan bagi orang percaya dari hukuman dan kematian yang menimpa dunia.
  3. Di laut Teberau Israel dibebaskan melalui air yang sama yang membinasakan tentara Mesir. Ini menggambarkan kematian Kristus dan kuasa-Nya yang melepaskan orang percaya dari dunia.
  4. Padang gurun dengan manna dari sorga (Keluaran 16:4) berbicara tentang Kristus sebagai Roti Hidup, sedangkan air yang keluar dari batu itu (Keluaran 17:6) berbicara tentang Kristus yang dipukul supaya kita dapat hidup.

4. Masuk ke Tanah Perjanjian

Penyeberangan sungai Yordan dan penaklukan Kanaan sesudah itu diakui sebagai suatu typologi walaupun penafsirannya berbeda-beda.

Walvoord menuliskan:

Menyeberangi sungai Yordan melalui air yang terbelah menggambarkan kematian Kristus sebagai jalan kemenangan, adalah pintu masuk ke dalam tempat menikmati harta rohani di dalam Kristus. Malaikat Tuhan yang adalah Kristus sendiri berjalan di depan umat Israel dan oleh kuasa-Nya mereka memperoleh kemenangan. (Walvoord: 62).

Pengalaman Yosua ini sejajar dengan yang ada dalam Surat Efesus di mana orang-orang percaya memiliki harta rohani di dalam Kristus, oleh kematian-Nya dan oleh kuasa Allah.

** Benda-Benda Yang Menggambarkan Kristus **

1. Persembahan korban dalam Perjanjian Lama

Korban-korban ini jelas dimaksudkan sebagai gambaran dari korban Kristus yang akan datang (Ibrani 10:1). Hampir setiap aspek dari kematian Kristus digambarkan di sini. Pusat dari korban-korban itu ialah penumpahan darah yang akhirnya mengarah pada pencurahan darah Kristus. Penjelasan yang diberikan dalam Perjanjian Lama ialah bahwa darah itu darah itu ditumpahkan untuk mengadakan pendamaian, penebusan dosa dan keselamatan (Imamat 1-7). Kebenaran ini, menunjukkan typologi dari korban-korban persembahan itu.

Di antara korban-korban itu, yang paling utama adalah domba:

  1. Korban domba diberikan bahkan sebelum ada hukum Taurat (Kejadian 4:4; 22:7).
  2. Pada waktu Paskah di Mesir, dombalah yang dikorbankan oleh orang-orang Israel.
  3. Dalam upacara Imamat, seekor domba dipersembahkan pagi dan petang sebagai korban dan pada hari Sabat, 2 ekor domba dikorbankan.
  4. Domba-domba korban itu tanpa kecuali haruslah tidak bercacat cela (Imamat 1:10; 3:1) dan darahnya dicurahkan.
  5. Perjanjian Baru memberi penjelasan tentang Kristus sebagai "Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1:29). Domba itu melambangkan kesucian Kristus, kelemah-lembutan, ketaatan Kristus pada kehendak Bapa (Kisah Rasul 8:32; band.1 Petrus 2:21-23) dan penggantian (menanggung dosa yang bukan milik-Nya).
  6. Di dalam kitab Wahyu, Yesus sering disebut sebagai "Anak Domba".

Selain domba, binatang-binatang lain juga dipakai sebagai korban seperti:

  1. Sapi jantan/sapi jantan muda untuk korban bakaran (Imamat 1:5; Bilangan 7:87-88); 2 Samuel 24:22; 2 Tawarikh 5:6; 7:5), dan untuk korban karena dosa (Imamat 4:3, 14). Sapi jantan ini menggambarkan Kristus sebagai orang yang "taat sampai mati" dan menanggung beban dan dosa orang lain.

  2. Kambing juga dipakai sebagai korban bahkan sebelum adanya hukum Musa (Kejadian 15:9). Juga dipakai pada Paskah (Keluaran 12:5). Kambing dipakai sebagai korban bakaran (Imamat 1:10), korban karena dosa (Imamat 4:24) dan korban pendamaian (Bilangan 7:17). Yang istimewa adalah penggunaan 2 ekor kambing sekaligus pada Hari Raya Pendamaian, di mana seekor dibunuh dan yang lain dilepaskan (Imamat 16:5-10).

    Dalam semua contoh ini penggunaan kambing agaknya untuk menekankan ide "substitusi" (penggantian) sebagaimana dalam istilah kita sehari-hari "kambing hitam" yang artinya orang yang harus menanggung kesalahan orang lain. Jadi Kristus akan menanggung dosa isi dunia. Kambing yang dilepaskan hidup-hidup (Imamat 16) menggambarkan Kristus yang membawa pergi dosa-dosa kita dari hadapan Allah, yaitu pekerjaan Kristus sekarang ini sebagai pengantara yang berbeda dengan pekerjaan-Nya yang sudah selesai di Kayu Salib.
  1. Lembu muda berbulu merah adalah korban khusus (Bilangan 19:17) dimaksudkan sebagai pembersihan dari apa yang najis. Ini menyatakan Kristus yang akan membersihkan orang percaya dari kenajisan dosa melalui pengorbanan-Nya.

  2. Burung dara merupakan korban dari orang miskin. Walvoord berkata bahwa ini khusus menunjuk pada kenyataan bahwa Kristus menjadi miskin agar kita menjadi kaya (Walvoord: 64). Burung merpati diterima sebagai korban bakaran (Imamat 1:14), korban karena dosa dan korban karena salah (Imamat 5:7) serta untuk berbagai upacara penyucian (Imamat 12:6-8; 14:22-23; 30-31; 15:13-14; 29-30).

    Pola umumnya ialah mengorbankan seekor burung dara sebagai korban karena dosa dan seekor lagi untuk korban bakaran. Yang menarik perhatian ialah bahwa Maria, ketika mempersembahkan persembahan bagi Yesus sesuai dengan Imamat 12:6-8, membawa persembahan orang miskin (Lukas 2:24). 2 (dua) ekor burung itu juga dipakai pada pentahiran orang kusta (Imamat 14:4-7) di mana seekor dibunuh dan seekor lagi dicelupkan ke dalam darah lalu dilepaskan (Imamat 14:4-6). Ini agak sama dengan pola 2 (dua) ekor kambing pada hari raya Pendamaian. Dalam korban ini kita sekali lagi melihat 2 (dua)aspek dari pekerjaan Kristus yakni pekerjaan-Nya di Salib dimasa lalu dan sebagai pengantara dimasa kini.

Walvoord menuliskan:

Seluruh korban dalam Perjanjian Lama menunjuk kepada satu korban, yaitu Kristus, yang selama-lamanya menghapus dosa seluruh dunia. Korban-korban itu menjadikan kematian Kristus penting dalam rencana keselamatan dari Allah. Ini adalah kebenaran-kebenaran yang terdalam dari Alkitab (Walvoord: 64).

2. Kemah Suci

Kemah Suci merupakan 'benda' yang paling lengkap menggambarkan Kristus dari semua benda di Perjanjian Lama dan juga merupakan gambaran yang paling lengkap tentang kebenaran rohani. Kemah itu direncanakan oleh Allah untuk tempat ibadah sementara bagi umat Israel dalam perjalanan di padang gurun dan untuk melukiskan pribadi dan karya Kristus sampai suatu ukuran yang tak dapat dilukiskan oleh hal-hal lain. (Merrill F. Unger; The Temple Vision of Ezekiel; hal. 407).

Secara umum, Kemah Suci ini dalam setiap bagiannya berbicara mengenai Kristus. Di dalamnya dilukiskan pribadi, pengorbanan, pengantaraan dan perlengkapan dari Sang Juruselamat bagi yang percaya kepada-Nya. Kemah Suci itu adalah Injil dalam lukisan dan tentulah lebih kaya artinya bagi orang percaya pada masa ini daripada bagi orang kudus di Perjanjian Lama yang hanya mengerti secara samar-samar semua gambaran typologis ini.

3. Benda-benda typologis yang lain

Beberapa benda lain dalam Perjanjian Lama yang yang merupakan typologi Kristus adalah:

  1. Tongkat Harun yang bertunas yang menggambarkan kebangkitan Kristus (Bilangan 17; Ibrani 9:4).
  2. Ular tembaga (Bilangan 21:5-9) yang memberi kesaksian tentang Kristus sendiri (Yohanes 3:14-16).
  3. Batu yang dipukul (Keluaran 17:5-7) menggambarkan Kristus (1 Korintus 10:4). Ini melukiskan Kristus yang dipukul dan disalibkan itu menghasilkan air keselamatan yang memuaskan.
  4. Bahtera Nuh menggambarkan kepada umat Allah sepanjang zaman tentang pekerjaan Allah dalam melepaskan umat-Nya dari hukuman. Hal ini sering disebut dalam Perjanjian Baru pada berbagai hubungan (Matius 24:37-38; Lukas 17:26-27; Ibrani 11:7; 1 Petrus 3:20; 2 Petrus 2:5-9). Selain itu, bahtera itu juga sebagai gambaran Kristus. Berada di dalam bahtera berarti selamat, di luar bahtera berarti binasa. Berada dalam Kristus berarti selamat, di luar Kristus berarti binasa (Yohanes 3:16, Kisah Rasul 4:12).

** Hari Raya Yang Menggambarkan Kristus **

Ada sekitar 7 hari raya Israel yang dicatat dalam Imamat 23 dan diberi uraian di tempat lain dan ini merupakan tulang punggung dalam sistem Imamat. Kebanyakan di antaranya mempunyai arti typologis yang tertentu dalam hubungan dengan Kristologi. Hari raya ini antara lain:

**) Hari Raya Paskah

Paskah merupakan hari raya yang pertama dan dalam banyak hal adalah pesta yang paling penting, paling besar dan paling suci. Semua orang Yahudi diwajibkan merayakannya (Lukas 2:41; Yohanes 2:13; 11:55). Jika tidak maka akan dihukum mati (Bilangan 9:13). Penduduk-penduduk Yerusalem biasanya menyewakan rumah mereka untuk perjamuan Paskah bagi para pendatang (Lukas 22:11-12). Paskah ini dirayakan di bulan pertama dan menunjukkan kelepasan dari Mesir. Domba yang dikorbankan jelas menggambarkan Kristus.

Dalam Perjanjian Baru Kristus dinyatakan menggenapi arti rohani dari Paskah itu dan orang-orang yang datang untuk diselamatkan oleh darah-Nya yang tertumpah dipanggil bagi kehidupan yang suci. (1 Korintus 5:7; 1 Petrus 1:15-19 band. Ibrani 11:28).

Menarik juga untuk diketahui bahwa Kristus dikorbankan tepat pada hari Paskah (Matius 26:2; Markus 14:1; Lukas 22:1-2; Yohanes 13:1; 18:28, 39; 19:14) dan ini berarti bahwa memang Allah bermaksud menggambarkan Kristus dengan domba Paskah sejak dari kitab Keluaran. Ini bukan sesuatu yang kebetulan.

**) Hari Raya Roti Tidak Beragi

Hari Raya Roti Tidak Beragi dan Paskah adalah hari raya yang berbeda di mana Hari Raya Roti Tidak Beragi dirayakan segera sesudah Paskah (Imamat 23:5-6, band. Markus 14:1). Namun demikian, karena kedua hari raya ini bersambung maka ada juga yang melihatnya sebagai satu hari raya dan menyamakan keduanya (Lukas 22:1,7).

Baca keterangan tentang hari raya ini dalam Keluaran 12:15-20. Hari raya ini menggambarkan Yesus sebagai Roti Hidup, berjalan dalam kesucian bagi orang percaya yang sudah ditebus, dan persekutuan dengan Kristus. Tidak memakai ragi itu menggambarkan Kristus yang tidak berdosa dan persekutuan orang-orang percaya dalam kesucian-Nya. Larangan untuk bekerja selama hari raya menunjukan fakta bahwa kehidupan suci orang percaya, seperti penebusannya, bukanlah hasil usaha melainkan pemberian Allah.

**) Hari Raya Buah Sulung

Hari Raya Buah Sulung dirayakan Israel ketika musim menuai yang pertama di tanah perjanjian sesudah kelepasan dari Mesir (Imamat 23:9-14). Ini menggambarkan kebangkitan Kristus. Bukan tidak disengaja bahwa Paulus menyebutkan kebangkitan Kristus sebagai "Buah Sulung" (1 Korintus 15:20-23). Pesta ini berlangsung pada "hari sesudah sabat" (Imamat 23:11), yaitu hari pertama dari minggu itu. Kristus dibangkitkan pada hari pertama dari minggu itu. Seperti pesta Buah Sulung, kebangkitan Kristus mendahului 'tuaian' yang lain, yaitu kebangkitan orang-orang kudus.

**) Hari Raya Roti

Hari Raya Roti dirayakan tepat 50 hari setelah Hari Raya Buah Sulung (Imamat 23:16). Ini membayangkan hari Pentakosta di waktu mana 2 ketul roti (Imamat 23:17) menggambarkan orang Israel dan orang kafir disatukan menjadi Satu Tubuh yaitu Gereja (Efesus 2:14). Ini tidak mempunyai arti Kristologi yang khusus sebagai akibat dari pekerjaan Kristus.

**) Hari Raya Pendamaian

Hari Raya Pendamaian ini menggambarkan secara luas pekerjaan Kristus di kayu salib. Tentu saja korban bagi imam besar dan segala persiapannya tidak perlu bagi Kristus, tetapi korban dan upacara bagi segenap umat itu membayangkan pekerjaan Kristus.

Hari Raya Pendamaian ini berpusat pada pekerjaan Imam Besar, sama seperti pekerjaan keselamatan berpusat pada Kristus. Imam Besar dipersiapkan dan diberi pakaian menurut aturan tertentu untuk mengerjakan upacara-upacara yang diperlukan bagi kepentingan umat Israel dan segenap rakyat itu.

Mula-mula kambing untuk korban dosa itu dipersembahkan. Darah kambing yang telah dibunuh itu dibawa ke tempat maha suci dan dipercikkan ke atas Tutup Perdamaian (Imamat 16:15). Kemudian kambing yang lain, yang hidup dilepaskan ke padang belantara sesudah dosa-dosa umat Israel diakui dengan penumpangan tangan imam besar ke atas kepala kambing itu.

Seluruh upacara ini berbicara tentang Kristus sebagai pengganti kita, mati dan menyucikan kita dengan darah-Nya dan membawa pergi dosa-dosa kita dari hadapan Allah sebagaimana digambarkan oleh kambing hitam itu. Darah Kristus membuka jalan ke Ruang Maha Suci dan Tabut Perjanjian yang menggambarkan kesucian Allah, menjadi Tempat Pendamaian. Hari Raya Pendamaian ini jelas ditunjukkan dalam Perjanjian Baru (Roma 3:25; Ibrani 9:7-8, 23-28).

Aspek lain dari Hari Raya Pendamaian ini juga berbicara tentang pekerjaan Kristus. Kambing bagi korban karena dosa itu dibawa keluar kemah dan dibakar (Imamat 16:27). Hal ini adalah bayangan dari Kristus yang akan disalibkan di luar Yerusalem (Ibrani 13:11-13). Sebagai tambahan terhadap korban karena dosa, juga dipersembahkabn korban bakaran (Imamat 16:24) dan ini berbicara tentang ketaatan dan penyerahan Kristus dalam kematian-Nya dan membentuk dasar bagi pengampunan untuk orang percaya yaitu pembenaran. Yang paling penting adalah kontras antara imam besar Harun yang masuk ke Ruang Maha Kudus setahun sekali dan jalan masuk yang terbuka bagi setiap orang percaya sebagai imam di zaman sekarang ke tempat hadirat Allah sendiri di sorga. 

Walvoord menuliskan: 

Maka hari raya pendamaian itu tidak hanya memberikan bentuk sementara untuk beribadah bagi Israel tetapi merupakan gambar yang indah untuk direnungkan yang membayangkan keajaiban-keajaiban pekerjaan Kristus di kayu salib. (Walvoord: 68).

**) Hari Raya Pondok Daun

Hari Raya Pondok Daun agaknya mempunyai 2 (dua) arti:

  1. Menunjuk kepada kelepasan Israel dari Mesir, di mana nenek moyang Israel pernah tinggal di pondok-pondok daun. Karena itu pada Hari Raya Pondok Daun ini, setiap orang Israel diwajibkan tinggal di pondok-pondok daun. (Imamat 23:42-44)
  2. Pengumpulan kembali Israel di masa depan dan akan terjadi di zaman kerajaan 1000 tahun (Zakharia 14:16-19). Sebagai kontras dengan hari raya-hari raya yang lain yang menunjuk pada pekerjaan Kristus yang sudah selesai, hari raya ini menggambarkan pekerjaan Kristus yang belum selesai dan rencana Allah bagi pengumpulan Israel yang tercerai berai di masa depan dan berkat bagi mereka di Tanah Perjanjian.

** Kota Perlindungan **

Dalam hukum Musa dibuat suatu perlindungan bagi mereka yang tidak bersalah telah mengambil nyawa orang lain. 6 (enam) kota perlindungan dibangun: 3 (tiga) di sebelah sisi sungai Yordan dan 3 (tiga) lagi di sisi lainnya. Keenam kota itu ditempatkan di bawah pengawasan orang-orang Lewi (Bilangan 35; Ulangan 19:1-13; Yosua 20).

Apabila diputuskan tidak bersalah dalam suatu pembunuhan, pihak yang tidak bersalah itu dapat menyelamatkan diri dari pembalasan darah selama ia tinggal di kota perlindungan itu. Bila imam besar meninggal dunia, ia dapat pulang dengan aman ke rumahnya (Bilangan 35:25,28).

Kota-kota perlindungan ini jelas merupakan gambaran perlindungan di dalam Kristus di mana orang berdosa mendapatkan perlindungan dari hukuman dosa dan disebabkan oleh kematian Imam Besar kita. Allah Bapa sering disebut sebagai tempat perlindungan di dalam Perjanjian Lama (Mazmur 46:2; 142:6. Bandingkan ini dengan Roma 8:33-34; Ibrani 6:18-19). Walaupun Allah senantiasa menjadi tempat perlindungan bagi orang-orang kudus-Nya, namun hanya oleh kematian Imam Besar, yang digenapkan dalam Kristus, maka kelepasan sempurna itu diberikan.

Dari keseluruhan upacara-upacara dan lembaga-lembaga yang menggambarkan Kristus dalam Perjanjian Lama ternyata mempunyai tema utama yakni pribadi dan pekerjaan Yesus Kristus. Jadi di dalam kehidupan beragama dari orang-orang kudus sebelum Kristus terdapat unsur-unsur penting dari pernyataan Perjanjian Baru mengenai Dia.

Patrick Fairbairn berkata:

"Gambar-gambar dalam Perjanjian Lama itu indah, tetapi lebih indah Kristus yang digambarkan itu dan jiwa-jiwa yang saleh dapat merindukan penyataan sepenuhnya di masa depan dari Dia yaitu ketika kita akan memandang-Nya muka demi muka". (The Typology of Scripture, hal.121).  


TUHAN Yesus memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar